NovelToon NovelToon
Pernikahan Kedua Dengan CEO Kejam

Pernikahan Kedua Dengan CEO Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Dimalam pertamanya dengan suaminya, Patricia menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan adik kandungnya.

Kamar pengantin yang harusnya digunakannya bersama suaminya berakhir menjadi tempat bermain suaminya dengan adik kandungnya.

Permainan panas dua orang itu dilakukan di depan Patricia tanpa ada rasa bersalah.

Karena tidak tahan, Patricia meninggalkan hotel dan berjalan dalam hujan, naasnya, dia malah menjadi korban pelecehan pria asing.

Belum berhenti di situ, seluruh harta warisan yang ia dapat dari orang tuanya juga telah dirampas oleh adiknya.

Dia bahkan dipaksa menikah lagi dengan pria lumpuh bernama Lewi, Seorang CEO yang terkenal kejam dan dingin.

Bagaimana? Mampukah Patricia mengubah takdirnya dan mendapat kebahagiaan?

Kuy temukan jawabannya dengan membaca novel ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

C22. Kata tidur tertulis 1000 kali

"Kalau begitu,,, waktu 2 minggu itu, Bukankah seharusnya kehamilanku belum terdeteksi dengan ini?" Patricia menunjukkan test pack di tangannya.

"Uh,, Patricia, sepertinya aku salah hitung. Biarkan aku mengingatnya dengan baik sebentar." Meilin berpura-pura memejamkan matanya seperti orang yang sedang berpikir keras mengingat sesuatu.

"Tidak perlu, aku akan menanyakannya langsung pada Lewi." Kata Patricia yang sudah curiga dengan Meilin, dia segera berdiri untuk meninggalkan tempat itu, tapi Meilin langsung mencegahnya..

"Patricia kumohon, dengarkan aku sebentar,," Meilin memohon dengan wajah memelasnya.

"Katakan dengan jelas, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Patricia dengan dada yang naik turun karena terlalu takut.

"Baik,, aku akan mengatakan yang sebenarnya, ayo duduk kembali." Meilin menarik Patricia untuk duduk dan memegang tangan perempuan itu.

"Maaf, maafkan aku, aku memang menyembunyikan satu hal darimu." Meilin berusaha mengatur nafasnya.

"Katakan," Patricia kembali berbicara dengan tatapan intens ditujukan pada perempuan di depannya.

Melihat bagaimana Melin terlalu sulit mengatakannya, Patricia yakin itu bukanlah sesuatu yang sepeleh.

"Tapi kumohon, Kau jangan marah dan jangan menyalahkan dirimu sendiri apalagi bayi yang ada di kandunganmu. Kau harus berjanji sebelum aku menceritakan semuanya padamu." Meilin menatap Patricia dengan penuh harap.

Dia tidak mau kejadian di apartemennya kembali lagi terjadi, dia tidak mau melihat Patricia berada dalam kelinglungan dan harus dibantu dalam segala hal.

"Baiklah," jawab Patricia.

Memilih menguatkan dirinya, "Jadi sebenarnya aku juga tidak tahu apakah yang ku katakan ini benar atau tidak. Namun aku mendengar ini dari mulutmu sendiri, hari ketika kau di apartemenku seorang dokter ku undang ke sana untuk mengobati mu. Dia melakukan terapi dan membawamu ke alam bawah sadar mu, lalu kau mulai bercerita tentang masa-masa kelam yang kau lupakan." Meilin menahan nafasnya.

Sungguh, dia tidak tega mengatakan pada Patricia bahwa perempuan itu telah dilecehkan oleh seorang pria asing di malam ketika dia diceraikan oleh suaminya.

Sedangkan dia yang membayangkannya saja sudah tertekan apalagi kalau Patricia sendiri yang sudah mengalaminya.

"Katakanlah, ada apa?" Patricia semakin tidak sabar, meski dia menyimpan ketakutan dalam hatinya untuk mengetahui fakta itu namun dia juga tidak boleh mengabaikannya.

