Aiu Himmler harus menanggung semua atas apa yang dia lakukan di masa lampau. Tak punya belas kasih dan sombong waktu duduk di bangku sekolah berimbas pada kehidupannya setelah dia mulai bekerja.
Dulu ada seorang murid laki laki pindahan dari korea, penampilannya bisa di bilang di bawah rata rata. Gemuk sipit dan semua yang berbau bau aneh melekat pada dirinya. Kang Joong Woo, dia laki laki yang tak pernah mengenal rasa benci kepada sesama, penuh dengan belas kasih dan kebaikan.
Namun semua itu berubah karena perlakuan Aiu terhadapnya.
Dia di buly habis habisan setelah berani menyatakan perasaannya kepada Aiu.
Di situlah Joong Woo yang selalu menebar senyum, seketika tak pernah terlihat sama sekali.
Beberapa tahun kemudian Aiu di pertemukan kembali dengan Joong Woo yang sudah berubah.
Tetapi Aiu di tuntut untuk merubah penampilannya di depan Joong Woo.
"Kau pasti akan menyesal ketika tahu siapa perempuan ini sebenarnya"
Apa yang sebenarnya terjadi?
Baca kisah mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMaeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Musuh Bebuyutan
Pyar!
Semua mata tertuju kepada Mr.Choi yang sudah jatuh tersungkur di lantai.
Aiu membungkam mulutnya yang menganga dengan kedua tangan setelahnya dia mengalihkan pandangan ke arah Joong Woo laki-laki itu terlihat penuh dengan amarah aura di sekitarnya terlihat menggelap.
Min Joon yang baru saja masuk terpaku saat melihat Mr.Choi sedang memegangi pipi sambil mengucapkan sumpah serapah kepada Joong Woo.
Min Joon menatap Joong Woo dengan penuh kebingungan dia tak menyangka kalau Joong Woo akan berbuat senekat itu. Min Joon mempercepat langkahnya mendekati Joong Woo mencoba menenangkan laki-laki itu.
"Presdir tenangkan dirimu."
Joong Woo mengalihkan pandangannya ke arah lain menghela nafas panjang untuk menetralkan perasaannya, tak lama kemudian ujung matanya tertuju kepada Aiu yang masih berdiri di ujung meja dengan penuh ketakutan.
Joong Woo tidak menyangka kalau apa yang baru saja dilakukan membuat Aiu ketakutan.
"Hei Joong Woo apa kau sudah kehilangan akal sehatmu!" umpat Mr.Choi, beberapa anak buah Mr.Choi terlihat berkerumun dan membantu lelaki paruh baya itu beranjak berdiri.
"Kaulah yang membuat akal sehatku hilang!"
Mr.Choi beranjak berdiri dengan bantuan anak buahnya, matanya menajam mengerucut ke arah Joong Woo.
"Kau sudah gila! kau berani mempermalukan diriku didepan semua orang! ingat kau akan kehilangan proyek kali ini" ucap Mr.Choi dengan nada Berat diselipi sebuah kemarahan yang sangat mendasar.
Joong Woo menanggapinya dengan santai bahkan senyum tipis menghiasi bibirnya.
"Aku tidak takut kehilangan proyek darimu! kita lihat... kau membatalkannya hari ini maka tiga hari, bukan! sehari setelah ini aku pastikan kau akan datang sendiri kepadaku" Joong Woo berjalan ke sisi meja menghampiri Aiu melepaskan jas lalu menggunakannya untuk menutupi punggung perempuan itu.
Tubuh Aiu tersentak dia tersadar dari lamunannya. Aiu menoleh melihat Joong Woo yang sudah berdiri di belakangnya laki-laki itu kemudian membawa Aiu keluar dari ruangan.
"Kita pergi dari sini" ucapnya kepada Aiu.
"Kau benar-benar sialan Joong Woo! kau lihat saja aku akan membuat perhitungan denganmu!" gumam Mr.Choi.
Aiu, Joong Woo dan Min Joon kemudian pergi meninggalkan tempat itu mereka berjalan melewati koridor ekspresi wajah Aiu terlihat pucat dia masih ketakutan terus membayangkan kejadian di mana Joong Woo memukul Mr.Choi tepat di depan matanya.
Aiu tak menyangka sebelumnya kalau Joong Woo bisa sampai bertindak sedekat Itu. Joong Woo yang dulu dikenalnya lemah lembut penurut dan baik kini benar-benar terlihat arogan dan mengerikan.
Beberapa orang terlihat berbondong-bondong berjalan masuk dari pintu lain dengan seorang laki-laki yang berjalan di depan mereka seolah laki-laki itu seperti adalah pemimpin di antara mereka.
Ujung mata Joong Woo langsung mengerucut ketika melihat sosok laki-laki bertubuh tegap tinggi dengan aura dingin yang melingkupi tubuhnya.
Mereka berpapasan, Joong Woo menghentikan langkahnya begitu juga dengan laki-laki itu.
Akspresi wajah kedua laki-laki yang sedang berhadap-hadapan itu terlihat tenang namun aura di antara mereka terlihat mengerikan.
Aiu yang terus berjalan sembari menunduk menyembunyikan wajahnya terus melangkah maju tanpa memperhatikan ke depan hingga Joong Woo yang sudah berdiam diri di depannya pun tak menyadarinya Aiu menabrak punggung Jung Woo seketika.
Bruugh!
"Aduh! Maaf presiden" Aiu mendongak sembari mengusap keningnya.
Aiu terdiam ketika melihat Joong Woo berdiri mematung seolah ada sesuatu yang menghalangi jalannya, Aiu yang berdiri di belakang memiringkan tubuh ketika ingin memastikan siapa orang yang sedang bediri di depan Joong Woo.
