Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
waspada bahaya
Hendra sudah sampai di rumah Vania dan segera turun untuk mengantarkan Vania sampai ke depan gerbang rumahnya
"Aku boleh minta nomor telepon kamu nggak?" Tanya Hendra serius
"Buat apa?" Tanya Vania ragu
"Buat nelpon kamu sebelum tidur, tapi aku beli dulu handphonenya nanti malam" Jawab Hendra jujur dan membuat Vania tersenyum
"Sini buku kakak, biar Nia tulis nomor telepon Nia" ucap Vania menyodorkan tangannya dan Hendra langsung membuka tasnya lalu mengambil buku baru
"Kamu tulis nama kamu dulu terus nomor telepon kamu" pinta Hendra sambil menyerahkan buku dan balpoinnya
Vania lalu menuliskan namanya lengkap dengan nomor teleponnya
"Nanti aku SMS kamu ya" ucap Hendra dan diangguki Vania
"Sampaikan salamku sama orang tua kamu dan maaf saat ini aku belum bisa menemui mereka" ucap Hendra lalu pergi setelah tersenyum manis pada Vania
.................
Di rumah Puspita Sari
"Bunda, ini sari bawakan gorengan" pekik Sari saat Sampai di rumahnya
"Jangan berisik Sari, bunda kamu ini nggak budeg" ucap ibunya sari yang bernama khasanah dan biasa di panggil Sanah
"Ayah mana Bun?" Tanya Sari serius
"Ayah kamu ada di luar, biasa lagi ngajar silat" jawab khasanah sambil menyiapakan gorengan yang di bawa Sari
"Bun, apa wajah Sari ini pas pasan ya?" Tanya Sari murung
"Siapa bilang, anak bunda ini paling cantik, apalagi kalau tersenyum, beuuhhh semua lelaki pasti tersepona" jawab khasanah lebay
"Terpesona bundaku yang cantik menurut ayah" ucap Sari geregetan
"Kepeleset dikit mah nggak jadi masalah atuh" ucap khasanah mencebik
"Nya salah atuh bunda, jauh malahan mah tisorodotna Oge (ya salah lah bunda, jauh malahan kepelesetnya juga)" ucap Sari yang masuk mode ibunya yang orang Sunda
"Sudah hebat anak bunda ini pake bahasa Sunda" ucap khasanah bangga
"Iya, biar Sari tahu kalau bunda lagi maki maki ayah tuh kata katanya apa aja" jawab sari tertawa
"Asal jangan dilaporin aja sama ayah kamu" ucap khasanah terkekeh
"Udah ya bunda, aku mau ganti baju dulu" ucap Sari memeluk khasanah
"Pasti kagok ya nggak nyablak" ledek khasanah tertawa
"Udah tahu nanya" jawab Sari ketus
..................
Di markas Dark Dragon
Markas yang sengaja di buat oleh ayah dari Hendra itu berada cukup jauh dari pemukiman dan berada di daerah pinggiran ibukota yang masih rimbun
"Siapa aja yang datang kesini?" Tanya Adrian yang sudah sampai di markas
"Ada kalain sama Leo, Bagas, Bagus, mario sama Tristan" jawab anggota Dark Dragon yang bernama James
"Mereka lagi ngumpul di dalam" ucap anggota bernama Brandon. Mereka tidak satu sekolah dengan Adrian tapi ikut bergabung karena mereka kenal saat acara balapan
"Oh iya Rian, si Ferdinand katanya mau keluar dari Dark Dragon" ucap James serius
"Apa ada alasannya?" tanya Adrian tegas
"Katanya dia mau buat geng baru dan dia yang jadi ketuanya, bahkan dia ngajakin kita kita" jawab James serius
"Apa kalian mau ikut dia?" Tanya Adrian serius
"Nggak akan Rian, kita sudah nyaman di geng ini dan kita juga merasa aman disini" jawab Brandon tulus
"Terima kasih karena kalian masih percaya dengan kami" jawab Adrian tulus lalu menepuk bahu James dan Brandon
"Biarkan mereka yang mau keluar, jangan di tahan karena yang masuk kemari mereka tanpa paksaan dan kalau ingin keluar, pintu dark dragon selalu terbuka. Biarkan mereka pergi" ucap Adrian tegas
"Baik ketua" jawab semuanya bersamaan
"Ferdinand memang selalu iri sama Lo Rian" ucap Mahesa serius
"Kita harus lebih memperketat penjagaan, Ferdinand sudah cukup lama bergabung dengan dark Dragon dan dia pasti tahu seluk beluk markas dan letak kelemahan disini" perintah Adrian tegas
"Kita siap berjaga di sini" ucap Irsyad yang memang dia hanya tinggal di kosan
"Leo dan Tristan, apa kalian keberatan jika pindah dari kosan kalian ke sini?" Tanya Adrian serius
"Kita sih setuju aja Rian, disini juga sama kaya di kosan" jawab Leo setuju
"Gue juga setuju" jawab Tristan
"Oke untuk keamanan gedung Dark Dragon gue serahkan ke Kalain, Irsyad dan Mandala" ucap Adrian tegas
