Bu Bai, Seorang Raja Assassin di Dunia Modern meninggal karena umur.
Setelah kematiannya, Jiwa Bu Bai berpindah ke tubuh Pria bernama Xiao Bu Bai Didunia Kultivator yang merupakan seorang pelayan pembersih di sebuah sekte tingkat 3 yang juga dalam keadaan kritis akibat siksaan disebuah ruangan.
Walaupun dalam keadaan begitu, Keberuntungan Bu Bai seorang Raja Assassin masih berpihak padanya.
Sebuah System muncul dihadapan-nya dan membantunya untuk menjadi tak terkalahkan hingga yang terkuat dan mencapai keabadian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wartrick, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 15- Da Bao dan Bawahannya
Setelah memikirkan apa yang dia butuhkan, Bu Bai akhirnya memilih untuk meningkatkan jarak Teknik Astral Manipulation-nya.
Bu Bai kemudian menekan tanda plus pada Jarak penggunaan Teknik-nya.
[Ding! Syarat untuk meningkatkan Jarak pada Teknik Astral Manipulation membutuhkan 0.3 Poin Jiwa!]
[Iya / Tidak]
Tanpa pikir panjang, Bu Bai menekan tombol 'Iya' pada System. Walaupun dia menghabiskan Poin Jiwa-nya hingga nol, Bu Bai masih puas.
Bagaimana mungkin dia tidak puas, Dia menghabiskan semua Poin Jiwa-nya untuk menguatkan diri-nya dan jika Poin Jiwa-nya habis dia hanya tinggal membunuh untuk mengumpulkan Poin Jiwa.
Tapi Bu Bai bukanlah iblis, yang akan membunuh dengan sembarangan. Dulu diri-nya memang hidup hanya untuk membunuh sebagai seorang Assassin, tapi dia tidak pernah membunuh orang yang tidak bersalah.
Dia hanya membunuh orang yang mana memang layak untuk dibunuh.
[Ding!]
[Selamat! Jarak Penggunaan pada Teknik Astral Manipulation telah ditingkatkan.]
[Sekarang Host dapat mengendalikan Astral Manipulation sejauh 6 Meter.]
Notifikasi keberhasilan kenaikan tentang Teknik-nya muncul dilayar-nya.
"6 Meter? Itu sudah sangat cukup." Gumam Bu Bai. Dia tersenyum sangat puas.
Jika dia bertemu dengan musuh yang pada saat didalam hutan dengan kekuatan-nya yang sekarang, maka Bu Bai akan sangat mudah membunuh mereka bertiga dalam sekali serang.
Bu Bai juga merasa bisa membunuh Luo Heng yang sempat menghajar dirinya di area Murid Inti.
Walaupun Luo Heng berada di Tahap Foundation Establishment, Dengan kekuatan dan Teknik yang dia miliki sekarang, Tanpa bertarung secara langsung, Bu Bai sangat yakin bisa membunuh-nya dengan trik-trik milik-nya.
Jika orang lain melihat kepercayaan diri Bu Bai untuk membunuh orang yang jauh di atas tingkatan-nya mungkin akan tertawa terbahak-bahak.
Perbedaan satu tingkatan bagaikan langit dan bumi. Jadi orang-orang tidak akan pernah menang melawan orang yang tingkat-nya lebih tinggi dari dirinya.
Tapi itu semua berbeda dengan Bu Bai, dia sudah membunuh orang di tingkatan Qi Gathering disaat dia masih tahap Body Refining.
Dari pengetahuan Bu Bai dari pemilik sebelumnya, Benua Tianxu terdapat beberapa tingkatan.
Tahap Dasar,
- Body Refining (1-7)
- Qi Gathering (Early, Mid, Peak)
- Foundation Establishment (Early, Mid, Peak)
Tahap Menengah,
- Core Formation (Early, Mid, Peak)
- Nascent Soul (Early, Mid, Peak)
- Soul Transformation (Early, Mid, Peak)
"Adik-ku Huo Zhen, Di pasti sudah berada di Foundation Establishment." Gumam Bu Bai. Dia tidak dapat melihat dan tidak tahu di tingkat mana Adik-nya tersebut, tapi sebagai Murid Inti, mereka sudah pasti berada di Tingkat Foundation Establishment.
"Pemilik tubuh sebelum-nya juga pernah berada di Tingkat Foundation Establishment Peak, di saat umur-nya 15 Tahun. Mungkin, Tingkat Huo Zhen tidak berbeda jauh."
BRAKK!
Saat Bu Bai masih duduk dengan tenang di lantai tempat-nya. Tiba-tiba saja pintu kayu ruangan tersebut hancur berkeping keping dan Pang Liang melesat masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Guhhkk...!" Pang Liang memuntahkan banyak darah dari mulut-nya.
Tubuh-nya terlempar dan tepat terbaring di depan Bu Bai yang sedang duduk.
