Axel Sky Jordan, 31 tahun. Seorang pria mapan yang pernah jatuh cinta kepada istri pria lain. Gosip yang menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang perebut bini orang menjadi rahasia tersendiri di kalangan pebisnis dan orang-orang di sekitarnya.
Pertemuannya dengan gadis pembuat masalah bernama Aubrey Joysalim membuat hidupnya berubah. Jojo, sapaan akrab gadis itu menawarkan sebuah kesepakatan yang dia ibaratkan sebagai suatu simbiosis.
"Menurut KBBI Simbiosis berarti keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda. Bagaimana kalau kita melakukannya?" ~ Jojo
"Kamu pikir aku Protozoa? Aku tidak mau menerima tawaran nyamuk Aedes aegypti." tolak Axel mentah-mentah.
Dengan hati yang sudah dimiliki oleh wanita lain, akankah Jojo berhasil menaklukkan hati Axel?
_
_
_
Note :
JANGAN PLAGIAT ATAU TAMBAL SULAM!
INGAT AZAB
Carilah Rezeki yang halal dengan mencari ide sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 : Resepsi Rasa Kampanye
Suara gedoran dari pintu kamar seolah menyelamatkan Jojo, Ia berusaha bangun untuk membukanya, tapi Axel kembali mendorong tubuhnya dengan sengaja. Alhasil dia terbaring kembali. Kesal, Jojo membuangi kelopak mawar yang sudah dibentuk lambang cinta di atas ranjang, Ia juga melempar handuk yang sudah dilipat menyerupai burung bangau ke sembarang arah.
Orang yang mengetuk pintu ternyata Kirana yang ingin mengembalikan ponsel Jojo yang dititipkan kepadanya. Axel menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Bukannya langsung pergi, gadis itu malah berusaha melongok ke dalam, Axel dengan cepat menumpukan tangannya ke kusen pintu tepat di depan muka Kirana. Gadis itu pun tertawa.
"Dia sedang istirahat," ucap Axel.
"Aku melihat dia melempar sesuatu, apa dia kesal?"
"Tidak, dia senang."
Beberapa jam kemudian
Dengan senyuman lebar, Jojo menyalami setiap tamu yang datang, Ia baru saja mendapat bisikan dari Sylvia bahwa polling Fahrizal naik nol koma sembilan persen, selain itu banyak juga kolega Jordan yang ingin membantu dana kampanye Abangnya itu.
"Dari mana kakak tau?"
"Makanya tadi siang jangan buru-buru masuk kamar, kebelet ya?"
"Iya, kebelet."
Sylvia benar-benar terkejut, Ia melirik Axel dan menganggap pria itu tak sabaran membobol gawang istrinya sampai menunggu malam, padahal maksud Jojo yang budiman dirinya ingin segera protes perihal kertas kesepakatan yang tidak kembali padanya.
Jojo melepas high heel nya, Ia meringis memandangi tumitnya yang terlihat memerah dan hampir lecet. "Kenapa wanita suka memakai sepatu seperti ini sih? menyakiti diri sendiri," gerutunya.
Axel hanya melihat sekilas, mendapati Jojo meringis, Ia pun merasa sedikit kasihan. Namun, perasaannya itu seketika menguap bagai buih saat Jojo mulai mengoceh dengan cara berbisik ke arahnya.
"Lihatlah Mba Rea dan Mas Arkan! Lelaki laknat macam apa yang berani merusak hubungan seharmonis itu?" sindirnya sambil menatap Arkan yang mengusap bibir Rea setelah menyuapkan makanan.
Jojo lantas menangkupkan tangannya, berucap dengan nada suara yang dia buat semanis mungkin. "Bebe dan Bubu beruntung sekali memiliki papa seperti Mas Arkan. Oh … Mas Arkan angkat aku jadi adik 'mu."
Axel tidak menunjukkan ekspresi apapun mendengar ucapan Jojo, Ia memilih memandang ke arah keluarga besarnya yang tengah berbincang di kursi tamu VIP. Beruntung wedding organizer yang tadi mengatur tamu undangan yang akan naik untuk bersalaman mendekat, Ia berkata bahwa mereka yang berada di atas pelaminan bisa turun dan duduk untuk menikmati hidangan.
Axel mengulurkan tangan kirinya. Jojo yang berjalan dengan sedikit menunduk sambil mengusap bagian depan gaunnya seketika
kaget melihat tingkah Axel. "Apa?" tanya Jojo tanpa bersuara.
