Laura Rossie Bellucci, harus menyesali keputusannya untuk pulang ke rumah ayahnya saat libur sekolah.
dia bertemu dengan seorang Don paling kejam. Lucas Armand Bendetti dan sial-nya terhipnotis dengan pesona gadis itu.
hingga akhirnya dia menikah dengan sang Mafia kejam tersebut.
Bagaimana kisah Laura dan Lucas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyrik Wish, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marah!!!
Sudah satu minggu setelah kecelakaan yg di alami Laura, kini dia sudah berada di mansion Lucas kembali.
"Baby..." Lucas menghampiri istrinya yg sedang berdiri di balkon kamar, dia melingkarkan lengan kekarnya ke perut rata Laura.
"Kenapa belum siap-siap baby... Bukankah hari ini keluarga kamu akan makan malam disini" Tanya Lucas. Laura menyandarkan punggungnya pada tubuh atletis suaminya itu.
"Sebentar lagi, aku suka diam disini melihat pemandangan hutan dari sini" Jawab Laura.
"I miss you baby... Aku rindu aroma tubuhmu" Desis Lucas. Laura merotasi tubuhnya memeluk Lucas erat.
"I miss you too sayang... " Balas Laura kemudian Lucas menjepit dagu Laura dan mulai menempelkan bibirnya kepada bibir Laura, kemudian menciumnya dengan perlahan, melumat dengan gerakan lambat seolah menikmati setiap decapannya.
Laura memejamkan matanya, tangannya menahan dada bidang Lucas, sementara Lucas mengelus lembut punggungnya.
"Ahh... " Tautan mereka terlepas, kemudian Laura memeluk suaminya lagi.
"Aku biarin kamu istirahat beberapa hari lagi, sebelum aku benar-benar menerkam kamu baby... Aku benar-benar merindukan semua yg ada pada diri kamu" Ucap Lucas.
"Aku juga sayang... Ya udah aku mau siap-siap sekarang ya, buat menyambut papa. " Balas Laura. Kemudian mereka masuk kedalam kamar, Laura mulai bersiap untuk menyambut kedatangan keluarganya. Karena ini pertama kali mereka berkunjung ke mansion Lucas.
Waktu menunjukan pukul tujuh malam.
Laura sedang mematut diri didepan cermin, dia mengenakan dress hitam fit body dengan panjang diatas lutut, berlengan panjang tapi berkerah rendah, memperlihatkan belahan dadanya yg indah, dia juga menggerai rambut indahnya, makeup simple memberi kesan manis.
"Nyonya, keluarga anda sudah tiba. " Ucap Agnes.
"Baiklah, apa suamiku sudah di bawah?" Tanya Laura. Agnes meng-iyakan setelah itu Laura memberi sentuhan akhir penampilannya dengan memakai sebuah chocker berlian yg menghiasi leher jenjangnya.
Sementara dibawah keluarga Bellucci sudah disambut hangat oleh bu Maria sang kepala maid, Lucas sudah duduk di meja makan tanpa menyambut kedatangan keluarga istrinya.
"Silahkan, Don Lucas sudah menunggu di meja makan" Ucap bu Maria. Kemudian Adam, Karina dan Lilian pun mengikuti bu Maria menuju ruang makan, sedangkan Lorenzo tidak ikut hadir.
"Ma, mansion ini dua kali lipat lebih besar dari milik kita. " Bisik Lilian kepada ibunya.
"Benar sayang, beruntung sekali jalang kecil itu." Ucap Karina.
"Harusnya aku ma... Andai saja jalang itu tidak datang saat pertemuan dengan Lucas" Desis Lilian.
Mereka pun tiba diruang makan. Lalu Lucas mempersilahkan mereka untuk duduk.
"Kemana Laura.. ?" Tanya Adam.
"Nyonya sebentar lagi turun tuan." Jawab bu Maria.
"Apa kabarmu menantu? " Tanya Karina kepada Lucas yg sedari tadi hanya sibuk dengan ponselnya.
"Seperti yg terlihat nyonya Bellucci, aku baik-baik saja. " Jawab Lucas dingin.
Lucas mengalihkan pandangan kepada Adam.
"Tuan Bellucci, minggu depan ada pertemuan pemimpin kartel di mansion Moretti di Roma, karena kau adalah orang tua istriku jadi aku akan memasukkanmu kedalam daftar kartel penting di Italy." Tutur Lucas. Membuat hati Adam bahagia, menjadi bagian penting dalam jajaran kartel di Italy adalah sebuah prestasi besar bagi kebanyakan pimpinan mafia, artinya semakin besar peluang bisnis mereka, juga semakin banyak kolega penting yg akan mengenal mereka.
"Terimakasih Don Lucas." Ucap Adam. Lucas hanya mengangguk tanpa mengatakan apa-apa lagi.
Tap...
Tap...
Tap...
Laura berjalan menuju ruang makan dengan anggun dan kharisma khas seorang istri pimpinan mafia yg berkuasa.
"Papa... " Panggil Laura. Kemudian Adam berdiri, dan Laura memeluknya dengan erat.
"Sayangku... Princess, you look great" Ucap Adam.
"Aku kangen sama papa, apa kak Lorenzo gak ikut?" Bisik Laura di dada ayahnya.
