Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
"Maaf ya dek. tadi kakak ribut di depan kamu" ujar Anya
"Gak papa kak. wajar kalo kakak marah, siapa yang mau juga di hina kaya gitu kak. Aku bersyukur sekarang kakak udah bisa bela diri sendiri" ujar Lintang
"Makasih ya udah selalu ngertiin kakak" balas Anya
"Iya kak. gak papa" ucap Lintang
"Emmm... mau beli Es Cream dulu gak?" tanya Anya agar suasana tidak canggung
"Mau mau" jawab cepat Lintang
Walupun Lintang kadang bersikap dewasa dan selalu berbicara dengan Anya dengan sikap dewasanya, namun Lintang hanyalah anak berusia 12 tahun yang masih ingin bermain dan memakan Es Cream kesukaannya.
Anya pun kembali tersenyum dengan tingkah lucu Lintang, Anya membelokkan mobilnya ke Store Es Cream yang cukup terkenal saat ini.
Mereka keluar dari mobil dan masuk ke dalam Store Es Cream, Lintang terlihat gembira melihat jajaran rasa Es Cream yang banyak.
"Mau rasa Es Cream yang mana?" tanya Anya
"Sebentar kak" jawab Lintang
Anya hanya tersenyum dan menunggu adiknya memilih rasa Es Cream apa yang dia pilih.
"Saya Es Cream Rasa Matcha mbak" ucap Anya kepada pelayan es cream.
"Baik kak, adiknya mau Es Cream rasa apa?" balas pelayan es cream
"Mau yang mana?" tanya kembali Anya
"Aku mau rasa Taro sama Coklat" jawab Lintang
"Itu aja mbak" ucap Anya
"Baik, Es Cream Matcha 1 dan Es Cream Combo Taro Dan Coklat 1!" ujar pelayan
"Iya mbak itu saja" balas Anya
Pelayan es cream pun langsung membuat pesanan mereka, dan Anya melihat ke arah Lintang yang seperti masih melihat lihat rasa Es Cream yang lain.
"Mau tambah lagi Es Cream nya?" tanya Anya
"Engga kak nanti aja" jawab Lintang sambil tersenyum
Anya langsung mengacak acak rambut Lintang karena gemas.
"Eh iya kakak hampir lupa, kita potong rambutnya ya, udah panjang gini" ujar Anya
"Iya kak" balas Lintang
"Dari sini kita potong rambut ya"
Lintang pun hanya mengangguk menyetujui ucapan Anya
5 Menit Kemudian
Pesanan mereka sudah jadi dan Anya langsung memberikan Es Cream Lintang dan langsung pergi dari sana.
50 Menit Kemudian
Mereka sampai di rumah tepat jam 7 malam
Mereka langsung masuk ke dalam rumah dengan membawa semua belanjaan Lintang, mereka sampai bulak balik 3 kali untuk membawa belanjaan Lintang yang sangat banyak.
"Cape banget" lesu Lintang sambil merebahkan tubuhnya di sofa
"Yaudah kalo gitu, kakak mandi duluan ya terus nanti kamu ya. Takutnya ada yang anter barang nanti" ucap Anya
"Siapa kak" balas Lintang
Anya pun berjalan ke lantai 2 untuk membersihkan dirinya, karena tubuhnya sudah sangat lengket dengan keringat.
20 Menit Kemudian
Anya turun dari kamarnya dan melihat sudah ada 3 pekerja dari IKEA untuk memasang semua Furniture yang di beli Anya di sana.
"Malam mbak" ucap salah satu pegawai IKEA
"Malam pak" balas Anya
Mereka pun lanjut mengerjakan pekerjaan mereka, Anya menghampiri lintang yang sudah tepar di sofa ruang keluarga.
"Dek" ucap Anya sambil menepuk pipi Lintang
Ughhh..... Lintang membukakan mata dengan malas dan melihat Anya ada di sampingnya.
