Rembulan anak kedua dari pasangan pak Hermawan dan Ibu Tika, Rembulan anak yang keras kepala dan bertingkah laku seperti wanita yang berbeda, selalu ceria dan polos. Rembulan menyetujui perjodohan dengan seorang pria yang tidak ia kenal. Tepatnya ia di jual oleh orang tuanya karena hutang akibat perusahaan Papahnya yang bangkrut, dan banyak hutang yang harus di bayar oleh Papahnya.
Apakah Rembulan mau dan menerima perjodohan tersebut???
Yuk kepoin ceritanya 💃💃💃
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_yanrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22
"Kalian mau kemana?" sahut Tuan Raditya yang melihat istri dan pelayan itu mau masuk kedalam mobil.
"Kemana saja yang penting Heppy," jawab Rembulan yang asal.
"Tata," panggil Tuan Raditya pada pelayan itu, bertanya dengan istri yang satu ini ia harus memperbanyak stok sabar untuk menghadapinya.
"Ke mall, Tuan." jawab Tata dengan tertunduk, ia takut melihat Rembulan.
"Ke mall, siang-siang gini," tanya Tuan Raditya yang melihat cuaca panas.
"Kenapa? Gak boleh?" ketus Rembulan, ia bukan sekedar untuk menenangkan pikiran tapi ingin melihat dunia luar yang Rembulan rindukan.
Rembulan menadahkan tangannya di hadapan Tuan Raditya seolah ia meminta sesuatu.
"Apa? Tangan mu sakit lagi," tanya Tuan Raditya yang tak peka dengan keinginan istrinya itu.
"Bukan," ketus Rembulan.
"Cepetan ih," omel Rembulan yang kesal, ia ingin segera pergi.
Tuan Raditya yang pasrah dan mengeluarkan dompetnya yang ada di saku celana belakang. Ia mengambil satu kartu untuk istrinya berbelanja.
"Jangan pelit, kamu tuh harus kasih nafkah buat istrinya." Rembulan mengingat jika dirinya sudah mengerahkan mahkota yang ia jaga selama ini, ia begitu sedih saat kesuciannya di renggut paksa oleh suaminya itu.
"Iya," jawab Tuan Raditya dengan cepat, ia yang bersalah telah melukai hati dan perasaan seorang gadis yang beberapa hari ia halalkan.
"Baik-baik ya, puas puasin tuh sama istri pertama mu ya," ejek Rembulan sambil berlalu meninggalkan Tuan Raditya yang sedang kesal.
Kendaraan itu pun melaju meninggalkan rumah ini, Tuan Raditya hanya bisa memandang dan setelah itu masuk kedalam rumah.
Sebenarnya ia pulang lebih awal ingin menebus kesalahannya yang ia perbuat dan meyakinkan jika dirinya akan berubah menjadi suami yang baik. Tapi, lagi lagi Rembulan tak bisa melihatnya dengan baik. melihat sang istri pergi Tuan Raditya pun bergegas menelpon asistennya untuk menjemput ia kembali ke kantornya.
"Tolong jemput, aku ingin pergi ke kantor untuk mengecek kantor yang sedang di pimpin oleh Chiko." ucap Tuan Raditya pada asistennya di sebrang sana.
"Baik, Tuan. Saya akan segera ke sana," jawab asisten Angga dengan patuh pada Tuannya. Walaupun pekerjaan lagi menumpuk ia akan memprioritaskan Tuannya.
Tuan Raditya akan mengecek perusahaannya yang sedang di pimpin oleh adik angkatnya itu yang baru datang dari kota B. Ia sebenarnya sudah mengira jika sang adik menyalah gunakan kepercayaannya padanya yang ia percayakan. Perusahaan sedikit tergoyahkan karenanya. Dan, ia pun bergegas terjun langsung untuk mengeceknya.
