NovelToon NovelToon
Cinta Orang Kantoran 4 : The Sinner

Cinta Orang Kantoran 4 : The Sinner

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:52.5k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Mereka sama-sama pendosa, namun Tuhan tampaknya ingin mereka dipertemukan untuk menjalani cinta yang tulus.

Raka dan Kara dipertemukan dalam suatu transaksi intim yang ganjil. Sampai akhirnya keduanya menyadari kalau keduanya bekerja di tempat yang sama.
Kara yang supel, ceria, dan pekerja keras. Berwatak blak-blakan, menghadapi teror dari mantan suaminya yang posesif. Sementara Raka sang Presdir sebenarnya menaruh hati pada Kara namun rintangan yang akan dihadapinya adalah kehilangan orang terpenting di hidupnya. Ia harus memilih antara cintanya, atau keluarganya. Semua keluarganya trauma dengan mantan-mantan istri Raka, sehingga mereka tidak mau lagi ada calon istri yang lain.
Raka dan Kara sama-sama menjalani hidupnya dengan dinamika yang genting. Sampai akhirnya mereka berdua kebingungan. Mengutamakan diri sendiri atau orang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eleven

“Kami bisa begini hanya saat yang lain sudah pulang.” Kata Alan. “Gue, Elang, Guntur, Siti, Jason, dan si Bu Step.”

“Kami sudah kenal Raka sejak 15 tahun yang lalu. Kami Training bareng-bareng, malah. Dan saat Raka udah jadi Boss, kami masing-masing ditarik untuk kerja bersamanya.” Kata Guntur. Dia meletakkan Memo Internal di meja Kara dan menandatanganinya. “Pak Raka, ini dibaca Senin aje, pokoknya gue udah paraf di tanda terima. Jangan ganggu gue pas weekend, gue mau berenang di Anyer.” sahut Guntur. Lalu Guntur menoleh ke Kara lagi.

“Aib-aibnya dia udah diluar kepala dah. Dia juga pegang kartu AS dari kami masing-masing.”

“Si Alan temen Raka sejak SMA.” Kata Elang

“Si Elmar, lakinya Bu Step, itu se-genk sama mereka.” Kata Guntur. "Jadi usia Elmar jauh lebih muda dari Bu Step."

“Belakangan Anak Usaha ada yang follow-an sama anak dari kerabat, Pas di acara keluarga, Bu Step difoto bareng. Nah dari situ hebohlah para pemegang saham. Bu Step dipertanyakan.”

“Iya aku tahu yang itu.” kata Kara. “Tapi anggap aja memang sudah waktunya Bu Step istirahat. Kalian nggak kasian sama dia? Sudah punya anak enam malah di kerangkeng. Lakinya kan kaya raya ya udah lah ikhlasin aja.”

“Gue,” Alam menunjuk Kara. “Juga ngomong gitu waktu Raka ngamuk mau protes ke share holder. Sabar Men, Sabaaar.”

“Masalahnya gue belum dapet orang buat gantiiin, ya panik lah gue.” gerutu Raka sambil buka baju.

Kara reflek menggigit bibirnya karena teringat pemandangan roti sobek kemarin saat mereka bersama.

“Lo udah punya kita ber dua puluh, masih panik lu?!” desis Alan.

“Lalu… Kenapa kalian semua bersikap begini di depanku. Aku kan orang lain.” kata Kara.

Semua diam sambil tersenyum simpul dan serentak menatap Raka.

“Kayaknya bukan orang lain.” Kekeh Elang. “Sejak kita meeting di ruang audit, gue udah anggap lo bukan orang lain. Gue berani jamin, lo berdua bertemu dalam masa yang sangat intimate.”

“Sok tau lu.” gumam Raka.

“Saksinya gue, Pak Sugito, Gita, dan dua cewek itu gue lupa sapa namanya!” sahut Elang sambil menunjuk Raka.

“Spekulasi liar lu aja.” gumam Raka berusaha tak acuh.

“Dengar, Kara. Dia ini anti wanita sejak cerai terakhir, 2 tahun lalu. Apalagi ketemu cewek seksi, pasti bawaannya spaneng melulu. Yang model-model sosialita gegap gempita, kalau dia ketemu tuh dia pasti sakit kepala soalnya mirip bini-bininya.” kata Alan. “Tapi!” Alan menunjuk Kara dengan antusias. “Pagi ini dia milih kamu jadi ‘kesayangannya’!”

“Oooh.” desis Kara merasa tersinggung. “Jadi aku nggak seksi yaaaa.” katanya.

“Kamu cantik, Kara. Cantik itu beda sama seksi. Mereka membosankan, kamu menarik.

