NovelToon NovelToon
My Possessive Love

My Possessive Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:600k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

"Bagaimana jika orang tua kita tahu kita pernah memiliki hubungan?"

"Jangan sampai mereka tahu, ingat hubungan kita sudah berakhir! Sekarang, kamu sudah di miliki orang lain!"

"Hubungan rahasia kita, masih bisa berlanjut bukan, Chiara?"

Rajendra dan Chiara kembali bertemu setelah tujuh tahun lama nya mereka berpisah. Pertemuan keduanya, menjadi masalah baru. Di tambah, Rajendra kembali tak seorang diri, melainkan bersama calon tunangannya.

Hubungan Rajendra dan Chiara di masa lalu sangat dekat, sampai orang tak mengira jika keduanya memiliki hubungan yang sangat spesial. Naasnya, hubungan keduanya kandas.

Sekarang keduanya kembali bertemu, mencoba memahami posisi masing-masing dengan menjadi sepupu yang baik. Namun siapa sangka, jika Rajendra tak mau melepas Chiara yang pernah bertahta di hatinya.

"Aku tidak pantas untukmu, tapi aku sakit melihatmu bersama yang lain,"

Di saat cinta mereka bersatu, akan kah orang tua Chiara dapat menerima Rajendra yang hanya seorang anak angkat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih ada rasa?

Rajendra menghentikan mobilnya di sebuah rumah bertingkat dua, ia lalu turun dari mobilnya dan melangkah mendekati pintu. Ia lebih dulu mengetuk pintu dan menunggu seseorang keluar. Tak lama, terbuka lah pintu kayu bercat putih tersebut oleh seorang wanita paruh baya yang memandang sinis ke arahnya.

"Ngapain kamu kesini?"

"Mana Berlina?" Tanpa menjawab, Rajendra langsung mencari keberadaan Berlina.

"Tidak ada." Wanita paruh baya itu berniat menutup pintu, tetapi Rajendra langsung menghalanginya dan mendorong pintu dengan keras.

"Kau ...."

Tanpa meminta izin lebih dulu, Rajendra masuk ke dalam rumah dan berlari menuju kamar yang terletak paling pojok. Ia langsung meraih handle pintu dan menekannya. Namun, sangat di sayangkan pintu itu justru terkunci.

"Keluar gak! Gak sopan banget kamu masuk kr rumah orang sembarang!" Ucap Mia selaku ibu tiri Berlina.

"Mana kuncinya?" Tanya Rajendra dengan tatapan dingin.

Mia melipat tangannya di depan d4da, ia menatap Rajendra dengan tatapan tajam. "Untuk apa? Mau jadi pahlawan lagi kamu huh? Berlina sedang di hukum oleh ayahnya, dia tak akan bisa keluar sebelum hari esok. Jadi, percuma kamu datang untuk menyelamatkannya."

"DIMANA KUNCINYA!" Sentak Rajendra dengan tatapan penuh emosi.

Mia sedikit tersentak kaget, "Kuncinya gak sama saya! Ada sama suami saya, dia lagi dinas keluar kota dan entah kapan pulang!" Balas Mia tak kalah kesal.

Rajendra terdiam sejenak, ia menatap pintu di hadapannya. Tanpa pikir panjang, ia langsung memundurkan langkahnya dan mencoba mendobrak pintu itu. Sekali, dua kali, akhirnya pintu itu berhasil Rajendra buka.

BRAK!!

"Berlin!" Rajendra melihat tubuh seorang gadis yang terkapar tak berdaya di lantai. Ia melihat banyak d4rah di lantai dan juga wajah lebam yang gadis itu terima. Tanpa pikir panjang, Rajendra langsung mengangkat tubuh gadis itu dalam gendongannya dan membawanya pergi ke rumah sakit.

Singkatnya, Berlina langsung di tangani para tenaga medis. Sementara, Rajendra menunggu di depan ruang UGD dengan harap cemas. Pandangannya menatap lurus kedepan, jantungnya berdebar kencang penuh rasa khawatir.

"Tuan Jendra,"

Rajendra menoleh, menatap pria berjas dokter yang baru saja kekuar dari ruang UGD. Bergegas, Rajendra beranjak dari duduknya dan mendekati dokter itu untuk mengetahui keadaan Berlina lebih lanjut.

