NovelToon NovelToon
JAGA HATIMU UNTUKKU

JAGA HATIMU UNTUKKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:356.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

Yurina, gadis 20 tahun terpaksa mengandung dari seorang CEO tempat ia berkerja, akibat insiden yang terjadi di malam ulang tahun perusahaan.

Selama beberapa bulan Yurina dan Moranno hidup bersama dalam ikatan pernikahan, tanpa di sadari cinta hadir diantara mereka.

Lika - liku perjalanan rumah tangga mereka diwarnai orang - orang yang ingin memisahkan hubungan mereka.

Baik Yurina maupun Moranno, sama - sama menjaga hati mereka untuk sang pasangan hidup.

Berdoa yang benar, berpikir yang benar, dan hidup yang benar, akan membawamu bertemu dengan kebahagiaanmu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22 "Anggaplah itu stempel kepemilikan."

Makan malam keluarga Agatsa terasa tenang dan hening, demikianlah aturan saat mereka sedang makan. Hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling beradu.

Yurina berusaha mempelajari setiap tata cara keluarga yang ia masuki ini, termasuk dalam acara makan malam seperti malam ini. Sepanjang hari ia mempelajari berbagai hal dari bibi Nur sang kepala pelayan yang sudah lama berkerja pada keluarga Agatsa.

Yurina yang sudah selesai menikmati makan malamnya harus tetap duduk ditempat. Karena sebelum orang yang lebih tua dalam keluarga tersebut selesai dan berdiri meninggalkan meja makan, yang muda dibawahnya barulah bisa meninggàlkan meja makan.

Ibu dari Moranno baru saja menyelesaikan makan malamnya. Ia menatap kearah putranya Moranno, lalu beralih pada Yurina yang belum ia akui sebagai menantunya itu.

"Yurina...! Mengapa cap bibirmu masih bersarang di pipi suamimu, apa kau tidak malu dilihat para pelayan. Kalau kau merasa punya suami urus dengan baik. Itu saja tidak becus!"

"I... Iyaa nyonya..." Yurina menjawab dalam takutnya.

"Itu sebabnya mommy menginginkan Gandis dibandingkan wanita ini Moranno." Katanya sambil menatap wajah anaknya itu.

"Mom, aku mohon... bukankah kita sudah membahas hal ini sebelumnya."

"Iya, tapi kita belum pernah sepakat Moranno, dari awal mommy sudah mengatakannya, wanita ini tidak pantas buatmu, mengurus dirimu saja sebagai suaminya dia tidak bisa."

"Saat mommy berkunjung ke Agatsa Properti Grup hari ini, mommy mendengar bisik - bisik beberapa pegawaimu tentang lipstik istrimu itu yang masih menempel diwajahmu. Ternyata, sampai sekarang mommy masih melihatnya belum dibersihkan. Bagaimana mungkin isterimu seceroboh itu Moranno."

"Mulai ia memasuki keluarga kita, banyak sekali masalah yang terjadi pada kita. Media yang biasanya hanya meliput prestasimu membangun dan mengembangkan kerajaan bisnis yang di tinggalkan daddymu, sekarang mereka menyerang privasi keluarga kita, keluarga Agatsa yang setitikpun tidak pernah ditemukan hal miring, sampai berdampak pada beberapa pemegang saham yang mau menarik saham mereka." Beber ibu Moranno.

"Katakan pada mommy Moranno, bagaimana kau bisa mengatasi semuanya itu. Kekacauan yang disebabkan kehadiran wanita ini." Katanya sambil menunjukkan jarinya ke arah Yurina yang terrunduk.

"Mom, aku minta maaf atas semuanya yang telah terjadi, aku akan berusaha mengembalikannya seperti semula. Tapi itu semua bukan salah Yurina...."

"Yaaa.... teruslah saja kau membelanya Moranno... !" Katanya kesal.

Dengan wajah marahnya nyonya Agatsa pun meninggalkan meja makan dengan bergegas.

Yurina yang mendengar semuanya itu hanya bisa tetap tertunduk, menangispun ia sudah tak sanggup, dadanya begitu terasa sesak. Ia tak pernah menyangka bahwa dirinya yang adalah korban, akan menjadi penyebab keluarga suaminya itu mengalami masalah sebesar itu.

Belum lagi semua media memberitakan tentang menyudutkan dirinya yang seorang cleaning service mengambil keuntungan dari keluarga Agatsa yang kaya raya atas yang terjadi pada insiden malam ulang tahun perusahaan, sehingga ia tak berani membuka ponselnya beberapa hari belakangan.

