Di Jembatan Ada Setan

Tidak hanya peristiwa kelam malam yang dibukukan.

Kejadian-kejadian menakutkan yang terus dibicarakan berulang-ulang.

Dari mulut ke mulut, dari telinga ke telinga dan dari masa ke masa.

Jembatan itu juga memakan korban jiwa.

Catatan berdarah yang memilukan.

Penyebab nya bermacam-macam. Ada yang memang karena faktor lalai berkendara dan teknis di lapangan.

Tapi menurut beberapa kesaksian. Ada juga yang meregang nyawa karena kejadian yang janggal.

Kabupaten *****

Kecelakaan maut dari masa ke masa

Sebuah mobil bak melaju dengan kencang dari arah selatan.

Membawa muatan yang harus sampai sebelum subuh di kabupaten seberang.

Pukul tiga pagi berangkat. Perkiraan tiba di tempat tujuan tepat waktu dan tidak ada yang menghambat.

Tapi ketika melintasi jembatan. Sekelebat bayangan lewat.

Kemudi goyah tak tahu arah.

Mobil bak menabrak pembatas jembatan.

Benturan keras mengakibatkan mobil terpental dan terbalik.

Terkapar sendirian di tengah jalanan.

Dua penumpang yang duduk di bangku depan menjadi saksi kengerian malam di atas jembatan angker.

Sopir berhasil lolos dari maut dengan menarik tubuhnya. Keluar dari dalam mobil melalui kaca pintu jendela yang pecah.

Meskipun sebagian kakinya ada yang tertinggal.

Teman yang diajaknya berangkat sudah tidak bernafas. Meninggal di lokasi kejadian.

Dengan wajah yang hancur berlumuran darah menempel di kaca depan. Ringsek

Sebelum menutup mata dan tak sadarkan diri. Korban selamat kembali melihat bayangan hitam yang sekelebat lewat.

Meninggalkan bau yang sangat busuk.

Itu baru salah satu dari sekian kisah kecelakaan.

Catatan berdarah di jembatan angker

Terekam dalam catatan sudah lebih dari puluhan kali peristiwa kecelakaan yang meninggal kan bekas darah di atas jembatan angker.

Tidak hanya manusia. Hewan-hewan ternak milik warga sekitar pun tidak hanya satu atau dua yang pernah menjadi korban.

Setelah dicermati baik-baik. Kejadian-kejadian itu menunjukkan penanggalan tertentu.

Kejadiannya tidak pernah beruntun. Tapi memiliki pola yang sama.

Pernah pada beberapa tahun yang lalu.

Kambing-kambing yang sedang digembalakan tiba-tiba melompat dari atas jembatan.

Semuanya pun mati.

Ada yang mati seketika. Ada juga yang harus disembelih setelah mengalami banyak patah tulang.

Pernah terjadi sebuah kendaraan yang mengangkut seekor sapi.

Di tengah jembatan mobil itu mogok tanpa alasan yang jelas.

Belum selesai mobilnya diperbaiki. Sapi yang seharusnya akan disembelih di hari raya besar itu mengamuk.

Turun dari bak mobil lalu melompat dari atas jembatan.

Dari atas jembatan ke dasar aliran sungai yang kering di bawah jembatan. Tingginya kurang lebih mencapai delapan meter.

Sapi pun mati seperti bunuh diri.

Dengan tidak seketika. Sempat kejang-kejang dan keluar darah dari mulutnya.

Matanya menangis mengalirkan air mata. Penuh rasa penyesalan.

Selama ini belum ada yang tahu apa penyebab hewan-hewan ternak itu melompat dari atas jembatan.

Silih berganti pemimpin daerah. Mereka pun melakukan beragam upaya.

Untuk melawan hal-hal yang bersifat gaib. Digelarlah berbagai macam upacara dan doa bersama.

Para kyai dan ustadz-ustadz diminta melakukan ruqyah untuk membersihkan jembatan dari keangkeran makhluk-makhluk tak kasat mata.

Kegiatan tersebut diikuti oleh para pejabat wilayah dan warga setempat.

Selainnya juga dilakukan tindak pencegahan. Seperti memasang rambu-rambu dan menambah lampu penerangan di sepanjang jalan menuju jembatan.

Namun setelah semua upaya itu dilakukan. Keberhasilan nya hanya bersifat sebentar.

Kejadian-kejadian horor masih saja terjadi di atas dan di bawah jembatan angker.

Dan sayang seribu sayang. Jembatan itu masih kerap memakan korban.

Usaha yang sama diulangi kembali setidaknya satu tahun sekali. Demi menjinakkan jembatan yang bermasalah dan memberikan ketenangan kepada para warga dan lingkungan setempat.

Tapi semua kerja keras itu masih saja sia-sia.

Bapak pemimpin daerah juga pernah memanggil orang-orang sakti dari golongan yang berseberangan.

Mereka adalah para dukun, orang pintar dan paranormal.

Namun para praktisi ilmu hitam itu dengan kompak menjawab.

"Kami minta maaf bapak pemimpin",

"Bukannya kami tidak bersedia membantu kepentingan masyarakat",

"Namun kekuatan jembatan angker itu melebihi kapasitas kemampuan kami"

"Kami ini sekedar tukang santet, tukang teluh, tukang pelet, perantara pesugihan dan peramal nasib yang biasa kami karang-karang",

"Kami saja suka meminta bantuan dari kekuatan kegelapan yang menghuni jembatan angker",

"Kalau kami berulah kami bisa binasa",

"Akses dukun kami bisa dicabut",