Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jeje
Dafa sampai di Bogor pukul 10 lewat,Dafa langsung masuk ke kamarnya,dan kamarnya ternyata kosong.
"Cih,,,dasar wanita murahan,jam segini belum pulang,,,"Dafa yang merasa lelah lalu ganti baju karena mau bersiap untuk tidur.
Dafa lalu memeluk guling nya dan tidur dengan pulas.
Dafa Tidur sangat pulas,sampai terasa sudah pagi,Dafa merasa ada yang sedang menciumi tubuh nya,Dafa lalu membuka matanya,dan ternyata Istrinya yang sedang menciumi dadanya,kancing baju tidur Dafa sudah terlepas semuanya.
"Awas,,,kamu lagi ngapain sih,,"Dafa mendorong istrinya agar berhenti menciuminya.
"Pagi Pah,,Mamah mau,,"sambil tersenyum dan akan mencium pipi Dafa.
"Maaf,,papah Capek,,"Dafa langsung turun dari ranjang,dan berjalan ke kamar mandi,tapi Meta mengejarnya.
"Pah,,,tunggu,,,"Dafa masuk ke kamar dan Meta ikut masuk.
"Ngapain Mamah ikut masuk,keluar,,"”Dafa bicara sedikit keras sambil menunjuk pintu.
"Mamah pengin,,bentar aja yah,,"Sambil memeluk Dafa.
"Kamu benar benar man*iak s*ex,brengsek,,,selama ini Aku hanya di jadikan boneka se*x mu saja,,"Dafa bicara dalam hatinya sambil terus merasa kesal.
Dafa diam saja saat Meta memeluknya,sambil menciumi dada Dafa yang kekar.
Dafa laki laki normal yang juga punya kelemahan,Meta terus saja merang*sang Dafa.
Dafa yang tidak tahan lalu menarik Meta keluar dari kamar mandi,dan melemparnya ke kasur, Dafa sambil marah dan kesal sambil melepaskan baju yang dia pake.
"Baik,,kamu menginginkannya kan,,,"Dafa lalu mengambil ikat pinggang yang menggantung di tempatnya,setelah polos.
"Buka bajumu,,"Meta lalu membuka bajunya sendiri,Setelah terlepas dengan bergaya menantang menyambut Dafa.
Dafa dan Meta pun main di pagi hari,tapi Dafa mainnya sangat kasar,Meta sesekali di cambuk dengan ikat pinggang.
Dafa bukan naf*su melainkan ingin membuat Meta kesakitan dan tersiksa.
Meta tapi justru menyukai permainan kasar Dafa,walau badanya semua sakit dan merah merah.
Meta teriak teriak kesakitan tapi juga merasakan nikmat dan puas,memang selama ini Dafa mainnya kurang memuaskan bagi Meta,makanya di kasarin seperti itu Meta bukanya kesakitan malah puas.
Saat Dafa sudah ingin pelepasan,Dafa mencabutnya,lalu Dafa dengan sengaja mengeluarkan di wajah Meta,dasar Meta maniak justru Meta menyukainya.
Setelah miliknya keluar ,Dafa langsung ke kamar mandi untuk bersih bersih,Meta masih tiduran di kasur karena merasa lemas dan sakit badanya.
"Dafa kenapa makin gila,,tapi Aku justru makin menyukainya,,"kata Meta pelan.
Dafa mandi cukup lama,setelah Selesai Dafa menuju lemari untuk ambil baju,Dafa melihat Meta yang sedang telfonan di balkon,Meta memakai selimut untuk membungkus badanya yang polos.
Dafa turun ke bawah dan sudah rapi mau pergi ke kantor,tidak peduli dengan Meta yang masih sibuk dengan hpnya.
"Pagi Pah,,Jeje kangen papah,,"Jenifer langsung memeluk Dafa yang sedang duduk di bangku meja makan.
"Papah juga kangen,,"sambil mencium keningnya.
"Pah,,papah mau pergi ke kantor kan,?"
"Iya,,kenapa,,?"
"Anter Jeje sekolah ya Pah,,papah sudah lama ngga antar Jeje ke sekolah kan,,"
"Ya udah nanti papah antar,sekarang habiskan dulu sarapannya,"
"Yes,,iya Pah,,Jeje akan makan dengan cepat,"
Dafa dan Jeje selesai sarapan,keduanya langsung keluar tanpa berpamitan pada Meta,Jeje juga sudah tau kalau mamahnya selalu sibuk dengan urusannya sendiri,Jeje tidak dekat dengan mamahnya.
Dafa mengantar Jeje ke sekolahnya,Jeje banyak cerita tentang liburannya selama di rumah neneknya.
"Jeje nanti kalau papah ngga pulang harus jadi anak yang baik yah,nurut sama Mamah dan ngga boleh membantah,,"
"Emang Papah mau pergi kemana,,?emangnya ngga akan pulang lama,,?"
"Papah sekarang banyak kerjaan di Jakarta,jadi akan jarang pulang ke Bogor,,"
"Oh gitu,,,Papah tapi masih pulang kan ke Bogor,,"
"Iya masih tapi ngga bisa pastiin kapan pulangnya,,"
"Ngga papa yang penting papah masih pulang ke Bogor,,jadi Jeje masih bisa bertemu Papah,"Dafa hanya tersenyum.
Sampai di sekolah Jeje langsung turun dan Dafa melanjutkan perjalanan menuju kantor.
Jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