JAGA HATIMU UNTUKKU

JAGA HATIMU UNTUKKU

BAB 1 SAYA HANYA SEORANG CLEANING SERVICE

Braakkkk......

Pintu ruangan tiba - tiba dibuka dengan kasar.

Yurina gadis 20 tahun yang baru bekerja satu minggu sebagai pegawai cleaning service di Agatsa Properti Grup, salah satu perusahaan ternama di kota itu sangat terkejut.

Yurina bersembunyi di belakang pintu toilet, sambil menahan napasnya.

seorang pria masuk ke toilet, ia membasuh wajahnya berkali - kali di wastafel.

"Aaakkkkhhh..."

"Aaakkkhhh...."

Pria itu berteriak kesakitan sambil ******* - ***** rambutnya.

Hal itu dilakukannya berkali - kali, hingga akhirnya ia keluar dari toilet.

Yurina yang bersembunyi dibalik pintu toilet keluar perlahan dan sangat hati - hati.

Sapu dan alat pel yang ia bawa tiba - tiba menyenggol tong sampah plastik yang ada didekatnya.

"Braakkkk..... gleeekkk.... gleeekkk.... gleeekkk... !!!"

"Siapa disana.... ?!"

Yurina yang ketakutan segera membereskan tong sampah yang menggelinding dengan cepat.

Bersamaan dengan itu, seorang pria tinggi telah berdiri tegap dengan tatapan dinginnya.

"Siapa kau....?" Tanya sang pria.

"Apa yang kau lakukan diruanganku...?"

"Ma... maafkan saya tuan.... "

"Saya hanya seorang cleaning service... " jawab Yurina terbata - bata.

"Sekarang..... cepat keluar.... !"

"Ba... baik tuan..." Yurina yang baru pertama kali bertemu dengan sang pria itu segera bergegas.

Namun, tanpa disengaja, ujung sapu yang dipegang Yurina terantuk mengenai jidad sang pria.

"Aakkkhhh.... kau..... "

Saat pria tersebut ingin menghindar, ia tersenggol ember pel sehingga air kotor yang ada di dalamnya tertumpah dan menyebabkan sang pria terjatuh karena lantai yang licin.

"Ma... maafkan saya tuan...."

"Saya sungguh tidak sengaja... " Ujar Yurina seraya cepat membersihkan lantai menggunakan kain pel ditangannya.

"Kau.... "

"Sudah kuperingatkan cepat keluar dari sini.... "

"Tapi kau masih tetap disini...!"

Pria itu bangkit dan segera meraih tubuh Yurina dalam dekapannya.

"Le.... lepaskan.... lepaskan saya tuan." Yurina meronta berusaha melepaskan.

Pria itu lalu membawa Yurina dengan paksa ke kamarnya yang berada disebelah toilet dan melemparkan tubuh gadis itu ke tempat tidur dengan kasar dan mengurungnya dibawah kungkungannya.

"Lepaskan saya tu... tuan..."

"Maafkan saya...." Pinta gadis itu menghiba ketakutan.

Pria itu tak berkata apapun, bahkan semakin kuat menekan tubuh Yurina yang ada di bawahnya.

Kulit wajah pria itu hingga ke lehernya terlihat memerah, dan tatapan matanya tajam.

"To... tolong lepaskan saya tu...."

Belum sempat Yurina menyelesaikan ucapannya, bibir pria itu telah menempel di bibir milik Yurina.

Yurina segera menggigit pria itu dengan sekuat tenaga.

"Akkhh... !!!"

"Kau......!"

Pria itu tanpa ragu segera melepaskan seragam yang digunakan Yurina dengan paksa, dan melemparnya ke sembarang tempat sehingga kancing - kancing bajunya terlepas berserakan.

"Ja... jangan lakukan ini padaku tuan..." sambil meronta, ia berusaha melepaskan diri dari pria itu. Ia menendang kekanan dan kekiri, sebisa yang dapat ia lakukan.

Namun pria yang mengurungnya dibawah kungkungannya itu tenaganya lebih kuat dan semakin kuat menekannya.

Yurina yang kehabisan tenaga akhirnya hanya bisa pasrah, dan air matanya mengalir merasakam semua perlakuan kasar dari sang pria yang menyakiti dirinya.

***

Yurina yang melihat pria itu tertidur disisinya segera bangkit. Ia merasakan sakit pada seluruh tubuhnya dan berjalan tertatih - tatih mengambil pakaiannya yang berserakan dilantai.

Yurina mengambil kemeja sang pria dan memakainya dengan segera, karena seragamnya sudah tidak memiliki kancing.

Yurina segera keluar dari ruangan itu, dengan menggunakan tangga darurat, karena lift pegawai telah dimatikan.

"Nona.... Apa yang anda lakukan disini, ini sudah larut malam?" Tanya seorang security.

"Emmm... tadi, saya masih membersihkan ruangan dilantai tujuh Pak...." Kata Yurina yang bingung memberi alasan.

"Tolong perlihatkan tanda pengenal anda nona?"

Yurina mengeluarkan name tag nya dari saku tasnya dan memperlihatkanya pada security.

"Baiklah nona Yurina, berhati - hatilah dijalan, karena ini sudah terlalu larut malam."

