ini novel pertama yang saya tulis, tentang seorang gadis yang memperoleh Sistem Dewi yang merubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak kecil yang terpisah
Jam 6 pagi Alyssa sudah Rapih, dia kemudian keluar dari kamarnya, Hanin sudah menyiapkan sarapan di atas meja.
Alyssa yang sedang memakan sarapannya melihat Hanin yang sedang duduk di depannya, sesekali melirik ke arahnya. Alyssa yang heran dengan sikap aneh Hanin.
"Ada apa tante? ko lirik-lirik Al segitunya" tanya Alyssa
"Hmm gimana ya tante ngomongnya, sebenarnya tante mau minta izin sama Al" ucap Hanin
"Ko aneh, kaya sekolah aja minta izin tan, emang tante hari ini mau kemana?" tanya Alyssa lagi.
"Tante nggak kemana-mana kok" ucap Hanin
"Terus tante minta izin sama Al untuk apa?" Alyssa bingung
"Begini Al, tante mau minta izin undang teman tante dan anaknya makan malam bersama kita disini nanti malam. Apa boleh?" ucap Hanin gugup
"Astaga tante, kirain Al ada apaan, ya bolehlah tan, kaya sama siapa aja, tapi maaf tan, Alyssa nggak bisa ikut acara makan malamnya" ucap Alyssa
"Kenapa, Al malu sama teman tante?" tanya Hanin
"Bukan gitu tan, tapi Al ada janji makan di luar sama teman tan" ucap Alyssa
"Oh begitu, ya sudah kalau begitu, tapi Al temenin tante ke supermarket dulu bentar ya belanja keperluan, stok bahan makanan juga abis " ucap Hanin
"Oke" jawab Alyssa
Setelah sarapan Alyssa menonton TV sambil menunggu supermarket buka jam 9 nanti, dan mengantarkan Hanin ke supermarket di bawah.
Hanin berbelanja banyak sekalian untuk stok di kulkas. Seperti Daging sapi, Ikan mas, ayam potong, ayam filet, telor, sayur, buah dan lain-lain.
Alyssa pun tak mau kalah dia mengambil pakcoy, Jamur Enoki, Cabe Rawit, Udang, aneka steamboat, dan bahan lain untuk membuat Tomyam.
Mereka berbelanja hampir 2 jam, sudah jadi hal yang lumrah kalau cewek belanja pasti lama, padahal yang mau di beli sudah di list, tapi tetap saja jika melihat discount mereka beli juga meskipun kadang itu tidak di butuhkan.
Saat ingin membayar belanjaan di kasir, Tiba-tiba ada tangan mungil yang menarik baju Alyssa, anak itu mungkin sekitar 2 atau 3 tahun.
"Emah.. mah.. Endong" ucap anak itu
"Ehhh.." ucap Alyssa yang tentu saja kaget.
"Adik kecil ko sendirian, mamahnya mana?" ucap Alyssa
"Emah, Endong enca" ucap anak itu sambil kedua tangannya ke atas minta di gendong, Alyssa pun mengambil anak itu lalu di menggendongnya.
"Anak siapa ini Al" tanya Hanin kaget melihat Alyssa menggendong balita
"Al juga nggak tau tan, mungkin dia nggak sengaja terpisah dari ibu nya" ucap Alyssa
"Kalau gitu ayo kita ke informasi, kasihan pasti orang tuanya khawatir." Ucap Hanin lagi
Alyssa lalu membayar belanjaan di kasir, lalu menggendong anak kecil itu menuju pusat informasi.
Di pusat informasi, Customer service langsung mengumumkan tentang anak yang terpisah dari orangtuanya dengan ciri-ciri baju yang dikenakan, jenis kelamin, dan perkiraan umur dan tempat anak di temukan.
Setelah menunggu 10 menit, orang tua anak itu datang terburu-buru dengan wajah paniknya.
"Sayang, kamu nggak kenapa-napa? Terimakasih sudah menemukan anak saya, nama saya Lusi dan ini suami saya Pandu" ucap Lusi ramah dan ingin menggendong, namun anak itu tidak mau turun dari pangkuan Alyss.
"Eh sayang nggak boleh gitu, sini sama Bunda nak" Bujuk Lusi, namun anak itu tetap menggeleng
"Enca au endong emah" ucap anak itu
"Keisha nggak boleh gitu, kakaknya mau pulang, sini sama bunda aja ya cantik, nanti kita beli boneka, Yuk nak" ucap ibu itu lagi
"No, unda, enca au cama emah" ucap Keisha
Alyssa dan yang lain saling pandang, bingung membujuk anak itu.
Akhirnya Alyssa dan Hanin pun ikut kembali ke Apartement Lusi di Tower B lantai 6.
Keisha tak mau beranjak dari pangkuan Alyssa, Alyssa pun bingung karena belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya.