Bu Bai yang tadi-nya menikmati rasa senang dengan kenaikan tingkat-nya, wajah-nya langsung berubah muram saat melihat Pang Liang didepan-nya yang terluka.
"Hah~ Sialan...!" Bu Bai bangkit berdiri dari tempat-nya. Dia kemudian berjalan mendekat ke Pang Liang.
"Apa yang terjadi? Apa kamu sudah mati?" Bu Bai berjongkok didekat tubuh lemak Pang Liang.
"Ugh...! Tu-Tubuhku sangat kuat! Tidak mungkin aku mati begitu mudah!" Sambil terbaring. Pang Liang menjawab.
Bu Bai kemudian melirik ke arah luar ruangan dengan ekspresi dingin, Dia kemudian melangkah keluar ruangan.
Melihat Bu Bai yang pergi ke luar, Pang Liang ingin menghentikan-nya, tapi menggerak-kan tubuh nya saja dia sudah kesulitan.
...
Diluar Bangunan,
Terdapat sekumpulan Pelayan Sekte, mereka baru saja menghajar Pang Liang hingga menghacurkan pintu.
"Hahahaha, Kau lihat tadi itu? Babi gemuk itu terlempar seperti bola...! Hahahaha!" Mereka semua tertawa terbahak-bahak.
Tidak lama kemudian, Seseorang muncul dari dalam ruangan.
Orang itu tentu-nya adalah Bu Bai. Dia keluar dengan wajah muram.
"Bu-Bukankah itu Bu Bai? Dia sudah kembali...?" Beberapa dari mereka sangat terkejut dengan kemunculan Bu Bai.
Mereka semua kemudian melirik ke arah pria besar, tubuh-nya cukup kekar. Dia jelas adalah ketua dari mereka semua, Da Bao.
Da Bao mengernyitkan mata-nya, dia tahu Bu Bai ternyata sudah kembali ke Sekte. Mereka semua bukan-nya takut kepada Bu Bai, tapi Da Bao dan semua bawahan-nya takut kalau Huo Zhen ada disekitar sini untuk mengawasi.
"Tenanglah~ Pria itu tidak ada disini." Kata Da Bao menenangkan semua bawahan-nya. Mereka semua trauma dengan Huo Zhen.
Dia sudah memperhatikan semua sudut-sudut sekitar area Pelayan Sekte, Da Bao tidak merasakan kehadiran Huo Zhen.
Ucapan-nya tersebut membuat semua bawahan-nya menjadi sedikit lega.
"Siapa itu...? Siapa di antara kalian yang baru saja menendang Pang Liang?" Suara Bu Bai rendah namun penuh kemarahan yang mencekam.
Bu Bai sudah sangat senang dengan semua yang terjadi saat didalam ruangan, tetapi semua itu terganggu karena tindakan mereka semua.
Seseorang di antara mereka melangkah maju, "Hmmm...! Bukan kah kau terlalu sombong! Tanpa saudaramu kau bukan apa-apa...!" Ucap orang tersebut dengan jelas menghina Bu Bai.
Bu Bai tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dalam sekejap, tubuh-nya melesat seperti kilatan bayangan.
"Crack!!"
Terdengar suara tulang yang patah begitu jelas. Jeritan menyayat memenuhi udara saat lengannya dipelintir ke arah yang tidak seharusnya. Rasa sakit luar biasa membuatnya jatuh berlutut, tubuhnya bergetar hebat.
Sebelum dia bisa mengatur napasnya,
DUK! Sebuah kaki menginjak lehernya, menekannya ke tanah.
Bu Bai menatapnya dari atas, ekspresinya dingin seperti es. "Bicara lagi," katanya dengan suara rendah, penuh ancaman. "Aku ingin tahu, apa mulutmu masih bisa bekerja setelah ini?"
Orang itu megap-megap, matanya membelalak saat tekanan di lehernya semakin kuat. Tangannya yang tersisa mencakar-cakar tanah, berusaha mencari pegangan, tapi sia-sia.
"B-Bos, To-Tolong aku...!" Orang itu melirik Da Bao yang masih diam membeku ditempat-nya.
Bukan hanya Da Bao saja, semua bawahan-nya yang hampir lima belas orang tersebut sama-sama diam membeku. Mereka sangat terkejut bahwa Bu Bai bisa bertarung dan mengalahkan satu dari mereka.
Tidak melihat yang lainnya, Bu Bai hanya menatapnya orang itu tanpa ekspresi.
KRAK! Kakinya menekan sedikit lebih dalam, membuat orang itu terbatuk dan hampir kehilangan kesadaran.
Setelah membuat orang itu kehilangan kesadaran, barulah Bu Bai mengalihkan perhatian-nya ke yang lainnya. "Siapa lagi selanjutnya...!"
Bersambung~
Jangan Lupa Di Like Ya....
percuma punya sistim pelit dan ngk guna saat di butuhkan LBH baik ngk ada sistim