Thalita, 25 thn seorang dosen sekaligus pengusaha membalaskan sakit hatinya kepada suami dan keluarga suaminya yang sudah menggelapkan uang restoran milik nya hanya karena ia sibuk mengurus ibunya yang sedang sakit.
Ia dianggap miskin oleh keluarga suaminya, karena sewaktu menikah ia di wali kan kepada wali hakim karena ayahnya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun. Dan ia juga di anggap bodoh, karena selama restoran di handel Dika suaminya, ia tidak pernah menanyakan laporan keuangan restoran tersebut sehingga membuat Dika dan keluarganya besar kepala dan menggelapkan uang restoran untuk gaya hidup mereka.
Hanya Alana lah yang menyukai Thalita dan dialah yang mengirim video Dika dan keluarga nya merayakan pesta ulang tahun selingkuhan Dika di restoran milik Thalita.
Berhasilkah Thalita membalas perlakuan Dika dan keluarga nya? Adakah nanti seseorang yang mencintai Thalita setulus hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Kedatangan masa lalu
"Ka-kamu???? " ucap Nyonya Retno dengan wajah kaget dan mulut menganga.
Ia terkejut melihat kedatangan tamu yang di anggapnya sudah mati selama ini. Nyonya Retno berjalan mundur dengan telapak tangannya yang sudah mengeluarkan keringat dingin.
"Apa kabar istriku sayang??? " ucap seorang pria yang datang dengan menyeringai.
"Ma-mau apa kau kemari? Da-dari mana ka-kau tau aku di sini? " tanya Nyonya Retno dengan tubuh gemetar ketakutan.
"Oh... Santai sayang! Tidak usah ketakutan begitu? Kemana wajah angkuh mu selama ini? Apa kau sudah tobat menjadi wanita lembut? Tidak penting kau tau darimana aku tau kau tinggal, yang penting sekarang ini kita bisa sama-sama lagi seperti dulu, sayang? " jawab pria tersebut dengan mendekati Nyonya Retno dan berusaha menyentuh wajahnya.
"Berhenti di situ! Jangan kau sentuh aku! Pergi kau dari sini! Kita bukan siapa-siapa lagi! " sahut Nyonya Retno dengan berteriak kencang.
"Syuttt... Jangan kencang-kencang teriaknya sayang? Kenapa kau menolak ku? Apa kau tidak merindukan aku? Aku sangat merindukanmu Retno sayang? Aku rindu kau berteriak kencang di bawah kungkungan ku! " ucap pria itu dengan wajah memelasnya.
"Tutup mulut kotor mu itu! Cepat pergi dari sini, kalau tidak aku akan berteriak kencang! " ancam Nyonya Retno dengan geram.
"Oh sayang! Kau makin menggemaskan ketika marah seperti ini! Kau membuat aku semakin tergila-gila padamu Retno? Bagaimana keadaan princess kecilku sayang? Aku ingin sekali menemuinya.. " ucap pria itu lagi dengan santainya.
"Jangan pernah kau tunjukkan wajah mu di hadapan putriku Harisman! Sampai kapanpun putriku hanya punya satu ayah yaitu Bang Jamal. Kau ingat itu! " jawab Nyonya Retno dengan tangan menunjuk wajah pria yang bernama Harisman.
"Kau tidak bisa melarang ku Retno! Karena sampai kapanpun, aku tetap ayahnya, ayah kandung putrimu! Kau tidak bisa mengubah itu! Dan aku akan menemui putri ku tanpa perlu seizin mu! " jawab Harisman dengan wajah merah padam menahan amarah.
"Aku tidak peduli kau ayah kandung nya atau bukan. Yang pasti putriku hanya tau kalau ayah kandung nya Bang Jamal. Ingat itu Harisman! Kau bukan siapa-siapa bagi putriku! " jawab Nyonya Retno dengan senyuman mengejek.
"Aku tidak akan tinggal diam Retno! Lihat saja nanti, aku akan membuatnya mengakui kalau aku adalah ayah kandung nya! Kau tunggu saja saat itu! " ucap Harisman dengan tangan terkepal menahan gejolak amarah melihat senyum ejekan dari wajah ibu dari anak nya.
Harisman pun keluar dari rumah itu dengan amarah membuncah di dadanya. Ia memasuki mobilnya dan meninggalkan rumah itu dengan amarah yang memuncak.
"Brengsek kau Retno! Lihat saja nanti, aku akan membuat putri kandung ku mengakui keberadaan ku dan kau akan berlutut mengemis di bawah kaki ku! " geram Harisman sambil memukuli setir mobilnya.
Setelah kepergian Harisman dari rumahnya, Nyonya Retno cepat-cepat menutup pintunya kembali dan menguncinya dengan teliti.
"Sialan si Harisman! 20 tahun menghilang sekarang kembali lagi! Apa maunya orang itu! Pikir Retno... Pikir.... Jangan sampai Anika tau kalau pria brengsek itu adalah ayah kandung nya... Itu tidak boleh terjadi!! " ucap Nyonya Retno dengan wajah panik dan gelisah.
"Aku harus bisa membuat Anika membenci Harisman. Aku tidak akan membiarkan bajingan itu menang. Memangnya siapa dia, dulu saja dia yang memintaku untuk menggugurkan kandungan ku.. Sekarang seenaknya saja mau mengakui Anika sebagai anaknya. Tidak akan aku biarkan kau melakukan nya Harisman... " ucap Nyonya Retno lagi dengan penuh dendam di matanya.
