Farid tidak menyangka jika ia akan bertemu dengan jodohnya yang tidak pernah ia sangka. 32 tahun membujang bukan tanpa alasan. Ia pernah sangat mencintai seseorang namun ia ia dikhianati hingga dirinya terluka dan sulit untuk percaya lagi kepada seorang perempuan. Namun pada suatu saat ada seseorang yang dapat mengetuk hatinya. Siapakah dia? Tentu saja dia yang akan menjadi jodohnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyamuk nakal
Lima hari telah berlalu.
Kehidupan Siena sebagai seorang istri kini semakin kompleks. Ia mulai belajar memasak bersama ibu mertuanya. Ummi adalah sosok mertua yang baik dan pengertian. Ummi bukan hanya mengajari Siena memasak tapi juga memberikan beberapa tips agar kehidupan rumah tangganya semakin harmonis. Siena merasa lebih betah tinggal di rumah mertuanya dibandingkan dengan orang tuanya sendiri. Mami Siena selalu menghubungi Ummi untuk menanyakan kabar Siena. Ia khawatir anaknya tidak dapat menempatkan diri. Namun prasangka Mami terbantahkan saat Ummi mengirimkan beberapa video kegiatan Siena di rumah.
Hari ini, mereka akan kedatangan tamu dari Jakarta. Saudara sepupu Ummi Nisa ada kepentingan ke Surabaya lalu akan mampir ke rumahnya. Mungkin ada yang masih ingat dulu sepupu Ummi Nisa yang suka sama Abi Fatan namanya Bianca. Namun hal tersebut sudah dilupakan oleh mereka karena itu hanya masa lalu. Dan kala itu Tante Bianca hanya terobsesi sesaat saja.
Ummi dibantu bibi dan yang lainnya menyiapkan beberapa menu makanan untuk menyambut kedatangan saudara ummi itu. Mulai dari makanan berat sampai makanan ringan mereka buat sendiri. Tante Bianca adalah satu-satunya sepupu perempuan Ummi Nisa. Hubungan mereka cukup dekat sejak kecil meski tante Bianca tinggal di luar negeri.
Sekitar jam 1 siang, Tante Bianca dan keluarganya sampai di rumah ummi. Ummi memperkenalkan Siena kepada mereka. Tante Bianca memang tidak bisa hadir saat pernikahan Farid dan Siena dikarenakan musim buruk melanda negara tempat tinggalnya. Baru tiga hari ini ia bisa pulang ke Indonesia bersama suami dan anaknya.
"Farid, kamu pintar sekali mencari istri. Masih muda, cantik, dan pastinya bikin kamu betah di rumah."
"Tante bisa saja."
"Waw... baru kali ini aku mendengar Farid menjawab ocehan ku. Biasanya dia hanya akan diam mematung. Wah wah, rupanya istri kecilmu ini sudah membawa perubahan."
Faiza baru saja pulang dari kampus. Ia baru ingat jika hari ini akan ada keluarganya yang akan datang.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam."
"Tante bie.... "
"Oh Faiza sayang, kamu baru pulang ya?"
"Iya tante."
Faiza melihat sekitarnya. Namun ia tidak menemukan orang yang dicarinya.
"Kamu cari siapa? " Tanya Tante Bianca.
"Huh tidak, kok."
"Kamu pasti cari musuh bebuyutan mu, kan? Si Axel." Tebak Tante Bianca.
Faiza menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Axel adalah anak pertama Tante Bianca. Usianya 5 tahun lebih tua dari Faiza. Tante Bianca memang menikah setelah Ummi Nisa memiliki anak si kembar 4. Dia menikah dengan warna negara Australia. Namun Tante Bianca baru punya anak setelah tiga tahun pernikahannya. Sedangkan anak kedua Tante Bianca yaitu Angela masih duduk di bangku SMA. Makanya tidak heran jika Tante Bianca belum punya menantu apa lagi cucu. Saat ini Axel masih melanjutkan S2 di Australia sambil melakukan bisnisnya sendiri. Axel memiliki sifat yang jail, ia juga terkenal playboy. Setiap kali bertemu Faiza, ia kan selalu menjahilinya.
"Tenang saja, Axel tidak ikut pulang karena harus menyelesaikan skripsinya. Dia sedang sibuk sekali."
"Oh... " Faiza hanya ber oh ria. Meski sebenarnya ia merasa ada yang kurang saat Axel tidak mengganggunya.
"Apa dia sudah mau menikah, Bie?" Tanya ummi.
"Huh.... anak itu masih senang berkelana. Pacarnya selalu gonta ganti. Ya meskipun aku tahu dia masih dalam batas wajar. Aku sudah ingatkan dia, karena dia punya asik perempuan. Jangan sampai adiknya jadi korban plat boy sepertinya nanti. Aku harap dia menemukan yang serius. Padahal aku ingin sekali punya cucu sepertimu, Nis."