Ingin rasanya ia memilih untuk melahirkan bayi itu seorang diri, tapi bagaimana bila saat anak itu tumbuh dan menanyakan ayahnya? Bagaimana ia harus menjawabnya?

"Kau baik - baik saja?" Tanya Moranno lembut sambil mengusap punggung tangan isterinya itu.

"Iya, aku... baik - baik saja." Kata Yurina yang masih menundukan wajahnya dan berusaha menenangkan dirinya sendiri.

Moranno tahu wanita yang telah menjadi isterinya itu terluka atas semua yang diucapkan ibunya, bahkan atas semua yang menimpa dirinya yang disebabkan apa yang telah ia lakukan pada wanita itu.

"Sudah.... biarkan saja, ada bibi Nur yang membereskannya nanti." Kata Moranno saat melihat isterinya itu membereskan peralatan makan diatas meja.

"Tapi..."

"Kau urus suamimu ini saja, dengarkan apa kata mommy tadi?" Kata Moranno yang sengaja beralasan kata ibunya.

"Mmmm, baiklah..." Yurina menurut.

Keduanya berlalu meninggalkan meja makan menuju kamar mereka. Yurina masih terdiam, ia masih mengingat setiap perkataan mertuanya, ya terasa sakit, tapi ia berusaha menerimanya dengan ikhlas sambil mengekor suaminya dari belakang.

"Bolehkah aku membersihkan pipimu yang masih ada nodanya itu?" Tanya Yurina agak ragu saat mereka sudah berada didalam kamar.

"Hmmm..." Moranno hanya menganggukan kepalanya.

Yurina lalu menarik tangan Moranno dengan lembut ke westafel yang ada di kamar mandi.

"Duduklah... Supaya aku mudah membersihkannya." Katanya mempersilahkan suaminya itu duduk.

Moranno menurut, duduk pada kursi yang telah disediakan isterinya itu.

Sejenak Yurina memandang wajah suaminya itu dari samping, terlihat sangat tampan, kulit putihnya yang bersih memperlihatkan dengan jelas gambar bibir Yurina yang masih menempel dipipi itu.

Yurina merasa sangat malu, saat membayangkan para pegawai suaminya yang melihat hasil perbuatannya itu tadi pagi seperti yang ia dengar dari merrtuanya. Wajar saja mertuanya sangat marah padanya, pikir Yurina.

Ia mulai mengusap pipi suaminya dengan perlahan menggunakan kain basah dan memberikan sedikit sabun. Ada debaran halus dihatinya, saat tangannya menyentuh kulit wajah suaminya itu.

"Mengapa tidak dibersihkan tadi saat mandi?" Tanya Yurina sambil terus mengusap dengan pelan.

"Sulit membersihkannya..." Kata Moranno beralasan.

"Itu, kau saja lama mengusapnya."

"Ini lipstik apa cat tembok sih." Kata Yurina yang merasa aneh saat sulit membersihkannya. Tak terasa usapannya yang lembut menjadi sedikit kasar dan menekan.

"Aduh.. duh.. Pelan - pelan nanti lecet kulit halusku." Moranno merasa agak kesakitan.

"Iya... Maafkan aku, habis nodanya sulit

dihapuskan." Kata Yurina dengan tetap terus mengusap.

Moranno pun yang merasakan sentuhan dari tangan isterinya itu merasakan jantungnya berdebar tak beraturan.

"Apa yang terjadi padaku? mengapa aku sepertinya menyukai sentuhannya?" Batin Moranno.

Apakah para pegawaimu melihat ini?"

"Iya, bahkan klienku juga tuan Harry." Kata Moranno.

Wajah Yurina memerah karena semakin malu atas perbuatannya itu yang diketahui banyak orang. Ingin rasanya bersembunyi tapi tak tahu harus bersembunyi dimana.

"Maafkan aku, karena telah membuatmu malu dihadapan para pegawaimu, bahkan klienmu." Kata Yurina tulus.

"Tidak masalah. Lagi pula aku juga yang memintamu melakukannya. Anggaplah itu stempel kepemilikan."

"Stempel kepemilikan apa?" Tanya Yurina heran.

"Ya kalau aku milik isteriku."

Yutina berhenti sejenak saat mendengar perkataan suaminya itu, hatinya tersentuh dan menghangat.

