Tita Martin Bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Besar di kota B. Dirinya memiliki kekasih seorang dokter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kumpul Keluarga
Pagi sekali Ayumi dan Aiko sudah berada di kediaman Ito untuk bertemu dengan WO. Aiko sengaja melakukan semuanya di kediaman Ito karena dirinya ingin selalu terlihat wah di mata keluarga Ito yang nota bene Kakak dari almarhum ibunya.
Tita dan Ken berpamitan setelah menyelesaikan sarapannya. Tita muncurkan mobilnya sendiri begitupun Ken. Tita sudah semakin tak peduli apapun yang orang katakan tentangnya.
Jika orang bertanya dari mana Tita bisa membeli mobil mewah seperti itu jawabannya sangat mudah. Karena dia menikah dengan pengusaha muda dan sukses. Jadi, mana mungkin suaminya tak mampu membeli sebuah mobil untuknya.
Kabar Tita yang membawa mobil mewah ke rumah sakit sudah menyebar ke seantero rumah sakit. Pasalnya Tita hanya terkenal sebagai seorang perawat dengan prestasi yang tak di ragukan lagi dan Tita yang ramah serta sederhana.
Orang tak pernah tau jika terdapat darah Martin Durant di tubuhnya. Harta kekayaan yang di tinggalkan orang tuanya pun bahkan mampu untuk membeli mobil yang sama hanya saja Tita tak pernah sembarang menggunakannya.
"Selamat pagi Suster Tita." Sapa salah seorang perawat yang berpapasan dengannya saat berjalan menuju ruangannya.
Tita pun merasa sedikit heran dengan tatapan orang-orang terhadapanya. Dan begitu tiba di ruangan semua penghuninya pun berhamburan mendekati Tita.
"Ini dia artis nya yang sudah banyak di bicarakan sepenjuru rumah sakit keluarga." Sambut Bruder Danang.
"Apaan sih?" Tita.
"Mobil kamu itu yang jadi bahan perbincangan semua orang Suster." Mega.
"Ceh, harus nih Tita tulis besar-besar jika mobil itu pemberian orang." Tita.
"Serius Suster itu mobil di kasih orang?" Yuli.
"Serius Suster. Duit dari mana Tita bisa membeli mobil seperti itu." Tita.
"Suster Tita ngapain dia sampe dia memberikan mobil seperti itu." Nala.
"Ngasih tubuh Tita. Puas!" Kesal Tita.
Semua pun terdiam menatap Tita yang marah. Menyadari kesalahannya Tita pun menghembuskan nafas kasar. Dan mengontrol emosinya.
"Perlu kalian tau ya. Tita udah nikah seminggu yang lalu dan itu hadiah dari kolega suami." Jelas Tita.
"Menikah!" Ucap semua yang berada di ruangan itu.
"Iya. Sekarang nanya lagi siapa suami Tita?" Tanya Tita dan yang lain pun hanga menganggukkan kepalanya.
"Kenzo Ito. Puas?" Tita.
"Kenzo Ito!" Ulang semuanya belum sadar.
"Apa! Kau serius Suster Tita?" Bruder Joko.
"Hm.. Kau ingat Bruder saat minggu lalu kita bertukar libur bersamaan dengan Dokter Rehan? Itu hari pernikahan Tita." Jelas Tita.
"Selamat Tita." Ucap semua kompak.
Hal yang tak di sangka. Tita fikir mereka tak akan pernah percaya jika dirinya menikah bersama dengan Ken. Tapi, ternyata respon semua rekan satu devisinya mendukung dirinya.
Dengan canggung Tita pun membalas uluran tangan semua rekan kerjanya. Tita pun lega di buatnya. Setelah itu mereka pun kembali ke tugasnya masing-masing.
Sementara di kediaman Ito Aiko bersikukuh untuk merayakan pernikahan Jessie dan Aldi secara megah. Ayumi pun membiarkannya saja begitupun Nyonya Laura. Mereka hanya menjadi pendengar setia saja.
Acara pernikahan Jessie dan Aldi akan di laksanakan di hotel milik Aiko yang kini di kelola oleh suaminya. Artur pun berharap Jessie menikah dengan seorang pengusahan agar ada penerus dirinya.
Namun apa mau dikata Jessie yang memilih menjadi seorang dokter dan memilih pasangan yang juga seorang dokter. Walaupun orang tua Aldi juga seorang pengusaha.
