NovelToon NovelToon
Dibuang Suami Dinikahi Dokter Anakku

Dibuang Suami Dinikahi Dokter Anakku

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengganti / Cerai
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dewi Risnawati

"Mas, besok jadwal kontrol Revan. Kamu punya waktu untuk nganterin aku 'kan?" tanya Azzura pada sang suami.

"Tidak bisa, aku besok ada urusan," jawab Rio ketus

"Tapi, Mas. Sungguh aku repot bila pergi sendirian. Bahkan untuk makan saja aku tidak bisa," jawab Zura masih meminta pengertian lelaki itu.

"Aku bilang tidak bisa ya tidak bisa! Kalau kamu kerepotan, yasudah, kamu tidak perlu membawa anak itu lagi ke rumah sakit. Lagipula percuma saja ngabisin uangku saja!" bentak lelaki itu dengan bicaranya yang menyakiti relung hati Zura.

Ya, sejak kelahiran anak pertama mereka yang diagnosa cerebral palsy, maka dari sanalah dimulainya hubungan pasangan itu tak harmonis. Rio selalu saja menyalahkan Zura karena telah memberikannya keturunan yang tidak sempurna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Rayyan

Zurra terdiam sejenak saat mendengar pertanyaan Umi. Ia memberanikan diri untuk menatap wajah yang di tutupi oleh niqab. Namun, ia dapat melihat mata teduh itu tampak tulus.

"Ya, Umi. Saya mempunyai suami, tetapi minggu depan saya akan mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama," jelas Zurra dengan jujur.

"Boleh Umi tahu apa penyebabnya sehingga kamu menggugat suami kamu?" tanya wanita itu kembali.

Zurra menghela nafas dalam, ia harus menjelaskan agar wanita baya itu tak berprasangka buruk padanya dan Zafran.

"Penyebabnya adalah kekerasan dalam rumah tangga, dan juga perselingkuhan, Umi. Saya sudah mencoba memberinya kesempatan, tetapi sikapnya semakin menyakitkan. Rasanya saya sudah tidak mampu untuk bertahan, sehingga saya memutuskan untuk berpisah," jelas Zurra yang tak mampu menahan air matanya agar tak jatuh.

Entah kenapa wanita itu selalu saja menangis bila membahas tentang rumah tangganya yang kini sedang diambang kehancuran.

"Maaf bila pertanyaan Umi membuat kamu sedih," sesal Umi tak tega.

"Tidak apa-apa, Umi. Saya memang harus menjelaskan agar Umi tidak salah paham. Dan saya juga minta maaf karena sudah lancang tinggal disini tanpa sepengetahuan, Umi," ucap Zurra dengan wajah menunduk.

"Tidak apa-apa, Nak. Umi tidak mempermasalahkan. Tetapi Umi hanya ingin penjelasan saja. Dan bolehkah Umi tahu dimana kamu dan Zafran bisa kenal?" tanya Umi yang masih penasaran.

"Kebetulan Revan adalah pasien Dokter Zafran, saya meminta nomor ponsel Dokter, karena saat itu Dokter yang biasa menangani Revan sudah selesai bertugas di RS itu, lalu di gantikan oleh dokter Zaf. Bukan ada maksud apa-apa, Umi. Hanya untuk jaga-jaga saja bila nanti ada yang ingin saya tanyakan tentang Revan. Dan suatu hari saat saya sedang menanyakan jadwal kontrol Revan, tak sengaja Dokter Zaf mendengar pertengkaran kami. Dan disanalah awalnya Dokter Zaf memberi saya dan Revan bantuan," jelas Zurra panjang lebar agar Umi tak salah paham tentang hubungan mereka.

"Oh, begitu. Maaf ya bila Umi banyak bertanya," ucap Umi tersenyum lembut.

"Tidak apa-apa, Umi." Zurra membalas senyum wanita itu.