Dia harus tahu siapa Ayah dari bayi yang dikandungnya!

"Kau mengatakan kalau kau melihat adikmu bermesraan dengan mantan suamimu di kamar pengantin kalian dan,," Meilin mengamati wajah Patricia, setelah memastikan Patricia baik-baik saja, Meilin kembali melanjutkan "Dan kau bilang dimalam itu hujan sangat deras dan kau meninggalkan hotel sendirian lalu hampir tertabrak oleh sebuah mobil hingga,," Meilin tidak sanggup...

"Katakan!" Patricia mencengkram tangan Meilin ketika melihat perempuan di depannya berhenti berbicara.

"Kau bilang orang yang hampir menabrakmu berakhir melecehkanmu." Kata Meilin.

Patricia mengerjapkan matanya dan memegangi perutnya, itu artinya bahwa anak di dalam perutnya adalah,, anak haram!

Kalau begitu, selama ini ketika dia mengatakan dirinya masih seorang gadis,, bukankah itu,,, ini sulit diterima.

"Patricia, kumohon tenanglah. Sekarang di tubuhmu ada dua nyawa, jangan sampai kau melukai salah satunya." Meilin sangat panik, perempuan di depannya terlihat seperti akan kembali menjadi orang yang linglung.

"Patricia,, Patricia,,," suara Meilin sangat keras, tapi Patricia akan mengabaikannya karena dia terfokus mencerna segala sesuatu yang baru saja dikatakan oleh Meilin.

Jika dia sendiri yang mengatakan hal itu pada Meilin maka seharusnya hal itu sudah benar dan pantas jika dia melupakannya karena peristiwa itu memang menyakitkan.

"Patricia,, Patricia,,," Meilin menggoyang-goyangkan bahu Patricia yang terlihat seperti orang yang sudah kehilangan jiwa.

"Diamlah. Biarkan aku berpikir." Kata Patricia segera berdiri dan berjalan ke jendela.

'Huh, syukurlah, aku pikir penyakitnya akan kambuh lagi. Tapi kenapa sekarang setelah mengetahuinya dia baik-baik saja, sementara dulu,,,' Meilin menyeka keringatnya.

Meilin dengan sabar menunggu Patricia memikirkan hal itu, barulah ketika Patricia berbalik dari jendela dan dia menatapnya dengan penuh rasa bersalah.

"Jadi anak yang kukandung ini adalah anak dari pria yang sudah melecehkan ku di malam ketika suami menceraikanku? Apa kau tahu siapa itu?" Tanya Patricia.

"Kalau aku tahu, aku pasti sudah memberitahu, tapi aku tidak tahu apa pun."jawab Meilin.

"Tapi bayi ini," Patricia memegangi perutnya.

Melihat kebimbangan Patricia, Meilin segera berdiri dan mendekati perempuan itu "Bayinya tidak bersalah, jangan menggugurkannya." Kata Meilin.

Sejenak Patricia terdiam menatap Meilin "Aku akan memikirkannya. Oya, apa kau masih menyimpan motor kita?" Tanya Patricia.

"Motor besar itu?" Meilin sangat kaget.

"Iya," jawab Patricia.

"Tentu saja aku menyimpannya, itu adalah motor yang kita beli dengan uang kita bersama jadi aku harus merawatnya dengan baik. Tapi kenapa?" Meilin bertanya dengan hati-hati karena tujuan mereka membeli motor besar adalah untuk melakukan perjalanan wisata yang jauh.

Mungkinkah Patricia ingin pergi sendiri?

"Pria kejam itu tidak memberiku kendaraan." Jawab Patricia dengan kekesalan di wajahnya mengingat suaminya sendiri.

"Uhh,, aku pikir mau pergi jalan-jalan tanpa mengajakku," Meilin terkekeh "Motor besar tidak baik untuk dikendarai oleh ibu hamil, bagaimana kalau kau menggunakan mobilku dan aku yang akan menggunakan motor itu." Usul Meilin.