Hari ini semua persiapan sudah di lakukan oleh WO. Ballroom hotel pun telah di sulap sedemikan rupa sehingga tampak megah dan cantik seperti yang Aiko inginkan.
Sudah dua hari dokter Aldi mengambil cutinya membuat Tita merasa lega tanpa kehadirannya. Walaupun hatinya kini penuh untuk Ken namun, walau bagaimana pun soson Aldi selalu mengingatkan Tita tentang sebuah penghianatan.
Dokter Rehan dan Tita tidak mengambil cuti juga. Keduanya kompak untuk tidak bekerja di hari H pernikahan Jessie dan Aldi saja. Selebihnya mereka berdua lebih memilih bekerja. Ken pun menyetujui keinginan Tita untuk tetap bekerja.
Ken dan Tita memiliki kesepakatan jika Tita mengandung maka Tita akan resign dari pekerjaannya sebagai seorang perawat. Karena Tita tak ingin anaknya kelak hanya di asuh oleh Baby sitter. Tita ingin mencurahkan sepenuhnya perhatian Tita untuk anaknya. Dan Ken pun menyetujuinya.
"Suster Tita, besok free juga ya?" Bruder Joko.
"Iya Bruder. Ga enak kalo tetap kerja. Yang nikah kan keponakan suami." Tita.
"Iya juga ya. Yang kuat ya Suster." Joko.
"Selalu Bruder." Tita.
Mereka pun tertawa bersama. Semua rekan Tita memang mengetahui hubungan Tita dan Aldi sebelumnya hanya Bruder Rudi asisten dokter Aldi yang tak tau cerita Tita dan Aldi.
Siang hari Tita pulang ke rumah dengan menggunakan mobilnya sendiri. Terlihat rumah begitu ramai. Sepertinya kedatangan tamu saudara Nyonya Laura dari kota lain. Karena Nyonya Laura masih memiliki adik dan Kakak di kota lain.
Tita memarkirkan mobilnya kemudian berjalan menuju rumah utama. Bibik menyambut kedatangan Tita dan menundukkan kepalanya begitupun Tita. Tita menyerahkan kunci kontak mobilnya pada Bibi untuk di simpan di tempatnya.
"Assalamu'alaikum.." Sapa Tita.
"Wa'alaikum salam." Jawab seisi rumah.
"Loh, siapa yang sakit? Kok ada perawat datang?" Ucap salah satu kerabat Nyonya Laura.
"Kenalkan ini menantu Laura Kak. Istri Ken." Ucap Nyonya Lauran memberi kode pada Tita untuk menghampirinya.
Tita pun menangkupkan kedua tangannya dan menundukkan kepalanya.
"Hah! Ga salah La?" Bagas Kakak dari Nyonya Laura.
"Tidak Kak." Nyonya Laura tegas.
"Maaf Tita permisi dulu ke kamar mau bersih-bersih." Pamit Tita.
Yang lain hanya menganggukkan kepalanya saja sementara Kakak Nyonya Laura hanya diam mematung. Nyonya Laura mengusap punggung menantunya.
Tita pun masuk kedalam kamarnya. Sore hari Ken datang dan seperti halnya Tita dirinya di sambut oleh keluarga yang berada di rumahnya. Ken tak melihat keberadaan Tita. Malah terdengar sangat jelas dari Kakak Ibunya mempertanyakan mengapa dirinya bisa menikahi seorang perawat.
"Ken tak peduli Om. Ken nyaman bersama dia." Ken.
"Ceh.. Kau ini. Sudah bagus kemarin pacaran sama model eh, sekarang malah nikah sama perawat sih." Bagas.
"Om belum tau saja siapa Tita. Jika Om tau siapa Tita Ken yakin Om akan sangat setuju seperti halnya Kak Aiko." Batin Ken.
Ken pun segera berpamitan masuk kedalam kamarnya. Ken sudah risi dengan keluarga Om nya itu. Tiba di kamar Ken melihat Tita yang asik dengan ponselnya.
"Mas,, Kok baru pulang?" Tita.
"Sudah dari tadi. Tapi, tadi ngobrol dulu di bawah." Ken.
"Owh! Ya udah. Mas mandi dulu yah." Tita.
"Setelah ini kita makan di luar ya." Ajak Ken.
"Loh, ga enak dong Mas. Kan di rumah banyak orang masa kita keluar." Tita.
"Ngga apa-apa." Ken.
"Kita makan di rumah saja. Tulikan telinga Mas ketika mendengar yang tak layak di dengar." Tita.
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