"Terima kasih Pak... " Yurina segera berlalu dari hadapan sekurity dengan mengayuh sepedanya.

Sesampainya dikost nya, Yurina melihat sahabatnya Lisa telah tertidur pulas.

Yurina segera membersihkan tubuhnya dikamar mandi. Setelah selesai ia segera naik ke temoat tidur susunnya yang berada diatas tempat tidur Lisa.

Waktu menunjukan jam tiga pagi, namun Yurina masih belum bisa memejamkan matanya.

Kejadian beberapa jam yang lalu menghantuinya, membuat sesak didadanya.

Ia merasa begitu hancur, ingin rasanya berhenti dari tempat ia berkerja, namun jika ia melakukannya, betapa sulitnya mencari pekerjaan yang baru dalam waktu singkat.

Menjelang jam lima pagi Yurina yang masih belum bisa terlelap kembali membersihkan dirinya dikamar mandi. Rasa perih itu masih terasa, dan sekujur tubunya terasa remuk, namun ia berusaha kuatà. Setelah selesai membersihkan diri ia lalu membuat sarapan didapur kecil mereka.

"Hai.... Selamat pagi." Lisa yang baru saja terbangun bergegas ke kamar mandi.

"Selamat pagi... " Yurina membalas sapaan sahabatnya sambil tetap meneruskan pekerjaan dapurnya.

Lisa yang telah selesai membersihkan diri segera menghampiri Yurina yang telah menunggunya untuk sarapan bersama.

"Yurina, kenapa kau pulang terlalu larut semalam, aku sampai tertidur menunggumu?" Lisa memulai pembicaraan sambil mengunyah sarapannya.

"Perusahaan mengadakan pesta ulang tahun, jadi kami harus membersihkan tempat acara setelah usai." Jawab Yurina.

"Lenganmu kenapa Yurina?"Lisa yang tak sengaja melihat beberapa lebam di lengan Yurina segera menyentuhnya.

"Tubuhmu juga panas, matamu agak memerah, apa kau tidak tidur semalam." Kata Lisa agak kuatir.

"Apa sebaiknya kau hari ini beristirahat saja di rumah dan memeriksakan diri kedokter."

"Ah, aku... baik - baik saja, ini... mungkin kelelahan saja." Kata Yurina yang menghindar dari tatapan sahabatnya itu.

""Lagi pula.... aku baru seminggu berkerja, jika aku ijin berkerja takut terjadi masalah." Lanjut Yurina lagi.

"Aku membutuhkan pekerjaan ini Lis..." Katanya dengan wajah sedihya.

"Tapi... Kau juga harus menjaga kesehatanmu." Kata Lisa yang terlihat masih khawatir.

"Iya, aku mengerti Lis. Terima kasih ya telah khawatir padaku..." Ucap Yurina sambil menyentuh punggung tangan Lisa sahabatnya.

"Aku buru - buru, berangkat dulu ya, takut terlambat," Kata Yurina.

"Baiklah... aku juga mau bersiap untuk berkerja." Kata Lisa yang baru menyelesaikan sarapan paginya.

Yurina segera mengambil tas gendongnya dan berangkat terlebih dahulu.

***

"Yurina, kau sudah tiba, mana seragammu?" Tanya bu Sari.

"Maafkan saya bu, tadi malam saya terjatuh, beberapa kancing seragam saya terlepas, dan belum sempat saya perbaiki." Katanya sedikit berbohong.

"Bolehkah saya meminjam seragam yang ada disini bu?"

"Baiklah, ibu akan memberikannya lagi satu untukmu."

"Lain kali kau harus lebih berhati - hati ya, utamakan keselamatn kerja." Tambah bu Sari lagi.

"Terima kasih bu, anda baik sekali." Kata Yurina dengan senyumnya.

Bu Sari, kepala cleaning service hanya tersenyum hangat mendengar perkataan Yurina, ia memang memperlakukan semua bawahannya dengan baik, termasuk Yurina.

"Yurina, tadi malam ibu mencarimu, supaya kita bisa membersihkan ruangan pesta setelah usai acaranya."

"Emmm.. itu... bu... setelah membersihkan ruangan dilantai tujuh, saya merasa kurang enak badan, jadi tidak sempat meminta ijin saat pulang."

Kring... Kring... Kring....

Suara telepon diruangan itu memutus pembicaraan mereka.

"Selamat pagi, disini ruang cleaning service, ada yang bisa kami bantu?" Kata bu Sari saat mengangkat telepon.

"Baik, segera kami kerjakan." Ibu Sari lalu meletakan gagang telponnya.

"Yurina, tolong kau bersihkan ruang kerja tuan Moranno yang berantakan, asisten Rudi mengatakan tuan Moranno semalam menginap di ruang kerjanya."

"Siapa itu tuan Moranno bu?" Tanya Yurina.

"CEO sekaligus pemilik Agatsa Properti Grup tempat kita berkerja." Kata bu Sari.

"Apakah ruang kerjanya yang berada di lantai tujuh itu bu?" Tanya Yurina memastikan.

"Benar... Kau belum pernah bertemu dengan tuan, karena tuan baru tiba kemarin bersama ibunya yang berobat di luar negeri.

