NovelToon NovelToon
Twins Menjadi Anak Angkat Bos Mafia

Twins Menjadi Anak Angkat Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Perperangan / Fantasi Wanita / Penyelamat
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang mafia yang kejam dan dingin menemukan dua bayi kembar yang cantik di dalam dus yang di letakkan di tempat sampah. Mafia itu merasa iba dan merawat mereka. Kadang dia kesal, lelah dan ingin rasanya melempar mereka ke belahan dunia lain. Itu karena mereka tumbuh menjadi anak yang jail, aktif dan cerewet, selalu menganggu kesenangan dan pekerjaannya. Namun, dia sudah sangat sayang pada mereka. Mereka juga meminta mami sampai nekat kabur karena tidak diberikan mami. Dalam perjalanan kaburnya, ada seorang wanita menolong mereka.

Wanita yang cantik dan cocok untuk menjadi mami mereka. Bagaimana usaha mereka untuk menjadikan wanita itu mami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.13

Jasmin terkejut karena kedua orang anak kecil ada bersama Alkana.

Jasmin kaget melihat Alkana datang ke tempat yang sama. Dia merasa senang, dan mendekati Alkana.

"Hai, ternyata kita sehati, ya. Bisa datang ke tempat yang sama." Jasmin langsung duduk di bangku sebelah Alkana.

"Pilihanmu buruk Arsen!" ucap Alkana seraya menatap tajam Arsen sang adik.

"Maaf, Kak. Aku tidak tahu kalau akan ada makhluk astral," sahut Arsen menyindir Jasmin.

"Makanan di sini enak, kok. Cocok dengan selera twins, makhluk astralnya cuekin aja." Arsen melanjutkan ucapannya.

"Kalian, kenapa berlaku tidak sopan? Orang yang kalian bicarakan ada di sini!" geram Jasmin yang merasa tersinggung dengan ucapan Arsen.

"Kenapa Anda marah? Apa Anda merasa makhluk astral, karena yang sedang kami bicarakan adalah makhluk astral."

Jasmin diam, mau bilang tersinggung berati dia mengakui kalau dia makhluk astral. Tidak marah tapi dia tahu mereka sengaja ingin menyinggungnya. Memang kurang ajar mereka.

Tiba-tiba datang dua orang anak kecil bersama satu pria dewasa. "Papi sudah pesan belum?" tanya Dhira.

"Belum sayang, nunggu kamu." Alkana menjawab Dhira.

"Loh, Nyonya ngapain di sini?" tanya Dhara begitu melihat Jasmin.

"Kamu ngapain di sini? Terus, kenapa kamu panggil Alkana Papi?" tanya Jasmin.

"Mereka anak-anakku!" Alkana yang menjawab.

"Apa? Kamu sudah punya anak sebesar ini? Kembar? OMG!" Jasmin sangat shock. Terlebih lagi mereka adalah anak nakal yang tadi berdebat dengannya.

"Iya, ini Papi kami dan seperti yang kami bilang tadi, Nyonya tidak bisa menjadi Mami kami. Jangan mimpi!" sarkas Dhara.

"Sayang, kamu jangan begitu. Harus sopan sama yang lebih tua," tegur Alkana pada anaknya.

Jasmin tersenyum senang Alkana membelanya di depan anak-anak. "Tuh dengarkan Papi kalian."

Dhara dan Dhira memutar kedua bola matanya. "Iya Pi, Nyonya ini memang sudah tua. Maafkan kami Nyonya, karena berlaku tidak sopan," ucap Dhira pada Jasmin.

"Tidak apa aku mengerti, namanya anak-anak mereka akan mencontoh orang yang mendidik mereka," balas Jasmin.

"Kau benar, seperti dirimu yang mencontoh ayahmu. Mereka juga mencontoh Papinya"

"Ah bukan, maksudku ibu mereka." Jasmin berkata dengan panik, dia tidak bermaksud menyinggung Alkana. Yang dia maksud adalah ibu si kembar.

Jasmin tidak tahu kalau Alkana punya anak.

Sebab di profil Alkana tidak pernah di sebutkan kalau Alkana sudah menikah. Ternyata anaknya sebesar ini.

"Saya yang merawat mereka bukan ibu mereka. Lebih baik kau diam."

"Papi, aku lapar," rengek Dhara.

"Kita pesan."

Semua mata menatap ke arah Jasmin. "Apa?"

"Maaf, tapi kami mau makan."

"Ya, silahkan tinggal makan. Oh, kalian minta di traktir ya? Ya sudah pesan saja aku yang bayar."

"Saya tidak semiskin itu, sampai minta di traktir!" ketus Alkana.

"Jadi kamu mau traktir saya? Senangnya, terima kasih."

"Dih, Nyonya percaya diri sekali. Maksud Papi, Nyonya tidak pindah. Ini adalah acara makan keluarga."

"Saya juga akan menjadi keluarga kalian sebentar lagi. Jadi hitung-hitung latihan." Jasmin tersenyum.