"Sudah berulang kali Nona Berlina mendapat kekerasan, ini sudah tidak bisa di maklumi lagi. Apa anda tidak mau melaporkan orang tuanya ke pihak berwajib?"

"Berlina tidak mau, dia tidak ingin ayahnya di penjara." Jawab Rajendra dengan pandangan lurus kedepan.

Dokter itu menghela nafas pelan, "Saya harap, anda dapat segera membawanya pergi dari rumah itu. Kasihan dia, banyak luka yang ia dapatkan. Hanya anda, yang bisa menemaninya." Dokter menepuk pelan bahu Rajendra.

"Anda bisa melihatnya ke dalam, kalau begitu ... saya pergi dulu." Dokter itu berlalu pergi, meninggalkan Rajendra yang tetap berdiri di sana.

Perlahan, Rajendra mulai melangkahkan kakinya mendekati Berlina yang saat ini sudah sadar. Seolah tak merasakan sakit, gadis itu tersenyum melihat kedatangan Rajendra. Memang sebelum pingsan, ia sempat menghubungi Rajendra dan meminta tolong pada pria itu.

"Sudah lebih baik?" Tanya Rajendra.

Berlina mengangguk, "Sudah, terima kasih sudah membawaku kesini."

"Sama-sama,"

Rajendra memilih duduk di kursi, menatap ke arah berbeda. Sampai, tiba-tiba Berlina kembali bertanya h yang membuat Rajendra mematung.

"Kamu mencintai adik sepupumu yah?"

Rajendra menoleh, menatap bingung ke arah Berlina yang tersenyum. Tanpa dia pahami, gadis itu tersenyum paksa ke arahnya.

"Jangan asal bicara. Cepatlah sembuh, jangan sampai kamu mimisan lagi." Balas Rajendra singkat.

Berlina merubah tatapannya, ia menatap langit-langit ruangannya dan menghela nafas pelan. "Jangan memaksakan diri Dra, aku tidak papa. Jangan mengasihani ku terus, kamu sudah banyak membantuku."

"Memangnya kamu mau menikah dengan pria tua yang nenek sihir itu jodohkan huh?" Desis Rajendra kesal.

Belrina tertawa kecil mendengar panggilan Rajendra untuk ibu tirinya, "Tentu saja tidak, aku akan mencari sosok pria yang nantinya akan membawaku pergi dari rumah itu."

Rajendra menghela nafas pelan, ia kembali menatap Berlina. "Apa yang terjadi sampai ayahmu semarah itu lagi padamu?"

Berlina menaikkan bahunya acuh, "Entah apa yang nenek sihir itu katakan pada ayah hingga membuatku terfitnah. Yah, ayah lebih sayang anaknya yang lain ketimbang aku."

Rajendra menatap luka di pipi dan bibir gadis situ, dia tahu itu rasanya sangat sakit. Bahkan, tubuh Berlina juga penuh dengan lebam. Rajendra mengingat bagaimana dirinya dulu di perlakukan sama seperti Berlina oleh kedua orang tua angkatnya.

"Dra, kamu beneran suka gak sama adik sepupumu itu? Aku lihat tatapanmu ke dia itu berbeda sekali. Jangan memaksakan diri untuk bertunangan denganku. Perjanjian bunda dan Tante Tara tak perlu di perdulikan, kamu berhak menentukan hidupmu sendiri." Ucap Berlina yang masih mencari apakah yang ada di pikirannya benar atau tidak.

"Apa otakmu itu bergeser hingga berbicara aneh-aneh? Diamlah Berlina, jangan bahas lagi. Aku dan Chiara tak punya hubungan, kami hanya sebatas sepupu. Jangan banyak pikiran, aku keluar dulu sebentar mengurus kamar rawatmu."

Berlina menatap kepergian Rajendra, raut wajahnya pun berubah. Berulang kali Rajendra menolongnya, dan membuatnya menjadi berharga. Sejak ibunya meninggal, Berlina merasa hidupnya hancur. Namun, kehadiran Rajendra beserta keluarganya membuat Berlina merasa ada secercah pelangi dalam kehidupannya.

Tapi kemarin, saat dirinya melihat tatapan Rajendra pada Chiara, membuat dirinya yakin jika ada sesuatu di antara keduanya.

