NovelToon NovelToon
Istri Untuk Papa

Istri Untuk Papa

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Duda / Tamat
Popularitas:16.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Einaz Ajjah

Rinjani Analita (Riri) mahasiswa fakultas keguruan yang merangkap sebagai guru honorer di sebuah sekolah SMP negeri bertemu dengan Abel anak muridnya yang punya seorang ayah berstatus duda anak satu. Abel yang rindu sosok seorang ibu yang meninggalkannya selama 4 tahun berharap sang guru menjadi ibunya. Abel selalu berusaha menjodohkan guru kesayangannya itu dengan Ervan papa nya, sedangkan Ervan punya kekasih dan mereka menjalin hubungan selama 2 tahun.

Apakah Abel berhasil membujuk Riri bersama Ervan atau kah Ervan menolak keinginan abel?

SEASON 2

kisah rumit antara Abelia, Davin dan juga Nolan. Kisah cinta segitiga dua bersaudara yang mencinta satu wanita yang sama.

Davin seorang dirut yang dikenal dengan kebiasaannya sering berganti pasangan. Sedangkan Nolan mahasiswa dingin yang punya jiwa sosial yang tinggi terhadap sesama.

siapa yang akan mendapatkan cinta Abel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Einaz Ajjah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21 Senang dan Kesal

Mendengar adzan magrib kelas pun di akhiri. Setelah 2 jam mengikuti mata kuliah, Riri dan Rika bergegas menuju masjid kampus mengikuti sholat berjamaah. Setelah sholat maghrib biasanya mereka makan di kantin untuk mengisi perut. Ponsel Riri berdering ada telepon masuk.

'Mas Ervan, kenapa lagi.' Gumam Riri melihat kontak layar ponselnya.

"Ya Mas." Jawab Riri.

(Udah selesai kuliahnya? Bisa ketemu gak Ri, sebentar aja)

" Udah Mas, tapi Riri masih dikampus Mas. Ini baru mau pulang. Gimana kalau besok aja sekalian ngajar les." Balas Riri. Dalam hati dia bertanya, 'kenapa lagi Ervan minta ketemu'.

(Aku lagi di coffe shop seberang kampus kamu, kesini sebentar ya)

"Ya udah.. Riri kesana. Sebentar aja ya." Balas Riri sembari menutup Telepon.

"Mas Ervan lagi, nggak bisa jauh-jauh dari kamu dia Ri, baru sehari nggak ketemu." Goda Rika menyenggol Riri.

"Rika udah cukup Rika, gimana aku bau nggak. Aku pakai baju aneh lagi. Muka aku gimana, kusam nggak? Tadi aku nggak sempat mandi sama ganti baju dari sekolah. Dari rumah Abel terus ke kampus." Riri melihat kaca yang diambil dari tas nya.

Setiap hari Senin memang Riri mengikuti aturan Sekolah mengunakan seragam jas setelan warna coklat muda seperti pegawai negeri sipil di negeri ini.

"Jorok Riri, tapi masih cantik kok temen aku ini, pakai parfum aja." Rika mengoles parfum non alkohol yang di ambil di tas Riri.

"Ayo temenin ke st**buck. Nemuin Mas Ervan." Riri menyeret Rika. Rika terpaksa mengikuti langkah kaki Riri.

"Jadi asbak lagi Ri." Gerutu Rika.

Berjalan beberapa saat Riri dan Rika sampai keCoffe Shop yang ada diseberang kampus. Riri melihat Ervan yang mengenakan kaos hitam berkerah dan calana pendek warna abu-abu. Mereka langsung menghampiri Ervan.

"Kenapa Mas, Abel ada masalah lagi." Kata Riri duduk di depan Ervan di susul Rika.

"Nggak, aku kebetulan lewat. Aku mau kasih kamu sesuatu yang sama kayak Abel."

"Apa Mas, kenapa Mas repot-repot antar?" Riri jadi bingung.

"Oh Ya, Makasih sebelumnya ya Ri. Kamu udah perhatian sama Abel untuk yang kamu lakukan tadi siang. Aku sebagai Ayah nggak terpikir sampai ke situ." Riri tersenyum mengangguk.

"Ini buat kamu. Tadi sih aku kira-kira aja ukurannya 38, mudahan muat ya." Balas Ervan menyerahkan goodie bag berisi kotak.

'Jadi Abel udah cerita ke mas Ervan masalah bra itu dan sekarang mas Ervan mau kasih aku apa ini. Pake ada ukuran nya segala jangan - jangan....' Batin Riri

"Ini sepatu Ri, tadi aku belikan Abel. Terus Abel minta belikan buat kamu juga, biar kembaran sama dia" Balas Ervan.

"Ya mas. Abel manis banget pakai acara kembaran segala. Ukuran kaki Riri memang 38. Makasih ya Mas, bilang sama Abel juga." Balas Riri mengambil tas berisi kotak dari Ervan.

'Ya ampun Ri, ternyata kamu aja yang mikir aneh-aneh. Mas Ervan bukan orang mesum kali' batin Ririn.

"Kamu nggak pulang seharian ya." Kata Ervan memperhatikan penampilan Riri.

"Ya Mas sekalian, tadi nggak sempat ganti baju."

"Kamu nggak kecapean, nanti kamu nabrak orang lagi. Atau perlu aku antar aja?" sindir Ervan.

"Nggak usah Mas, Riri kan bawa motor. Lagian ini masih nggak terlalu malam. Ya udah kalau gitu, Riri pulang ya Mas." Riri langsung beranjak dari duduknya.

