NovelToon NovelToon
Penghianatan Suamiku

Penghianatan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Poligami / Pengganti
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: aisyah az

Siapkan Tisue dan hati kalian ya untuk baca novel by Me!!!!
Jangan lupa Mampir Juga di karya Receh aku yang lain🙏


Bagaimana jika suami yang Bunga anggap baik dan setia, mencintai dia dengan tulus, ternyata hanya sebuah kedok untuk menutupi kebohongannya.

Bunga tak menyangka jika dia telah diduakan oleh Ilham, Suaminya. Apalagi Bunga memiliki Ibu mertua yang tak menyukainya sejak awal menikah.

Akankah Bunga bisa bertahan, dan memberi kesempatan pada Ilham? Dan mampukah Bunga untuk bertahan karena suatu tekanan, yang tak bisa membuat dia lepas dari Ilham.

Simak disini yuk🙃JANGAN LUPA TAP FAV, LIKE DAN KOMENTAR NYA....

SEBAB LIKE DAN KOMENTAR KALIAN SUNGGUH BERARTI UNTUK AUTHOR 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Jengah Dengan Kalian

Happy reading.......

Pagi ini Bunga masak sarapan lebih awal, karena ada mertuanya di sana. Walaupun selalu cacian dan pakaian yang dia dapat, tetapi demi melancarkan rencananya Bunga masih bertahan di rumah itu.

"Bu, kali ini Ibu mau mengerjai wanita itu apa?" tanya Bi Marti kepada Bunga.

Memang Bunga sudah menceritakan jika Nara adalah selingkuhannya Ilham. Itu Kenapa Bi Marti sangat mendukung untuk mengerjain Nara.

"Nantilah Bi, aku belum memikirkan caranya lagi. Nanti jika ada celah, kita kerjain dia," ujar Bunga sambil mengaduk nasi goreng yang ada di wajan, dan dibalas anggukan oleh Bi Marti.

Tepat jam 07.00 pagi, semua sudah kumpul di meja makan, termasuk Nara dan juga tante Farah. Dan pemandangan yang pertama kali Bunga lihat adalah,.di mana Ilham sedang memangku Azam dan bermain dengan anak kecil yang berusia 1 tahun itu.

'Sebegitu tidak menghargainya kamu di depanku, Mas. Kamu bermain dengan anak dari istri keduamu? Sungguh keterlaluan!' batin Bunga sambil mengaduk teh yang ada di gelas.

"Aduh Azzam... Kamu ganteng banget sih sayang. Nih Ham, harusnya kamu tuh Cari istri kayak Nara, yang bisa memberikan kamu keturunan. Jangan kayak Dia, mandul!" Sindir tante Farah sambil melirik sinis ke arah Bunga.

"Iya Mas, harusnya kamu itu cari istri yang bisa kasih kamu keturunan, jangan wanita yang hanya bisanya menghabiskan uang kamu saja. Belanja ke sana ke sini, tapi tidak bisa memberikan kamu keturunan? Cinta itu saja tidak cukup Mas, rumah tangga itu akan hambar tanpa adanya anak." Nara mencoba mengompori perkataan tante Farah, agar Ilham termakan oleh ucapan mereka berdua.

Semalam memang Nara pergi ke kamarnya tante Farah untuk membicarakan perihal ketidaksukaannya kepada Bunga, sekaligus dia ingin mengajak tante Farah untuk menghasut Ilham agar Ilham menceraikan Bunga.

Flashback...

"Nara, kamu ada apa? Kok ke sini malam-malam, tumben?" tanya Tante Farah saat Nara masuk ke dalam kamarnya

"Maaf Tante, kalau Nara ganggu. Sebenarnya ada yang mau Nara bicarakan sama tante," ujar Nara sambil duduk di tepi ranjang di sebelah tante Farah.

"Oh ya, apa itu?" tanya Tante Farah dengan penasaran.

Nara tersenyum, dia mulai melancarkan aksinya menghasut tante Farah agar membenci Bunga, dan merayu Ilham untuk menceraikan Bunga dan meninggalkan wanita itu.

"Tante mungkin bingung, kenapa Nara bisa ada di sini. Sebenarnya... Nara adalah istri kedua dari Mas Ilham. Kami sudah menikah 2 tahun, tante!" jujur Nara, karena berharap tante Farah akan mendukung dirinya.

Mendengar itu tentu saja tante Farah kaget, dia sampai nenutup mulutnya, karena begitu syok saat mendengar ucapan Nara. "Maksud kamu? Kamu madunya Bunga? Istri kedua Ilham!" Kaget tante Farah dengan tatapan tidak percaya.

