NovelToon NovelToon
Terjebak Perjodohan Sang CEO

Terjebak Perjodohan Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Tamat
Popularitas:18.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Kisah cinta dua insan dengan karakter bertolak belakang yang diawali dengan keterpaksaan demi bakti kepada kedua orang tua. Jelita Khairani, gadis cantik 21 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikannya tak dapat mengelak kala kedua orang tuanya menjodohkannya.

Namun siapa sangka yang di maksudkan sebagai calon suaminya adalah pria yang sama dengan seseorang yang ia juluki "ALIEN, MANUSIA KAYU, dan PRIA KAKU" seusai pertemuan pertama mereka.

Dialah Abima Raka Wijaya, pria dengan segala keangkuhan dengan masa lalu menyakitkan yang membuatnya tak mampu berdamai dengan diri tidak mungkin menerima begitu saja keputusan orang tuanya. Kehadiran Kinan di lubuk hatinya menjadi alasan utama ia tak dapat membuka diri pada sembarang wanita.

Akankah Raka melupakan Kinan dan menerima kehadiran Jelita? Bagaimana jika suatu saat sang mantan kekasih berniat kembali padanya?

Ig: desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memalukan.

Jelita membuka matanya perlahan, tidur dalam kondisi perut kenyang membuatnya merasakan sakit perut di pagi hari. Jelita beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk menyelesaikan hajatnya. Namun, pintu kamar mandi masih terkunci.

Terdengar gemericik air didalam sana, sudah tentu Raka sedang membersihkan tubuhnya.Jelita sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi, jika harus turun ke kamar kecil yang lain ia tidak yakin dapat menahannya. Jelita menekan perut berusaha menahannya susah payah.

Kedua telapak tangannya terlihat basah karena keringat. Jelita mengetuk pintu kamar mandi dengan kekuatan yang cukup besar dan membuat gemericik air didalam sana berhenti.

"Apa kau masih lama?" Jelita bertanya seraya menggigit bibir bawahnya. Beberapa kali membuang napas dan mengelap keringat di dahinya.

Ceklek ...

Pintu kamar mandi terbuka, Raka dengan penampilan khas selesai mandi dan rambut yang belum sempat ia keringkan dengan handuk kecil di lehernya menatap Jelita heran. Tanpa menunggu Raka keluar dari kamar mandi Jelita masuk begitu saja dan mendorong tubuh Raka keluar membuatnya sedikit terhuyung beberapa langkah kedepan.

Raka memutar tubuhnya dan menatap pintu kamar mandi dengan tatapan tak percaya, bisa-bisanya tenaga Jelita membuatnya hampir tersungkur pikir Raka. Hingga Raka tersadar ketika terdengar suara aneh dari dalam kamar mandi, beruntung baunya tidak ikut keluar.

"Dasar menjijikkan!" umpat Raka melangkah pergi.

Jelita yang sedari tadi menahan sakit merasa begitu lega. Hingga ia tersadar ketika suara yang keluar lebih besar dari yang ia bayangkan sebelumnya. Jelita memerah, bagaimana dia bisa memperlihatkan wajahnya di depan Raka seandainya Raka mendengarnya.

"Duh kok bisa segede ini bunyinya, gimana kalo dia denger coba." Jelita menatap pintu kamar mandi.

"Semoga dia udah jauh deh, gue dorong dia kuat kok tadi! Gue yakin." Jelita menuntaskan hajatnya dan lanjut membersihkan dirinya.

Jelita sedikit ragu untuk membuka pintu, beberapa kali menghembuskan napas perlahan, kenapa dia bisa segugup ini pikirnya. Hanya karena suatu hal terjadi diluar dugaannya membuat Jelita merasa seperti seorang tersangka. Melangkahkan kakinya keluar pelan-pelan, matanya mencari sosok Raka disana.

"Bagus deh kalo dia udah pergi duluan." Jelita menghela napas lega.

Jelita melangkah menuju lemari pakaiannya, ketika hendak meraih pakaiannya yang berjejer disana Jelita terkejut melihat Raka yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.

Laki-laki sudah rapi dengan kemeja putihnya, mendekat ke arah Jelita dan mengarahkan lengan bajunya. Jelita yang melihat hal itu menatap Raka bingung, apa yang diinginkan suaminya. Dengan gerakan kilat Jelita menyilangkan tangannya tepat di dadanya.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Raka melihat apa yang dilakukan Jelita didepannya.

"Pasangkan kancing lengan kemejaku," ucap Raka kemudian.

Jelita merasa malunya bertambah, mukanya semakin memerah. Perlahan Jelita menyentuh kancing kemeja Raka dan menyelesaikan permintaannya. Raka dapat melihat guratan malu yang tersirat di wajah Istrinya, senyumnya tertahan ketika Jelita menarik tangannya kembali.