"Apa yang kamu sembunyikan Dra? Aku lihat tatapan cinta kamu untuknya, tapi kenapa kamu masih mengelak?" Lirih Berlina.

.

.

.

Ini adalah hari pertama Chiara akan bekerja, ia sudah siap dnegan pakaian kantornya yang di pilihkan sang Mami. Sungguh, Chiara tak pernah suka memakai rok dan memakai riasan walaupun tipis. Ingin rasanya ia mengganti pakaiannya, tapi dia juga takut terkena amukan Serra.

"Oke, hari pertama kita akan mengasilkan pundi-pundi uang untuk berfoya-foya. Semangat Chia!"

Chiara menyemangati dirinya, ia masuk ke dalam gedung perusahaan dan berniat akan menaiki lift. Karena lift yang sudah penuh, terpaksa Chiara harus menunggu giliran. Sejenak, ia memperhatikan jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

"Hahah aku terlambat!" Guman Chiara dengan senyuman mengembang.

Tapi tiba-tiba, seseorang menarik tangannya masuk ke dalam lift khusus para petinggi perusahaan. Siapa lagi kalau bukan Rajendra? Bahkan, mereka hanya berdua saja di dalam lift.

"Kamuuu!" Mata Chiara seolah hampir keluar melihat keberadaan pria tampan yang saat ini mencengkram lengannya.

Rajendra menunduk, menatap Chiara yang sedang mel0t0tinya. "Apa kabar Nona manis?"

"Ciih! Urus saja calon tunangan manismu itu Bang Sajen! Dari pada abang jadi pria gataal disini!" Desis Chiara.

Rajendra tersenyum, "Kamu masih ada rasa denganku yah?"

"Heuh? Rasa? Rasa pare maksudnya huh?!"

__________

Triple yah😆

1
Rosy
yg di tunggu tunggu ..jadi bayangin betapa pusingnya semua orang dg kelakuan duo cadel..eh tiga Ding sama anaknya Chio 😂
Rosy
owalah..kirain istrinya Chio sudah melahirkan..ternyata belum ya..bakalan terjadi huru hara kalau usia mereka sepantaran..bocil satu aja udah rame apalagi ini nanti tiga 😂
Rosy
mana ada kaya kapok untuk yg gituan Serra..wanita juga ada kok yg suka gitu..katanya kapok karena melahirkan itu sakit tapi nyatanya anaknya bisa lebih dari satu atau dua 😂
Rosy
untuk pertama kalinya emang sakit Chia..beda kalau yg nen itu bapaknya 🙈🤣
nyaks 💜
gak....
tpi amat siap 😂😂
ahhhhhh menunggu si bocil² cadel buat kepala para kakek nenek puyeng 🤣🤣
nyaks 💜
sabarrrrrr Jen... lagi otw nih
nyaks 💜
😂😂
nyaks 💜
apakabar kambingnya Chio??? 😂😂
Darmawati Pachri
timun emas kali Kaisar
Darmawati Pachri
/Sob//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Azda Syafril
duh chia bilangnya penguntit tanpamu... klo suami dengar,, cemburu dong .. tampanan ciapa diantara suami mu, papi mu atw c penguntit itu ...
sabar eaaa sajen... moga marga mu segera terungkap.... dn bikin papimu mingkem ...
Hilya Nur
Loh kok cuma dua Thor tiga dong satunya anaknya chio
Maharani Rani
lanjutt
jumirah slavina
Dean : enak... gimana donk

Serra : suruh Jumi yg hamil gih

Dean : dia cuma cinta uang'ku aja tp gak mau hamil dan gak mau ngurus Aku

Otor : dasar Jumi istri durjana !!!

Jumi : buahahahahahahahahahaaaaa 🤣🤣
Aditya hp/ bunda Lia
asiaaap ...
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Mantuull 🥰🥰🥰
Ita rahmawati
aku tuh terharu banget sm cintanya bang sajen ke chia loh 🤗🤗
Eni Istiarsi
ya ampun Bang Sajen.. hobby banget sih ngirish bawang... bentar lagi Bang,abang bisa menyematkan marga itu... bentar lagi,lagi dikekepin sama othor soalnya
Bu Kus
sebagai seorang tua pasti Dean takut anak gadisnya di permainkan
Bu Kus
wah pasti seru yang dewasa aja seru apa lagi anak muda tambah seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!