"Sabar, tetap do'akan yang terbaik ya. Mungkin dia masih menjajaki yang terbaik."
"Jangan diajak ngobrol terus, Mi. Ayo kita makan. " Sahut Abi.
Mereka pun makan bersama.
Tante Bianca bersama suami dan anaknya akan menginap satu malam di sini. Ummi menjanjikannya akan mengajaknya jalan-jalan mengelilingi tempat kuliner di Sidoarjo. Tentu sayap Tante Bianca sangat senang. Apa lagi Tante Bianca sangat jarang pulang ke Indonesia.
Malam harinya, Ummi, Abi, dan yang lainnya pergi ke luar untuk menikmati wisata kuliner di malam hati. Sedangkan Farid dan Siena tidak ikut dengan mereka. Keduanya akan tinggal di rumah.
Saat ini Siena dan suaminya sedang nonton TV di ruang tengah. Keduanya duduk santai sambil ngemil snack. Bahkan Farid dengan telaten menyuapi istrinya yang sedang fokus melihat tayangan televisi. Namun, tiba-tiba Diena merasakan gatal di punggungnya.
"Hubby.... "
"Iya, ada apa sayang?"
"Gatel."
Farid langsung mendelik mendengar jawaban istrinya. Sepertinya otaknya sudah travelling jauh.
"Hubby... "
"Sayang, jangan di sini. Ayo ke kamar saja."
"Hubby.... punggungku yang gatal."
"Oh astaghfirullah.... "
Siena hanya bisa menggelengkan kepala. Farid pun menggaruk punggung istrinya dari luar. Namun hal tersebut masih tidak terasa. Farid pun mengajak istrinya kembali ke kamar.
"Nanti kalau dicari yang lain gimana, by?"
"Nanti aku kirim pesan sama Faiza, kalau kita sudah masuk kamar dan beristirahat."
Sampai di kamar, Siena langsung membuka bajunya. Ia tidak menyangka jika ada nyamuk yang menyelundup je dalam bajunya sehingga menyebabkan kulit punggungnya bentol-bentol.
"Nakal sekali nyamuk itu! Awas saja ketemu ya, aku akan balas dendam."
Siena cekikikan mendengar ocehan suaminya. Siena sama sekali tidak percaya dengan ucapan suaminya. Jangankan membunuh nyamuk, jika ada nyamuk yang nempel di kulitnya pun Farid akan membiarkannya atau hanya mengusirnya.
Itulah kenyataan pada diri Farid yang baru Siena ketahui dia hari yang lalu. Bagaimana Siena tidak jatuh cinta kepada suaminya itu. Sama binatang saja dia tidak tega apa lagi sama manusia. Bicara soal cinta, iya Siena sudah mulai mencintai suaminya meskipun ia belum mengutarakannya. Ia masih menunggu waktu yang pas untuk mengucapkannya.
Farid mengoleskan obat anti nyamuk di punggung istrinya. Dengan lembut ia mengolesnya. Namun hal yang tidak disangka terjadi. Farid justru mengecup kulit Siena yang bentol. Hal tersebut membuat tubuh Siena sedikit terjingkat.
"Hubby..... "
Farid tidak mengindahkan panggilan istrinya. Tangan itu justru semakin maju ke depan mengusap bagian perut istrinya. Tidak hanya berhenti di situ, tangan itu semakin naik ke atas. Dan kini dengan mulutnya, Farid menarik tali bra yang dipakai Siena, sehingga terbukalah penutup itu. Lagi-lgi keduanya menukar rasa serta memadu kasih. Keduanya sudah tidak canggung lagi. Dan selanjutnya terjadilah apa yang harus terjadi.
"Kalau gini bukan nyamuk yang nakal, tapi kamu by."
Farid terkekeh.
Jam sudah menunjukkan angka 11.Ummi dan yang lain baru saja sampai di rumah. Ummi dan yang lain pun langsung masuk ke kamar untuk beristirahat. Anggota tidur bersama Faiza di kamarnya. Sedangkan Tante Bianca dan suaminya tidur di kamar tamu.
Bersambung....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hayo kenapa Siena mual terus saat naik pesawat apa sudah ada tanda2 Hamidun? ataukah memang beneran sakit lambung? 🤔🤔😇😇😇🤫
Abang Farid makin posesif sama sang isteri yg masih imut nan cantik, meskipun pakai hijab ternyata pesonanya bisa membius rekan bisnisnya di negeri gingseng ini??🤩🤩🤩🤩🤫🤫
lanjut author