Mengisahkan seorang wanita cantik yang bermata biru yang merubah penampilan dan menyembunyikan warna asli matanya dan indentitas miliknya
Pertemuan tak terduga dengan seorang pria di bandara karena Ingin mengerjai saudaranya sehingga dia masuk ke dalam mobil seorang pria tak di kenal membuat dirinya dan pria yang tak di kenalnya tersebut saling salah paham membuat Briana memberikan hadiah di mata pria tersebut yang merupakan seorang pangeran
Sampai suatu hari takdir membuat Merkea bertemu kembali sebagai CEO dan asisten pribadi
Jika penasaran silahkan baca.........hanya di novellton
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Alvin menatap sinis Asistenya Tersebut, mobil melaju meningalakan villa tersebut
Mobil Alvin sudah parkir di tempat parkir, Alvin Langsung keluar menuju ruangannya sedangkan Rendra yang singah sejenak di apartemennya untuk membersihkan diri sebelum ke perusahaan
Alvin masuk ke dalam ruangannya, matanya langsung tertuju pada meja Briana yang nampak kosong
Alvin Langsung memangil sekertarisnya untuk bertanyak, " di mana nona Briana ." tanya Alvin
"Maaf tuan nona Briana hari ini ijin untuk tidak masuk Karen ada urusan keluarga ini surat ijin yang di kirim oleh nona Briana melalui email perusahan." ucap sekertaris tersebut
Rendra yang sudah berada di ruangan Alvin Langsung mendekat dan melihat surat tersebut, dia bahkan tak meminum susu hanya demi untuk memakan bekal sarapan yang di buat oleh nona briana
"Tidak ........ini tidak mungkin .....!!!!terjadi setelah perjuangan yang aku lakukan ini tidak mungkin terjadi padaku bagaimana mungkin di saat bos pelit tak ada akhlak itu mau berbagi makanan denganku tapi di saat itu pula aku harus mendapatkan surat ijin ini .... ." ucap Rendra yang memegang surat ijin tersebut
Sedangkan Alvin wajahnya sudah merah menahan malu dan marah bagaman bisa Rendra berkata seperti itu di hadapannya apalagi ada sekertarisnya di ruangan tersebut
Sedangkan Rendra yang tak menyadari bahwa dia sudah keceplosan mengatakan apa yang ada di pikirannya saat ini apalagi kondisinya yang sedang lapar sehingga membuat otaknya tak bekerja secara maksimal
Rendra yang keceplosan Langsung menutup mulutnya, matanya langsung tertuju pada Alvin yang menatapnya dengan tatapan membunuh
"Tuan muda..... maksudnya aku bukan be." ucapan Rendra Langsung terpotong
"Menghadap tembok sampai jam makan siang ." ucap Alvin seperti menghukum siswa yang tak membawa PR
Sedangkan Rendra dengan wajah memelasnya Langsung ke pojokan ruangan Alvin yang berada di dekat meja Briana
Di kamar hotel tampak Silvia sedang bersiap untuk ke perusahan Alvin, tampak James melihat Silvia dengan senyuman tipis
"Bagaman mana sayang apa kau siap." ucap Alvin
"Ingat sayang kau harus bisa membuatnya kembali ke pelukanmu kalau perlu jebak dia agar dia malu." ucap James
"Kau jangan khawatir sayang tak mungkin Alvin akan menolakku kau tau kan aku adalah wanita yang dia cintai." ucap Silvia percaya diri
Sementara di kediaman David tampak ramai mereka akan menuju rumah keluarga desalan, tampak seluruh keluarganya Besara telah berkumpul untuk acara pernikahan Yema dan Galang
Kini Silvi dan James sudah berada di parkiran, mereka berdua langsung menuju ruangan Alvin tapi saat sampai di pintu James berasalan akan pergi ke toilet
Silvia Langsung masuk dengan percaya diri membuat Alvin sedikit terkejut, melihat tak ada siapapun, Silvia yang melewatkan sisi tembok si mana Rendra sedang berdiri Langsung melangkah mendekati meja Alvin
Alvin Langsung bangkit, "ada apa kau datang kemari." tanya Alvin
"Sayang apa kau tak merindukanku." ucap Silvia dengan nada seduh meneduh
Alvin menautakan alisnya melihat wanita yang ada di hadapannya, sedangkan Rendra jangan tanya bahkan sangking penasarannya dia merekam hal tersebut lewat ponselnya
"Ada apa denganmu apa James sudah membuang mu." ucap sarkas Alvin
Wajah Silvi Langsung memerah menahan malu, dia tak percaya Alvin bisa berkata sekejam itu padanya mendengar ucapan Alvin Silvia Langsung meradang tapi kepercayaan dirinya membuatnya bertahan
Silvia hendak mendekati Alvin tapi Alvin Langsung menghindar, dengan rasa putus asa tiba-tiba Silvia merobek pakainya dan mengacak-acak rambutnya dan berteriak seolah-olah dia akan di perkosa oleh Alvin.
Jangan lupa like,komen, vote dan hadiahnya