Jelas?” kata Raka.

Semua terdiam.

semua menyimak.

semua senyum simpul penuh kelicikan.

“Duh hawa-hawanya membara niiih. Bini mana biniii?!” Guntur kipas-kipas.

“Pak banyak bekas cupangan nih di badan lo.” Siti langsung ngakak. “Ketahuan galonnya idup!”

“Karaaaa, lo yang kalem dooong, dia udah sering encoook!” seru Alan.

“Senin lembur nggak pake bonus, pizza aja seloyang.” Ancam Raka.

“Jangan dong Paaak!” protes semua.

“Ya sudah, bungkam cingong lu semua!” seru Raka. “Boss lu nih lagi pegel-pegel memperjuangkan cuan cetiaw notiaw, kongkalikong ama taipan, biar anak-bini lo bisa kongko, lu-nya juliiiid mulu!”

“Iya, Koh, ampun Koh!.” Alan, Guntur dan Elang langsung bersimpuh di kaki Raka. “Chindo Jawanya keluar, sujud lu!”

“Kami salah Paduka, kami berdosa.”

“Hina sekali Rakyat jelata ini Paduka!”

“Itu kayaknya teks adegan Drakor The Haunted palace yak. Yang sesi Si Cerewet Buta ditangkap Paduka Raja!” sahut Raka.

“Gaeeesss!!” Jason masuk lagi ke kantor. “The Haunted Palace udah sampe episode 12!! barusan gue dapet notif di Netflix, langsung balik lagi ke sini!”

“Nonton kita nonton!!” Seru Guntur sambil langsung ke arah ruangan Raka untuk mompa kasur angin.

“Sayang, kamu ke kantorku deh, mau mabar The Haunted Palace.” Elang nelpon istrinya. “Ajak anak-anak, ini si Raka mau beli Shinlin,”

“Siapeee yang mau beliin?!” Raka Langsung sewot. “Siti, pegelnya sampe kepala sekarang.”

“Aduh kalau sudah sampai kepala itu sih urusan Kara Pak.” sahut Siti sambil siap-siap nonton.

“Kara, kalau ada orang cabang yang datang, bilang kami lagi meeting penting, jangan diganggu.” sahut Raka sambil memakai kembali kemejanya.

“Nggak mauuu Paaak, aku juga mau nontooon.” Kara mengambil serenceng ciki dari tasnya, lalu masuk ke dalam ruangan Big Boss mendahului Raka.

Raka pun mencibir sambil mengunci pintu ruang Direksi.

**

Tidak ada yang terjadi di keesokan paginya.

Hari itu dijalani dengan Hectic.

Raka sibuk dari pagi.

Kara masak-masakan bersama Siti dan Stephanie.

“Hm… Bu Step?” Kara memanggil mentornya itu.

“Ya?”

“Pak Raka suka makan apa?’ tanya Kara.

“Kamu.”

“Hah?!”

“Yah…” Stephanie menghela nafas panjang sambil mengaduk soto ayam. “Saya sudah pikirkan semalaman, sudah konsultasi ke suami saya juga yang lebih mengenal Raka dibanding saya karena mereka trio rusuh bareng Alan tuh.”

“Iya mereka berantem sama senior waktu pencak silat.” kata Kara.

“Kamu tahu?!”

“Semua cerita ke saya semalam.”

“Kamu sampai malam ada di kantor?”

“Iya nonton Drakor sama The Big 7. eh enam deng dikurangi Bu Step nggak ada tadi malam.”

Stephanie tampak diam berpikir sejenak.

“Kara… saya nggak tahu siapa kamu, tapi jangan berharap hubungan kalian akan langgeng. Raka termasuk cowok yang sering bermasalah dengan wanita.”

“Bu, saya-”

“Saya tahu, Kara.” Bu Stephanie mengangkat tangannya menghentikan Kara bicara. “Saya tahu kalau kamu tidak berniat menjalin hubungan serius dengan Raka. Pun Raka mungkin akan bicara yang sama seperti kamu. Saya tahu dari Gita, kalau kamu sedang dilanda depresi karena suami kamu berselingkuh. Raka juga sama, 3 wanitanya kabur dengan pria lain. Yang pertama malah meninggalkannya dengan dua bayi kembar. Alasan mereka kurang lebih sama, Raka terlalu posesif.”

Mereka diam sebentar karena beberapa karyawan menghampiri mereka untuk memeriksa masakan.