Terpopuler

Comments

Kakak Author

Kakak Author

Aku datang dedek/Rose//Wilt/

2025-04-10

1

Kakak Author

Kakak Author

minta tolong

2025-04-10

1

Kakak Author

Kakak Author

yurina

2025-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 SAYA HANYA SEORANG CLEANING SERVICE
2 BAB 2 "Tuan Moranno apa yang terjadi pada bibir anda?"
3 BAB 3 "Dokter, kenapa anda juga bau..."
4 BAB 4 "Perut gadis itu akan segera membuncit, dan di dalamnya ada anakmu"
5 BAB 5 "Bersedialah menikah denganku"
6 BAB 6 "Sebenarnya.... Kau telah di pecat"
7 BAB 7 "Aahhh, dia pria yang romantis"
8 BAB 8 "Terima kasih.... suamiku"
9 BAB 9 "Tetaplah disisiku, aku akan menjagamu"
10 BAB 10 "Bolehkah aku saja yang melakukan ini untukmu suamiku"
11 BAB 11 "Mulai sekarang aku akan membantumu"
12 BAB 12 "Apa kau mau aku menggigit bibirmu lagi"
13 BAB 13 "Dan aku mempercayaimu"
14 BAB 14 "Aku obati lagi ya"
15 BAB 15 "Bersikaplah tenang... Aku ada disisimu"
16 BAB 16 "Kalau sayang katakan sayang, buat apa kau sembunyikan"
17 BAB 17 "Aku akan selalu menjagamu"
18 BAB 18 "Buatlah aku bahagia dengan membayar hukumanmu"
19 BAB 19 "Pipimu...!"
20 BAB 20 Nyonya, apa anda baik - baik saja?"
21 BAB 21 "Pasal 1, bos tidak pernah salah"
22 BAB 22 "Anggaplah itu stempel kepemilikan."
23 BAB 23 "Tambah lagi"
24 BAB 24 "Wow... Banyak sekali."
25 BAB 25 "Anda salah orang"
26 BAB 26 "Tidak perlu, isteriku dapat melakukannya"
27 BAB 27 " Oh... Kalian adalah pasangan yang luar biasa"
28 BAB 28 "Beritahu aku, bagaimana cara mengenalmu"
29 BAB 29 "Tadi untuk mommynya, sekarang untuk anak-anak daddy"
30 BAB 30 "Bibirmu berkata tidak, tapi hatimu berkata lain"
31 BAB 31 "Dia memang berbeda"
32 BAB 32 "Serius sekali... aku tak dihiraukan"
33 BAB 33 "Hal penting apa yang membawamu menemui mommy malam-malam begini"
34 BAB 34 "Kalian adalah wanita terpenting dalam hidupku"
35 BAB 35 "Dimana wanita itu?"
36 BAB 36 "Sedang apa sayang?"
37 BAB 37 "Wah bibi, ternyata pernah merasakan bucin juga"
38 BAB 38 "Dan semuanya ini masih mimpi bagiku"
39 BAB 39 "Iya, aku terbangun dan yang lainnya ikut terbangun"
40 BAB 40 "Jangan lepaskan...."
41 BAB 40 "Aku menginginkanmu"
42 BAB 41 "Kau tampaknya sangat percaya diri sekali dalam ucapanmu"
43 BAB 42 "Jangan mendekat, aku tak mau kau sentuh"
44 BAB 43 "Benarkah? Apakah hubungan kita seperti itu?
45 BAB 44 "Berhentilah menggodaku. Kau akan membuatku semakin jatuh cinta padamu"
46 BAB 45 "Mungkin kau benar"
47 BAB 46 "Apa kau cemburu pada asisten Rudi, hmmm?"
48 BAB 47 "Aku suka bau tubuhmu yang belum mandi"
49 BAB 48 "Sungguh mulia hati nyonya Naomi"
50 BAB 49 "Apa mungkin bayi kembar yang kau kandung?"
51 BAB 50 "Itu tidak lucu"
52 BAB 50 "Apa dia lebih tampan dariku?
53 BAB 51 "Agak geli rasanya"
54 BAB 53 "Terima kasih tuan Morgan atas sanjungannya"
55 BAB 54 "Apa yang kuinginkan? Dan apa salahmu?"
56 BAB 55 "Iya tuan, saya memang harus mengerti."
57 BAB 56 "Mungkinkah cinta seaneh itu"
58 BAB 57 "Sekarang mommy telah melihatku kan?"
59 BAB 58 "Ambillah, ini untuk nyonya."
60 BAB 59 "Tolong, lakukan yang terbaik untuk isteriku."
61 BAB 60 "Ayolah sayang, aku kan suamimu..."
62 BAB 61 "Lagi pula aku telah melihat semuanya, apa kau lupa?"
63 BAB 62 "Photo... Untuk apa dia memintanya?"
64 BAB 63 " Memangnya teh, pake celup-celup gitu"
65 BAB 64 " Baiklah.... Mommy tak memaksamu."
66 BAB 65 "Jangan lupa, ini rumah sakit."
67 BAB 66 "Bagaimana? Tidak bisa tekunci."
68 BAB 67 "Saya yakin dokter."
69 BAB 68 "Bukan demi anda pak Gustaf."
70 BAB 69 "Sayang, kau tahu... Aku sangat perduli pendapatmu tentang diriku."
71 BAB 70 "Mommy harap, isterimu itu adalah wanita yang layak untuk kau perjuangkan
