allea aulia ghassani gadis dewasa berusia 22 tahun.. yg di jodohkan dengan pria..dingin..cuek agak kasar yang bernama abraham bayu aji wijaya keduanya di jodohkan karena janji kedua orang tua mereka apakah kehidupan rumah tangga mereka akan harmonis,kisah cinta yg berawal dari benci karena suaminya telah memiliki kekasih sebelumnya bagaimana kah kisah allea apakah akan berakhir bahagia ataukah menyakitkan dan berujung perceraian... simak kisah nya.. check this out..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon evoy yoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEBAIKAN BRAM?
Hari sabtu pagi Allea membersihka semua tempat dan peralatan di apartemen Bram yang sudah bangun dari pukul 7 pagi telah pergi ke pusat kebugaran untuk nge gym yang letaknya ada di lantai 3, di apartemen yang Allea huni, sepulang dari tempat gym, Bram terkejut melihat banyak barang baru di dapur dari mulai oven , microwave dan segala peralatan masak.
"woow.. shoping niye..." ledek Bram sambil melipir meninggalkan Allea yg sedang sibuk menata peralatan dapurnya.
"sepolos-polosnya cewek kalo di kasih duit dan kartu kredit mah pasti sifat asli matrenya keluar" Bram tertawa licik sambil geleng geleng.
Beberapa jam kemudian Allea masih sibuk menyusun beberapa barang, dan tiba tiba.
"bruugh ...!! praaang ... aaawww ....!!" terdengar suara pecah belah jatuh dan teriakan Allea.
Bram terkejut ia keluar dari kamarnya dan melihat Allea terduduk di lantai dapur memegang kepalanya.
"Lea..! lo kenapa?" panik Bram.
"aduuhh....ssshh.. " Allea memegang kepalanya, Bram menghampiri Allea dan mengecek kepala Allea.
"kenapa?? apa yang sakit? ketimpah?? hah.." Bram mengusap rambut Allea dengan panik, Allea hanya mengangguk, Bram melihat ada beberapa piring yang pecah.
"minggir.. mingir.. ayoo bangun" Bram membangun kan Allea, Allea masih mengusap kepalanya yang terasa sakit.
"Lea emang mau lo apain sih ini dapur" Bram mengumpulkan serpihan beling yang berserakan, Allea masih berdiri di pojokan.
"aku mau nyusun pecah belah mas di atas sana yang jarang ke pake, aku masukin box eh malah boxnya jebol nimpah kepala deh, trus aku kan pendek aku nya gak sampe " Allea memanyunkan bibirnya, Bram tertawa kecil melihat ekspresi Allea
"heuummpphh.. Allea, Allea.." Bram tertawa sembari geleng-geleng kepala.
"kenapa lo gak panggil gue, bilang kalo ga nyampe.." Bram menyapu serpihan dari piring yang pecah.
"aku ajah mas.." Allea berjalan maju.
"diemm di situh..!! diemm" Bram menyetop langkah Allea dan meminta nya untuk diam.
Allea mundur kembali ketika Bram berjongkok membersihkan ia melihat kaki Allea yang terluka karena terkena pecahan piring.
Setelah selesai Bram segera menghampiri Allea yang berdiri di pojokan ia masih mengusap kepalanya.
"ini sakit?" tanya Bram seraya mengusap kepala Allea.
"heumm benjol yaa mas" manja Allea.
"hhaha enggak ko.." Bram masih melihat kepala Allea.
"deg..deg..deg..deg.." suara detak jantung Allea.
"aduh ko jadi sweet gini sih.." bisik Allea wajahnya memerah mendapatkan perlakuan itu dari Bram.
"ga apa-apa, ga benjol" Bram masih terus membelai rambut Allea. Allea menogah kan kepalanya ke Bram dan wajah mereka sangat dekat dan mata mereka berpandangan.
"ah.. sini duduk kaki lo luka" Bram langsung mengalihkan pandangannya ia merasa gugup saat itu, dan mereka berdua salah tingkah Bram menarik tangan Allea dan menyuruhnya untuk duduk.
Bram melihat luka di kaki Allea ia pun segera mengobati luka Allea.
"mas aku ajah aku bisa sendiri" Allea mencoba merebut kotak p3k.
"udah diem, hari ini ga usah ngapa-ngapain, aku pesen makan siang di restoran bawah." Bram terlihat datar dan serius mengobati luka Allea.
"heum mas, apa aku bakal di bawa ke Singapura?" tanya Allea sembari tersenyum meledek.
"ngapain lo ke Singapura?" Bram mengernyitkan dahinya.
"kan mas orang kayaa..! biasany horang kayah, sakit sedikit ajah dibawa ke luar negri, hehe" Allea tertawa.
"mimpiiii..mimpiii...! gak semua orang kaya begitu, kena beling ajah di bawa ke luar negeri emangnya anak sultan, bangun...!!bangun lo..allea...!!" Bram menoyor kepala Allea dan meninggalkan Allea di ruang tamu .
"mas....! " Allea memanggil Bram yang hendak masuk kamar, Bram menoleh ke Allea.
"makasih ya.. heheh saranghae" Allea meledek Bram.
"heummm..." Bram menoleh dan geleng geleng kepala melihat kelakuan Allea.
"bisa lucu juga dia ekspresi nya ternyata bisa se imut itu" Bram tersenyum manis mengingat ekspresi Allea
.
"kenapa gue deg deg an bgini sih, ini kali pertama nya mas baik banget sama gue" Allea senyum senyum sendiri, tak lama kemudian makan siang yang di pesan Bram pun tiba, hari ini Bram sangat lain sekali ia mau makan bersama siang itu namun apa yg di pesan kan oleh Bram ternyata bukan selera Allea, Allea hanya makan sedikit.
"knp? ko ga di makan?? ga enak?? ini mahal loh" Bram menunjuk makananya .
"ga suka." Allea bangun dan memasak ceplok telor dan setelah itu kembali ke meja makan dan melanjutkan makan siangnya.
"heumm aneh di kasih yang enak gak mau" bisik hati Bram.
"lo sukanya makan apa" tanya Bram
"suka yang sederhana ajah, sayur asem, sop, soto aku ga suka mas masakan bule bule begini" Allea menunjuk makanannya
"heum nih" Bram menyodorkan uang 100 ribu.
"buat apa?" tanya Allea.
"ke warteg ajah sonoh, selera lu mah kayak di warteg" ybram terlihat dingin .
"ga ah, pake telor ceplok ajah udah enak banget" Allea memakan makanan nya, setelah selesai Allea masuk kamar dan merebahkan tubuhnya di kasur nya yang empuk dan matanya perlahan terpejam untuk tidur siang
.