Bagaimana jadinya jika seorang wanita yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu menyukai seorang pemuda yang usia nya jauh berada di bawah nya?
Itulah yang di rasakan oleh Airyn Xylena Prameswari. Dia menyukai seorang pemuda bernama Arjuna Reksa, kedua nya bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe yang dimana, Juna bekerja disana.
"Aku menyukai mu, Jun."
"Apa yang Nona katakan? Anda tidak mungkin menyukai saya yang hanya pegawai cafe."
"Aku tidak peduli dan mulai saat ini, kau harus menjadi kekasihku dan aku tidak menerima penolakan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 - Kekuasaan Airyn
"Sayang, bangun dong.." Ucap Airyn sambil mengusap-usap pipi Juna yang masih memejamkan mata nya. Masa sih gara-gara menyentuh dada nya Juna sampai pingsan seperti ini?
"Hahaha, kamu panik ya?" Tanya Juna yang membuat Airyn terlonjak kaget. Dia kaget karena tiba-tiba saja Juna bangun dan tertawa. Airyn refleks menggeplak manja lengan besar sang kekasih.
"Nyebelin, aku udah khawatir kalau kamu keterusan."
"Hehe, kamu perhatian banget sama aku, yang."
"Ya jelas aku perhatian dong, aku ini pacar kamu!" Ketus Airyn. Dia kesal sekaligus sebal pada Arjuna. Dia sudah khawatir setengah mati, eehh ternyata dia hanya pura-pura pingsan untuk menggoda nya.
"Ayo, makan. Aku lapar, sayang." Ajak Airyn sambil membuka bungkusan makanan yang tadi di bawa oleh Juna.
"Makan? Tapi aku harus kembali ke cafe untuk bekerja, sayang."
"Tidak perlu khawatir, Robi adalah teman ku. Kamu takkan di pecat hanya karena menemani ku makan siang disini." Jawab Airyn membuat Juna pasrah. Ya, kalau sudah begini mau bagaimana lagi. Lagi pula, dia juga sudah lapar.
"Ini untukmu, sayang."
"Terimakasih." Jawab Juna, dia pun membuka makanan yang di berikan oleh sang kekasih dan mulai memakan nya dengan lahap.
"Enak, yang?"
"Iya, enak banget. Pak Robi yang turun langsung bikinin kamu masakan ini, yang." Jelas Juna membuat Airyn tersenyum kecil.
"Hmm, dia takut padaku."
"Takut apa, sayang?" Tanya Juna lagi, dia melirik ke arah sang kekasih yang juga tengah menatap ke arah nya.
"Ya, tentu saja dia takut kalau sampai membuatkan aku makanan yang tidak sesuai. Aku bisa saja menutup cafe nya itu, sayang." Jawab Airyn membuat Juna paham. Ya, dia paham sekarang kenapa Robi ketakutan pada Airyn.
"Kamu gak bosen makan makanan ini, sayang?"
"Bosen apa nya? Aku gak pernah makan menu yang ini, mahal soalnya." Jawab Juna sambil terkekeh.
"Jadi, kamu kalau makan menu nya apa?"
"Yang paling murah aja, sayang. Kan aku harus mengirit uang nya."
"Hmm, besok-besok kamu makan apa saja yang kamu inginkan, biar aku yang membayar nya."
"Tidak perlu, sayang. Aku tidak masalah kalau semisal makan dengan menu yang sederhana, asalkan kenyang saja. Hehe." Jawab Juna sambil tersenyum kecil. Airyn menggelengkan kepala nya.
"Kamu harus mendapatkan self reward setelah kamu lelah bekerja seharian, sayang."
"Tapi.."
"Kamu tahu kan aku seperti apa?" Tanya Airyn lagi, dia menatap sang kekasih dengan tajam.
"I-iya, baiklah. Lain kali aku akan memesan makanan dengan menu yang cukup mahal, jika aku sedang ingin." Jawab Juna. Airyn pun menganggukan kepala nya dengan senyuman manis yang terkembang cantik di bibir nya.
Beberapa menit kemudian, Juna pun menyelesaikan makan nya. Airyn pun dengan terpaksa harus melepaskan kepergian sang kekasih. Kalau saja tidak mengingat pekerjaan, dia akan memilih untuk mengikuti Juna bekerja di cafe. Tapi sayang sekali, pekerjaan nya sangat menumpuk sekarang ini, belum lagi sebentar lagi ada meeting dengan para petinggi perusahaan.
"Sayang, aku masih kangen.."
"Gapapa, sayang. Nanti sore kan kita bakalan ketemu lagi."
"Malam ini kita pulang ke apartemen ya?" Tanya Airyn. Juna menganggukan kepala nya.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Pak Robi pasti akan marah kalau jam segini aku belum kembali."
"Dia takkan bisa memarahi mu, kalau dia marah, bilang saja padaku!"
.......
🌻🌻🌻🌻