72 BAB 71 "Buatkan kami teh herbal."
73 BAB 72 "Apakah kau berpikir aku menaruh racun didalamnya?"
74 BAB 73 "Hanya ada tiga wanita yang dekat dihatiku."
75 BAB 74 "Tentu saja tidak sayang. Jangan khawatir."
76 BAB 75 "Saya ingin berbicara dengan nyonya besar."
77 BAB 76 "Semuanya itu kulakukan bukan untukmu."
78 BAB 77 "Ohh, anda membuat saya iri nyonya."
79 BAB 78 "Biar jadi kejutan saja dok, saat mereka lahir nanti."
80 BAB 79 "Disini masih ada mommy dan pak Kasan."
81 BAB 80 "Aku... Agak merasa takut."
82 BAB 81 "Sakit sekalinya bagaimana bi?"
83 BAB 82 "Tenangkan diri anda nyonya muda..."
84 BAB 83 "Memang tugas kami melakukan yang terbaik bagi pasien kami."
85 BAB 84 "Dokter, anda mendengarkan saya kan?"
86 BAB 85 "Tolong dok, lakukan yang terbaik buat suami saya."
87 BAB 86 "Itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian nyonya."
88 BAB 87 "Apa maksud nyonya muda?"
89 BAB 88 "Siapa yang memberimu ijin menanda tangani berkas operasi putraku."
90 BAB 89 "Nyonya besar dan nyonya muda ikutlah dengan saya."
91 BAB 90 "Kau memang wanita pembawa sial."
92 BAB 91 "Apa dokter Rosalie sudah gila."
93 BAB 92 "Apa anda mendengar suara itu."
94 BAB 93 "Selamat atas kelahiran cucu - cucu anda"
95 BAB 94 "Selamat datang penerus keluarga Agatsa."
96 BAB 95 "Daddy kalian pasti merasa tersaingi nanti."
97 BAB 96 "Saya khawatir dia demam."
98 BAB 97 "Bolehkah saya melihat bayi kembar anda nyonya."
99 BAB 98 "Nyonya besar... Anda disini??"
100 BAB 99 "Apakah ibu Mira belum mendapatkan gaji terakhir dan santunan dari kami?"
101 BAB 100 " Tidak ada rotan, akar pun jadi."
102 BAB 101 "Saya terpaksa melewati kawasan itu untuk mempersingkat waktu."
103 BAB 102 "Tarik ucapan anda nyonya."
104 BAB 103 "Ibu Mira yakin mau berkerja disini?"
105 BAB 104 "Teruslah bermimpi dan berkhayal sesuka hatimu."
106 BAB 105 "Suamiku, cepatlah bangun, diriku menunggumu bersama bayi - bayi kita"
107 BAB 106 "Tidur ya cucunya oma"
108 BAB 107 "Aku akan mengikhlaskan putraku itu pergi."
109 BAB 108 " Dokter Rosalie sangat cocok jadi ibunya."
110 BAB 109 "Suamiku... tanganmu sudah memberi respon..."
111 BAB 110 "Bibi tidak salah dengar."
112 BAB 111 "Kakak Rosa, pamitan dulu dengang adik - adik bayi."
113 BAB 112 "Jadi Rosa mau pulang kalau ada adik bayi?"
114 bab 113 "Apakah nyonya sedang berkabung."
115 BAB 114 "Itu bukan perkara sulit bagiku."
116 BAB 115 "Hentikan tindakan konyolmu itu."
117 BAB 116 "Kenapa keras sekali seperri batu?"
118 BAB 117 " Kau tahu kakakmu ini bukan laki - laki pecinta banyak wanita."
119 BAB 118 "Sepertinya enak..."
120 BAB 119 "Tidak sekarang, tunggu kau sembuh."
121 BAB 120 "Kakak menggelikan."
122 BAB 121 "Ingat, keluarga itu adalah harta kita yang paling berharga adik ipar."
123 BAB 122 " Kalian terlihat seperti ibu dan anak"
124 BAB 123 "Kau sangat cantik hari ini sayang."
125 BAB 124 "Lepaskan mereka...."
126 BAB125 "Saya ada disini untuk anda nyonya besar."
127 BAB 126 "Beri saya kesempatan bicara....!"
128 BAB127 "Kondisinya saat ini sangat baik."
129 BAB 128 "kebetulan ada sesuatu yang ingin kami sampaikan pada anda nyonya besar"
130 BAB 129 "Apakah isteriku sakit mom....?"
131 BAB 130 "Aku mohon dijinkan...."
132 BAB 131 "Kenapa sayang? Haus ya?"
133 BAB 132 "Bayi besarku...."
134 BAB 133 "Janji....??"
135 BAB 134 "Apa ini asisten Rudi?"
136 BAB 135 " Itu artinya, mereka benar - benar putraku."
137 BAB 136 "Saya ibu mertua Yurina."
138 BAB 137 "Saya pun menyesal"
139 BAB 138 " Isteri tuan ini adalah adik saya"
140 BAB 139 "Tidak boleh bertanya aneh seperti itu."
141 BAB 140 "Namanya juga isteri, belahan jiwa kita..."