"Iya Tante, saya istri keduanya Mas Ilham. Dan Azam adalah putranya Mas Ilham, cucunya tante," jelas Nara dengan nada yang dibuat begitu selembut mungkin.

Tentu saja tante Farah sangat syok mendengar kenyataan yang baru saja Nara ucapkan kepadanya, dia mencoba menanyakan kembali kepada Nara untuk meyakinkannya, dan Nara yang mendengar itu pun segera mengeluarkan ponselnya dan memberikan foto pernikahan dia bersama dengan Ilham. Begitu pula foto saat Nara hamil dan melahirkan Azzam.

"Jadi tante, sebenarnya Nara ingin meminta tolong kepada tante. Nara tidak bisa jika harus dimadu seperti ini. Nara ingin wanita itu enyah dari rumah ini, Nara mau Mas Ilham membenci wanita itu. Jadi Nara meminta tolong kepada tante, agar tante membantu Nara untuk menghasut Mas Ilham agar membenci wanita mandul itu."

Nara mulai melancarkan aksinya, mengajak tante Farah untuk bekerja sama. Awalnya Nara ragu-ragu, tapi saat melihat anggukan dari Mama mertuanya itu, Nara tersenyum senang.

"Tante setuju! Tante akan membantu kamu, untuk membuat Ilham membenci wanita itu. Lagi pula, tante tidak suka kok dengan dia. Kamu tenang saja, tanpa ada di pihak kamu kok. Dan satu lagi, jangan panggil tante, panggil saja Mama," ujar tante Farah sambil memeluk tubuh Nara.

"Iya Mah..." jawab Nara sambil memeluk balik tubuh tante Farah, tetapi dibalik pelukan itu Nara tersenyum penuh kemenangan. 'Akhirnya, Rencanaku berhasil. Lihat saja kau wanita mandul, aku akan mendepak dirimu dari rumah ini, dan kupastikan kau akan menjadi gembel,' batin Nara dengan jahat.

Flashback.......

Bunga hanya diam saja mendengar cacian dan juga sindiran dari mertuanya dan juga dari Nara, dia masih anteng dan juga tenang, meminum teh manis yang ada di tangannya itu.

"Ham, Ham... Harusnya kamu itu menceraikan wanita yang tidak berguna Ini! Untuk apa kamu pertahankan dia? Hamil saja tidak bisa! Makan cinta itu nggak akan kenyang Ham, dengerin Mama ya. Kalau kamu bertahan terus sama dia, apa yang bisa kamu dapatkan dari dia? Tidak ada! Yang ada itu, kamu akan tua tanpa adanya seorang anak, mendingan kamu mencari wanita yang jelas-jelas bisa memberikan kamu keturunan. Jangan kamu mempertahankan wanita yang jelas-jelas tidak ada gunanya, bahkan hanya anak seorang supir lagi? Iiiih, menjijikan!" Ucapkan Tante Farah dengan nada menyindir ke arah Bunga.

Tangan Bunga terkepal dengan kuat di bawah meja, rahangnya mengeras saat mendengar ucapan tante Farah. Kali ini dia benar-benar tidak bisa menahan emosinya lagi.

"Maaf ya, Ma. Bukannya Bunga tidak ingin hamil! Tapi, memang Allah belum berkehendak, mungkin saja memang Allah tidak memberikan Bunga anak sampai sekarang, karena Allah tahu mana yang baik dan mana yang tidak! Bunga yakin kok, di balik rencana Allah, pasti ada sesuatu yang telah Allah siapkan untuk kebahagiaannya Bunga." jawab Bunga dengan lantang dan nada sedikit meninggi.

Brak...

Tante Farah mengebrak meja makan, membuat semua orang yang ada di sana kaget, termasuk juga Azam yang ada di pangkuan Ilham, sampai anak kecil itu menangis.

"Dasar menantu tidak tahu diri! Malah melawan ucapan orang tua. Ilham, kamu lihat istri kamu itu! Tidak ada sopan santun nya, berani melawan ucapan Mama!" Bentak tante Farah sambil menatap Bunga dengan tatapan yang begitu tajam.

Ilham yang sudah gerah dengan keadaan di sana, akhirnya tersulut juga emosinya. "Sudah cukup! Kenapa sih kalian ini kalau bertemu tidak ada akur-akurnya? Kamu juga Bunga, harusnya kamu tuh jangan melawan ucapan Mama. Walau gimanapun beliau itu ibu mertua kamu! Kamu harus bisa menghargai dia!" Bentak ilham dengan kesal.