“Juga… Tante kami adalah orang yang sulit diajak kerjasama. Dia menerima suami saya menjadi anggota keluarga setelah 10 tahun pernikahan kami. Alasannya, Elmar membawa pengaruh buruk bagi Raka. Raka yatim piatu, jadi dari kecil ia diasuh oleh Tante Annisa. Tante pasti akan lebih protektif setelah kegagalan pernikahan Raka yang terakhir. Dia…” Stephanie mengangkat bahunya. “Raka bahkan kehilangan rumah dan mobilnya akibat pihak mantan istri kedua memenangkan gugatan.”

“Hm…”

“Kamu jangan berpikir kalau Raka pasti akan dapat ganti harta benda karena keluarga kami berkecukupan ya, yang hilang darinya adalah rumah kenangan masa kecil. Rumah orang tuanya. Yang entah bagaimana caranya sebelum meninggal mereka ditipu oleh mantan istri untuk balik nama. Kenangan dan rasa dikhianati itu yang tidak bisa disembuhkan dengan uang. Dan kini, kamu mau tahu jadi apa rumah itu? Jadi ruko. Brengsek banget perempuan itu!” Stephanie tampak memendam emosi yang sangat dalam.

Kara pun merasa kalau ia juga baru mengenal Raka sehari. Jadi menurutnya pendapat Stephanie cukup masuk akal.

“Ya Bu. Saya akan usahakan tetap profesional. Rekan kerja memang kerap menggoda kami. Ibu tahu sendiri bagaimana tabiat The Big 7, bahkan mereka cukup mendorong saya untuk jadi bagian dari mereka. Yah tapi… saya juga memiliki masa lalu yang kurang mengenakkan. Untuk kali ini saya mundur dulu dari komitmen.”

Mereka diam sejenak sambil Kara mengiris beberapa potong kue.

“Tadinya Bu…” Kara bercerita lagi. “Saya mendaftar ke aplikasi kencan memang untuk kencan semalam. Karena saya takut berkomitmen. Yang sama mau hanya segs, lalu bebas. Tidak saya sangka malah panjang begini jadinya.”

“Saya yakin Raka juga sama seperti kamu.”

“Kalau begitu saya akan bicarakan mengenai hubungan kami kedepannya dengan Pak Raka ya Bu. Saya masih  ingin belajar di pekerjaan saya yang baru. Terus terang saja, mengurus administrasi dan jadwal, ternyata lebih ringan daripada mencari kesalahan orang. Di divisi kami yang lama, kami diserang dari berbagai pihak, kami bertengkar setiap hari. Hal itu membentuk tabiat saya jadi lebih keras dan lebih blak-blakan untuk membela diri.”

Stephanie mengangguk.

“Pelan-pelan saja ya Kara. Pelan-pelan tapi progress.” Stephanie mengelus punggung Kara.

Hangat.

Seperti pelukan ibunya dulu.

“Pelan-pelan Kara, jangan buru-buru.” begitu kata ibunya dulu.

“Kami tidak apa-apa kok kalau kamu mau santai sejenak. Karena kami percaya kamu tahu kapan harus maju kapan harus mundur.” begitu kata ayahnya sambil mengelus puncak kepalanya.

“Aku benci kakak. Kakak santai-santai tapi bisa peringkat satu. Aku udah belajar lebih keras tapi kok hasilnya cuma segini ya?!” itu kata adiknya dulu.

“Aku sayang kakak, besok beliin es lagi ya!” itu kata adik bungsunya dulu.

“Kara?”

“Ibu, Ayah… aku boleh langsung kerja? Aku nggak kuliah bu, biar cepat dapat uang buat bantu ayah bayar kontrakan kita.” Begini kata Kara saat hari naas itu terjadi.

“Jangan lah Karaaaa, kamu harus kuliah agar pendidikanmu tinggi. Ayah masih ada dananya kok.”

“Kalau sudah saatnya kamu dapat rejeki, ya pasti kamu dapat.”

“Tapi Kei bisa bekerja duluan!”

“Yah aku kan memang dari dulu menekuni modelling Kak. Aku dapat job karena memang sudah lama berkecimpung di bidang ini. Kok jadinya malah ngiri sama aku sih?!”

“Kara, perempuan bisa lebih memiliki harga diri kalau dia berpenghasilan. Kalau hubungan asmara kalian tidak berhasil, perempuan bisa menghidupi dia dan anak-anaknya. Jadi tidak bergantung pada suami. Dan gunanya kamu berkuliah agar gajimu nanti bisa lebih besar dari yang tidak berkuliah Kara.”

“Ah! Jaman sekarang ijazah itu tidak terlalu berguna kok Ayah! Yang penting adalah keberuntungan.”

“Ya tapi apa kamu seberuntung itu?”

“Kara?!”

