Jennaira adalah putri kandung dari keluarga bangsawan Bakari. Ia terlahir dari rahim istri kedua Aston Bakari yang bernama Jenny. Ibu kandung Jennaira tersebut adalah cinta pertama Aston. Jenny terlahir dari trah rakyat jelata, bukan berdarah bangsawan.
Kebahagiaan Aston hancur setelah kematian Jenny secara mendadak.
Suatu malam, Jennaira (21 tahun) sedang berjalan kaki menuju ke sebuah klub malam terbaru di kotanya. Ia punya pekerjaan gelap yakni mencuri dompet-dompet orang kaya.
Jennaira terkejut melihat sebuah sedan mewah mengalami kecelakaan tunggal di depan kedua matanya. Ia berlari ke TKP untuk menolong.
Akan tetapi, Jennaira begitu terkejut melihat wajah seorang wanita muda yang ditolongnya itu ternyata mirip sekali dengan wajahnya.
"Kenapa wajahnya mirip sekali dengan wajahku? Apa aku punya saudara kembar?" batin Jenna.
Bagaimana bisa Jennaira, putri kandung dari putra mahkota Keluarga Bakari bisa tinggal berjauhan dari keluarga aslinya yang kaya raya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Semua-Semua Aston
Kini ibu dan anak itu telah duduk dengan tenang di ruang tamu apartemen pribadi James.
"Apa yang Mama mau bahas soal si anak palsu itu?" tanya James yang sudah dalam kondisi bersih dan rapi setelah mandi.
"Mama merasa aneh dengannya," jawab Oma Ruby.
"Aneh kenapa, Ma? Apa dia berulah lagi mengancam Mama?" sahut James. "Aku belum pulang ke mansion jadi belum bertemu lagi sama dia," imbuhnya.
"Mama enggak tau, James. Hanya saja feeling Mama, dia bukan Sovia."
"Maksud Mama, apa dia kloningan Sovia palsu?" tanya James yang disusul tawa kecil di bibirnya. "Kan Mama juga tau yang membuat dia ada di keluarga Bakari, kita. Hanya ada satu, bukan kita bikin dua orang. Kenapa sekarang Mama jadi kelihatan yang aneh begini?" cibirnya.
BUGH !!
Sebuah bantal sofa seketika melayang ke arah kepala James. Tentu saja Oma Ruby yang melemparnya.
"Kau kebanyakan ma_buk wanita enggak jelas, jadi otakmu kon_slet! Mana ada kl0ningan palsu!" desis Oma Ruby terdengar jengah dengan kelakukan putra semata wayangnya itu. " Yang namanya kl0ningan, ya pasti sudah palsu! Huft !!" keluhnya.
Faktanya.
Mereka berdua memang yang membuat Sovia palsu hadir di keluarga Bakari.
"Gimana hasil kerja temanmu di Negara Y soal kronologi kecelakaan Sovia di sana?" tanya Oma Ruby.
"Bersih dan tak ada jejak," jawab James.
"Maksudmu?"
James pun mengatakan sudah mengecek ulang bersama temannya ke Negara Y. Tak ada kejadian kecelakaan baik di sekitar klub malam tempat terakhir Sovia berada maupun dalam radius cukup jauh juga hasilnya nihil. Padahal seharusnya mobil itu mengalami kecelakaan karena rem blong.
"Aku sudah periksa ke banyak rumah sakit di sana, tapi sayangnya Sovia tak ada."
"Kamu sudah periksa semua pasien atas nama Sovia yang masuk malam itu?" desak Oma Ruby.
"Sudah, Ma. Memang ada beberapa nama Sovia yang usianya tak jauh beda dengan Sovia palsu. Tapi, data namanya bukan Sovia Bakari. Sebagian sudah aku lihat langsung di rumah sakit karena mereka belum pulang dari opname. Sedangkan yang lain sudah pulang,"
James tak menyerah. Ia juga menyampaikan pada sang ibu bahwa dirinya mendatangi satu per satu pasien atas nama Sovia yang sudah pulang tersebut untuk memastikannya. Dan memang wajahnya berbeda.
"Hanya ada dua Sovia yang meninggal dunia dari dua rumah sakit berbeda. Satunya bernama Sovia Ema dan yang lain namanya Sovia Megan. Mereka semua sudah aku cek dan wajah di fotonya bukan Sovia Bakari palsu itu. Apalagi yang namanya Sovia Ema ternyata sudah tua. Beda tipis umurnya dengan umur Mama. Nenek-nenek. Hehe..." kelakar James di ujung kalimatnya.