Mobil itu pun sampai lalu membukakan pintu mobil tersebut untuk Tuannya, Tuan Raditya pun masuk mobil setelah itu pintu ditutup kembali. Kendaraan roda empat itu melaju dengan kecepatan sedang agar Tuannya nyaman dalam perjalanan menuju kantor pusat yang sedang adik angkatnya itu pimpin.
Di tengah perjalanan seorang menelpon Tuan Raditya, dan Tuan Raditya mengernyitkan dahinya melihat nomor telepon yang ia tugaskan untuk menjaga istrinya ketika di luar.
"Ada apa ya," ucap Tuan Raditya yang heran bercampur khawatir. Ia takut terjadi sesuatu pada Rembulan saat di luar sana tanpa dirinya.
Segera Tuan Raditya mengangkat lalu mendengar orang itu melaporkan kegiatan sang istri lakukan di luar sana.
"Apa? Ok, aku sama." jawab Tuan Raditya yang mulai kesal, ia mendapatkan laporan jika istrinya membuat ulah.
"Puter arah, kita ke mall," perintah Tuan Raditya pada supir itu, ia ingin segera datang dan menemui istrinya itu.
"Ada apa, Tuan. Kenapa kita puter arah," tanya asisten Angga yang penasaran.
"Istri ku, Ga. Dia di sana." jawab Tuan Raditya yang mulai geram dengan apa yang di laporkan oleh pengawal yang ia perintahkan untuk menjaga istrinya.
Sampai di parkiran mobil, Tuan Raditya turun dari mobil itu dengan tergesa agar tiba di hadapan istrinya itu.
.
.
.
Di mall, Rembulan yang antusias melihat barang-barang yang lagi ia incar sejak ia gadis, ia yang tak boleh keluar oleh Papah hanya bisa pasrah menerima nasibnya.
Rembulan pun menarik tangan Tata untuk menemui barang yang ia inginkan.
"Bagus kan? Gue suka banget dengan ini," ucap Rembulan begitu senang melihat sepatu yang ia inginkan.
"Iya bagus, Ulan. Saya juga suka." jawab Tata, ia juga menyukai sepatu itu, tapi hanya sekedar suka karena untuk memiliki pun tak bisa karena harganya yang fantastis.
"Kamu mau?" tawar Rembulan.
"Gak, Ulan." jawab Tata yang menolak itu semua karena ia tahu diri jika dirinya lah hanya sekedar pelayan.
"Ambil saja biar ku bayar," ucap Rembulan yang menawarkan sesuatu pada Tata yang selalu ada untungnya.
"Tapi--," belum Tata menjawab karena tak enak Rembulan mengambil salah satu untuk pelayan pribadinya itu.
"Terimakasih, Ulan." ucap Tata yang begitu senang.
Setelah mencari barang yang ia inginkan Rembulan mengajak Tata untuk makan, ia memiliki menu cepat saji di salah satu resto di bagian atas.
"Kamu yang pesan sana," titah Rembulan yang sudah lelah, ia hanya ingin menunggu makanan itu datang.
Rembulan yang duduk sendirian, ada seorang pria yang entah dari mana menghampiri dan duduk di sebelahnya.
"Kamu sendirian?" tanya pria asing itu yang sudah duduk tanpa izin dari Rembulan.
Rembulan pun mendongakkan kepalanya melihat suara itu yang sedang berbicara entah dengan siapa.
"Siapa?" tanya Rembulan.
"Kamu," ucap pria itu yang tersenyum.
Rembulan pun mengobrol dengan pria itu hanya seputar tanya jawab, pria itu meminta untuk berfoto bareng dengan Rembulan dan Rembulan pun mengiyakan tanpa tahu jika dirinya akan terancam hukuman yang akan di berikan oleh suaminya.
"Gaya gini dong biar keren." ucap Rembulan begitu centil pada pria itu yang ingin meminta foto dengannya.
"
.
.
.
.
.
.
Apa yang kau lakukan, hah...
yg menunjukan bahwa Laura sudah punya ank
knp sekarang malah gak ada yg awasin aduuuuuhhhh
😠😠😠hedeeeh
apa ceritanya d ubah