142 BAB 141 "Apakah kau membalasku suamiku?"
143 BAB 142 "Yang ada aku akan jadi bapak menyusui kalau minum gelas susumu itu."
144 BAB 143 "Apa yang telah aku lakukan, sehingga kau mengacuhkanku suamku."
145 BAB 144 "Apakah sekarang kau sudah berubah suamiku?"
146 BAB 145 "Bukankah kau ingin kita liburan sayang."
147 BAB 146 "Aku sudah terbiasa dengan sikap manismu padaku"
148 BAB 147 "ASI mommy nya sebanyak ini"
149 BAB 148 "Aku bangga padanya"
150 BAB 149 "Aku janji, tidak akan menangis bila tanganku terlanggar olehmu nanti"
151 BAB 150 "Tentu saja aku tidak keberatan suamiku."
152 BAB 151 "Dimana yang lainnya?"
153 BAB 152 "Memangnya siapa yang kau cari sayang?"
154 BAB 153 "Semuanya akan baik - baik saja."
155 BAB 154 "Itu hukuman kalian."
156 BAB 155 "Saya ingin, Margareth yang menjadi mempelai wanitanya."
157 BAB 156 "Aku masih bisa menunggu."
158 BAB 157 "Kehadiranmu Menyakitiku...."
159 BAB 158 "Berani - beraninya kalian menjadikanku bahan tertawaan....."
160 BAB 159 "Bagaimana ini....?"
161 BAB 160 "Iya, seperti guling...."
162 BAB 161 "Tidak ada bantahan."
163 BAB 162 "Pupuklah perasaanmu padanya..."
164 BAB 163 "Tante berubah...."
165 BAB 164 "Papa tidak berdusta."
166 BAB 165 "Ternyata dunia yang seluas ini serasa sempit."
167 BAB 166 "Praktek apa sayang??"
168 BAN 167 "Sejak kapan kau ingin tahu urusan pribadi orang?"
169 BAB 168 "Jangan lupa kepraktekku ya..."
170 BAB 169 "Ternyata kau bisa menjaga hatimu untuk bisa bertahan bersamaku."
171 BAB 170 "Suamiku.... bisakah kau mandi lagi?"
172 BAB 171 "Sepertinya nyonya masuk angin tuan."
173 BAB 172 "Moranno memang suamimu, tapi dia adalah putra mommy."
174 BAB 173 "Resepnya hanya CINTA"
175 BAB 174 " Apakah suamiku sudah mengabari mommy?"
176 BAB 175 "Kau memang isteriku yang sangat lucu sayang..."
177 BAB 176 "Nanti orang salah faham melihat ini."
178 BAB 177 " Aku? Marah padamu?"
179 BAB 178 "Apakah ada ruang untukku?"
180 BAB 179 "Hanya ingin bertemu langsung calon isteri saya."
181 BAB 180 "Apa yang ingin kau lakukan?"
182 BAB 181 "Apa maksud dokter mengatakan saya seorang pasien??"
183 BAB 182 "Kenapa hanya bayanganmu saja yang selalu hadir tuan Harry?"
184 BAB 183 "Jangan berlagak seperti perempuan yang sedang mengandung."
185 BAB 184 "Hanya sekedar mengagumi kecantikan makhluk ciftaan Tuhan."
186 BAB 185 "Tentu saja calon menantu mommy....?"
187 BAB 186 "Bolehkah aku membatalkan pernikahanku?"
188 BAB 187 "Itu tuan Harry, mau kemana dia?"
189 BAB 188 "Tidak sulit bagi mommy untuk mencari sarang persembunyianmu."
190 BAB 189 "Kenapa sesakit ini cinta yang kau tawarkan padaku?"
191 BAB 190 "Itu hukuman untuk mulut tamu yang nakal sayang."
192 BAB 191 "Aku siap menikah mom...."
193 BAB 192 "Gaun sebanyak ini? Aku coba satu - persatu?"
194 BAB 193 "Aku takut akan terlambat datang dipemberkatan nikahku."
195 BAB 194 "Sepertinya kau sudah tidak sabar mencapai altar....."
196 BAB 195 "Selalu berjanji setia...."
197 BAB 196 "Katakan apa yang bisa daddy kembar lakukan untuk menolong kakak Rosalia
198 BAB 197 "Mulai sekarang, semuanya akan kalian lakukan berdua."
199 BAB 198 " Dari Suamimu."
200 BAB 199 "Aku sangat senang, bila kau menyukainya sayang."
201 BAB 200 "Sepertinya itu panggilan bagus."
202 BAB 201 "Jujur saja"
203 BAB 202 "Aku tahu...."
204 BAB 203 "Tolong pastikan dokter Rosalie untuk segera kemari"
205 BAB 204 "Tentu saja saya harus selalu ada disisi isteri saya dokter."
206 BAB 205 "Bukan hewan Rosalia sayang....."
207 BAB 206 "Tidak ada yang lucu disini."
208 BAB 207 "Saya.... mandul."
209 BAB 208 "Jangan sedih ditinggalin Rosa....."
210 BAB 209 "TAMAT"
Episodes

