Menikah dengan pria yang di cintai ternyata hanya membuat luka yang dalam,hingga setelah 1 tahun akhirnya Ia menyerah.
Namun ketika Ia tidak percaya lagi akan cinta, seorang pria hadir di hidupnya,Pria yang di jodohkan orang tuanya sebelum Ia menikah dengan pria yang Ia pilih sendiri.
Pria itu begitu mencintainya sehingga hatinya yang telah beku perlahan mencair karna perhatian dan cinta pria itu yang akhirnya membuatnya luluh.
Bagaimana kah kisah romantis mereka?,yuk ikutin ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenal
"Dia?"
Nolan terkejut karna Dave juga ikut bangkit dan menatap Lily dengan tatapan tidak biasa,hal itu membuatnya tidak senang dan menatap sinis ke arah sahabatnya itu.
Sebaliknya Dave juga bingung kenapa Lily berada di sana.
Lily tak melihat ke arah Dave,Ia berjalan ke meja Nolan dan meletakkan sebuah tas yang berisi bekal makanan.
"Apa yang membuat mu datang kemari?,dan apa ini?",Nolan bertanya menghampiri Lily.
"Setelah pulang mengantarkan Theo, aku segera masak membuat makan siang untuk mu dan aku tidak ingin terlambat jadi mengantar nya jam segini",jawab Lily sedikit kaget melihat arloji nya yang ternyata masih jam sebelas, karna sebenarnya Ia ada siang ini.
Nolan tersenyum simpul,"Terimakasih,aku akan memakannya sebentar lagi"
"Apa hanya itu hingga membawa mu kemari?", lanjut Nolan bertanya menarik kursi yang biasanya tempat Jack duduk kemudian membiarkan Lily duduk di sana,"duduk lah",ucapnya kemudian mengambil air mineral dari kulkas yang ada di ruangan itu dan memberikan nya pada Lily yang tampak sedikit berkeringat.
Lily terkekeh dalam hati melihat tingkah Nolan yang menurun nya manis namun juga lucu, bagaimana tidak setelah memberikan nya air mineral pria itu juga menyapu keringatnya dengan tisu."Hmm memang hanya untuk mengantar makan siang ini,apa lagi?", jawabnya setelah meminum air mineral itu dengan senyum tipis melihat wajah Nolan yang begitu tampan dari jarak wajahnya yang begitu dekat.
"Kau sangat berkeringat",ujar Nolan membalas tatapan Lily yang juga menatapnya.
"Itu karna setelah mengantarkan Theo ke sekolah aku langsung memasak dan langsung kemari,"jawabnya tak menghilangkan senyum tipisnya,sungguh sikap Nolan begitu manis dan Ia menikmati nya setelah Ia memutuskan untuk menetapkan hatinya pada pria itu, setiap tindakan dan sikap Nolan membuatnya merasa di cintai sebab perhatian seperti Nolan lah yang dulu Ia berikan untuk mantan suaminya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?", tanya Nola dengan senyum smrik.
Lily masih tak mengalihkan pandangannya,"Kau sangat tampan ternyata juga sangat manis"
Nolan sedikit kaget ternyata Lily juga pandai menggombal seperti itu,hingga jantung nya berdebar melihat tatapan Lily yang seolah sedang menggoda nya.
"Pak Nolan terimakasih,"
Nolan menaikkan alisnya dengan sudut bibir yang tertarik ke atas,"Untuk apa?"
"Untuk perhatian mu",jawab Lily tanpa segan lagi sungguh bersama Nolan Ia merasa seperti wanita yang di manjakan dan di cintai.
Di balik wajah tenang Nolan,pria itu saat ini berdebar mendengar ucapan Lily,apakah itu artinya Lily memang sudah benar-benar menerima nya?.
"Bukan nya dia..., kenapa dia berada di sini dan wow apa hubungan mereka?"
"Ekhem,bisa-bisanya kalian bersikap romantis di depan orang lain secara terus terang",ujar Dave sedikit mendegus namun bertanya-tanya apa hubungan Nolan dengan wanita yang jelas Ia kenali itu,atau lebih tepatnya hanya dia yang mengenal Lily bukan sebaliknya.
Lily mengalihkan pandangannya hingga akhirnya sadar kalau ada orang lain selain mereka di sana.
Nolan dengan sikap tenang tanpa terganggu sedikitpun mengalihkan perhatiannya pada Dava yang tampak kesal namun tatapan nya tak berubah melihat Lily.
Dave tanpa meminta ijin pada Nolan,Ia berjalan mendekati Lily dan begitu saja berkenalan dengan Lily mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Lily.