"Tapi," Patricia merasa ragu, Bagaimana bisa dia mengambil alih mobil milik sahabatnya sendiri?

"Tidak ada tapi tapi, kau adalah sahabatku. Kita adalah yatim piatu yang hanya memiliki satu sama lain, jadi tidak perlu ada rasa sungkan diantara kita berdua." Kata Meilin memeluk Patricia.

"Terima kasih." Jawab Patricia.

Akhirnya, pada hari itu Patricia membantu Meilin mengerjakan seluruh pekerjaan di kantornya sebelum pulang ke keluarga Azura mengendarai mobil milik Meilin.

Begitu tiba, dia langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tapi luka di tubuhnya tidak boleh terkena air, jadi Patricia mengurungkan niatnya dan mengambil pakaiannya yang diletakkan di samping pintu lalu menggantinya tanpa mandi.

Karena lelah bekerja seharian dan sekaligus memikirkan masalahnya, Patricia akhirnya naik ke tempat tidur untuk memulai berbaring menunggu kepulangan Lewi.

Sembari berbaring memejamkan mata, Patricia menjalankan otaknya untuk berpikir.

"Sama sekali tidak ada dalam ingatanku," Patricia menghela nafas.

Dia tidak mengingat apapun bahkan setitik kejadian itu, dia tidak tahu. Namun dia percaya apa yang dikatakan Melin semuanya pasti adalah sebuah kebenaran dan lagi pula setelah dia memikirkannya lagi semuanya masuk akal.

Namun sekarang, bagaimana dia akan menyelesaikannya?

Tenggelam dalam pikirannya, Patricia tidak menyadari seseorang sudah kembali, pria di atas kursi roda memandangi perempuan yang sedang berbaring menyamping.

'Perempuan ini, apa dalam kamusnya kata tidur di tulis sebanyak 1000 kali?' Lewi menjalankan kursi rodanya mendekati Patricia.

Ia kemudian memegang lengan Patricia dan melihat luka di tangan Patricia.

"Bahkan tidak tahu merawat diri sendiri," Lewi mengeryit, lukanya kembali memburuk.

Lewi kemudian mengambil kotak P3K dan kembali mengobati luka-luka Patricia.

1
Sri
koq banyak karakter lugu yg gak masuk akal ya
sok polos
aneh banget pernah jadi pemimpin perusahaan, tapi "lugu"
momi
mampir
Ing
Kak Author ini bisaan ya mengaduk2 emosi gemes sama karakter songong yg ucapannya level cabe 50.
Terima kasih ya Kak utk karyanya 🙏🏻💐
Semangat utk karya2 terbarunya 💪🏻🤗
dea
Luar biasa
Nurlailaalamsyah Gcell
selalu salah penulisan, tuan bukan tuhan.....ada2 aja thor
Sa Tokkin
Luar biasa
Xoeman Diyah
ini novel bikin sedih.... tp kadang bikin ngakak bgt Thor 💪💪💪
Sri mulyanah Mulya
harta membuat orang buta mata buta hati
Theresia
ceritanya semakin membuat penasaran 👍👍👍
fhittriya nurunaja
Luar biasa
Nnek Titin
saking kembutnya sampe ga bisa bersuara yaa thoor
Nnek Titin
yg bisa nikahin kan authoor ngapain bawa bawa pak penghulu bikin tambah biaya aja Thor
Nnek Titin
jadi ikan panggang yaa thior
Nnek Titin
aku terlalu hanyut dgn ceritanya sampe ga sempet untuk koment
Nnek Titin
sadisss
Nnek Titin
adiknya raja tegaaa setelah ngambil suami kakanya hartanya juga turut d ambil heuhhh menyebalkan
Yeti Budiawati
bacanya maraton, ceritanya bagus banget 👍👍👍👍😘😘😘
oyen
baik👍
Vera Desi Mamahit
😄😄😄😄😄
Liana Simon
Ceritamu selalu menghibur Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!