"Mandi dulu sana. Udah mandi tidur di kamar kakak dulu, nanti kalo udah beres Kakak bangunin" ujar Anya
Lintang mengangguk dan berjalan ke kamar Anya dengan lemas karena baru bangun tidur.
Anya melihat Lintang yang bejalan menaiki tangga sambil menempel di dinding karena baru bangun tidur, anya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuan adiknya itu.
Setelah melihat Lintang Anya langsung bejalan ke arah dapur untuk mengambil minuman dan makanan ringan untuk para pekerja IKEA.
**
"Maaf tante, saya harus segera pergi karena ada kerjaan mendadak jadi saya tidak bisa mengantarkan kalian pulang" ujar Aldi
"Gak papa nak Aldi, Tante ngerti ko" balas Ratna
"Yasudah kalau begitu saya pergi terlebih dulu Tante, maaf saya jadi gak enak" ucap Aldi
"Tidak apa - apa nak Aldi. Silahkan nak Aldi, tak apa" balas Ratna
"Kalau begitu saya permisi Tante. Aku pergi dulu" ucap Aldi sambil melihat ke arah Devia
"Iya mas. Terima kasih untuk hari ini" balas Devia
Aldi pun hanya menganggukkan kepalanya dan langsung pergi meninggalkan mereka di depan restoran.
"Kita pulang pesan taksi online aja, mas Aldi tadi udah transfer buat ongkos pulang" ujar Devia
"Memang menantu yang sempurna" ujar Ratna
Vian dan Bila hanya diam, mereka berdua juga awalnya seperti itu di puji - puji oleh Ratan.
Namun setelah menikah Ratna berubah menjadi mertua yang sangat sinis jika tidak di turuti keinginan nya.
"Yaudah mamah Tono sama Devia satu mobil, kalian mobil satunya lagi ya" ucap Ratna
"Iya mah" balas malas Doni
Doni dan yang lainya sudah malas berbicara dengan Ratna kecuali Devia.
Karena mereka sudah muak dengan Ratna yang terus terusan memuji Aldi.
Saat makan pun Ratna terus memuji Aldi tanpa henti dan dia juga menceramahi Tono karena, kenapa bisa dia menikahi Anya, wanita tidak tau diri itu.
Entah berpa kali Ratna terus menyebut Anya sebagi wanita tidak tau diri dan tidak tau untung.
Mereka semua hanya diam, kecuali Aldi dan Devia terus tersenyum karena terus di puji oleh Ratna.
Tin!! Tin!!
Kedua taksi online pun datang, mereka langsung masuk ke dalam taksi online dan melaju pulang.
"Mas gimna kalo kita pisah rumah aja sama Mamah gimna? Aku udah gak kuat" ujar Bila
"Iya, aku cape juga di sindir - sindir terus sama Mamah" balas Vian
"Tapi kalo kita pindah, kita mau ngontrak di mana?" tanya Wini
"Kita bisa beli aja rumah di perumahan. bisa di cicil sampe 10 Tahuan" ujar Dion
Dion seperti nya menyetujui usulan untuk pindah dari rumah orangtuanya.
"Tapi gimna kalo Mamah gak setuju" tanya Wini
"Mamah pasti setuju" jawab Dion
"Lo tau dari mana kak?" tanya Wini
"Kakak denger kemarin dari mulut Mamah langsung, kalo setelah Devia nikah sama Aldi kita akan di suruh buat ngontrak aja. Biar beban Aldi gak terlalu banyak" jawab Dion
"Lo yakin Mamah ngomong gitu?" tanya Wini kembali
"Yakin. Besok kita ngomong sama Mamah, tapi sebelum itu Kita ke Perumahan itu aja dulu" ujar Dion
"Perbulan nya berapa?" tanya Vian
"5 juta per bulan, buat cicilan selama 10 tahun" jawab Dion
"yaudah kita sekarang ke sana aja" ucap Vian
Mereka sudah yakin akan pergi dari rumah Ratna.....
