cerita ini menurut sudut pandang Luna.
tentang Luna gadis introvert yang menyukai Raka, anak rajin dan pintar di sekolah nya. Namun ada Erlan yang menyukai Luna diam diam
selamat datang di cerita author, semoga suka dengan ceritanya.
Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I&p, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Aku memikirkan cara agar bisa membantu Yuni diam diam. Aku teringat selain Yuni takut kepada Erlan, Yuni juga suka sama Erlan. Sebuah ide terpikirkan di otak ku.
Aku membuka ponsel dan mencari kontak Erlan di whatsapp.
Luna: "Kak, kamu sudah pulang? "
Erlan: " sudah! ada apa? kamu merindukan ku? "
"Kenapa kak Erlan jadi narsis? " ucapku sambil tertawa.
Luna: "Aku tadi ke indomaret melihat Yuni seperti orang yang kelaparan sangat lama. aku kasihan padanya. "
Erlan: " Lalu? apa dia menyakiti kamu lagi? "
Luna: "Tidak! Aku ingin membantunya. aku minta bantuan kak Erlan. kalau Yuni tau aku yang bantu, Dia pasti akan menolak. "
Erlan : "baiklah! aku akan mencarinya di sekitar indomaret! "
Luna : "Makasih kak Erlan! "
Dengan begini aku bisa tenang.
Sedangkan Erlan menelepon Raka setelah selesai membalas pesanku .
Raka: " Ada apa kak? "
Erlan: " Itu, kamu cari tahu di mana keberadaan Yuni sekarang! terutama di sekitar rumah nya Luna! kalau kamu lihat dia, bantu dia! "
Raka: "Ini tidak seperti kamu, kak! apa kamu suka sama Yuni sekarang? aku agak merinding! "
Erlan: " Luna kasihan padanya. kasih bantuan saja seperlunya! yang lainnya tidak usah! "
Raka : " hm.. baiklah! "
Erlan menutup telepon setelah mendapat jawaban dari Raka.
"Sudah beres! "
Seli menguping pembicaraan kakak nya dan Raka. Seli tidak kuasa ingin mengatakan sesuatu.
"Kak, kamu tau Raka yang Luna suka. kakak memanfaatkan Raka agar mendekati Yuni! haha " Seli menahan tawa.
"biarkan! kalau mereka jodoh aku lebih senang! "
Akhirnya semuanya beres. tidak terasa waktu sudah malam, aku tiduran di kamarku sambil meng scroll tiktok.
Ada berita ku di mana mana. Aku menontonnya dan memberikan like.
Tak terasa aku mengantuk dan tertidur.
Ke esokan paginya yang damai ini aku bangun tidur. Aku menarik tirai kamar dan melihat montor Erlan sudah terparkir di halaman rumahku. Seperti biasa, aku mandi dan bersiap siap. aku merapikan rambutku juga. aku keluar membawa sepatuku.
"Kak! "
Sepagi apapun aku bangun, pasti setelah aku membuka tirai selalu ada Erlan di sana.
"Aku jadi gak enak, kak Erlan nunggu aku di luar rumah terus! "
"Gak papa! Aku senang! "
"Gimana kak? kamu sudah tau dimana Yuni? " tanya ku setelah teringat Yuni.
"Dia akan baik baik saja. "
Erlan mengambil helm dan menyerahkannya kepadaku.
" ini"
Aku menerima helm itu dan memakainya di kepalaku. Erlan berdiri dan secara tiba-tiba membantuku memakai helm.
"Biar aku saja! "
Saat dia memakaikan ku helm dia menatapku, aku tanpa sengaja juga menatap matanya. Erlan tiba tiba tersenyum dan salah tingkah.
Aku melihat telinga Erlan memerah. aku tau dia malu.
"Um.. hahahha.. "
baru kali ini aku tertawa lepas. aku tidak pernah tertawa seperti ini di depan orang lain karena takut respon mereka.
"menertawakan aku? "
"Soalnya kak Erlan lagi malu! " ucapku menggoda.
niatnya Erlan yang mau mendekatiku malah dia yang malu. Erlan benar benar lucu sekarang.
Erlan duduk di depan dan aku di belakang nya. tak lupa aku berpegangan dengan Erlan.
motor Erlan di parkir di parkiran sekolah dengan rapi. Aku mencopot helm dan menyerahkannya ke pada Erlan. Erlan menerima helm itu dan meletakkannya di atas motornya.
"Makasih kak! "
"Ya, nanti kita bareng lagi pulang nya! "
Aku hendak berjalan tapi kakiku tiba tiba tersandung sesuatu. untungnya Erlan menarik tas ku.
