NovelToon NovelToon
Mafia Kejam Dan Sistem

Mafia Kejam Dan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / CEO / Sistem / Perperangan / Romansa
Popularitas:37.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nrsl

Menceritakan tentang seorang gadis yang anggun dan lemah lembut, namun semenjak jiwa nya digantikan berubah menjadi kejam jika ada yang mengusiknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Mobil Cia

Cia memanyunkan bibirnya dengan tangannya yang bersedekap dada.

"Kak Iden nyebelin” ucap Cia.

"Salah siapa ga mau nurut" ucap Aiden tersenyum dengan satu tangannya yang mengelus surai Cia lembut, dan satunya lagi memegangi stir mobil.

"Tapi kan ga gitu juga kak, Cia kan malu" ucap Cia dengan meletakkan kedua tangannya di pipinya yang memerah. Aiden pun terkekeh dan mengangkat kedua bahunya acuh

"lissssh nyebelin" ucap Cia.

Sedangkan keberadaan Hana di kursi belakang mobil seperti tidak terlihat oleh Aiden dan Cia. Hana pun terkikik geli melihat perdebatan Aiden dengan Cia sedari tadi.

"Yang satu terlalu cinta, yang satunya gengsian" pikir Hana dalam hatinya, ia pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Flashback On

'"Masuk” ucap Aiden kepada Cia yang sudah membukakan pintu depan mobil.

"Ehh, Cia di belakang aja sama Hana, kak" ucap Cia lalu melangkah menuju pintu belakang mobil dan membukanya.

Braaak

Aiden menutup kembali pintu belakang mobil yang dibuka oleh Cia.

"Duduk di depan atau Kakak cium" Ucap Aiden sedikit mengancam.

"Engga kak... Aku mau di belakang sama Hana" ucap Cia kekeh.

Aiden tersenyum penuh arti, ia pun mendekat ke arah Cia. Cia menelan ludahnya kasar.

"Ini pasti hanya gertakan saja kan, gak mungkin kak Iden berani cium aku di tempat umum kaya gini kan" ucap Cia menerka-nerka dalam hatinya.

Kini mereka hanya berjarak satu jengkal saja. Cia pun mendongak menatap Aiden, karena memang Aiden sangat tinggi, Cia hanya seukuran pundaknya saja.

"Cia gak takut yaaa. Pokonya Cia mau duduk di belakang" ucap Cia masih kekeh.

Aiden menatap wajah cantiknya dengan lekat, lalu ia tersenyum penuh arti.

Cup

Aiden mencium pipi Cia di depan semua murid HHS yang masih berada di parkiran, tak terkecuali inti Cruel dan teman-teman Cia yang memang masih berada di sana.

Blush

Pipi Cia memerah seperti kepiting rebus, ia memelototkan matanya, cukup terkejut dengan tindakan Aiden yang menurutnya sangat berani.

"Ya Tuhan... Cia malu sekali, ingin rasanya Cia menghilangkan diri ke planet pluto" ucap Cia dalam hatinya. Cia pun berteriak setelah tersadar dari keterkejutannya.

"Aaaaaaaaaaa kak Iden" teriak Cia dengan menghentak-hentakkan kakinya. Lalu Cia pun langsung masuk ke dalam mobilnya.

Duuuk

"Aawwwssss" ringisan Cia karena keningnya kejedot pintu mobil. Cia pun refleks memegangi keningnya yang sakit.

Sontak Aiden refleks menangkup wajah cantik Cia.

"Apakah sakit, hmm?" Tanya Aiden lembut dengan matanya yang menatap Cia lekat.

Cia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, memang tidak sakit hanya kaget saja pikirnya.

Aiden pun mengelus lembut kening Cia yang sedikit memerah.

"Huuuuuh"

Cup

Aiden pun meniup kening Cia yang memerah lalu mengecupnya.

Deg deg deg

Detak jantung Cia berdegup dengan kencang, ia sungguh terpesona dengan sikap hangat dan lembut Aiden.

Aiden tersenyum menatap wajah cantik Cia, lalu ia pun mengelus pipi Cia dengan lembut.

"Ayo" ucap Aiden menyadarkan keterdiaman Cia.