“Pokoknya aku mau langsung kerja. Puspa dan Eris sudah dapat magang di Topaz Industries, aku juga mau ikut. Kuliah nanti aja karena buang-buang duit!”

“Duh Karaaa.”

“Kara!”

“Eh?” Kara pun kembali ke masa sekarang.

Di depannya sudah ada Raka yang menatapnya dengan dahi mengernyit.

“Kamu kenapa? Kamu nggak papa?”

Kara menatap Raka dengan kebingungan.

“Eh? Kenapa saya?” Kara balik bertanya.

Raka mengangkat tangannya dan menghapus air mata Kara yang sudah membasahi pipinya. “Kamu membeku sambil menangis.” kata pria itu. “Ada masalah apa? Kamu nggak suka tekanan kerja di sini?”

“Bu-Bukan Pak.” Kara berpegangan ke lengan pria itu karena seketika lututnya langsung lemas.

kini semua mulai mengelilingi Kara.

Kara mengangkat wajahnya. Raka masih dengan peci putihnya karena baru selesai Jumatan, dan sajadah tersampir di bahunya yang bidang.

“Saya hanya… teringat masa lalu saat kami sekeluarga kecelakaan.” desis Kara.

“Waduuuh…” semua langsung merasa iba.

“Ibu saya dulu sering mengusap punggung saya seperti Bu Step. “ Kara tersenyum.

“Haha. Aduh maaf ya Pak. Cengeng banget saya.” Kara menghapus air matanya. “Udah nggak apa-apa kok.”

“Yakin?”

“He’em.” desis Kara sambil menjauhi Raka.

“Kalau nggak enak badan mending kamu ke klinik deh. Habis makan siang kita langsung jalan ke Bogor soalnya. Jadwal golf saya jam satu siang sekalian ngomongin kontrak sama Pak Wicak.” Kata Raka sambil -seperti biasa- mengelus kedua bahu Kara dari belakang, hanya kali ini ekstra menempelkan tubuhnya lebih erat.

Kara menjauh dan sedikit mendorong dada Raka yang bidang itu.

Lalu ia buang muka, dan akhirnya makan dalam diam.

Raka sampai tertegun melihatnya.

“Ditolak ciee ditolak…” bisik Elang ke Alan.

“Diem lu.” gumam Raka. “Gue nggak ada hubungan apa-ap-”

“Nggak percaya.” desis Elang.

“Gue lebih percaya Hit-ler meninggal di Garut.”  sahut Alan.

“Serah lah.” gerutu Raka sambil masuk ke ruangannya.

1
SasSya
😃😂
ketahuan
udahhhh
gas.. dapat restu dr sahabat dan seng mantan gebetan
dian😺
lah? jadi? kok isoh???😂
Nurlela Nurlela
komplikasi atau kontraksi?
dian😺
tuman! 🤣
Murdiyanti Soemarno
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Hesti Ariani
istilah anyar iki
Memyr 67
𝖽𝗂𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗄𝖾𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺
mboke nio
mas raka ....mas raka bucin kan jadinya....😁
Hesti Ariani
baru nyadae kau kawan😄
fitri sasmita
karya ini banyak .emberikan saya pelajaran ,bagaimana seharusnya bersikap kepada orang lain saat bekerja. profesional dalam bersikap di kantor duhhh kebayang hidup saya dulu sebelum baca2 novel kak septira
jutek, g senyum, ngomong asal2an. dari novel ini saya belajar cara bersikap, belajar bahasa2 gaul, singkatan gaul yg saya juga g paham bahasa anak muda sekarang.
keren bagus novelnya
buaaagusssss
Angspoer: Alhamdulillah kalau bermanfaat ya jeeeeng
total 1 replies
Hesty Mamiena Hg
lhaa? Kenapa security ini selalu datangnya telat dibandingin lakonnya ya? 🤔
Hesty Mamiena Hg
eehh.. Dasar Banci!
Beraninya sm perempuan? di depan umum lagi? Waahhh kasus inih! 😠🤨🧐
Hesty Mamiena Hg
novel karyanya Madam emang gk main2..👍🤩
mamaqe
mamaq manggut2
Ama Lorina Raju
double update yg gini nih bikin happy 😍😍😍😍😍👍👍👍 sehat2 ya tor
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
entahlah apa maksud kmrn" Raka & cathlyn slalu bareng ...
Wiwit Duank
tuuhh kan Raka gitu loh 😂
Daisy🇵🇸HilVi
hadeeeww mas alaaaann baik bangeeett huhuhuhu
Daisy🇵🇸HilVi
idiih mau ngapain sih, bikin emosi reader aja wkwk
Indah
Caitlyn jodohnya Alan kan dah bonding banget ma anaknya caitlyn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!