"Cepatlah, aku akan menunggumu dibawah bersama Andra." Raka berlalu meninggalkan Jelita yang sedari tadi hanya menunduk.

"Dasar modus, cuma minta benerin kancing doang pakek nyusul gue kesini. Perasaan dari kemaren ngga ada tuh dia minta begituan." Jelita berbicara menatap bayangan di Kaca depannya.

"Eh bentar, berarti dia ngga sadar kalo gue kentutnya kegedean pas di kamar mandi, bagus deh!" Jelita tersenyum senang.

Jelita menyusul Raka yang sedari tadi telah menunggunya. Andra membukakan pintu mobil untuknya. Baru kali ini asisten Raka itu melakukan hal demikian untuknya.

"Terimakasih, Andra," ucap Jelita seraya tersenyum manis setelahnya.

"Sama-sama, Nona." Andra kembali memanggil Jelita dengan sebutan nona, mungkin karena menghargai keberadaan Raka.

"Hentikan senyumanmu!" Raka yang sudah duduk manis didalam mobil tiba-tiba bersuara.

"Kenapa? Aku hanya mengucapkan terimakasih padanya," Jelita membela diri.

"Oh iya? Kau bahkan belum berterimakasih padaku tadi malam!" Raka tak mau kalah.

Perkataan Raka memancing jiwa Andra untuk bicara, senyuman tipis tergambar diwajahnya. Ada perasaan lega ketika dia mendengarnya.

"Aku sudah bilang untuk menggantikanmu, kau sendiri yang memaksa melakukannya sendiri?" Jelita tak terima Raka mengungkit kebaikannya.

"Aku tidak bisa menjamin rasanya akan sama jika kau yang melanjutkan," ucap Raka santai.

"Kau meremehkan ku? Bahkan kau pernah makan nasi goreng buatanku waktu itu!" Jelita cukup pandai untuk bersilat lidah melawan Raka.

"Ehm maaf, Nona. Sebenarnya apa yang kalian bicarakan?" Andra merasa dia salah dalam mengartikan ucapan Raka beberapa saat yang lalu.

"Nasi goreng," ucap Raka singkat.

Andra menghela napas kasar, benar saja harapannya terhadap perkembangan hubungan keduanya terlalu berlebihan. Meski tak bisa Andra pungkiri melihat mereka sudah saling bicara Andra cukup merasa senang.

Mungkin butuh waktu untuk keduanya agar menjadi pasangan romantis seperti yang ia bayangkan. Andra tidak menghiraukan keinginan Jelita untuk berhenti sebelum tiba di kantor. Jelita merasa jengkel kepada Andra yang menurutnya tidak dapat di ajak kompromi kali ini.

Raka yang melihat perubahan wajah Jelita yang terlihat begitu muram hanya menarik sudut bibirnya tipis. Raka ikut keluar dan berjalan di sisi Jelita. Jelita menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya kesamping.

"Kenapa kalian keluar juga? Tak bisakah kalian menunggu beberapa saat? Setidaknya tunggu hingga aku benar-benar masuk kedalam sana!" Jelita berdecak sebal melihat Raka dan Andra yang berjalan di kedua sisinya.

"Apa aku harus memperdulikan keinginanmu? Jika kau tidak mau berjalan bersamaku, kau saja yang tunggu aku hingga aku masuk kesana." Raka berucap dingin seperti biasa. Jelita merasa geram dengan sikap Raka yang kembali dingin seperti ini.

"Kami permisi, Nona." Andra tersenyum jahil kepada Jelita yang sedari tadi mengepalkan tangannya.

"Iya juga yah, ngapain sih gue nyari gara-gara sama dia." Jelita merutuki kebodohannya, terasa percuma jika melawan Raka pikirnya.

...****************...

Jelita duduk lesu di kursi kebanggaannya. Meski hanya staff biasa Jelita merasa sangat nyaman akan pekerjaan yang ia dapatkan sekarang. Rhania yang datang dengan bibir merah meronanya menghampiri Jelita terlihat manyun.

"Kenapa? Diputusin sama Si tampan ya?" tanya Rhania kemudian. Jelita benar-benar tidak habis pikir dengan sahabatnya yang menganggap Andra adalah pacarnya.

"Sembarangan, bibir lo gue gunting mau?!" Jelita mengancam Rhania.

"Awww, tacut." Rhania memasang wajah sok imutnya.

"Udah deh, ngapain lo manyun gitu. Mendingan baca novel onlen aja kaya gue!" Rhania memberikan ponselnya yang terlihat beberapa novel online berjejer rapi disana.

"Gue gak pernah baca ginian. Emang seru ya?" tanya Jelita menggerakkan jarinya melihat beberapa cover novel disana.

"Seru banget, Ta. Gue sampe lupa waktu tau gara-gara baca ginian." Rhania menambah lipstik di bibirnya.