"Semoga keputusanmu adalah jalan yang tepat. Jangan khawatir, karena Allah sudah mempunyai rencana lain untuk membuatmu dan Revan bahagia," ucap Umi membuat Zurra menjadi lebih lega.

"Aamiin, terimakasih Umi."

"Sama-sama. Ayo ikut Umi gabung dengan yang lainnya di taman belakang," ajak Umi.

"Ah, saya disini saja, Umi. Saya masih ingin membantu Bibik," tolak Zurra sangat sungkan.

"Sudah, kamu tinggal saja. Ayolah ikut gabung dengan mereka," ajak wanita itu masih keras membawa Zurra.

Dengan sungkan wanita itu mengikuti langkah Umi menuju alun-alun yang ada di taman belakang. Disana terlihat Abi dan Zafran sedang ngobrol, dan juga ada Tante Vera, Zhera, dan Humaira. Sementara itu Revan di peluk oleh Tante Vera.

Seketika hati Zurra menjadi menghangat saat melihat mereka begitu menyayangi Revan. Mereka sama sekali tidak memandang Revan sebagai bayi cacat. Sungguh keluarga yang penuh dengan kasih sayang.

Zafran yang sedang ngobrol dengan sang Ayah, tiba-tiba tatapannya teralihkan saat melihat Zurra berjalan mengarah pada mereka. Lelaki itu tersenyum samar saat melihat pemandangan yang baginya sangat menenangkan qalbu.

"Ehem!" Abi mendehem sehingga membuat Zaf kembali mengalihkan perhatiannya.

"Kenapa, Abi haus?" tanya Zaf dengan senyum kaku.

"Tidak, lagi gatal saja nih mata," jawab Abi asal.

"Kok mata? Tenggorokan dong, Bi," timpal Zaf.

"Ah ya, itu."

Abi menatap Zaf dengan tatapan penuh selidik. Sebagai seorang Ayah tentu saja ia dapat melihat bahwa putranya itu memiliki perasaan yang spesial pada Zurra.

"Kenapa Abi menatapku seperti itu? Ayolah, aku bukan terdakwa," kelakar Zaf berusaha menormalkan perasaannya.

"Ya, kamu memang bukan terdakwa, tetapi sudah jadi tersangka," balas Pria matang itu.

"Aih, parah banget malah. Udah fix kena pasal dong."

"Tentu saja. Kamu sudah di kenakan pasal 362 KUHP."

"Hah! Kok pasal pencurian, Bi?" tanya Zaf

"Ya, karena kamu sudah mencuri hati seseorang, dan bahkan hati itu masih ada pemiliknya lagi," jawab Abi membuat Zaf mati gaya.

Saat Zaf ingin menimpali ucapan Abi, tiba-tiba suara sapaan seseorang membuat mereka menoleh.

"Selamat sore semuanya! Wah lagi nyantai nih!" ucap Rayy yang sudah nongol di teras belakang.

"Loh kamu sama siapa, Rayy? Mana Mama dan Papa kamu?" tanya Umi.

"Ada, Umi. Mama dan Papa dibelakang lagi beli sesuatu. Jadinya aku lebih dulu kesini. Habisnya kangen sama Zafran," jawab lelaki itu dengan senyum manis menatap Zaf.

"Apaan kangen sama aku. Awas saja jika dia modus," gumam Zaf dalam hati.

Rayyan menghampiri Umi dan Abi sembari menyalami. Pria tampan yang berprofesi sebagai anggota polisi itu terlihat gugup saat berpapasan dengan Zhera.

"Bang Rayyan! Kapan datang, Bang?" sapa Zhera. Gadis itu memang sudah kenal dekat dengan anak sahabat kedua orangtuanya, dan juga sahabat Abangnya sedari kecil. Mungkin Rayy lebih muda satu tahun dari Zaf.

"Eh, Dek Zhera. Baru sampai Dek," jawab Rayy tersenyum manis pada gadis itu.

"Katanya kamu kangen sama aku, kok lebih asyik ngobrol sama Zhera?" timpal Zaf yang sudah berada disamping Pria sembari merangkulnya dengan gemas.