"Sadar Yurina, ini semua tuan lakukan untuk bayinya yang kau kandung, bila kau bahagia, bayinya pun juga ikut bahagia." batin Yurina, sambil melanjutkan membersihkan pipi suaminya itu.

"Sudah selesai....." Kata Yurina sambil membersihkan kain yang ia gunakan mengusap pipi suaminya itu.

"Itu sepertinya masih ada." Kata Moranno yang menunjuk pipinya pada cermin besar didepan wastafel.

"Itu hanya warna merah karena usapan saat dibersihkan tadi." Kata Yurina yang turut memperhatikan pipi suaminya itu.

"Ohh begitu.. Terima kasih..." Katanya sambil akan berlalu keluar dari kamar mandi.

"Tunggu.... Ini, sikatlah gigimu terlebih dahulu sèbelum tidur." Kata Yurina sambil menyerahkan sikat gigi pada suaminya.

Moranno lalu menyikat giginya beberapa saat, setelah selesai ia mendahului isterinya itu keluar dari kamar mandi.

Yurina pun menyusul suaminya setelah selesai merapikan apa yang ia bersihkan di wastafel kamar mandi.

Ia mengedarkan pandangannya menyapu seluruh sudut kamar, tapi tidak ada tanda - tanda suaminya itu disana.

Yurina segera naik ke tempat tidurnya, membaringkan tubuhnya, dan menyelimuti dirinya sendiri. Karena tubuhnya terasa amat lelah, tanpa terasa Yurina terlelap.

1
Kakak Author
minta tolong
Kakak Author
Aku datang dedek/Rose//Wilt/
Dewi Payang: Ma kasih banyak Akak
total 1 replies
Kakak Author
yurina
neng ade
tamat dengan happy ending utk semuanya walau masih penasaran dengan sosok Gandis selanjutnya
neng ade: syukurlah kalau Gandis berubah menjadi pribadi yang baik juga 😁😍
Dewi Payang: Ma kasih kak udah berkenan mengikutinya hingga akhir...🙏🏼🙏🏼
Gandis sepertinya berubah menjadi baik pula😁😁
total 2 replies
neng ade
kenapa dokter Rosalie harus mandul.. benar-benar tak pernah terbayangkan..
neng ade
Alhamdulillah kembar sepasang.. 😁😍😍😍
neng ade
Margareth pasti hamil bayi kembar juga nih .. semoga dilancarkan persalinan nya.. ibu dan bayinya pun sehat dan selamat
neng ade
Alhamdulillah persalinan nya berjalan dengan lancar dan selamat ibu dan bayinya pun sehat.. selamat datang baby twins girl
neng ade
semoga dokter Rosalie cepat datang.. dan semoga persalinan nya lancar.. ibu dan bayi-bayi nya pun sehat
neng ade
Margareth dan Harry pasangan yang romantis.. semoga do'a day harapan Harry terkabul
neng ade
akhirnya kesalah pahaman diantara keduanya selesai.. saatnya menjemput bahagia bersama.. semoga cepat diberikan momongan
Dewi Payang: Hore.... amin.....
total 1 replies
neng ade
ternyata Harry sosok yang penuh kejutan
neng ade
hahaha .. Rosa kamu memang anak yang pintar dan menggemaskan 😁😍
neng ade: pasti nya ituu 😁😍
Dewi Payang: Comel punnnn.....😅
total 2 replies
neng ade
selamat atas pernikahan mu Margareth dan Harry.. semoga selalu bahagia dan langgeng sampai maut memisahkan. ❤️❤️❤️
neng ade
lucu juga ya insiden kakak beradik itu.. legaa rasanya melihat Margareth dan Harry akhirnya akan menikah
neng ade
Yurina bukan nya lagi hamil ya.. udah berapa bulan ya usia kandungan nya
neng ade
jangan-jangan memang benar Lisa sedang hamil
neng ade
sadarlah Margareth jangan beri ruang pada Randiasa karena dia udah menikah dan diri mu pun telah bertunangan sebentar lagi juga akan menikah .. ingatlah kata-kata Harry
Dewi Payang: Betul banget👍🏻
total 1 replies
neng ade
aku merasakan sakit di hati tapi tak berdarah..
neng ade: betul pake banget 😁🙏
Dewi Payang: Atiiiit bangeetttt....
total 2 replies
neng ade
hahaha.. Yurina jadi seperti bayi Billy yang jika kesal akan menggigit. 😂😂
Dewi Payang: /Joyful/
neng ade: cuma wajahnya aja yang mirip daddy-nya 😁😍
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!