Keisha yang baru dia kenal sampai lengket dengannya, sampai-sampai memanggilnya mamah.
Alyssa suka anak kecil, namun ia jarang berinteraksi dengan anak-anak kecuali anak-anak di panti.
Alyssa akhirnya pulang ke Apartement nya. Setelah Keisha tertidur di pangkuan Alyssa dan di pindahkan ke dalam kamarnya.
Alyssa pun memberikan kartu namanya, yang sudah di buat oleh Enzy sebelumnya, pada orang tua Keisha, takut ketika Keisha bangun mencarinya.
Sudah jam 2 siang, Alyssa bersiap mandi dan mengganti pakaiannya, dia menggunakan Celana jeans Dongker dengan T-Shirt Dior berwarna Biru soft, juga Tas kecil selempang dan sepatu kets berwarna senada dengan bajunya.
Dia menggelung asal rambutnya, ala cepol korea, lalu dia membuka Kotak pemberian Alvin dan memakai gelang pemberiannya
tepat pukul 3 sore Telepon Alyssa berbunyi
"Halo, Aku sudah ada di depan" ucap Alvin di telepon
"Aku segera turun" jawab Alyssa mematikan teleponnya, kemudian mengambil tasnya dan melangkah keluar.
Setibanya di depan Alyssa, Alvin membunyikan klaksonnya. Alyssa menghampirinya dan langsung masuk kedalaman mobil.
Saat Alyssa melihat Alvin memakai pakaian dengan warna yang sama seakan mereka couple, wajah Alyssa memerah memikirkannya.
Alvin yang melihat Alyssa terpesona, "Sederhana dan cantik" batin Alvin
"Mau kemana kita sekarang?" Tanya Alyssa
"Taman hiburan" Ucap Alvin, Alyssa mendengar itu berbinar, dia sudah lama tidak pergi ke taman hiburan.
Alvin sebenarnya tidak pernah pergi ke Taman bermain, juga tidak ada keinginan untuk kesana. Baginya itu hanya tempat bermain anak kecil.
Tapi setelah melihat Data yang di kirim Doni via Email, disana tertulis keinginan Alyssa yang belum terwujud. Salah satunya adalah pergi ke taman bermain, memainkan semua permainan dan mendapatkan Hadiah Boneka yang besar.
"Kamu tidak keberatan? soalnya aku belum pernah pergi ke taman hiburan" ucap Alvin
"Tidak, aku justru merasa senang kita kesana, aku terakhir kesana 9 tahun yang lalu" Ucap Alyssa
"Baiklah kalau begitu kita kemana sekarang" kata Alvin melajukan Mobilnya.
_______________
"Raffi, malam ini kamu ikut mamah makan malam di rumah Om baskoro" ucap ibu Raffi
"Maaf mah, malam ini Raffi nggak bisa, Raffi ada janji di luar sama Rindu" ucap Raffi
"Kan bisa lain kali, malam ini pokoknya mamah ingin kamu ikut makan malam sama mamah di kediaman Baskoro, kita akan membahas pertunangan kamu dengan Imel" Ucap ibu Raffi lagi
"Apa mamah nggak capek, mamah dari dulu selalu mengatur hidup Raffi? Apa mamah nggak tahu apa yang Raffi inginkan? Sudah cukup dulu Raffi menuruti mamah, Raffi nggak mau bertunangan dengan Imel" ucap Raffi
"Apa maksud kamu, mamah itu menginginkan yang terbaik untuk anak mamah satu-satunya, Imel itu cocok untuk kamu, dia cantik, berpendidikan, baik, dia sangat mencintai kamu, menerima status kamu, sayang sama rindu, juga dia dari keluarga kaya di kota M, aset keluarganya ratusan Miliar" ucap Ibu Rafi lagi
"Uang-uang dan uang terus yang ada di pikiran mamah, apa mamah tidak bisa menghargai perasaan aku? Aku tau Imel wanita baik-baik, tapi aku sama sekali tidak mencintainya, aku hanya menganggapnya sebagai teman, tidak lebih. Aku akan bicara dengan Imel mengenai ini nanti, aku juga yakin Imel akan mengerti dan menerimanya" Ucap Raffi
"Tidak bisa!! Pokoknya Kamu harus menikah sama Imel, Rindu butuh sosok Ibu Raffi!" Ucap Ibu Raffi tak mau di bantah
"Kalau masalah Ibu sambung Rindu, biar aku yang akan memilihnya sendiri, yang jelas pilihanku bukan Imel. jika mamah mau, mamah saja yang menikah dengan Imel, Aku tidak mau" ucap Raffi lalu beranjak ke kamar Rindu dan membawanya keluar.
"Raffi kamu mau kemana, Rafiiii" ucap Ibu Raffi setengah berteriak.