Cia pun hanya menganggukkan kepalanya, dan langsung duduk di kursi depan mobil.

Sedangkan Hana, inti Cruel, dan teman-teman Cia menganga, mereka tidak menyangka bisa menyaksikan perhatian dan kelembutan Aiden untuk Cia.

"Anjiiiir... Sama Cia mah lembut banget"

"Kutub es sekalinya cair, bisa bikin meleleh, hehehe"

"Good luck bro. Semoga cinta lo cepat di terima"

"Benar-benar di cintai secara ugal-ugalan"

"Sama-sama beruntung sih ini mah"

Begitulah ucapan dari dalam hati mereka.

Flashback Off

...****************...

Apartemen Renan

"Wuuuuuuuh" Renan menghembuskan asap rokok dari mulutnya.

Saat ini ia sedang berada di balkon apartemennya, ia tengah memikirkan bagaimana caranya untuk menghabisi orang yang telah membuat gadisnya menangis tanpa diketahui oleh siapapun.

Renan pun mengambil handphone milik nya dan langsung menghubungi seseorang.

"Lo sudah cek keberadaan gadis itu?" Tanya Renan.

"Sudah bos"

"Dia ada di Cia Florist" ucap pria di sebrang telepon.

Renan tersenyum menyeringai.

"Bagus"

"Kita habisi dia malam ini" ucap renan dan langsung mematikan panggilannya.

Tut

"Malam ini, lo habis di tangan gue, hahaha" ucap Renan dengan tertawa jahat. Renan tidak tau saja jika Cia bisa lebih kejam daripada dirinya.

...****************...

Cia Florist

Saat ini Cia sedang duduk di sofa dengan Aiden yang ada di sampingnya, sedangkan Rara, Hana dan ibunya Hana yang bernama Hanum duduk di sebrang Cia.

"Ibu perkenalkan nama saya Cia pemilik florist ini" ucap Cia tersenyum lembut dengan mengulurkan tangannya.

Bu Hanum tersenyum.

"Kamu cantik sekali nak... Nama ibu Hanum" ucap Bu Hanum apa adanya dan membalas uluran tangan Cia.

"Terimakasih Bu atas pujiannya. Mmm... Mulai sekarang Bu Hanum bisa tinggal di sini bersama Hana, Cia akan mempercayakan florist ini pada Hana" ucap Cia tersenyum manis.

Bu Hanum tentu saja kaget, ia sungguh sangat senang.

”Apakah nak Cia tidak keberatan?" Tanya Bu Hanum.

Cia menggelengkan kepalanya.

”Tentu saja tidak”

"Nanti Hana akan di bantu oleh Rara dalam mengelola florist ini" ucap Cia.

”Terimakasih, nak. Kamu baik sekali" ucap Bu Hanum, ia sungguh sangat bahagia.

Cia tersenyum.

"Sama-sama Bu"

Hana terharu, ia sungguh sangat senang bisa terbebas dari Renata dan keluarganya yang jahat itu.

"Sekali lagi terimakasih, Cia" ucap Hana. Cia pun mengangguk dan tersenyum.

"lťs okeeey Hana"

Cia melirik kepada Rara.

"Ra... Minta tolong kerjasamanya ya" ucap Cia

Rara tersenyum.

”Baik Cia”

Aiden hanya diam dengan tatapannya yang tidak terlepas dari wajah cantik Cia. Sungguh Cia membuat ia jatuh cinta setiap harinya.

Ceklek

Pintu florist terbuka, terlihat Alex dan Beni dengan pakaian formalnya.

Rara yang melihat ada pembeli segera menemui dan melayaninya.

"Selamat sore. Ada yang bisa kami bantu?" ucap Rara dengan membungkukkan badannya,

"Saya mau memesan sebuket bunga Lily" ucap Beni.

"Baik kami akan mempersiapkannya" ucap Rara dengan mengajak Hana.

Sedangkan Alex tatapannya kini tertuju pada Cia.

"Kamu semakin cantik baby" ucap Alex dalam hatinya tak sadar senyuman terukir dari bibirnya.

Namun tatapan Alex menjadi datar kembali saat melihat Aiden duduk di samping Cia sedang menatap ke arahnya dengan wajahnya yang datar dan dingin.

