Bunga Adelwis memiliki IQ di bawah rata rata , bandel , suka bolos , tentunya sering mendapat hukuman dari guru , terutama guru tampan dan galak pujaan hati siswi seantero sekolah .
Karna surat wasiat dari mendiang kakek Bunga . Ia pun harus menikah dengan seorang pria , yang ternyata guru paling galak disekolahnya ,cucu dari sepupu kakek Bunga . Dan bisa di bilang , Guru galak calon suaminya itu adalah sepupu jauhnya .
"Mama ! Bunga gak mau menikah sekarang ! titik ! , apa lagi dengan Guru galak itu , Bunga gak suka Ma !" bantah Bunga .
"Mama juga inginnya seperti itu sayang !, Tapi ini sudah wasiat mendiang Kakekmu !"
"Kenapa harus sekarang Ma !, apa gak bisa setidaknya Bunga lulus SMA dulu !" tawar Bunga .
"Apa kamu tega menolak permintaan Nenek Marni yang lagi sakit ?. Dia sangat ingin melihat cucu satu satunya menikah !" tanya Ibunya Bunga .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Bunga mengeluarkan cicin dari kalung yang diberikan Arya kepadanya , dan memberikan kalungnya ke pelayan toko . Setelah pelayan toko itu menyetujui permintaan Bunga untuk meminjam duit sebayak tiga juta lima ratus ribu rupiah.
"Mbak ! janji ya ! kalungku itu jangan di jual" ucap Bunga menerima uang dari si mbk penjaga toko .
"Iya Dek ! , tapi cepat nebusnya !" balas sipenjaga toko .
"Iya ! , aku janji satu Bulan , paling lama dua Bulan . Awas kalau mbak jual ke orang lain , aku akan menyuruh Tari memecat mbak !" ancam Bunga , sok berkuasa seolah olah dialah penjaga toko . Tari langsung memutar bola matanya jengah mendengar perkataan Bunga , dia sebagai putri pemilik toko aja gak pernah mengancam pegawainya .
Kemudian Bunga memasukkan cicinnya ke dalam saku celananya , dan duitnya ke saku sebelahnya lagi .
"Bu ! kenapa cincinnya gak di pake aja !"tanya tari , melihat Bunga menyimpan cincinya .
"Malas makenya !" jawab Bunga ." Yuk !" ajak Bunga menarik Tari lagi kembali ke konter HP yang tadi . disana Vani menunggu mereka , sibuk dengan handphon di tangannya .
"Mbak ! saya jadi membeli HP yang tadi !" ucap Bunga , menyerahkan atm dan handphon lamanya .
"Baik Dek !" jawab sipenjual HP , mengambil atm dan HP lama Bunga ." Tunggu sebentar ya !"
Pelayan konter itu pun membawa handpon dan atm Bunga ke ruang belakang toko .Saat si mbak penjaga konter ingin menggesek atm milik Bunga ke mesin atm . si mbak tersebut mengerutkan keningnya , saat melihat nama yang tertera di atm tersebut . Kemudian ia menemui si pemilik konter yang lagi sibuk di depan leptop mengecek penjualan .
"Pak !" panggilnya .
Arya langsung mengalihkan tatapannya ke karyawan tokonya .
"Iya !" jawab Arya .
"Saya rasa atm ini milik Bapak !." Karyawan konter itu pun memberikan atm dan HP kepada Arya .
Arya mengalihkan tatapannya ke atm dan handphon yang diletakkan karyawannya itu di mejanya . Benar ! , itu adalah atm yang diberikannya kepada Bunga .
"Orangnya ingin tukar tambah Pak" ucap karyawan toko itu lagi .
Arya pun mengambil HP milik yang sudah ia duga milik istri kecilnya . Arya menghela napasnya , ia tidak menyangka jika Bunga suka menghabis habiskan uang .
"Suruh pemilik handphon ini masuk !" suruh Arya .
"Baik Pak !" si mbak pelayan konter itupun keluar dari ruangan rahasia toko itu , untuk menyuruh Bunga masuk .
"Dek !, pemilik konter meminta untuk menemuinya !" ucapnya kepada Bunga .
"Kenapa begitu ?" heran Bunga mengernyitkan keningnya .
"Gak tau Dek ! , silahkan masuk !" pelayan konter itu pun mempersilahkan Bunga masuk .
"Baru kali ini mau beli HP urusannya ribet ! , cukup kali ini aku membeli handphon disini ! , tidak untuk kedua kali" melangkahkan kakinya sambil mengoceh , masuk ke ruang rahasia konter HP tersebut .
"Selamat siang menjelang sore Pak !" sapa Bunga , belum memperhatikan siapa yang duduk di ruangan itu .
"Selamat siang istri nakalku !" balas Arya menatap Bunga dengan tersenyum .
"Aaryan !" kaget Bunga , membolakan matanya dan langsung menggaruk kepalanya lagi .
"Kemari !"
"Gak mau !" Bunga takut Arya akan menyentil keningnya .
Arya menghela napasnya , berdiri dari tempat duduknya berjalan mendekati Bunga . kemudian merapikan rambut Bunga yang berantakan dengan satu tangannya , mencium kening Bunga yang jelas bau keringat karna memanjat gerbang dan berlari disekolah tadi . kemudian menyentil kening Bunga pelan .Membuat Bunga mengerucutkan bibirnya , mengusap usap keningnya yang sudah tidak terhitung lagi berapa kali terkena sentilan Arya .