Updated 210 Episodes

1
BAB 1 SAYA HANYA SEORANG CLEANING SERVICE
2
BAB 2 "Tuan Moranno apa yang terjadi pada bibir anda?"
3
BAB 3 "Dokter, kenapa anda juga bau..."
4
BAB 4 "Perut gadis itu akan segera membuncit, dan di dalamnya ada anakmu"
5
BAB 5 "Bersedialah menikah denganku"
6
BAB 6 "Sebenarnya.... Kau telah di pecat"
7
BAB 7 "Aahhh, dia pria yang romantis"
8
BAB 8 "Terima kasih.... suamiku"
9
BAB 9 "Tetaplah disisiku, aku akan menjagamu"
10
BAB 10 "Bolehkah aku saja yang melakukan ini untukmu suamiku"
11
BAB 11 "Mulai sekarang aku akan membantumu"
12
BAB 12 "Apa kau mau aku menggigit bibirmu lagi"
13
BAB 13 "Dan aku mempercayaimu"
14
BAB 14 "Aku obati lagi ya"
15
BAB 15 "Bersikaplah tenang... Aku ada disisimu"
16
BAB 16 "Kalau sayang katakan sayang, buat apa kau sembunyikan"
17
BAB 17 "Aku akan selalu menjagamu"
18
BAB 18 "Buatlah aku bahagia dengan membayar hukumanmu"
19
BAB 19 "Pipimu...!"
20
BAB 20 Nyonya, apa anda baik - baik saja?"
21
BAB 21 "Pasal 1, bos tidak pernah salah"
22
BAB 22 "Anggaplah itu stempel kepemilikan."
23
BAB 23 "Tambah lagi"
24
BAB 24 "Wow... Banyak sekali."
25
BAB 25 "Anda salah orang"
26
BAB 26 "Tidak perlu, isteriku dapat melakukannya"
27
BAB 27 " Oh... Kalian adalah pasangan yang luar biasa"
28
BAB 28 "Beritahu aku, bagaimana cara mengenalmu"
29
BAB 29 "Tadi untuk mommynya, sekarang untuk anak-anak daddy"
30
BAB 30 "Bibirmu berkata tidak, tapi hatimu berkata lain"
31
BAB 31 "Dia memang berbeda"
32
BAB 32 "Serius sekali... aku tak dihiraukan"
33
BAB 33 "Hal penting apa yang membawamu menemui mommy malam-malam begini"
34
BAB 34 "Kalian adalah wanita terpenting dalam hidupku"
35
BAB 35 "Dimana wanita itu?"
36
BAB 36 "Sedang apa sayang?"
37
BAB 37 "Wah bibi, ternyata pernah merasakan bucin juga"
38
BAB 38 "Dan semuanya ini masih mimpi bagiku"
39
BAB 39 "Iya, aku terbangun dan yang lainnya ikut terbangun"
40
BAB 40 "Jangan lepaskan...."
41
BAB 40 "Aku menginginkanmu"
42
BAB 41 "Kau tampaknya sangat percaya diri sekali dalam ucapanmu"
43
BAB 42 "Jangan mendekat, aku tak mau kau sentuh"
44
BAB 43 "Benarkah? Apakah hubungan kita seperti itu?
45
BAB 44 "Berhentilah menggodaku. Kau akan membuatku semakin jatuh cinta padamu"
46
BAB 45 "Mungkin kau benar"
47
BAB 46 "Apa kau cemburu pada asisten Rudi, hmmm?"
48
BAB 47 "Aku suka bau tubuhmu yang belum mandi"
49
BAB 48 "Sungguh mulia hati nyonya Naomi"
50
BAB 49 "Apa mungkin bayi kembar yang kau kandung?"
51
BAB 50 "Itu tidak lucu"
52
BAB 50 "Apa dia lebih tampan dariku?
53
BAB 51 "Agak geli rasanya"
54
BAB 53 "Terima kasih tuan Morgan atas sanjungannya"
55
BAB 54 "Apa yang kuinginkan? Dan apa salahmu?"
56
BAB 55 "Iya tuan, saya memang harus mengerti."
57
BAB 56 "Mungkinkah cinta seaneh itu"
58
BAB 57 "Sekarang mommy telah melihatku kan?"
59
BAB 58 "Ambillah, ini untuk nyonya."
60
BAB 59 "Tolong, lakukan yang terbaik untuk isteriku."
61
BAB 60 "Ayolah sayang, aku kan suamimu..."
62
BAB 61 "Lagi pula aku telah melihat semuanya, apa kau lupa?"
63
BAB 62 "Photo... Untuk apa dia memintanya?"
64
BAB 63 " Memangnya teh, pake celup-celup gitu"
65
BAB 64 " Baiklah.... Mommy tak memaksamu."
66
BAB 65 "Jangan lupa, ini rumah sakit."
67
BAB 66 "Bagaimana? Tidak bisa tekunci."
68
BAB 67 "Saya yakin dokter."
69
BAB 68 "Bukan demi anda pak Gustaf."
70
BAB 69 "Sayang, kau tahu... Aku sangat perduli pendapatmu tentang diriku."
71
BAB 70 "Mommy harap, isterimu itu adalah wanita yang layak untuk kau perjuangkan
72
BAB 71 "Buatkan kami teh herbal."
73
BAB 72 "Apakah kau berpikir aku menaruh racun didalamnya?"
74
BAB 73 "Hanya ada tiga wanita yang dekat dihatiku."