"SI*LAN... Berani sekali dia duduk di samping gadisku" batin Alex dengan mengepalkan kedua tangannya kuat.

Aiden yang melihat Alex menatap Cia mengeraskan rahangnya, ia tidak suka gadisnya di tatap seperti itu.

"BRE*GSEK... Berani sekali dia menatap gadisku" batin Aiden.

Alex pun mendekat ke arah Aiden.

"Hai Aiden. Kita ketemu lagi" ucap Alex tersenyum penuh arti.

Aiden hanya diam dengan tatapan tajam dan aura dinginnya yang mendominasi. Sungguh jika tidak ada Cia, ia sudah memukul Alex.

Alex pun tersenyum smirk dan mendekat ke arah Aiden dan membisikan sesuatu.

"Saya akan merebutnya darimu" bisik Alex pada Aiden.

Aiden mengeraskan rahangnya, tangannya mengepal kuat.

"BRE*GSEK"

Bugh bugh bugh

Aiden memukul wajah Alex sampai sang empu terjatuh.

Cia menutup mulutnya kaget.

"Stop, kak"

"Apa yang Kak Iden lakukan?" Ucap Cia yang berusaha menghentikan Aiden.

Alex tersenyum menyeringai dengan menyentuh ujung bibirnya yang berdarah. la telah berhasil memancing amarah Aiden.

Nafas Aiden naik turun, ia sungguh sangat marah.

"Cia hanya milikku. Dia milikku" ucap Aiden dalam hatinya.

Namun kini aura dinginnya berubah menjadi aura membunuh saat melihat Cia mencoba membantu Alex untuk berdiri.

"KAU" ucap Aiden yang akan memukul Alex kembali.

"STOP, KAK. TOLONG JAGA SIKAP KAKAK, DIA PEMBELI DISINI" ucap Cia menghentikan Aiden dengan suara yang sedikit ia tinggikan.

Aiden diam, ia tidak menyangka gadisnya malah membela Alex, sungguh ia sangat kecewa terhadap Cia. la pun melenggang pergi dengan amarahnya tanpa melihat kearah Cia sedikit pun.

Cia mematung, hatinya berdenyut nyeri melihat kepergian Aiden, sungguh ia tidak bermaksud untuk membentak Aiden.

"Ya tuhaaaan.... Kenapa dadaku terasa sesak sekali" ucap Cia dalam hatinya dengan tangan yang memegangi dadanya.

Alex tersenyum smirk melihat kepergian Aiden.

"Cia akan menjadi milikku, Aiden" ucap Alex dalam hatinya.

Sedangkan yang lain, hanya diam menyaksikan.

"Permisi tuan" ucap Rara kepada Beni, yang membuat semua orang tersadar kembali.

"E-eh iya" ucap Beni.

"Ini bunga yang anda minta" ucap Rara dengan memberikan sebuket bunga Lily kepada Beni.

"O-oh iya terimakasih"

"Semua ini berapa mba?" Tanya Beni.

"200 ribu tuan" ucap Hana yang sudah stand by di kasir.

Beni pun segera membayarnya dan mendekati tuannya.

"Tuan, bunganya sudah siap" ucap Beni pada Alex.

"Hmm... Sebentar" ucap Alex, dan pandangannya kini beralih pada Cia.

"Apakah kamu tidak mengingatku?" Tanya Alex pada Cia.

Cia mengernyitkan dahinya. la memang tidak bisa mengingat orang yang di depannya.

"Saya sempat hilang ingatan beberapa minggu lalu. Jadi mohon maaf jika saya tidak mengingat anda tuan” ucap Cia.

Deg

Alex terkejut apa yang terjadi dengan gadisnya belakangan ini, sehingga sampai mengalami lupa ingatan. Sungguh ia sangat tidak berguna sekali pikirnya.

Alex pun memperkenalkan dirinya.

"Namaku Alexander Rolf, panggil saja Alex" ucap Alex dengan mengulurkan tangannya.

"Kak Alex?" Ucap Cia, sungguh ia benar-benar tidak bisa mengingatnya.

"Ale, apakah dulu aku mengenal orang ini?" Tanya Cia pada sistem Ale.