"Kamu beli apa saja dari tadi , sampai isi atmnya jebol ? Hm..!" tanya Arya lembut , mengangkat dagu bunga supaya melihatnya .
"Baju , sepatu , sendal , tas , kolor , bra mm..! apa lagi ya ?, lupa !" jawab Bunga jujur .
"Kamu ingin handphon yang seperti apa ?" tanya Arya lagi , sambil di elus elusnya pipi cabi milik Bunga .
Kan 'kan ! si burung gagak berubah jadi kucing anggora , manis banget , batin Bunga bermonolog .
Bunga pun menyebutkan tipe HP yang ingin ia beli tadi .
"Aku akan memberimu gratis !" ucap Arya , tangannya berpindah memain mainkan rambut Bunga yang panjangnya hanya sebahu .
"Benaran ?" hati Bunga langsung riang gembira , menatap Arya dengan wajah berbinar .
"Ada syaratnya !"
Senyum Bunga langsung hilang tak bersisa .
"Apa !" tanya Bunga lemah .
"Kamu tidak boleh bolos sekolah lagi, harus belajar dengan rajin , dan tidak boleh telat" ucap Arya .
"Aku gak suka belajar !" balas bunga .
"Kenapa ?" tanya Arya , menarik Bunga ke arah kursinya , mendudukkan Bunga di pangkuannya setelah ia duduk terlebih dahulu .
"Gak suka aja !" jawab Bunga .
"Pasti ada alasannya !" Arya memandangi wajah Bunga yang tampak natural tanpa ada bekas bedak menempel di kulitnya .
"Karna aku gak punya cita cita !" jawab Bunga santai .
"Kalau begitu kamu gak perlu lanjut sekolah lagi , kita akan tinggal serumah dan melakukan adegan 21+ " ucap Arya menyeringai lebar ." bagaimana istriku ?" tanyanya .
"Aku gak mau !" jawab Bunga cepat .
"Berarti kamu setuju dengan syaratku tadi !" ucap Arya .
"Gak mau !" tolak Bunga lagi .
"Baiklah !" ucap Arya tersenyum licik ke arah Bunga , entah apa yang ia rencanakan.
"Iya ! aku belajar !" pasrah Bunga , takut melihat seringaian Arya .
" Bagus !"
Kemudian Arya pun menurunkan Bunga dari pangkuannya . kemudian memanggil karyawannya tadi .
"Maya !" panggil Arya
"Iya Pak !" sahut Maya dari luar .
"Bawa handphon yang akan di belinya tadi..!" sahut Arya .
"Iya Pak !" balas Maya ,tidak lama kemudian ia pun masuk membawa HP yang akan di beli Bunga tadi .
"Ini Pak !" Maya pun menyerahkan handphon itu kepada Arya .
"Biar ini jadi urusan saya !" ucap Arya menerima Handphonnya .
"Baik Pak !" balas Maya , kemudian keluar dari ruang rahasia itu .
"Nih !"
Arya menyerahkan handphonnya kepada Bunga . Dengan senang hati , banga langsung menerimanya .
Arya memperhatikan leher Bunga , ia baru sadar kalau di leher Bunga tidak ada kalung lagi .
"Bunga kalungmu mana ?" tanya Arya . menajamkan tatapannya ke wajah Bunga .
Bunga langsung nyengir , dan menggaruk kepalanya yang gatal ." kugadaikan !, untuk namabah uang beli HP " jawab Bunga .
"Ya ampun Bunga..." geram Arya , berbicara dengan merapatkan giginya , menatap Bunga tajam menyiratkan kemarahaannya .
"Lalu cincinnya ?" tanya Arya lagi , jangan sampai Bunga juga menggadaikannya .
"Kusimpan !" jawab Bunga jengengesan , mengeluarkan cincin nikah mereka dari sakunya , menunjukkannya kepada Arya .
"Besok jangan sampai aku melihat kamu tidak memakai kalung itu !. dan cicinya awas kalau sampai hilang . Kamu akan tanggung resikonya" ancam Arya . Geram , gemas , dengan istri tomboy imut imut menyebalkannya itu .
"Bunga ! , kalau kamu gak keluar juga ! , kami tinggal !" teriak dari luar konter .
"Siapa itu ?" tanya Arya .
"Temanku Vani sama Tika !" jawab Bunga .
"Ya sudah ! sana pergi ! , jangan lupa tebus kalung itu langsung , kalau kamu gak mau menerima resikonya " ujar Arya menyuruh Bunga pergi .
"Iya !" jawab Bunga memayunkan bibirnya , melangkah keluar dari ruangan itu membawa handphon yang di berikan Arya .
Sampai di luar , Bunga langsung melebarkan senyumnya .
"Bu ! , ngapain di dalam ? , kamu di apain sama pemilik konter HP ini ?. dan itu ! kenapa wajahmu cerah banget" cerca Vani langsung .
"Rahasia !" jawab Bunga , memasukan HP barunya ke saku celananya ." Tar !, ayo kita ke toko perhiasan kalian . aku ingin menebus kalungku tadi !" ajak Bunga.
"Kamu gak jadi make duit tadi ?" tanya Tari heran .
"Gak !" jawab Bunga .