NovelToon NovelToon
Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:184.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Anika seorang gadis yang tidak pernah membayangkan jika dirinya harus terlibat dalam malam panas dengan seorang pria beristri.

Cerita awal, ketika dirinya menginap di rumah sahabatnya, dan di saat itu pula dia tidak tahu kalau sudah salah masuk kamar, akibat keteledorannya ini sampai-sampai dirinya harus menghancurkan masa depannya.

Hingga beberapa Minggu kemudian Anika datang untuk meminta pertanggung jawaban karena dia sudah dinyatakan hamil oleh dokter yang memeriksanya.

Akan tetapi permohonannya di tolak begitu saja oleh lelaki yang sudah membuatnya berbadan dua.

Apakah Anika mampu membawa benihnya itu pergi dan membesarkan sendirian?? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua

Tujuh tahun kemudian, ketiga anak kembar itu mulai berlarian, bermain bersama dengan saudara kembarnya, tidak terasa ibunya berjuang membesarkan mereka bertiga meskipun cemoohan dan cibiran tetangga begitu tajam menusuk hati.

  Hal itu tidak pernah mengurangi rasa semangat Anika, meskipun sampai saat ini dirinya harus berjuang demi memenuhi kehidupan anak-anaknya.

  "Kakak ... Abang dan Adik, jangan lari-lari ini baju kalian ayo mulai di pakai sendiri-sendiri," ucap Anika, yang baru selesai membuat kue donat untuk di titipkan di sekolah.

   Selain menjadi guru TK Anika juga membuat kue donat, untuk di titipkan di kantin-kantin sekolahnya yang kebetulan satu naungan dengan sekolah anaknya, mulai TK sampai SMA, dan sekarang anak-anak Anika sudah menduduki kelas satu SD.

  "Bunda, Adik dan Abang masih berlarian tuh, gak mau nurut," adu putri sulungnya yang bernama Aruna.

  "Ayo Abang dan Adik kalau gak nurut mau di hukum sama Bunda," ujar Anika.

  "Tuh kan si cerewet mulai ngadu, ayo Adik kita pakai baju dulu, lagian kasihan Bunda dia sudah lelah," ucap Abang Arjuna.

 "Baiklah tapi nanti kita lanjut ya lari-larian lagi," sahut Arash, anak bungsu paling jail diantara kedua saudaranya.

  Saat ini ketiganya sudah memakai seragam sekolah dengan sendirinya, ketiga anak Anika tumbuh mandiri sejak dini, tidak ada pengasuh yang mendampingi mereka, semenjak kecil anak-anak itu sudah di latih mandiri, karena memang mereka tumbuh hanya bersama satu orang ibu saja.

  "Bunda lihat Kakak, sudah selesai memakai seragamnya," ucap Aruna.

  "Abang juga sudah," sahut Arjuna.

  "Adik juga," timpal Arash.

  "Wah, anak-anak Bunda memang pintar sekali, kalian tahu, Bunda tuh sangat bangga dengan kalian yang mau belajar mandiri seperti ini," ujar Anika yang mulai memberikan senyuman hangat, untuk ketiga anaknya.

  "Bunda, hari ini masak apa?" tanya si bungsu, yang sedikit rewel dengan makanannya.

  "Bunda hari ini masak tempe Sayang," sahut Anika dengan perasaan gelisah dia tahu kalau hari ini dia mulai membohongi anak-anaknya lagi.

  "Ya tempe lagi, tempe lagi," sahut Arash yang memang sejak satu Minggu kemarin menginginkan makan ayam.

Melihat ibunya yang menunduk si sulung Aruna langsung menegur sang adik, dengan cara baik-baik penuh dengan pengertian.

"Adik, tempe juga enak kok, yang penting kita makannya dengan rasa syukur pasti rasanya akan menjadi nikmat," ucap kakaknya itu.

  "Tapi Kak, Bunda kan sudah berjanji katanya mau masak ayam goreng untuk kita bertiga," sahut Arash dengan raut muka yang di tekuk.

  "Sudah Adik, besok-besok saja kita makan ayam gorengnya berdoa saja semoga besok Bunda dapat rejeki yang banyak," timpal Arjun meyakinkan hati adiknya.

  "Ya sudahlah, gak apa-apa jika menunya tempe tiap hari, yang penting ada yang di makan," ucap Arash yang akhirnya menerima menu makanannya itu.

  Lagi-lagi Anika harus menyaksikan ketiga anaknya mengalah demi keadaan yang setiap harinya butuh perjuangan, bahkan meskipun dirinya sudah banting tulang mencari nafkah tetap saja pas-pasan karena yang dia biayain bukan satu atau dua anak saja, tapi tiga sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

  "Sayang, maafkan Bunda ya, Bunda janji kalau susah gajian pasti Bunda akan masak ayam goreng banyak untuk kalian," ujar Anika sambil memeluk ketiga anaknya.

  Saat ini Anika dan anak-anaknya berangkat sekolah beriringan dengan berjalan kaki, tidak ada kata mengeluh dari wajah-wajah kecil itu, langkahnya bagaikan sepucuk harapan yang begitu berarti untuk ibunya, kadang mereka ikut boncengan dengan tetangga yang merasa iba terhadap wanita yang sudah berjasa banyak untuk desanya ini.

  "Kalian bertiga ayo ikut kami," ujar wanita bertubuh gempal itu.

"Bunda apa boleh kita ikut dengan Ibu Sari?" tanya si sulung meminta ijin.

"Boleh Sayang, kalian boleh ikut dengan Ibu Sari," sahut Anika yang diangguki oleh ketiga anaknya.