Aiu terdiam menatap laki laki yang berdiri di depan Joong Woo, dia terlihat tampan namun aura gelap melingkupi tubuhnya. Laki laki itu tak sendirian ada sekitar 4 atau 5 orang yang berdiri di belakangnya mengenakan setelan jas hitam rapih dengan dasi yang senada.
"Siapa dia?" gumam Aiu dalam hati.
"Kang Joong Woo... berapa hari kita tidak bertemu? setelah kau sibuk mengurus perusahaan Ibumu. Aku jarang sekali melihat batang hidungmu" tatapannya terlihat santai namun sangat menjengkelkan.
"Aku sedang tidak bersemangat untuk melayanimu berkelahi. Jadi menyingkirlah jangan menghalangi jalanku!" suaranya terdengar tenang tetapi Joong Woo dengan kuat seperti menahan amarah di dalam hatinya.
Mereka berdua selalu berkelahi untuk hal kecil, semenjak Joong Woo berubah dan berani masuk ke sekolah lagi dia di pertemukan dengan Nam Yong Jun.
Laki laki yang berdiri di depan Joong Woo selalu menjadi rivalnya ketika dia menginjakkan kakinya di bangku SMA salah satu sekolah ternama yang ada di Korea.
Yong Jun tipikel orang yang tak mau kalah, meskipun dia tahu apa yang dia perbuat itu adalah salah dia tak mau menghiraukan itu selama dia merasa senang. Yong Jun juga picik ketika dulu mengikuti suatu perlombaan atau hal apa pun baik di sekolah atau di lingkungannya, dia tak ingin kalah dari lawannya.
Joong Woo yang saat itu tidak pernah mau ditindas lagi mulai berani melawan bahkan dia berani mengajak lawannya untuk berduel.
Joong Woo tak ingin di bully lagi maka dari itu dia memutuskan untuk melawan semua orang yang berani menyentuhnya.
Laki laki itu terkekeh sinis kemudian ketika ingin membalas ucapan Joong Woo pandangannya teralihkan kepada Aiu yang sedang mengintip dari balik tubuh Joong Woo.
Joong Woo menolehkan sedikit kepalanya untuk memastikan bahawa Aiu lah yang sedang menjadi pusat perhatian Nam Yong Jun.
Mata Aiu terbelalak dia terkejut merasa ketakutan saat matanya bertemu dengan mata Yong Jung hingga tanpa sadar dia kembali bersembunyi di balik tubuh Joong Woo, Aiu juga menggerakan tangannya mencengkeram lengan jas Joong Woo dengan kuat.
Joong Woo paham bahawa Aiu ketakutan ketika Yong Jun menatapnya tajam seakan tatapan itu terlihat seperti seekor hewan buas yang sedang menatap mangsanya.
Sementara Min Joon hanya diam karena tak ingin memperkeruh masalah.
Joong Woo berusaha untuk bersikap tenang.
"Menyingkirlah, kau menghalangi jalanku!" nada bicaranya terdengar tenang penuh dengan ancaman.
Seorang bodyguard yang berdiri di belakang Yong Jun terlihat bergerak melangkah ke arah Joong Woo dia ingin mengingatkan Joong Woo agar bersikap sopan dengan Tuannya, namun dengan cepat Yong Jun menggerakkan tangan menghentikan anak buahnya.
"Santai, ini bukan waktu yang tepat untuk berkelahi dengannya!" Yong Jun menatapnya dengan tatapan meremehkan.
"Walau bagaimana pun juga aku bukan laki laki pengecut yang menyerang lawan ketika dia sedang terluka" Yong Jun mengangkat kepala menatap sinis ke arah Joong Woo.
Joong Woo menggertakkan giginya dengan kuat hingga terlihat urat halus di pelipisnya.
"Kau ingin mangajakku berkelahi hanya karena kau tidak mendapatkan tender ini?" Joong Woo tersenyum sinis membuat Yong Jun terbakar emosi.
Nafasnya memburu aura mengerikan semakin kental terasa di antara mereka.
Min Joon sempat melirik ke arah Joong Woo dia melihat laki laki itu masih tenang dan bisa mengendalikan diri dengan baik.
Akan tetapi Aiu mulai tidak tenang setelah mendengar percakapan mereka yang menyebut kalau Joong Woo sedang terluka seolah laki laki yang berdiri di depannya Joong Woo itu sedang mengancam.
Dengan kepolosannya Aiu kemudian menarik lengan jasnya dan berucap dengen lembut.
"Presdir, bisakah kita kembali. Ini sudah larut" suaranya bergetar membuat Joong Woo yang mendengarnya tidak tega.
Joong Woo tanpa mengatakan sepatah kata pun melangkah maju memaksa Yong jun berdiri depan menyigkir dengan sendirinya.
Aiu, Joong Woo dan Min joon berjalan melewati Yonh Jun begitu saja.
Pandangan Yong Jun saat itu selalu fokus ke Aiu, sebenarnya bagi Yong Jun penampilan Aiu sama sekali tak menarik baginya tetapi yang membuat dirinya tertaik adalah karena perempuan itu berada di samping Joong Woo.
Mereka bertiga berjalan semakin menjauh namun tatapan Yong Jun tak pernah lepas dari mereka.
"Cari tahu siapa perempuan itu."
"Iya Tuan" sahut anak buahnya dengan di barengi sebuah anggukan kepala patuh.
Semangat dan sehat sllu..
dia berkorban lagi untuk Joong woo
ayo Joong woo kejar Aiu ke jakarta...