"Berarti lo sampe hapal kisah mereka?" tanya Jelita mengerutkan keningnya.

"Iya tentu dong, mulai dari Alan sama Sora, nah itu sedih tuh. Chika Bara itu juga menantang. Bisa jadi referensi kalo lo mau selingkuh dari suami lo ntar." Rhania menjelaskan lebih serius dari pada membahas pekerjaan.

"Ngga ada yang lain?" Jelita bergidik mendengar cerita Rhania.

"Ada, Ta. Ini nih, Si Arka sama Nayla. Beuh mesra banget, pengantin baru mereka, ngerti kan lo apa rutinitasnya." Rhania menjelaskan seraya menunjukkan novel online yang di maksud.

"Rhan, belum nikah bacaan lo kayak gini ngga bahaya?" tanya Jelita menatap Rhania dengan penuh tanya.

"Gue udah tua, Jelita. Udah cocok dong baca ginian. Yang ngga boleh si Randy noh, bahaya dia ntar." Rhania menarik ponselnya kembali.

"Bahas apa kalian?" Bu Arne dengan wajah tak bersahabat menatap keduanya.

"Novel online, Bu," jawab Rhania singkat.

"Oh iya? Kamu suka? Saya juga suka banget." Bu Arne mendadak berubah begitu akrab dengan Rhania.

"Serius Ibu suka? Akhirnya saya menemukan orang yang memiliki hobi yang sama. Ayo kita mojok, Bu!" Ajak Rhania yang seakan melupakan bahwa ini jam kerja.

"Boleh juga tuh. Ayo cepetan saya ngga sabar baca cerita Arka sama Alvian nantinya bakal gimana!" Bu Arne merangkul pundak Rhania. Hanya karena hobi yang sama Bu Arne melupakan statusnya saat ini.

Jelita menggelengkan kepala melihat dua wanita di depannya. Ternyata ada hal yang tidak ia ketahui tentang keduanya. Apakah Jelita harus menyukai novel online juga agar dapat berhubungan baik dengan Bu Arne.

Kisah Bara dan Chika yang penomenalll ada di mari wkkw

TBC 🌻

.

.

.

Telat up ngga ada ide dari semalem.

Nulis sambil ngakak wkwk.

Happy reading you all💕💕

See yaa😘😘

1
Sri Nengsih Momo
Luar biasa
Anonymous
Aku idh baca keluarga mikail dulu loh padahal maaih ada yg lbih leluhur dr mereka

Seru bnget
Mari Anah
aku kira bakalan ada pelakor yg nma y marisa🤔dri judul y udh ketar-ketir bkln ada konflik neeeyy,g tau y cmn nma dri hp🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Mari Anah
lagian si raka y jg oneng🙄masa istri y d bilang jalang jiem2 bae,g ngenalin k suci klo jelita itu bini y,hadeeeehh bagus jelita klo aku jdi jelita jg pasti bkln aku jambak cwe ky gtu🙄🙄😏
Mari Anah
aku susah mau berkata2 apa thor klo jdi jelita🤭🤭🤭
Desy Puspita: Dia sangat agak lain
total 1 replies
Suky Sukeni
aq baca novelmu di ulang lagi dari awal sampai karya terakhir sampai 3 x😆😆
Desy Puspita: Ya Allah makasih banyak, Kak, ini novel pertama masih banyak salahnya
total 1 replies
Mari Anah
suka bgt thor
Fiqa Dwi
that “marina” 😭😭😭😭
Fiqa Dwi
LUCUU BGTT SIHHHH KAMUUU😭💓💓
novel destiny
baru baca novel ini di tgl 20-06-2025 😁
btw tgl yg author sematkan itu tgl kelahiran anak aku 🥰
Desy Puspita: Hai Kakak, maacih ya. ini karya petamaku, mohon dimaklumi kalau ada salah"
total 1 replies
novel destiny
dion - Andra perpaduan yg sempurna 🤣
Virgo 08
ternyata masa lalu Afkhar ada di kisah Jelita... om nya mati di tangan Afkhar dewasa.. dia balas dendam ama om Herman yg sdh membunuh ke2 ortu nya.
Virgo 08
Afkhar nanti dewasa menjadi suami Iqlima, anak Sean ... walau caranya salah mendapatkan Iqlima, tapi happy ending
Virgo 08
aku suka
Putri Cawi
terserah ente....rencana Lo hanya tinggal angan...karena nasib jelita ada di tangan author wkwkwk
my_dear_Budiarti
mulai tumbuh benih-benih bucin/Joyful/
mboll
Luar biasa
diara
terimakasih kak author atas karya nya
Juan Sastra
pasti mirif dong merekan
Juan Sastra
curiga deh sama wijaya,, biasanya laki laki tuh jika ggak romantis lagi kadar cintanya tinggal kurang dari setengah 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!