"Bu Sari tunggu kita," ucap Aruna.

Saat ini Anika hanya bisa menatap ketiga anaknya yang sedang di bonceng oleh tetangganya itu, sebagai seorang ibu dia merasa bersyukur karena semenjak bayi, dia mendapatkan bantuan-bantuan kecil yang meringankan tenaganya, bahkan si kembar dulu ada yang ikutan mengasuhnya, hanya saja pengasuh si kembar sudah berpulang satu tahun yang lalu.

"Ya Allah, terima kasih banyak, Engkau selalu menghadirkan orang-orang baik di sekitar kita," ucap Anika.

******

Sesampainya di sekolah ketiga anak itu langsung turun dan tak lupa mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada ibu Sari yang sudah membawanya sampai ke sekolah.

"Bu Sari makasih banyak ya," ucap Aruna.

Sedangkan Edo anak dari Ibu Sari hanya menekuk wajahnya dengan kesal. "Ibu kenapa sih selalu ajak ketiga anak ini mereka kan gak punya ayah Bu," celetuk Edo yang membuat ketiga anak itu bersedih.

"Huuush kamu gak boleh bersikap seperti ini, ayah mereka bertiga masih bekerja jauh, lain kali gak boleh ya bicara seperti itu lagi, ayo minta maaf sama mereka bertiga," ucap Sari dengan nada sedikit tinggi.

"Gak mau ah, kata teman-teman mereka memang anak haram kok gak punya ayah," tolak Edo lalu mulai berlalu pergi meninggalkan ibu dan si kembar.

Selepas kepergian anaknya tadi Ibu Sari langsung meminta maaf kepada si kembar, karena dia tahu perubahan wajah sedih yang saat ini mereka rasakan.

"Arun, Arjun serta Arash, maafkan anak Ibu ya," ucap Sari.

"Iya Bu, oh ya bilang ya sama Edo, jangan pernah ngatain kita anak haram, karena kata guru ngajiku setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci," ucap Aruna yang begitu menyentuh hati Sari.

"Iya Nak, kau benar. Sekali lagi Ibu minta maaf ya," ucap Sari lalu mulai meninggalkan ketiga anak itu.

Wajah ceria tadi seketika hilang begitu saja, karena ucapan yang tidak mengenakkan hati mereka kembali terulang, Edo dari kesekian banyaknya anak yang menyebut kalau mereka ini anak haram, entah omongan seperti itu di dapat dari siapa.

"Kak, kenapa sih mereka selalu memanggil kami dengan sebutan anak haram," ujar si bungsu yang kali ini merasa sedih dengan ucapan itu.

"Adik, kita ini bukan anak haram, bahkan bunda sendiri loh yang bilang, jadi kita tidak usah dengerin kata mereka," sahut Aruna begitu pintar menenangkan hati kedua adiknya.

"Tapi Kak, nyatanya kita tidak pernah bertemu dengan ayah kita," timpal Arjun.

"Abang, meskipun kita tidak pernah bertemu, bukan berarti kita ini anak haram, siapa tahu saja ayah kita masih ngumpulin uang untuk bertemu kita bertiga kan kita dengar sendiri dari Bunda, kalau ayah kita sedang kerja jauh," tutur kakaknya itu sambil menasehati adiknya pelan-pelan.

Anak sekecil Aruna harus di tuntut dewasa oleh keadaan, bahkan anak itu sering mengabaikan hatinya sendiri yang sebenarnya sama-sama terluka, hanya saja dia merupakan anak pertama dan tugasnya begitu besar dalam menjaga kedua hati adik-adiknya.

Bersambung

1
Kasih Bonda
next Thor semangat
Amalia Putri
Wah ternyata Aslan gak balas dendam bagus banget gak semua harus di balas dengan jahat juga,di tunggu kelanjutan nya thor semanggat ya./Rose//Rose//Rose//Rose//Heart//Heart/
Bak Mis
akhirnya Aslan terbuka hati nya menolong Raya,
Euis Maryam
lanjutkan
Bak Mis
lebih baik bantu aja daripada menyesal nanti nya, kasian banget mereka berdua
Yuni Ngsih
wah Thor ceritramu bikin ku meleleh kasian Anika ...ya .Ada lk" dzolim yg ky gtu ya Thor .....perjuangan Anika hebat meskipun di salah awalnya tapi..ya mau gmn lg Takdirnya kynya tapi tenang saja Anika setelah hujan badai pasti bakal timbul pelangi ...Aamiin
Ani Basiati
lanjut thor
Amalia Putri
lanjut besok thor sekarang met istirahat./Good//Good//Good/
Kasih Bonda
next Thor semangat.
Kasih Bonda
next Thor semangat
Bak Mis
lanjut
Bak Mis
lanjut lagi dong
Sunaryati
Balaslah kejahatan dengan kebajikan, mereka jika terketuk hatinya akan malu sendiri. Kebajikan itu akan mendapatkan balasan berloat- lipat
Nabila
taktik politiknya keren ,bikin gemes
Amalia Putri
Kemaren pada kemana waktu Anika dan anaknya di bully ,lanjut thor semangat ya,sehat juga/Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Heart//Heart/
ros
lanjut author 💪
Yasmin Natasya
jangan dibuat konflik atau bully lagi thor....
Ayumarhumah: iya kakak ...
total 1 replies
Amalia Putri
di tunggu kelanjutan nya thor semanggat .
kalea rizuky
CEO goblok
Bak Mis
ttp semangat untuk berkarya terus ya thor smg keluarga kecil Aslan slalu bahagia ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!