'Loh, kok kamu marahin aku sih Mas? Jelas-jelas, Mama yang duluan. Aku hanya membela diri aku sendiri Mas, emang itu salah?" Bunga mulai tersulut juga emosinya, karena ucapan ketiga orang yang ada di hadapannya itu, yang membuat dia benar-benar sudah muak.

"Aku tahu, kamu itu membela diri. Tapi setidaknya kamu jangan berkata dengan nada tinggi kepada Mama."

Nara yang melihat pertengkaran di meja makan pun hanya tersenyum miring, sambil menyaksikan perdebatan itu. Padahal hatinya sedang bersorak riya, bergembira karena berhasil menyulut emosi ilham.

"Kamu ini kenapa sih, Mas? Kenapa sekarang kamu itu suka sekali membentak aku? Jelas-jelas aku di sini tidak salah? Terserah deh, maunya kamu, Mama dan juga Nara seperti apa! Kalian pikir aku tidak tahu, apa yang kalian sembunyikan?" kesal Bunga sambil menggebrak meja dengan kuat hingga tangannya memerah.

Brraak...

Rasa sakit di telapak tangannya bahkan tidak terasa, karena rasa sakit di hati Bunga jauh lebih dalam dari apa yang dirasakan di telapak tangannya.

Ilham kaget saat melihat kemarahan Bunga, pasalnya selama ini dia tidak pernah melihat Bunga marah, apalagi sampai menggebrak meja.

'Apa maksud dari ucapan ;unga tadi? Dia mengetahui sesuatu? Sesuatu apa yang dia maksud? Atau, dia sudah mengetahui tentang pernikahanku dan Nara? Tapi, bagaimana bisa? Bahkan selama 2 tahun ini, aku sudah menyimpan rapat-rapat pernikahanku dan juga Nara.' batin Ilham merasa heran dengan ucapan Bunga barusan.

Ilham lupa dengan sebuah peribahasa, jika sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan sepandai-pandainya bangkai ditutup, pasti baunya akan tercium juga.

Dia tidak sadar jika semua kebusukan dia dan perselingkuhan dia bersama dengan Nara, sudah tercium bahkan terkuak dan diketahui oleh Bunga. Tetapi Ilham saja yang tidak sadar, jika sebenarnya Bunga sudah mengetahui semuanya.

Bersambung,.......

1
@rek Pawiqui
Luar biasa
Sugiharti Rusli
waduh plot twist apa itu,,,
Sugiharti Rusli
wah ada yang mulai tertarik nih sama Tina
Sugiharti Rusli
sepertinya hubungan Ardi dan Mentari akan terjadi sesuatu gasih ke depannya
Sugiharti Rusli
semoga aja si Mentari ga hamil pas ditinggal si Ardi pergi jauh nanti
Sugiharti Rusli
kasihan Mentari, aturan si Ardi nitipin dulu si Mentari ke keluarganya sebelum berangkat,,,
Sugiharti Rusli
tetap aja kamu salah uda merenggut mahkota si Mentari, Ardi,,,
Sugiharti Rusli
yah si Ardi merusak anak orang nih sepertinya
Sugiharti Rusli
wah Ardi ternyata uda mulai berdamai dengan hatinya dan bisa menerima orang baru nih😁😁😁
Sugiharti Rusli
kalo orang kaku mah susah cari bahan omongan yakan Tin🤪🤪🤪
Sugiharti Rusli
lha bukannya si Ferdi punya usaha cafe yah
Sugiharti Rusli
semoga Tina ga bersikap egois sama perasaannya ke Ardi yah
Sugiharti Rusli
apa ada kisah sebelum ini yah, ko sosok Kirana tetiba muncul dan minta maaf ke Bunga🙄🙄🙄
Sugiharti Rusli
siapa sih gadis yang Bunga lihat,,,
Sugiharti Rusli
namanya juga sempat puasa beberapa saat yah pak Bagas tuk menyentuh istrinya yang lagi hamil muda
Sugiharti Rusli
waduh jangan dunk si Tina jadi pemeran antagonis,,,
Sugiharti Rusli
sepertinya sih Nara akan balik lagi nih sama Ilham begitu tahu dia yang ga bisa memiliki anak
Sugiharti Rusli
karena rasa hasad yang uda ada di diri si Mellsa sih sebenarnya ini ke Mentari
Sugiharti Rusli
mau kerja di manapun selalu aja ada yang ga suka yah,,,
Sugiharti Rusli
akhirnya Aurora akan segera punya adik deh🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!