Mengapa Harus Sahabat Ku?

Agis mengendarai mobil nya dengan tergesa gesa, tubuh nya terasa begitu lemas, namun ia paksa untuk pergi dari rumah itu.

terlihat Rayan mengikuti dari belakang, Agis melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. entah lah rasanya kacau dan tidak terkendali, Agis menarik nafas nya saat pening kembali merasuk kepala nya, Agis menangis pedih karena Rayan sudah mengkhianati nya dengan Erika.

Agis benar benar tidak menyangka Rayan tega melakukan hal itu.

"Aku ingin punya anak, dokter bilang Kamu mandul, sementara aku tidak bermasalah kenyataannya Erika langsung hamil..."

Agis memukul stir mobil dengan tangan nya hingga terasa perih, rasanya Agis tak dapat menahan luka yang Rayan torehkan.

Agis tidak tahu kenapa Rayan berubah seperti itu? sikapnya menunjukkan seperti Ia sangat mencintai nya, tapi semua itu hanya sandiwara.

Agis terkejut saat rem yang ia injak tidak berfungsi, seperti nya rem nya blong.

Agis tak tahu apa yang terjadi dengan mobil nya, Agis mencoba beberapa kali namun tidak bisa.

Hingga tiba di depan lampu merah Agis tidak bisa menghentikan laju mobil nya.

"apa mungkin ajal ku sudah tiba ?"

Ujar Agis tercengang saat sebuah truk menghadang mobil nya.

bug....

Mobil berputar putar saat truk menghantam dengan keras, Agis memejamkan mata nya membiarkan semua terjadi, ia pasrah dengan keadaan itu.

Rayan terkesiap melihat mobil Agis berputar kemudian menghantam trotoar mobil terbanting ke arah mobil lain nya hingga menyebabkan tabrakan beruntun, Mobil Agis ringsek parah.

"Agista.....!"

teriak Rayan berlari menghampiri mobil Agis yang pontang panting, keadaan menjadi riuh penuh asap dan api yang membakar sebagai mobil yang ikut dalam kecelakaan itu.

"Agis, tolong istri saya !"

Teriak Rayan dengan derai air mata.

Beberapa orang menghampiri Rayan mengeksekusi Agis yang berada di dalam mobil, Rayan khawatir mobil meledak jika tidak segera mengeluarkan Agis dari badan mobil yang ringsek.

"Agis ....!"

Rayan menangis melihat keadaan tubuhnya penuh darah, Rayan segera membawa nya ke mobil ambulans saat mengetahui kalau Agis masih hidup.

Rayan berlari di koridor rumah sakit mendorong Agis di brangkar, gegas Dokter membawa nya ke ruang penanganan pasien kecelakaan.

"Anda tunggu di depan dulu !"

Pinta dokter membuat Rayan terpaku.

Devita dan Erika langsung ke rumah sakit saat mengetahui kabar kecelakaan itu.

"Maaf pak Rayan, kecelakaan itu membuat istri anda keguguran !"

ujar suster membuat Rayan membeku.

"keguguran ?"

"ya, terpaksa kami mengeluarkan janin kembar anda karena kecelakaan itu seperti nya menghantam perut Istri anda !"

Rayan menganga sendiri.

Kembar ?

hamil?

keguguran.

"tunggu suster !"

ujar Rayan seketika itu wajahnya penuh air mata.

"istri saya hamil ? berapa bulan ?"

Tanya Rayan lemas tidak percaya dengan kenyataan itu.

"ya, perkiraan kami sekitar empat bulan karena sudah berbentuk, tapi kami terpaksa mengeluarkan janin nya. keduanya tidak kuat bertahan !"

Rayan merasa luluh lantak mendengar kenyataan pahit itu, Agis hamil tapi dokter bilang kalau Agis mandul.

Rayan tertawa sambil menangis seperti orang gila, Ia benar benar tidak percaya dengan kenyataan itu.

"Rayan ada apa ?"

Tanya Devita melihat Rayan duduk di bawah sambil menangis tersedu-sedu.

"Agis meninggal ?"

tanya Devita membuat Rayan mendongak dengan tatapan nanar.

"Bayi ku yang meninggal, dua bayi ku !"

Jawab Rayan membuat Devita melongok tidak mengerti.