"Ah, Yaya... Habisnya aku suka lupa diri bila berhadapan dengan Zhera," bisik Rayy sehingga membuat Zaf meremat bahunya sangat kuat.

"Awh, sakit Abang ipar," ucapnya kembali dengan kekehan.

"Awas saja jika kamu berani," balas Zaf dengan geram.

"Hahaha... kenapa emangnya, ada yang salah?" tanya Rayy.

"Ya salah lah! Kamu tahu Zhera masih sekolah. Dan dia sama sekali nggak cocok sama kamu," timpal Zaf yang ditanggapi dengan senyum oleh Rayy.

"Kenapa emangnya jika dia sekolah, kan sebentar lagi dia tamat."

"Pokoknya aku nggak setuju!" bantah Zaf.

"Bodo!" jawab Rayy acuh.

"Kenapa selera kamu aneh sih? Kenapa harus suka sama gadis belia?"

"Apa bedanya kamu dan aku. Kenapa kamu lebih suka janda daripada gadis perawan?" balas Rayy yang membuat Zaf terdiam.

"Anak-anak, ayo kita masuk. Itu Tante Mila dan Om Adri sudah datang!" panggil Umi sehingga membuat kedua lelaki itu menghentikan obrolan mereka.

"Ayo Abang ipar. Hahaha..." Lelaki itu masih saja membuat Zaf kesal.

"Pergi sana. Aku masih ingin disini," jawab Zaf enggan.

"Ah, ayolah kawan. Nanti kita lanjut lagi bahas tentang jodoh. Sekarang kita ikut gabung dulu sama mereka didalam. Eh, tapi tunggu dulu. Tadi aku lihat ada cewek cantik. Siapa sih dia? Jangan-jangan dia akan di jodohkan sama kamu," ucap Rayy dengan senyum senang menggoda sahabatnya itu.

"Namanya Humaira. Kata Umi, Tante Mila yang suruh membawa mereka kesini untuk di kenalkan sama kamu. Karena Tante Mila ingin mencarikan kamu jodoh yang cantik dan Sholehah seperti Humaira. Dan selamat ya buat kamu," balas Zaf sembari menyalami tangan Rayy dengan senyum kemenangan.

Seketika senyum pakpol itu sirna. Dan tentu saja membuat Zaf semakin terlonjak bahagia melihat reaksi sahabatnya itu.

"Ah, ayolah, kawan. Keep smile, ini hari bahagiamu," ucap Zaf sembari merangkul bahu Rayy membawanya masuk.

Bersambung....

Happy reading 🥰

1
rama
Luar biasa
Atik Marwati
🤣🤣🤣🤣🤣
Atik Marwati
rayyan yang nyidam
Atik Marwati
kan udah nikah
Atik Marwati
pernah lupa tuh
Vera Nova
Kecewa
Vera Nova
Buruk
In Makatita
mga mereka berjodoh amiiiinnn
Atik Marwati
hamidun juga
Atik Marwati
hamidun
In Makatita
suami tak pernah bersuyuk
Endang Oke
sepertinya ririn membantu rio, ada udang di balik batu. tahu rio punya kafe!!! coba kou laki2 pinggir jln ! mana mungkin.
Fitri Yanti
bukan setelah menikah bu.tp setelah melahirkan.
Anonymous
keren
Siti Zuriah
Hay... thor maaf ya aku baru sempet baca karna kendala hp ku agak lemot
Endang Hastuti Thamrin
sangat bagus ceritanya
Susi Ismi
biasanya perempuan yg riweh ini kenapa malah lakinya y 🤔
Rose Anjani
jodoh emang g kemana ... tangkap dia dokter... cuamik nya udah g mau ... /Grin//Grin//Grin/
Susi Ismi
karma dibayar instan 😁
Susi Ismi
beneran binggung aku thor sama kata" penget dan saget itu bahasa mana dan apa artinya ? 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!