Alkana memanggil pelayan. "Bisa minta tempat VIP?"

"Bisa Tuan, mari sebelah sini Tuan."

"Anton tolong urus!"

"Siap Tuan." Anton pergi bersama pelayan. Dia harus memastikan dahulu apakah tempat tersebut aman.

"Jasmin! Kamu Kakak cari ada di sini!"

"Willi, aku sedang makan siang bersama Alkan dan keluarganya."

"Selamat siang Tuan Alkana, Tuan Arsen. Sepertinya saya datang tepat waktu ya, kita bisa makan bersama."

"Silahkan, Anda duduk," ujar Alkana.

"Terima kasih." Willi menengok ke arah Jasmin yang tersenyum.

Datang Anton dan berbisik pada Alkana. Anton mengangguk dan berdiri. "Maaf tapi kami harus pergi, kalian makan saja berdua. Permisi." Alkana beranjak pergi disusul oleh yang lainnya. Mereka naik ke lantai dua.

"Aku ikut," Jasmin pun bergegas berdiri hendak menyusul Alkana, namun, dicegah oleh Willi.

"Kamu duduk di sini! Jangan buat malu ya, di mana harga dirimu? Mereka sudah jelas-jelas menolakmu, masih kau kejar-kejar!" tegur William.

"Tapi, aku ...."

"Duduk!" tegas Willi.

"Kita ini keluarga Smith, jangan pernah menundukkan kepala atau merendahkan diri. Mereka yang harus tunduk pada kita.

"Tetapi aku mencintai Alkana."

"Kalau kau tidak bisa memilikinya dengan cara baik, gunakan cara lain!"

"Bagaimana?"

"Apakah semua harus aku ajari? Kau keluarga Smith, pakai otakmu."

Jasmin langsung cemberut. Dia memanggil pelayan dan memesan makanan. Sambil menunggu dia berpikir bagaimana caranya untuk mendapatkan Alkana.

Di tempat lain, di sebuah ruangan VIP. Alkana sedang makan bersama si kembar, Anton dan Arsen. Alkana berpesan pada pelayan agar melarang wanita bernama Jasmin masuk ke dalam.

"Kalian, kapan bertemu wanita tadi?" tanya Arsen pada si kembar.

"Tadi di kantor Papi, pas kami baru datang," jawab Dhira

"Kami tidak sengaja menabrak dia dan ponselnya terjatuh," tambah Dhara

"Iya, terus dia marah-marah dan bilang kalau kami harus bersikap baik. Dia juga bilang kalau dia adalah calon istri dari Tuan Alkana, Bos dari perusahaan ini." Dhira kembali bercerita.

"Terus kami bilang ...." ucap Dhara lalu berhenti dan melihat ke arah Dhira.

"Halu!" kata si kembar kompak.

Mereka tertawa, Alkana hanya menggelengkan kepala.

***

William dan Jasmin sudah selesai makan.

Mereka pulang dengan mobil masing-masing.

William pulang lebih dulu. Sedangkan Jasmin diam di mobil, dia akan menunggu Alkana keluar.

Alkana akhirnya keluar bersama yang lain, mereka langsung menuju ke mobil. Di dalam mobil si kembar meminta agar mereka di antar ke tempat kerja Anita.

Alkana mengizinkan, mereka pergi ke sana terlebih dulu. Jasmin mengikuti mereka dari belakang. Mobil Alkana pun berhenti di depan restoran tempat Anita bekerja.

Jasmin heran, kenapa mereka ke restoran lagi? Apakah mereka masih lapar?

Si kembar segera turun dan berlari masuk ke dalam restoran. Alkana ikut menemui Anita untuk menitipkan si kembar.

"Kak Nita!" panggil si kembar pada Anita yang sedang berdiri di dekat kasir.

"Kalian, apa kabar? Kakak kangen banget." Anita langsung memeluk mereka.

"Sama dong! Kami juga kangen." Mereka membalas pelukan Anita.

Alkan tersenyum. "Anita, maaf. Tetapi apa kamu tidak keberatan di ganggu mereka? Dari tadi rewel minta diantar ke sini."

"Tidak Tuan, saya tidak keberatan sama sekali. Mereka anak baik kok. Tidak pernah ganggu."

"Ya sudah. Saya titip mereka. Nanti saya jemput sepulang saya dari kantor!"

"Iya."

"Papi, kalau main ke rumah Kak Nita boleh, ya?"

"Boleh, nanti Papi jemput di sana."

"Oke Papi."

"Saya pergi dulu, terima kasih."

Alkana keluar dan langsung menuju mobil. Anita dan si kembar mengantar Alkana keluar.

Mereka lalu dadah. Mobil pun melaju membelah jalanan.

Tak lama dia melihat Alkana keluar di ikuti oleh seorang wanita berpakaian seragam karyawan restoran, di samping wanita itu terlihat si kembar. Alkana bicara pada wanita itu. Lalu naik ke mobilnya. Si kembar kembali masuk ke dalam bersama Anita.