"Mahesa, ganti strategi keamanan dan buat denah baru untuk merubah tata letak ruangan gedung ini" perintah Adrian pada Mahesa
"Siap ketua!" Jawab Mahesa tegas
"Mandala, kamu bisa mengubah sistem keamanan disini dan simpan kamera pengintai baru di titik yang tersembunyi?" Tanya Adrian serius
"Insya Allah bisa ketua" jawab Mandala tegas
"Kenapa Lo nggak minta loncat kelas aja dan langsung kuliah Dala" ucap Hendra terkekeh karena Mandala mempunyai kepintaran di atas rata rata
"Gue masih suka bikin rusuh sama orang" jawab Mandala santai
"Hendra, Samuel, Angga, Sandi, Bagas, Bagus, mario, kalian harus selalu siap jika musuh datang dan butuh di eksekusi" perintah Adrian lagi
"Siap ketua" jawab mereka serempak
"Panggil anggota asuhan kalian juga" perintah Adrian serius
"Apa Lo takut sama Ferdinand?" Tanya Hendra berbisik pada Adrian
"Gue harus waspada sama dia, karena saat masuk kemari dia pasti punya rencana matang itu sebabnya dia keluar karena rencananya sudah di atur dengan baik" jawab Adrian berbisik juga
"Oke gue bakal panggil pak Jamal sama anak buahnya buat berjaga di sini sementara
"Bagus" jawab Adrian tersenyum
"Lo ko bisa berteman sama preman pasar DRA?" Tanya Samuel serius
"Dia pernah coba malakin mama di pasar, dan gue ajak duel, yang kalah harus nurut sama yang menang" jawab Hendra terkekeh
"Lo ajak dia duel apa?" Tanya Angga penasaran
"Gue ajakin main Ludo" jawab Hendra santai dan membuat semuanya tertawa
"Kalian jangan khawatir, meski kalian disini tapi kami tetap mengawasi, gue bakal beli handphone juga buat kalian agar lebih gampang saling menghubungi" ucap Adrian serius
"Nanti gue beli tv juga deh buat hiburan disini tapi kalian jangan lengah juga" ucap Samuel tersenyum
"Terima kasih semuanya " ucap Bagas Bagus dan mario karena mereka termasuk anggota yang kurang mampu dan tinggal di markas sebagai penjaga markas saat malam
"Semua rencana ini, besok harus sudah di terapkan" perintah Adrian tegas
"Siap ketua!" Jawab semuanya serempak
"Ayo kita beli handphone dulu" ajak Sandi serius
"Ayo" jawab Samuel
Mereka pun segera menuju mall terdekat untuk membeli Handphone dan beberapa kebutuhan lainnya untuk para anggota di markas
"Mandala mana?" Tanya Sandi melihat kanan kiri
"Katanya mau cari bahan buat eksperimen dia" jawab Adrian terkekeh
"Emang gila dia" ucap Angga tertawa
"Adek gue itu" ucap Mahesa ketus
"Kita pesan alat elektronik sekalian disini apa cari toko yang lain?" Tanya Hendra serius
"Kalau kita bawa susah, tapi kalau minta di kirim, nanti markas kita ketahuan dong' jawab Samuel serius
"Gue panggil supir ayah gue aja kesini dan minta dia nganterin Irsyad sekalian barang barang elektroniknya" usul Samuel
"Boleh, mending gitu aja" jawab Adrian mengangguk
"Kalau gitu ayo segera beli barangnya, uang kas geng kita cukup kan?" Tanya Irsyad serius
"Cukup ko, apalagi kemarin hadiah balapan juga lumayan besar, biar mereka yang tinggal di markas bisa menikmati juga" jawab Adrian tulus
"Karena yang tinggal di markas akan banyak orang jadi kita harus siapkan bahan masakan buat di dapur" ucap Hendra serius
"Kita beli kulkas, Magicom, televisi dan alat masak lainnya yang belum ada di markas" ucap Angga
"Iya beli kasur tambahan juga, buat anak buah pak Jamal" ucap Hendra
"Kita seperti sedang bersiap untuk berperang saja" ucap Samuel
"Kita memang akan berperang dengan Ferdinand Sam" ucap Mahesa serius
"Gue yakin dia pasti sudah punya anggota yang cukup sampai berani keluar dari Dark Dragon" ucap Sandi serius
"Iya Lo benar San" jawab Adrian menepuk bahu Sandi
"Ayo teman teman" ucap Mandala yang sudah membawa paperbag yang cukup besar di tangannya
"Apa itu?" Tanya Irsyad penasaran
"Mainan gue" jawab Mandala tersenyum lebar
"Menakutkan" ucap Angga melihat senyuman Mandala
"Ayo ke toko alat elektronik" ajak Hendra semangat
"Nanti Lo masak ya DRA" pinta Samuel memohon
"Nanti kalau gue lagi senggang" jawab Hendra merangkul Samuel dan Irsyad
"Sip lah, kalau Abang hendra yang masak semua tidur nyenyak" ucap Adrian tertawa
lanjut KA penasaran