"Saya Liliana",ujar Lily menyambut tangan Dave yang mengulurkan tangan padanya dengan ramah.
"Ya memang tidak salah, wanita di depan ku ini memang dia"
Dave tak mengalihkan pandangannya dari Lily bahkan Ia tanpa sadar tidak melepaskan jabatan tangan nya.
Lily sedikit heran karena pandangan pria itu yang begitu serius menatapnya,seolah menelisik dirinya."Maaf anda mengenali saya?"tebak Lily tanpa memiliki prasangka buruk pada pria itu, terlebih Ia juga sedikit agak familiar dengan wajahnya.
"Dave?"
Nolan menegur Dave yang terus terdiam tanpa menjawab pertanyaan Lily,hingga pria itu akhirnya sadar dari lamunannya.
"Akh maaf-maaf, tadi aku agak familiar dengan wajah mu nona jadi aku tidak bisa berhenti untuk memperhatikan mu",jawab Dave buru-buru setelah sadar dari keterkejutan nya melihat Lily.
Lily tersenyum,"Tidak masalah, sebenarnya aku juga agak familiar dengan mu,tapi mungkin hanya kebetulan",jawab Lily tak masalah.
"Baiklah Dave kau sudah selesai dengan urusan mu?,kalau begitu kita bisa bertemu lain waktu",ujar Nolan dengan sikap tenang dan dingin nya namun hal itu membuat Dave kesal pada sahabat nya itu.
"Kau mengusir ku?, padahal aku baru datang beberapa menit lalu dan kau menyuruhku pergi?, keterlaluan kau Nolan",kesal Dave dan tidak mau keluar sehingga kembali duduk di sofa.
Yah, sebagai seorang aktor Dave memang sangat pandai bersandiwara seperti sekarang Ia sedang bersandiwara sakit hati.
Hal itu membuat Lily terkekeh,pria itu tampan namun wajahnya nampak lucu dengan wajah baby face nya,"Tidak apa-apa aku akan pergi sekarang, kebetulan aku sudah mau pergi", ujarnya mengerti kalau keduanya mungkin sahabat, setahu nya Nolan tidak memiliki banyak orang terdekat dan pria itu pasti orang yang baik dan dekat dengan Nolan melihat bagaimana Ia berbicara pada Nolan seperti seorang teman.
"Kenapa begitu cepat?",tanya Nolan.
"Aku ada urusan sebentar,jangan berfikir aneh-aneh tentang ku",ucap Lily dengan pandangan yang menelisik wajah Nolan.
Nolan terkekeh melihat tingkah dan ekspresif nya Lily,"Aku tidak pernah meragukan atau berfikir aneh tentang nyonya Nolan"
Lily bersemu mendengar ucapan Nolan kemudiaan dengan cepat Ia pamit dari sana, meninggalkan Nolan dengan sahabat nya itu tanpa menaruh curiga dengan pria yang bersama dengan Nolan.
Setelah kepergian Lily,Nolan menghampiri kembali Dave yang sejak tadi memasang telinga dengan baik.
Dave juga demikian yang langsung menyembur Nolan dengan pertanyaan setelah pria itu duduk di sofa.
"Apa hubungan mu denganya?",tanya nya langsung dengan ekspresi yang serius.
"Jadi kau benar mengenali nya?"tanya Nolan balik karna berfikir demikian saat melihat bagaimana Dave tadinya melihat Lily dengan tatapan yang tidak biasa.
"Ekhem,"Dave memperbaiki posisi duduknya dan merapikan jasnya.
Nolan semakin menatap Dave,Ia merasa temannya itu sedang menyembunyikan sesuatu.
"Dia istri mu?",tanya balik Dave lagi.
"Calon istri ku",jawab Nolan mantap sehingga membuat Dave tampak tertegun.
"Wow kau sangat hebat bisa mendapatkan wanita sepertinya",ujarnya cepat.
"Tentu saja",jawab Nolan dengan tersenyum bangga.
"Jadi kapan kalian akan menikah?"
Nolan kemudian kembali memasang wajah serius,"Tunggu dulu,kau belum menjawab pertanyaan ku,kau mengenalinya?"
"Ya aku mengenalnya tapi mungkin dia bukan, namanya Liliana Fernandes Regantara,dia adalah pemilik brand fashion..."
Sebelum Dave melanjutkan ucapannya,ponsel Nolan berdiring hingga membuat Dave berhenti berbicara dan Nolan langsung mengangkat telpon nya.
Bersambung....
Bara harus sadar