75
BAB 74 "Tentu saja tidak sayang. Jangan khawatir."
76
BAB 75 "Saya ingin berbicara dengan nyonya besar."
77
BAB 76 "Semuanya itu kulakukan bukan untukmu."
78
BAB 77 "Ohh, anda membuat saya iri nyonya."
79
BAB 78 "Biar jadi kejutan saja dok, saat mereka lahir nanti."
80
BAB 79 "Disini masih ada mommy dan pak Kasan."
81
BAB 80 "Aku... Agak merasa takut."
82
BAB 81 "Sakit sekalinya bagaimana bi?"
83
BAB 82 "Tenangkan diri anda nyonya muda..."
84
BAB 83 "Memang tugas kami melakukan yang terbaik bagi pasien kami."
85
BAB 84 "Dokter, anda mendengarkan saya kan?"
86
BAB 85 "Tolong dok, lakukan yang terbaik buat suami saya."
87
BAB 86 "Itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian nyonya."
88
BAB 87 "Apa maksud nyonya muda?"
89
BAB 88 "Siapa yang memberimu ijin menanda tangani berkas operasi putraku."
90
BAB 89 "Nyonya besar dan nyonya muda ikutlah dengan saya."
91
BAB 90 "Kau memang wanita pembawa sial."
92
BAB 91 "Apa dokter Rosalie sudah gila."
93
BAB 92 "Apa anda mendengar suara itu."
94
BAB 93 "Selamat atas kelahiran cucu - cucu anda"
95
BAB 94 "Selamat datang penerus keluarga Agatsa."
96
BAB 95 "Daddy kalian pasti merasa tersaingi nanti."
97
BAB 96 "Saya khawatir dia demam."
98
BAB 97 "Bolehkah saya melihat bayi kembar anda nyonya."
99
BAB 98 "Nyonya besar... Anda disini??"
100
BAB 99 "Apakah ibu Mira belum mendapatkan gaji terakhir dan santunan dari kami?"
101
BAB 100 " Tidak ada rotan, akar pun jadi."
102
BAB 101 "Saya terpaksa melewati kawasan itu untuk mempersingkat waktu."
103
BAB 102 "Tarik ucapan anda nyonya."
104
BAB 103 "Ibu Mira yakin mau berkerja disini?"
105
BAB 104 "Teruslah bermimpi dan berkhayal sesuka hatimu."
106
BAB 105 "Suamiku, cepatlah bangun, diriku menunggumu bersama bayi - bayi kita"
107
BAB 106 "Tidur ya cucunya oma"
108
BAB 107 "Aku akan mengikhlaskan putraku itu pergi."
109
BAB 108 " Dokter Rosalie sangat cocok jadi ibunya."
110
BAB 109 "Suamiku... tanganmu sudah memberi respon..."
111
BAB 110 "Bibi tidak salah dengar."
112
BAB 111 "Kakak Rosa, pamitan dulu dengang adik - adik bayi."
113
BAB 112 "Jadi Rosa mau pulang kalau ada adik bayi?"
114
bab 113 "Apakah nyonya sedang berkabung."
115
BAB 114 "Itu bukan perkara sulit bagiku."
116
BAB 115 "Hentikan tindakan konyolmu itu."
117
BAB 116 "Kenapa keras sekali seperri batu?"
118
BAB 117 " Kau tahu kakakmu ini bukan laki - laki pecinta banyak wanita."
119
BAB 118 "Sepertinya enak..."
120
BAB 119 "Tidak sekarang, tunggu kau sembuh."
121
BAB 120 "Kakak menggelikan."
122
BAB 121 "Ingat, keluarga itu adalah harta kita yang paling berharga adik ipar."
123
BAB 122 " Kalian terlihat seperti ibu dan anak"
124
BAB 123 "Kau sangat cantik hari ini sayang."
125
BAB 124 "Lepaskan mereka...."
126
BAB125 "Saya ada disini untuk anda nyonya besar."
127
BAB 126 "Beri saya kesempatan bicara....!"
128
BAB127 "Kondisinya saat ini sangat baik."
129
BAB 128 "kebetulan ada sesuatu yang ingin kami sampaikan pada anda nyonya besar"
130
BAB 129 "Apakah isteriku sakit mom....?"
131
BAB 130 "Aku mohon dijinkan...."
132
BAB 131 "Kenapa sayang? Haus ya?"
133
BAB 132 "Bayi besarku...."
134
BAB 133 "Janji....??"
135
BAB 134 "Apa ini asisten Rudi?"
136
BAB 135 " Itu artinya, mereka benar - benar putraku."
137
BAB 136 "Saya ibu mertua Yurina."
138
BAB 137 "Saya pun menyesal"
139
BAB 138 " Isteri tuan ini adalah adik saya"
140
BAB 139 "Tidak boleh bertanya aneh seperti itu."
141
BAB 140 "Namanya juga isteri, belahan jiwa kita..."
142
BAB 141 "Apakah kau membalasku suamiku?"
143
BAB 142 "Yang ada aku akan jadi bapak menyusui kalau minum gelas susumu itu."