Oma Ruby memutar bola matanya jengah melihat tingkah James yang berusaha melucu padanya. Namun entah mengapa hatinya tetap merasa ragu akan sosok Sovia yang saat ini tinggal di Mansion Tropical.
"Ini semua gara-gara Papamu yang pilih kasih! Mama jengkel semua-semua Aston!" desis Oma Ruby yang terlihat begitu kesal.
"Papa dari dulu begitu! Padahal aku juga anak kandungnya yang sama seperti Aston. Tapi yang disayang dan dieluh-eluhkan selalu Aston saja. Aku selalu kalah dari Aston!" sungut James.
☘️☘️
Ketika Aston dan Della baru saja dikaruniai buah hati pertama yakni Ares.
Oma Ruby awalnya menyayangi Daddy Aston. Walaupun tidak lahir dari rahimnya melainkan hanya sebatas anak tiri. Akan tetapi, setelah kelahiran Ares dan Opa George mulai sakit-sakitan otomatis perusahaan sepenuhnya dipegang oleh Daddy Aston.
Ketika Opa George masih memimpin perusahaan utama, Oma Ruby masih punya kuasa baik di dalam mansion maupun di luar yakni di beberapa usaha lain keluarga Bakari-bukan bisnis utama. Dari kuasa itu, Oma Ruby perlahan sedikit demi sedikit meraup keuntungan pribadi secara sembunyi-sembunyi.
Semua itu ia lakukan untuk berjaga-jaga demi masa depannya dan sang anak agar punya tabungan cukup jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Semisal terusir dari mansion atau ada kebutuhan lain yang mendesak.
Ketika Opa George jatuh sakit, Daddy Aston menyuruh James membantunya di perusahaan utama milik keluarga Bakari. Saat itu perusahaan tengah sibuk-sibuknya sehingga Daddy Aston memerlukan bantuan. Daddy Aston memberikan jabatan pada James sebagai kepala pemasaran.
"Kak, kenapa aku ditaruh ke bagian pemasaran? Kenapa bukan Wakil CEO atau kepala keuangan saja?" protes James kala itu.
"Bukankah dulu kuliahmu di bagian ekonomi pemasaran, bukan akuntasi. Jadi, cocok kan?" balas Daddy Aston. "Lagi pula kamu kan punya banyak teman apalagi wanita. Kurasa cocok di bidang pemasaran karena koneksimu cukup banyak dari segi pertemanan," imbuhnya dengan nada sedikit meledek guna mencairkan suasana.
"Gak nyambung kau, Kak. Apa hubungan aku punya banyak teman wanita sama bagian kerjaku di pemasaran?" sungut James.
"Ya, cocok saja. Kata orang, semakin punya banyak teman atau koneksi kan lebih mudah untuk memasarkan produk bisnis kita. Cobalah dulu. Jangan menyerah," ujar Daddy Aston.
Sejak itu James bekerja di perusahaan sebagai manajer pemasaran. Namun tak disangka baru bekerja dalam tempo tiga bulan, James bisa meningkatkan jumlah pemasaran.
Daddy Aston pun awalnya bangga pada kinerja James. Namun setelah setahun berjalan, Daddy Aston marah pada bawahannya karena ternyata dalam laporan laba rugi perusahaan justru perusahaan mengalami kerugian bukan keuntungan.
"Bagaimana kamu bekerja, hah? Lihat ini, kenapa kita bisa rugi sebesar ini padahal jumlah penjualan minyak kita meningkat drastis!" bentak Daddy Aston pada kepala keuangan saat itu yang berjenis kela_min laki-laki.
"Maaf, Pak. Angka penjualan kita memang meningkat tajam, tapi uang yang masuk jauh di bawah itu karena beberapa perusahaan pembeli belum menyelesaikan pembayaran dan sudah lewat jatuh tempo. Jadi kantor kita mengalami kerugian," ujarnya.
"Kenapa tak ada pemberitahuan ke saya?!" bentak Daddy Aston.
"Bukankah Pak James sudah berkabar pada bapak?"
"James?"
"Iya. Pak James, adik Anda."
"Ada apa ini? Apa James melakukan kesalahan?" batin Daddy Aston mendadak resah.
Bersambung...
🍁🍁🍁
kelakuan busuk keluarga sunggu menyakitkan pasti kecewa banget kalau terbongkar siap siap lah jena tuk menopang dedy mu.......