[Dari data sistem, dia hanya bertemu denganmu selama satu kali, waktu umurmu masih 4 tahun Cia]

"Oalah... Gimana aku inget orang ketemu waktu kecil. Mana cuma sekali Iagi" ucap Cia dalam hatinya.

"Eheeem" deheman Alex menyadarkan Cia kembali.

"E-eh, maaf kak Alex. Aku memang tidak mengingat Kakak. Aku Felicia Baskara, panggil saja Cia" ucap Cia dengan membalas uluran tangan Alex.

Alex tersenyum.

"Tidak apa-apa jika kamu tidak mengingatku Cia. Namun... Kamu harus tau, kamulah cahaya di hidupku, Cia" ucap Alex dan langsung melenggang pergi di ikuti Beni dengan meninggalkan Cia yang penuh dengan tanda tanya.

...****************...

Markas Cruel

"AAAAAAAAAHHHH BRE*GSEK"

Bugh bugh bugh

Prang

Aiden sedang meluapkan emosinya saat ini dengan memukul-mukul dinding dan kaca sampai tidak terasa tangannya berdarah.

Inti Cruel yang melihat Aiden menatap tidak percaya, apa yang terjadi dengan sahabat mereka pikirnya. Setelah mengantarkan Cia kenapa sahabatnya jadi seperti ini.

"STOP, AIDEN. APA YANG LO LAKUIN HAH" ucap Bima membentak.

Aiden tidak mendengarkan Bima, ia masih dikuasai dengan amarahnya.

Bugh bugh bugh

"Gimana ini Bim?" Tanya Aldino.

"Kalo di biarin, bisa-bisa markas ini hancur" ucap Galang.

Plak

Aldino menepuk bibir Galang.

"Lo harusnya khawatir sama sahabat lo ogeb. Markas roboh, bisa di bangun lagi sama Aiden" ucap Aldino.

"Sssssshhhh... Sakit ogeb" ucap Galang, ternyata begini rasanya bibir yang di tepuk, sakit juga pikirnya.

"Panggil Cia, Bim" ucap Aldino yang tiba-tiba muncul ide seperti itu.

"Gue ga punya nomernya" ucap Bima.

"Aelah... Liat noh hp nya si bos ada di meja... Cepetan panggil" ucap Galang dengan mendorong-dorong tubuh Bima.

Bima pun yang mengerti segera mengambil hp Aiden, dan mencari kontak Cia. Ada satu nomer yang ia pikir itu adalah Cia karena bernama 'my world', ia pun langsung menghubungi nomer tersebut.

"Halo kak Iden"

Ah ini memang Cia pikir Bima.

"Cia... Ini gue Bima. Buruan ke markas Cruel, sebelum Aiden terluka parah" ucap Bima.

"Aku kesana kak. Share lokasinya" ucap Cia khawatir.

Tut

Cia mematikan panggilan teleponnya, Bima pun langsung mengirim lokasi markas Cruel pada Cia.

Bersambung

1
Suzana Diro
Yaya ni baru betul jangan tinggalkan musuh walaupun seorang

nanti akan menyusahkan

good job

athor teruskan berkarya
princess Halu
pasangan yang sadis
Cristina Dikir
luar biasa
Najwa Ayu astuti
terimakasih Thor udah up 2 hari ini 🥰🥰🥰😘😘
Amika Avera Athalia
Luar biasa
Nur Khayati
suka selalu penasaran sama up selanjut nya
Ayu Dani
aaah dasar bodoh knp milih mbelain orang kesel gue Sama cia
Ayu Dani
bluuuus wkwkwkwk
Ayu Dani
haddew sembuhin dong traumanya thor masa mafia bgtu
caca
Bagus👍
Ayu Dani
kiu kiu like like like like like
Ayu Dani
wah keren suka suka suka suka
Ayu Dani
akoh mampir Thor
***vivi_Luf***
o begitu ceritanya alex, tpi cia ya mana ingat kan umur aja 4 tahun.. aku aja sendiri kemaren ngapain aja lupaa sudah.. 😆😆
Ida Rohani
/Determined//Angry//Determined//Angry//Panic/ayo semangat terus thor
Travel Diaryska
bagus author, lanjutkan. semangattt
Aryanti endah
Luar biasa
Nur Khayati
seruuuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!