Namun dia ini tidak seperti di drama drama! yang di tarik malah tas sekolah ku!
"Hati hati! "
Aku menatap Erlan kesal.
"Sudah sudah! aku gak sengaja menarik tas kamu! "
"Hmp! "
Aku segera berjalan menuju kelasku.
Di parkiran Erlan menunggu Raka datang. Akhirnya Raka datang dengan motor yang selalu Raka pakai.
Raka memarkir kan motornya dekat dengan Erlan.
"Gimana? "
"Oh itu? aku sudah bantu dia cari tempat tinggal dan juga kasih dia makan! "
"Kamu seperti menghidupi anak orang ya! "
"lalu aku harus gimana kak? " tanya Raka pasrah.
"Kamu carikan dia pekerjaan. aku ingat, papa kamu punya usaha rumah makan. biarin dia kerja untuk menghidupi kebutuhannya sendiri. "
*Raka mempunyai ibu yang menjadi guru dan papanya yang mempunyai bisnis rumah makan yang cukup ramai pembeli.
"Begitu ya? aku akan berbicara sama papaku nanti! "
Setelah pembicaraan itu selesai mereka berpisah ke kelas masing masing.
...****************...
Setelah pulang sekolah Raka menemui papanya di ruang kerja.
"Pa! Rumah makan kita kekurangan orang tidak? " tanya Raka.
"Ada apa? "
" Itu, ada teman Raka yang sedang kesusahan. Raka ingin membantunya. bagaimana kalau biarkan dia bekerja di rumah makan papa? " tanya Raka.
"Ini baru anak papa! Suka membantu orang lain! "
Raka merasa senang mendapat pujian dari ayahnya. Raka mendapat nilai bagus di sekolah nya namun papanya tidak pernah tau Raka membantu orang lain. Cuma hari ini Raka meminta bantuan papanya untuk membantu temannya yang kesusahan.
"Suruh dia datang ke rumah makan membawa cv, papa yang akan menginterview dia! "
"Baik, pa! "
Raka segera keluar dari ruangan kerja papanya. Raka mengendarai motornya menuju kos sempit di gang jalan.
"woy Yuni! Mau kerja gak? " tanya Raka dengan nada sedikit kasar.
Yuni terlihat kesal, baru kali ini dia di paksa untuk menghidupi dirinya sendiri. dalam hidup Yuni tidak pernah terpikirkan dirinya akan menjadi seperti ini.
Tidak mendapat respon dari Yuni, Raka memulai pembicaraan lagi.
"Tidak setiap kali ada yang mau bantuin kamu! Jadi mau Terima tidak itu terserah kamu sendiri! "
Dengan kesal, Yuni kepaksa menerima.
"Dimana? "
"Di rumah makan orang tuaku! datang besok bawa cv! ingat, jangan bikin ulah di tempatku! Itu bukan sekolah yang seperti biasanya! "
"Kenapa kamu mau bantu aku? " tanya Yuni penasaran.
Meskipun Yuni tidak mau di kasihani tapi Yuni terpaksa menerima bantuan Raka. Cuma itu jalan satu satunya untuk dia bisa hidup.
"Ada seseorang yang meminta aku bantu kamu! jangan pikir aneh aneh, aku gak akan bilang itu siapa! Namun yang jelas itu bukan dari Erlan! "
Setelah mengatakan itu Raka keluar dari rumah kos itu dan mengendarai motornya melaju dengan kecepatan sedang.
Yuni sempat berpikir kalau Erlan yang membantunya. namun ternyata tidak!
...****************...
Erlan mengantar ku pulang sampai di halaman rumah ku motor Erlan di parkir. aku turun dari jok belakang motor trail Erlan.
"Makasi kak! "
"ya! jangan lupa nanti ulang tahun seli! aku jemput kamu ya! "
"Oke kak! "
Erlan memakai helm nya kembali lalu menghidupkan motor nya dan melaju dengan kecepatan sedang.
Aku masuk ke dalam rumah berganti baju. Setelah itu aku mengeluarkan hadiah yang pernah aku beli untuk di berikan kepada Seli. Aku meletakkan nya di meja kamar ku agar aku tidak lupa saat pergi untuk membawa kadonya.
Aku melihat lihat baju di lemari untuk aku pakai nanti. tidak ada yang cocok!
Lalu aku melihat baju yang pernah aku pakai saat masih SMP. baju itu sepertinya cocok untuk aku pakai sekarang.