Alrazi adalah seorang suami yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang ojol, saat ia kembali ke rumah, ia semua bajunya sudah ada di teras rumah. Dan istrinya mengaku telah berhubungan dengan mantan pacarnya yang kaya.
Ia di usir dari rumah, dan motornya di ambil, akhirnya ia pun pergi dari rumah tersebut. Tak sengaja ia menendang sebuah kotak misterius, yang ternyata ada sistem.
Dengan adanya sistem, hidupnya berubah total menjadi lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24 Misi Selesai
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...Happy reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
Mereka bergulat di lantai, saling dorong dan tarik. Pria itu memiliki kekuatan yang luar biasa, tapi Alrazi tidak menyerah. Ia tahu bahwa hidupnya bergantung pada pertarungan ini. Dengan sekuat tenaga, ia memukul pria itu dengan tongkat besinya, membuat pria itu terjatuh kembali.
Namun, saat Alrazi mencoba bangkit, pria itu dengan cepat meraih pecahan kaca dari lantai dan menyerangnya lagi. Alrazi terpaksa mundur, mencoba menjaga jarak. "Kau benar-benar tidak akan menyerah, ya?" kata Alrazi, napasnya terengah-engah.
"Menyerah? Itu bukan kata yang ada dalam kamusku," jawab pria itu, matanya bersinar gila. "Aku tidak akan berhenti sampai aku melihat darahmu mengalir."
***
Tiba-tiba, suara sirene polisi terdengar dari kejauhan. Pria itu tampak terganggu untuk sesaat, tapi hanya sesaat. Ia kembali fokus pada Alrazi, senyumnya semakin lebar. "Kau memanggil polisi? Pintar juga. Tapi mereka tidak akan sampai di sini tepat waktu."
Alrazi memanfaatkan momen itu. Dengan cepat, ia melompat ke depan, mengayunkan tongkat besinya ke tangan pria itu yang memegang pecahan kaca. Pecahan kaca itu terlepas, dan pria itu terhuyung ke belakang. Alrazi tidak memberinya kesempatan untuk menyerang lagi. Ia memukul pria itu dengan keras di bahu, membuatnya jatuh ke lantai.
"Berhenti sekarang, atau aku tidak akan segan-segan menghancurkanmu," kata Alrazi dengan nada dingin. Ia berdiri di atas pria itu, tongkat besinya diarahkan ke leher pria tersebut.
Namun, pria itu hanya tertawa. "Kau pikir kau menang? Ini belum selesai, Alrazi. Aku akan kembali, dan saat itu, kau tidak akan seberuntung ini."
Sebelum pria itu sempat mengatakan lebih banyak, pintu ruangan terbuka dengan keras. Polisi masuk, senjata mereka terangkat,
"Menyerah atau mati!" ancam polisi itu.
Pria itu melihat ke kiri dan kanan, lalu ia pun ingin keluar, untungnya polisi itu dengan sigap menembak kaki Pria itu membuat pria itu terjatuh, polisi itu menembak lagi membuat pria itu kesakitan.
Akhirnya pria itu sudah ditangkap. Ia masih tersenyum saat diborgol, seolah-olah ia menikmati setiap detik dari kekacauan ini.
Alrazi berdiri di sana, napasnya masih berat, matanya menatap pria itu dengan penuh kebencian. "Aku akan memastikan kau tidak pernah keluar dari penjara," katanya pelan.
Pria itu hanya tertawa kecil. "Kita lihat saja nanti," jawabnya sebelum dibawa pergi oleh polisi.
Polisi langsung mengamankan pelaku dan membebaskan wanita yang menjadi korban. Komandan polisi menghampiri Alrazi, yang kini terduduk kelelahan di lantai.
"Kerja bagus, Tuan. Tanpa bantuan Anda, kami mungkin tidak akan sempat menyelamatkan korban," kata komandan itu dengan nada penuh penghargaan.
Alrazi mengangguk pelan, merasa lega meski tubuhnya lelah. Ia melihat ke arah wanita yang selamat, merasa puas bahwa ia telah berhasil menjalankan misinya. "Itu tugas saya," jawabnya singkat.
Saat ia kembali ke mobil, sistemnya berbunyi lagi.
Ting!
[Misi selesai]
[Selamat Anda mendapatkan hadiah uang 1.000.000.000]
[Selamat Anda mendapatkan 5000 poin]
[Saldo Anda saat ini: 2.229.370.000
[Poin: 7000]
Alrazi tersenyum kecil, merasa bahwa perjuangannya tidak sia-sia. Tapi di dalam hatinya, ia tahu bahwa ini bukan akhir. Ada banyak lagi yang harus ia lakukan. Dunia ini penuh dengan tantangan, dan ia harus siap menghadapi semuanya.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
why bekas bininya pun dikerjakan
kenapa tak direjek saja
lanjut up lagi thor