Tuan Dingin Jatuh Cinta With Miss Somplak

Kembali ke rumah sakit xxxxxxx

Pusat kota

Ahem mengerutkan keningnya saat melihat mainan kalung yang terjatuh di hadapannya tersebut, dia menggenggam mainan kalung tersebut untuk beberapa waktu sambil bola matanya mencoba menelisik mainan kalung yang ada di tangan nya saat ini.

laki-laki itu pikir dia mengenal dengan baik mainan kalung yang ada di tangannya tersebut.

Ahem sama sekali tidak mengeluarkan ekspresinya, dia hanya terus menatap kalung serta mainannya tersebut yang ada di tangan nya.

Entah apa yang ada dipikiran nya saat ini, Tapi laki-laki tersebut terlihat diam tidak mengeluarkan suaranya, hingga akhirnya Ahem membalik kan tubuhnya dan,

"Permisi, nona?"

Ahem bicara cepat, mencoba memanggil perempuan yang ada di ujung sana yang telah melangkah cukup menjauh dari jarak tempat di mana dia berdiri saat ini.

Alih-alih menoleh perempuan tersebut terus melangkah ke arah depan seolah-olah perempuan itu sama sekali tidak mendengar panggilan dari Ahem.

pada akhirnya laki-laki tersebut melangkah menuju ke arah depan dan mencoba mengejar langkah perempuan yang ada di ujung sana.

"Maaf nona"

kembali bicara dan mencoba menahan gerakan perempuan yang ada di hadapannya saat ini.

Saat Ahem berkata begitu, perempuan sang pemilik kalung tersebut seketika langsung menoleh sembari mengurutkan keningnya.

"Ya?"

Perempuan berwajah manis terlihat bertanya dengan bingung, dia menampilkan ekspresi polos sembari menurunkan handphone yang ada di tangga nya, seolah-olah sedikit terkejut karena tiba-tiba sang laki-laki mengejutkan nya dan memanggil dirinya, perempuan tersebut adalah Lisa.

Dia menampilkan ekspresi polos nya padahal realita nya dia telah menunggu kesempatan ini untuk mendekati dan mendapatkan Ahem.

"Aku pikir kamu menjatuhkan barang milik mu"

Ahem bicara cepat, dia memperlihatkan sebuah kalung dan mainan nya yang berada di tangan kirinya, laki-laki tersebut langsung menunggu perempuan yang ada di hadapannya tersebut mengulurkan tangannya dan menerima kalung dan mainannya yang ada di tangannya tersebut.

sembari bola mata ahem menatap perempuan yang ada di hadapannya tersebut dia meletakkan telapak tangan kanannya ke dalam kantong celananya.

"Oh ya ampun"

perempuan tersebut buru-buru meletakkan handphonenya di dalam tasnya kemudian bergerak berjalan mendekati akhir sembari kedua batangan yang menutup mulutnya dengan perasaan terkejut.

Seolah-olah perempuan tersebut dengan sengaja menampilkan ekspresi wajah polosnya dan pura-pura menampilkan wajah penuh rasa bersalah karena menjatuhkan barang milik nya sendiri.

"Terima kasih banyak, aku tidak sadar hampir kehilangan barang berharga ku"

Ucap perempuan tersebut cepat sembari membentangkan telapak tangannya agar Ahem memberikan kalung dan mainan kalungnya kepada dirinya.

Ahem menatap perempuan dihadapan nya tersebut dengan seksama, menelisik wajah perempuan itu untuk beberapa waktu, mencoba untuk memikirkan soal beberapa hal dan juga soal sesuatu sesuai dengan apa yang ada di dalam hatinya.

begitu Lisa telah menerima barang yang ada di tangan Ahem di mana laki-laki tersebut memberikannya kepada tangannya, seketika perempuan itu menundukkan kepalanya dan mengucapkan kata terimakasih.

"Terimakasih banyak tuan"

Ucap Lisa dengan cepat sembari mencoba mengembangkan senyuman nya, perempuan tersebut jelas berharap dengan banyak, dia menunggu respon terbaik dari Ahem saat ini.

mendengar ucapan dari perempuan yang ada di hadapan itu membuat Ahem langsung membuang pandangannya, hal tersebut jelas membuat Lisa langsung mengerutkan keningnya.

lagi-lagi itu tiba-tiba berbalik dan berniat untuk meninggalkan dirinya, Lisa jelas gelapkan dan berpikir apakah trik yang dia lakukan itu salah?!.

"Maaf tuan"

perempuan itu yang jelas gelagapan, dia dengan cepat berusaha untuk menahan lengan Ahem yang akan pergi melangkah menjauhi dirimu.

melihat lengannya di sentuh oleh perempuan tersebut dan gerakannya ditahan jelas saja membuat Ahem langsung kembali berbalik dan menaikkan ujung alisnya.

"Tuan ini merupakan barang yang paling berharga milikku, karena tuan telah menemukannya maka izinkan aku untuk membalas rasa terima kasih ku atas barang ini"

Dan Lisa pikir dia tidak mungkin menghilangkan kesempatan ini saat ini.

"izinkan aku untuk membawa tuan melewati makan siang bersama sebagai ucapan terima kasih dariku yang paling dalam"

lanjut perempuan itu lagi.

Ahem sama sekali tidak bergeming, laki-laki itu menatap tajam ke arah lawan yang mengajak nya bicara, entah apa yang dipikirkan laki-laki tersebut sama sekali tidak bisa ditebang oleh Lisa, Dan perempuan tersebut pikir apakah mainan kalung yang dia dapatkan salah?.

Dia jelas sedikit merasa kebingungan dengan respon yang diberikan oleh Ahem saat ini kepada dirinya.

jika itu merupakan mainan kalung yang dicari oleh laki-laki tersebut seharusnya Ahem mengeluarkan ekspresi cukup terkejut dan laki-laki itu seharusnya bertanya apakah dia pemiliknya atau bagaimana, tapi realitanya yang didapatkan laki-laki yang ada di hadapannya itu malah mengeluarkan ekspresi jauh dari ekspektasinya.

Ada apa ini?.

Lisa mengerutkan keningnya dengan seribu pertanyaan yang menghantam dirinya.