144
BAB 143 "Apa yang telah aku lakukan, sehingga kau mengacuhkanku suamku."
145
BAB 144 "Apakah sekarang kau sudah berubah suamiku?"
146
BAB 145 "Bukankah kau ingin kita liburan sayang."
147
BAB 146 "Aku sudah terbiasa dengan sikap manismu padaku"
148
BAB 147 "ASI mommy nya sebanyak ini"
149
BAB 148 "Aku bangga padanya"
150
BAB 149 "Aku janji, tidak akan menangis bila tanganku terlanggar olehmu nanti"
151
BAB 150 "Tentu saja aku tidak keberatan suamiku."
152
BAB 151 "Dimana yang lainnya?"
153
BAB 152 "Memangnya siapa yang kau cari sayang?"
154
BAB 153 "Semuanya akan baik - baik saja."
155
BAB 154 "Itu hukuman kalian."
156
BAB 155 "Saya ingin, Margareth yang menjadi mempelai wanitanya."
157
BAB 156 "Aku masih bisa menunggu."
158
BAB 157 "Kehadiranmu Menyakitiku...."
159
BAB 158 "Berani - beraninya kalian menjadikanku bahan tertawaan....."
160
BAB 159 "Bagaimana ini....?"
161
BAB 160 "Iya, seperti guling...."
162
BAB 161 "Tidak ada bantahan."
163
BAB 162 "Pupuklah perasaanmu padanya..."
164
BAB 163 "Tante berubah...."
165
BAB 164 "Papa tidak berdusta."
166
BAB 165 "Ternyata dunia yang seluas ini serasa sempit."
167
BAB 166 "Praktek apa sayang??"
168
BAN 167 "Sejak kapan kau ingin tahu urusan pribadi orang?"
169
BAB 168 "Jangan lupa kepraktekku ya..."
170
BAB 169 "Ternyata kau bisa menjaga hatimu untuk bisa bertahan bersamaku."
171
BAB 170 "Suamiku.... bisakah kau mandi lagi?"
172
BAB 171 "Sepertinya nyonya masuk angin tuan."
173
BAB 172 "Moranno memang suamimu, tapi dia adalah putra mommy."
174
BAB 173 "Resepnya hanya CINTA"
175
BAB 174 " Apakah suamiku sudah mengabari mommy?"
176
BAB 175 "Kau memang isteriku yang sangat lucu sayang..."
177
BAB 176 "Nanti orang salah faham melihat ini."
178
BAB 177 " Aku? Marah padamu?"
179
BAB 178 "Apakah ada ruang untukku?"
180
BAB 179 "Hanya ingin bertemu langsung calon isteri saya."
181
BAB 180 "Apa yang ingin kau lakukan?"
182
BAB 181 "Apa maksud dokter mengatakan saya seorang pasien??"
183
BAB 182 "Kenapa hanya bayanganmu saja yang selalu hadir tuan Harry?"
184
BAB 183 "Jangan berlagak seperti perempuan yang sedang mengandung."
185
BAB 184 "Hanya sekedar mengagumi kecantikan makhluk ciftaan Tuhan."
186
BAB 185 "Tentu saja calon menantu mommy....?"
187
BAB 186 "Bolehkah aku membatalkan pernikahanku?"
188
BAB 187 "Itu tuan Harry, mau kemana dia?"
189
BAB 188 "Tidak sulit bagi mommy untuk mencari sarang persembunyianmu."
190
BAB 189 "Kenapa sesakit ini cinta yang kau tawarkan padaku?"
191
BAB 190 "Itu hukuman untuk mulut tamu yang nakal sayang."
192
BAB 191 "Aku siap menikah mom...."
193
BAB 192 "Gaun sebanyak ini? Aku coba satu - persatu?"
194
BAB 193 "Aku takut akan terlambat datang dipemberkatan nikahku."
195
BAB 194 "Sepertinya kau sudah tidak sabar mencapai altar....."
196
BAB 195 "Selalu berjanji setia...."
197
BAB 196 "Katakan apa yang bisa daddy kembar lakukan untuk menolong kakak Rosalia
198
BAB 197 "Mulai sekarang, semuanya akan kalian lakukan berdua."
199
BAB 198 " Dari Suamimu."
200
BAB 199 "Aku sangat senang, bila kau menyukainya sayang."
201
BAB 200 "Sepertinya itu panggilan bagus."
202
BAB 201 "Jujur saja"
203
BAB 202 "Aku tahu...."
204
BAB 203 "Tolong pastikan dokter Rosalie untuk segera kemari"
205
BAB 204 "Tentu saja saya harus selalu ada disisi isteri saya dokter."
206
BAB 205 "Bukan hewan Rosalia sayang....."
207
BAB 206 "Tidak ada yang lucu disini."
208
BAB 207 "Saya.... mandul."
209
BAB 208 "Jangan sedih ditinggalin Rosa....."
210
BAB 209 "TAMAT"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!