Di saat Nyonya Retno pusing dengan kedatangan seseorang dari masa lalunya, Tuan Jamal ayah Nana sedang menjalani pengobatan dan terapi di rumah sakit. Sekarang ini kondisinya menjadi lebih baik dan sudah nampak perubahan pada dirinya. Walaupun belum bisa membuka bibirnya untuk bicara, tetapi ia sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya seperti tangan dan kaki walau masih pelan-pelan.
Nana tidak henti-hentinya mengucap syukur atas perubahan yang terjadi pada ayahnya. Meskipun belum bisa bicara, ayahnya sudah bisa tersenyum kecil dan menggerakkan kepalanya jika di tanya.
"Nana senang banget, akhirnya ayah pelan-pelan akan sembuh! " ucap Nana sambil mendorong kursi roda ayahnya keluar dari ruang terapi.
"Nanti kalau ayah sudah sembuh total, Nana akan bawa ayah pergi jalan-jalan. Nana akan bekerja dengan keras supaya bisa membeli rumah sendiri. Dan kita gak numpang lagi di rumah Kak Tata. " ucap nya lagi dengan semangat.
Tuan Jamal hanya tersenyum kecil mendengar tekad putri kesayangan nya itu. Ia menangis dalam hati karena belum bisa membuat putrinya bahagia, ia selalu meminta maaf kepada mendiang istrinya karena membuat putri mereka hidup menderita.
Nana mendorong kursi roda ayahnya menuju parkiran dan Mang Eko sudah menunggu di depan mobil sambil mengobrol dengan para sopir yang lain, yang sama-sama menunggu majikan mereka.
Melihat Nana dari jauh, Mang Eko langsung sigap berlari menjemput Nana dan membantu nya mengangkat Tuan Jamal ke dalam mobil.
"Mau kemana lagi kita Non? " tanya Mang Eko ketika mobil mulai meninggalkan parkiran rumah sakit.
"Pulang aja deh Mang.. Kayaknya ayah sudah capek banget. " jawab Nana sambil memijat tangan ayahnya.
"Ok Non.. " Jawab Mang Eko singkat.
Selama dalam perjalanan pulang, Nana tak henti-hentinya mengajak ayahnya mengobrol, bercerita apapun kepada ayahnya agar ayahnya semakin bersemangat untuk sembuh. Mang Eko hanya tersenyum melihat kasih sayang Nana terhadap ayahnya.
"Saya juga pengen jika saya tua nanti anak saya merawat saya dengan kasih sayang ketika saya sakit seperti yang Non Nana lakukan kepada Tuan Jamal. Tuan Jamal beruntung mendapatkan anak sholehah seperti Non Nana. " puji Mang Eko dengan wajah tersenyum.
"Ah.. Mang Eko bisa aja.. Nana belum menjadi anak sholehah Mang.. Orang sholat aja masih belum tepat waktu.. Masih jauh itu mah! " jawab Nana rendah hati.
"Nana juga yakin, InsyaAllah Mang Eko akan mendapatkan anak-anak yang akan menyayangi Mang Eko melebihi Nana. " ucap Nana mendoakan Mang Eko.
"Aamiin Non... Mudah-mudahan.. " jawab Mang Eko mengamini ucapan Nana.
Mereka pun berbincang hingga mobil yang mereka kendarai sampai di rumah. Mang Eko pun membantu Nana menurunkan Tuan Jamal dari dalam mobil. Nana kemudian membawa ayahnya memasuki rumah.
Di restoran, Tata diam-diam memasang kamera CCTV tanpa sepengetahuan siapa pun termasuk Sandra. Karena Tata sengaja menyuruh Sandra untuk meeting menggantikannya dengan para manager keuangan di semua restoran nya setelah insiden tadi siang terjadi.
Tidak ada seorang pun yang tahu jika seorang pria yang datang ke ruangan Tata adalah seorang tukang pasang CCTV.
"Sudah siap bu.. Saya sudah membuat pengaturan kamera ini ke sambungan ponsel Ibu, jadi setiap gambar yang terekam akan langsung muncul di ponsel ibu dan sudah otomatis tersimpan. Kamera ini menampilkan semua yang ada di ruangan ini tidak terkecuali. " ucap nya sambil mengutak-atik laptop pintarnya.
"Bagus!! Tidak sia-sia saya beli dengan mahal CCTV canggih ini! " puji Tata dengan tersenyum puas.
"Karena pekerjaan saya sudah selesai, saya undur diri dulu Bu. Terima kasih sudah membeli kamera ini dari toko kami. " ucap tukang itu sambil membungkukkan sedikit tubuhnya.
"Terimakasih kembali. " jawab Tata dengan mempersilahkan nya untuk keluar.
Setelah tukang tersebut keluar dari ruangan tadi, Tata melihat sekeliling ruangan tersebut dengan hati puas.
"Perangkap sudah di buka, umpan sudah di letakkan, tinggal menunggu tikus yang masuk memakan umpan. Dan hap.. Tikus masuk ke dalam jebakan. Ha... Ha... Ha... " ucap Tata dengan tertawa devil.
Bersambung..
Selamat membaca dan selamat beraktivitas ya...
tanggung jawab thor 😭