Dengan isyrat mata ternyata Axel meminta Jojo menerima uluran tangannya, tapi sayang gadis itu tidak peka. Jojo malah berjalan meninggalkannya begitu saja, sontak semua orang yang melihat adegan itu terperanga, bahkan beberapa orang berbisik-bisik merasakan kejanggalan yang sedang terjadi. Axel menggertakkan giginya kesal, sementara Jojo yang berjalan dengan kaki telanjang seolah baru tersadar saat melihat tatapan aneh orang-orang kepadanya. Axel pun menurunkan tangannya secara perlahan, dan saat itu-
Jojo berbalik kembali, gadis itu melingkarkan tangannya ke lengan Axel, merapatkan tubuhnya sampai menempel ke suaminya dan tersenyum lebar. Perbuatannya berhasil membuat semua orang lega dan tertawa, begitu juga Fahrizal yang sempat ikut mengernyitkan dahinya karena adegan menolak uluran tangan tadi.
"Awas kalau kamu berani mengulanginya!" bisik Axel mengancam istrinya.
"Jangan salahkan aku! kode yang kamu berikan tidak jelas," elak Jojo. "Dua satu," gumamnya.
"Apa?" Axel menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Jojo dengan tatapan kesal.
"Aku tidak bicara apa-apa suami 'ku sayang," ucapnya sambil menatap Axel, dan Jojo lagi-lagi tersenyum manis.
Hampir sampai di kursinya, wajah Jojo tiba-tiba saja berbinar, Ia melihat Tia Palen datang ke acara pernikahannya. Beberapa tamu undangan pun terlihat langsung mengambil ponsel mereka untuk mengambil foto penyanyi itu.
"Wow … Wow … Wow!" Jojo melepaskan tangannya dari lengan Axel untuk menutupi mulutnya yang mengaga, Ia memandang duo Derita yang memasang muka sombong di belakang Tia Palen. Deri dan Tatang memberikan kejutan dengan menghadirkan penyanyi itu ke pasta pernikahannya dan Axel.
Tia Palen mulai menyanyi, Jojo pun tak mau kalah. Ia berjalan dengan langkah besar mendekat, apalagi model gaunnya yang terbuka dibagian depan, jelas dia leluasa untuk berjalan. Jojo berbisik ke Tia Palen yang baru selesai menyanyikan sebuah lagu.
"Apa bisa?" penyanyi itu memasang raut muka tak yakin.
"Bisa, kamu kan selalu bisa menyanyikan lagu pop dengan nada dangdut, ayolah!" bujuk Jojo.
"Kenapa lagu itu?"
"Ah ... sudahlah jangan banyak tanya, nyanyikan saja!"
Akhirnya Tia Palen menyanyikan lagu yang diminta Jojo dengan iringan musik dangdut. Kemahiran Tia Palen dalam membawa lagu pop menjadi dangdut tidak perlu diragukan lagi. Bahkan Jordan sampai ikut bediri, bukan dansa seperti pada pernikahan pengusaha pada umumnya, mereka malah berjoget bak sedang berada ditengah lapangan.
Apalagi saat duo Derita ikut-ikutan berjoget dan malah mulai berorasi. "Jangan lupa coblos nomor dua, Pak Fahrizal untuk kemakmuran!"
Jojo pun menyambar microphone dan melalukan hal yang sama. "Hidup Bang Ical!"
Axel memijat keningnya, Ia benar-benar berharap pasta pernikahannya tidak menjadi seperti ini. Ia hanya bisa mengehela napas berkali-kali, melihat tingkah papanya dan istrinya yang tanpa malu bergoyang mengikuti irama lagu kepalanya menjadi pening. Namun, Axel tiba-tiba saja tertawa, Ia melihat Bening dan Embun juga ikut berjoget di sana. Dua bocah itu melompat-lompat lucu.
_
_
_
_
Aku yang memikirkan namun aku tak banyak berharap (awookkkkk awooookkkk josss)
Kau membuat waktuku tersita dengan angan tentangmu (Eyaaaaaa eyaaaaa eyaaaaa)
Mungkin aku bermimpi menginginkan dirimu
Untuk ada di sini menemaniku (hakkkk eeee hakkkk eeeee )
Mungkinkah kau yang jadi kekasih sejatiku
Semoga tak sekedar harapku
Dan bila kau menjadi milikku
Aku takkan menyesal telah jatuh hati (asekkkkkk)
Jojo menggigit bibir bawahnya, Ia tahu Axel pasti tidak peka. Tunggu saja, kamu pasti akan tergila-gila padaku.
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
Like
Komen
Vote
Bagi kembang dan kopi yessss LOVE juga boleh
Jangan nunggu Hiyahiya, seganya aku samain kek BKP ya, di bab berapa tuh ya 45 kayaknya 🤣🤣🤣🤣
Song : Monita / Kekasih Sejati
memanglah s' Mickey Mouse ini..
ituuuuuu tanda'y kamu lg jatuh cinta Mikeeeee.....
kamu ituuu Mikeeeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
seingat Ku🤭🤭🤭🤭
udah baca pake acc brbeda tp agak lupa jalan cerita'y...
😅😅😅😅
terimakasih byk ya atas cerita menarik dan menghibur ini..
lopeeeeeee Otor...
😘😘😘
😚😚😚😚😚😚😚🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪🤪🤪
parah kamuuuu....
ngamok lah nanti s' parfum Axe....
🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