Jasmin berpikir, mungkin Alkana menitipkan mereka pada wanita itu, atau dia adalah ibu dari si kembar? Dia menunggu sampai mobil Alkana pergi.

Jasmin kemudian turun dia masuk ke dalam restoran, untuk melihat apa yang sedang dilakukan si kembar.

Jasmin langsung duduk di salah satu bangku.

Datang Anita memberikan daftar menu. Jasmin sengaja berlama-lama. Dia juga selalu mengganti menu yang sudah di tulis Anita.

"Eh, gak jadi deh Mba, saya masih kenyang jadi pesan minum aja. Sebentar yang mana, ya?"

Untuk kesekian kali pelanggannya ini membatalkan dan mengganti pesanan.

Si kembar melihat semua yang dilakukan Jasmin. Mereka sadar kalau Jasmin sengaja melakukan itu. Si kembar menghampiri Jasmin dan Anita.

"Maaf, Kak Nita dipanggil sama manager." Dhira memanggil Anita.

"Iya, kah? Tetapi Kakak sedang melayani pembeli."

"Biar teman Kakak yang gantiin." Dhara kemudian memanggil pelayan lain.

Anita pergi menghadap managernya. Semua karyawan tahu siapa si kembar, karena itu menuruti perintah si kembar.

"Mau apa Nyonya ke sini?" tanya Dhara, raut wajahnya kali ini berbeda. Terlihat dia sangat tidak suka pada Jasmin.

"Ini tempat umum, saya ke sini mau membeli makan atau minum. Salah?" tanya Jasmin.

"Ini memang tempat umum, siapa pun boleh datang. Namun, tidak untuk membuat ulah seperti Anda," ucap Dhira.

"Hei, kalian ini masih kecil. Bicaralah sesuai dengan umur kalian yang polos dan lucu."

"Kami bukan bayi, Nyonya."

"Lagi pula, dia memang pelayan. Tugasnya untuk melayani tamu. Dia saja tidak masalah. Kenapa kalian keberatan?"

"Jelas kami keberatan dan tidak suka Kak Nita diperlakukan seperti itu! Dia itu adalah calon Mami kami."

"Calon Mami? Berarti dia akan menikahi Alkana?" tanya Jasmin.

"Iya, Papi pasti akan menikahinya," jawab Dhara.

"Yakin?" Jasmin tertawa.

"Aduh, sayang... dengar ya, Papi kalian itu pengusaha muda. Masa mau di sandingkan dengan upik abu. Kalian tidak malu!" lanjut Jasmin.

"Alkana juga pilih-pilih kali mencari pasangan. Dia pasti mencari yang sepadan yang bisa membantunya membangun kerajaan bisnis," ucapnya lagi.

"Itu menurut Anda. Papi kami tidak seperti itu! Dia mencari yang sayang pada kami. Kak Nitalah orangnya. Papi pasti akan menurut pada kami," sahut Dhara.

"Itu menurutmu, lalu kenapa sampai sekarang dia belum menikah? Karena dia tidak perduli. Dia bisa bermain dengan wanita mana saja. Tetapi untuk menikah dia harus memilih yang bisa mendukungnya, seperti saya!" ucap Jasmin.

"Kami tidak akan mengizinkan, kami akan membujuk Papi agar menjauhi Anda. Kita lihat Papi akan berpihak pada siapa?"

"Jika nanti, Papi kalian memilih saya, kalian akan saya asingkan!" ancam Jasmin.

"Jelas-jelas Papi menolak Anda, pokoknya kami tidak suka!" tegas Dhara.

Si kembar lalu pergi masuk ke dalam. Jasmin bangun dan beranjak pergi. Dia menyimpan uang di meja.

Jasmin masuk ke dalam mobil. Dia lalu menelepon seseorang dan mengirim sebuah foto. Jasmin ingin mencari tahu tentang Anita. Dia tidak akan membiarkan Alkana jatuh ke pelukan wanita lain. Jika si kembar tidak mendukungnya dan menjadi penghalang untuk hubungannya dengan Alkana. Maka mereka juga harus di singkirkan.

1
Dewi Anggraeni
dgn memampaat kan anita jd korban anda kan tuan smith .. anda akan mencari keributan
Dewi Anggraeni
cemburu bilang pa boss sok jaim anda .
jgan2 Dominic kaka na anita yg tetpisah
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Iya cocok tuh sama2 galak
Dewi Anggraeni
baca nya ak yg meringis ya si willi d santap ikan .
kayanya anita bakal menimbulkan trauma
Hafizah Aressha R
tpi mafia.. knp g ada pebjagaan buat calon istri y
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
🤣🤣/Facepalm//Facepalm/ Bikin orang takut ae kau al
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
🤣🤣 Kasiman kalian
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Si kembar enak2an mkn papihna kelimpungan /Facepalm/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Mentang2 kembar kompak bener
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Bnr2 pampir emang
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Masih nyimak ya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Mmpir 😄 Kirain juala di warung remang2 gitu yg gelap2an thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!