"Kakakmu itu masih tidak bisa menerima pernikahan ini sayang, tapi dia menitipkan salam untuk adik kesayangannya" Jawab Adam dengan berbisik di telinga putrinya.
Laura mengurai pelukannya, kemudian menatap Lucas yg memberi kode agar Laura duduk di dekatnya.
Laura duduk di dekat Lucas, dan suaminya itu kemudian membisikan sesuatu ditelinga Laura.
"Kamu cantik sekali baby, layaknya istri seorang Lucas Bendetti." Laura menatap suaminya lalu mengecup bibir Lucas.
"Makasih pujiannya sayang... " Ucapnya.
Hal itu di saksikan oleh Lilian dan Karina, tentu saja membuat Lilian seperti kebakaran jenggot. Kemudian para maid pun menyajikan makanan untuk mereka semua.
"Apa kabar mu adik?" Tanya Lilian.
"Aku baik, Lilian" Jawab Laura.
"Ah.. Laura, aku rasa sesekali kamu harus mengajak Lilian kesini untuk membantu kamu mendekorasi mansion ini, agar lebih terlihat berkelas" Ucap Karina.
"Maksud tante apa?" Tanya Laura.
"Bukan apa-apa sayang, kamu masih muda belum punya pengalaman apa-apa, kakakmu bisa membantu memilihkan hiasan atau dekorasi untuk mansion mewah ini, kamu tau kan selera kakakmu Lilian ini sangat tinggi dan berkelas." Tutur Karina.
Lucas yg mendengar perkataan ibu tiri Laura itu merasa tidak nyaman, dia terang-terangan menghina selera istrinya.
"Aku suka seperti ini, semua mengingatkan aku sama mama ku, dia penyuka dekorasi klasik, dan suamiku juga menyukainya" Jawab Laura. Dia menggenggam tangan suaminya yg sudah mengepal.
"Maksud tante, suami kamu ini bukan orang sembarangan, akan memalukan jika ada yg berkunjung kesini dan menilai selera nya buruk" Lanjut Karina.
"Maksud tante apa? Apa tante menghina selera mama aku?" Suara Laura sedikit meninggi.
"Tidak, bukan seperti itu tapi lebih... " Ucapan Karina terpotong.
"Cukup Karina, Laura sudah jangan berdebat lagi" Ucap Adam.
"Tapi pa.. Dia menghina mama aku.. " Sela Laura.
"Laura! " Kini Adam yg meninggikan suaranya.
Laura menunduk, dia tidak ingin memperkeruh keadaan.
"Apa kalian tidak bisa menghargai aku?" Ucap Lucas.
"Kalian banyak berbicara di depanku, tidak bisakah kita makan saja dengan tenang, atau kalian merasa karena aku sudah menikahi putri keluarga kalian, jadi kalian bisa seenaknya di hadapanku?? "
"Kalian Harus Tau, Putri Kalian Disini Hanya Sebuah Alat Tukar! Bukan Orang Yang Ku Nikahi Karena Aku Mencintainya, Dia Hanya Budak Nafsuku, Tidak Beda Dengan Jalang Yg Sering Menghangatkan Ranjang Ku!!! Mengerti???" Teriak Lucas.
"LUCAS!!!!! " Pekik Laura.
"Ka... Kamu memang Brengsek!!!!! " Laura berlari meninggalkan meja makan, bukan menuju kamar dia berlari keluar lewat pintu belakang, tepatnya ke arah hutan, dia tidak percaya dengan apa yg dia dengar dari mulut suaminya itu, disaat dia sudah mulai menyukainya, disaat dia sudah mulai nyaman, dalam sekejap semua dihancurkan oleh perkataan yg keluar dari mulut Lucas.
"Robby.... !! "
"Antarkan para tamu ini keluar!!! " Perintah Lucas. Dia harus mengejar istrinya, sudah pasti Laura akan merasa hancur, dan Lucas harus menjelaskan kenapa dia berbicara seperti itu. Lucas pun naik menuju kamarnya, untuk mencari istrinya.
"Baby.... " Panggil Lucas saat masuk ke kamar, dia mencari istrinya, namun tidak ada siapapun didalam kamar itu.
Sementara didalam hutan Laura sedang memeluk Jacob sambil menangis.
"Tuanmu sangat jahat... " Lirih Laura.
Jacob si srigala hitam itu seperti mengerti kesedihan Laura, dalam kegelapan hutan, hanya sedikit cahaya dari lampu suar di ujung tembok tinggi mansion, Laura memeluk sahabat berbulu nya itu.
Yip..
Yip...
Hrrrr....
Suara raungan pelan, seolah memberitahu Laura bahwa dia ada untuk Laura.
Laura masih terus menangis bahkan kini tanpa suara, hatinya begitu sakit.
Kamu jahat Lucas, kamu monster. Batin Laura.
Kembali ke mansion, semua pelayan dan penjaga tengah mencari sang nyonya, di mansion yg luas itu, Lucas sedang melihat CCTV, mencari kemana istrinya pergi.
"Aaah.. Sudah pasti dia ke tempat sahabat barunya." Gumam Lucas, saat melihat di layar istrinya berlari menuju hutan.
***
Bersambung.