"Ya udah, kamu hati-hati ya." Balas Ervan lagi masih belum rela secepat ini bertemu Riri.

Rika dan Riri berlalu dari hadapan Ervan menuju parkiran motor. Riri dan Rika sudah berada di atas motor mereka masing-masing.

"Kayaknya mas Ervan sengaja gunakan Abel alasan buat ketemu kamu Ri. Coba liat sepatu nya, bagus nggak." kata Rika penasaran. Riri membuka kotak yang dari bungkusnya terlihat mahal.

"Nggak boleh Su'udzon. Bagus Rik, sepatu olahraga." Riri mengangkat satu sepatu nya.

Beberapa menit kemudian setelah membahas sepatu, mereka pergi meninggalkan kampus.

*******

Setelah memarkir mobil dan bergegas masuk kedalam rumah. Ervan menaiki tangga menuju kamarnya. Tapi sebelumnya ia membuka pintu kamar Abel, dan telihat sudah terlelap di bawah selimut. Ervan pergi menuju kamarnya. Ervan begitu terkejut melihat seseorang yang ada di dalam kamar.

"Dari mana kamu!?". Tiara bangkit dari sofa.

"Bagaimana kamu bisa dikamar, mobil kamu mana?" Ervan terkejut melihat Tiara.

"Sejak kapan harus ada alasan masuk ke kamar kamu. dari mana kamu?" Tiara mendekati Ervan.

"Aku minum kopi, itu saja. Kenapa serius sekali." balas Ervan.

"Nggak sempat baca WA atau kamu lagi sibuk sama hal lain selain kopi?" nada suara Tiara terdengar meninggi.

"Tiara please.. Ini sudah malam, jangan mulai keributan lagi. Aku hanya minun kopi."

"Akhir-akhir ini kamu aneh, selalu cari alasan cepat pulang kerja. Sering keluyuran nggak jelas. Ada yang kamu sembunyikan." kata Tiara dengan nada tinggi.

"Aku nggak sembunyikan apa-apa, tuduhan kamu nggak beralasan. Tiara please, ini malam. Lanjutkan besok pagi keributan ini. Sebaiknya aku antar kamu pulang." Ervan menggandeng tangan Tiara.

"Lepas.. Malam ini aku akan tidur disini." Balas Tiara melepaskan tangannya.

"Itu tidak benar Tiara, sekarang anakku udah besar. Aku tidak mau Abel melihat kelakuan tidak baik orang tuanya." Balas Ervan kesal.

"Aku nggak peduli. Aku akan tetep tidur dikamar kamu. Kita akan tidur satu ranjang."

"Itu tidak benar Tiara, terserah kau mau apa, tidurlah! Aku akan tidur dibawah." Ervan merasa kepalanya tiba-tiba sakit. Dia mengambil bantal dari ranjangnya dan meninggalkan Tiara di dalam kamar.

Tiara di dalam kamar tampak sangat kesal karena Ervan meninggalkannya. Ervan menuruni tangga dengan kepala yang sakit mendengar teriakan tadi dan membanting batal keras kesofa.

Ervan memilih meninggalkan kamarnya dari pada harus satu kamar dengan Tiara karena dia pria normal yang bisa saja tidak bisa menahan diri dengan sikap agresif kekasihnya itu.

next......

😀😀😀 TERIMA KASIH YANG SUDAH SUPPORT NOVEL INI MELALUI LIKE KOMENT VOTE ITU YANG MEMBUAT SEMANGAT AUTHOR. SEMOGA AUTHOR BISA UP TERUS TIAP HARI.

1
Hasni Jus
Buruk
Emma Ratna
Luar biasa
Emma Ratna
krg cocok visualnya ah thor.. 😁 yg ada dibayangan aq lbh ganteng dr ini soalnya.. hihihi
Fabian Adelard
Luar biasa
Diah Utoyo
bagus
Rini Kurniawati
ini gak salah ervan suka sama yg begitu,sama anak kmu aja gk nunjukin sayang nya pdahal bukan nya kmu nyari ibu buat adel....
Rini Kurniawati
aku nebak Riri bakal ktm Tiara sama cowok lain alias selingkuh
Rini Kurniawati
aku bru baca. aku suka nih cowoknya gak judes,biasanya cowok nya suka kasar
innoi nurazizah
Luar biasa
Sisi Tarsun San'ngisa
perempuan sakit jiwa dipacarin
Sisi Tarsun San'ngisa
kamupun harus mengakhiri, jangan mau ditekan, itu cewek ga bener
Sisi Tarsun San'ngisa
betul suarakan pendapat mu Abel, sudah tua kok pacaran mulu contoh buruk buat anak
Sisi Tarsun San'ngisa
mencintai tapi masih pacaran sama yang lain
Sisi Tarsun San'ngisa
cewek kayak soang nyosor melu
Sisi Tarsun San'ngisa
muna lu Ervan, laki-laki ga tegas
Sisi Tarsun San'ngisa
Anaknya pinter papanya blo'on
Sisi Tarsun San'ngisa
tuch dengerin ceramahnya ustadz, Duda cemen
Sisi Tarsun San'ngisa
lah emang bener kok, baru pacar bisa bebas keluar masuk rumah orang
Sisi Tarsun San'ngisa
idih sapa lu kok cemburu, suami bukan pacar juga bukan
Sisi Tarsun San'ngisa
Ervan juga cemen ga bisa jujur, Riri jauhin laki-laki begitu ngeselin aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!