"Agis hamil dan sekarang ia keguguran karena kecelakaan itu, kenapa aku begitu bodoh ? semua karena aku ?"

tambah Rayan membuat Devita dan Erika tertegun.

"ya tuhan aku benar-benar berdosa karena sudah menyakiti Agis !"

Erika tertegun dengan derai air mata, suster keluar dan meminta Rayan untuk masuk melihat janin tersebut.

Rayan membeku melihat dua bentuk janin berukuran kecil sepanjang jari, darah daging nya ikut menjadi korban dari kebodohan nya.

Rayan langsung menangis tersedu-sedu di bawah lantai, kenyataan ini benar benar menyakitkan.

"Segera urus...hm, satu lagi pak Rayan. saya harus menyampaikan keadaan ini. Saat ini kondisi istri anda kritis, berdoa untuk kesembuhan nya !"

ujar dokter menepuk pundak Rayan, Agis langsung di bawa ke ruang ICU.

Devita dan Erika tertegun melihat Rayan yang sejak tadi menangis, bukan hanya tentang Agis yang kritis. buah cinta nya yang pergi sebelum ia ketahui kehadiran nya.

"kamu sudah mens ?"

Agis mengangguk.

Ia mengatakan dua tiga bulan terakhir ini mens nya tidak lancar, saat di Bandung Agis terus merasakan mual dan muntah tak henti.

ternyata Agis hamil, bukan sakit seperti prediksi mereka.

Tapi sekarang kedua nya pergi tanpa Ia ketahui sebelumnya, hal itu menjadi cambuk terberat dalam hidup Rayan.

Bukan lagi luka tentang pengkhianatan, tapi juga penghinaan !

"dokter bilang kamu mandul ?"

Ujar Rayan sebelum kejadian itu, Rayan yakin hal itu sangat menyakitkan untuk Agis.

"Mengapa harus sahabat aku bang ?"

pertanyaan itu kembali terngiang, Ia memang salah dan tak seharusnya ia menghianati Agis dengan Erika.

Apa kurang nya Agis ? baik dan begitu sabar !

Rayan menekuk kepala nya di lutut, Semua hancur berantakan.

"Gis, Abang sayang sama kamu !"

Sekarang Rayan sadar bahwa hanya Agis lah yang merajai hati dan pikiran nya, Ia begitu berarti tapi keadaan sudah luluh lantak karena keserakahan nya.

"Agis maafkan Abang !"

Erika membeku melihat rayan menangis di hadapan Agis yang terbaring tak berdaya.

"Abang akan perbaiki semua nya sayang, Abang janji !"

Erika melangkah kan kakinya menjauh dari ruangan itu.

Rayan bilang Agis mandul tapi nyatanya ia berhasil hamil, namun kenyataannya begitu memilukan Tuhan kembali merenggut paksa kedua nya.

"Apa aku harus pergi dan mengalah ?"

Erika memang salah, benar kata mereka kalau ia adalah seorang yang tidak tahu diri.

Salma langsung ke rumah sakit bersama Andi saat mengetahui kabar kalau Agis menjadi salah satu korban kecelakaan beruntun itu.

Salma juga langsung menghubungi keluarga Agis yang berada di Bandung.

Tanah makam sang ibu masih basah, dan sekarang mereka kembali bersedih mendengar kabar kecelakaan yang dialami oleh Agis.

Rayan langsung menghampiri Andi yang duduk bersama Salma menuggu kedatangan Susanto.

"Andi....!"

seru Rayan menarik kerah baju Andi, Salma langsung beranjak dan tercengang.

"Lo yang kasih tahu Agis semua nya kan ?"

Susanto bercerita kalau kemarin Andi datang menemui Agis, Rayan yakin kalau Andi yang membongkar semua nya.

"sabar kak, ini rumah sakit !"

Ujar Salma, Andi terhempas saat Rayan melepas kerah kemeja nya.

"kenapa Lo menyalahkan orang lain? Lo yang membuat kesalahan ?! sebelum gue kasih tahu juga Agis udah curiga, gue udah bilang kalau feeling istri itu kuat !"

jawab Andi santai.

"dan Lo....!"

tunjuk Andi pada Erika yang mematung sendiri.

"sahabat macam apa Lo ? duri dalam daging !"

Ujar Andi lalu pergi meninggalkan mereka, Salma tertegun sendiri.

bersambung..