NovelToon NovelToon
Getot Darjo

Getot Darjo

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Dendam Kesumat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: ihsan halomoan

Dalam menimba ilmu kanuragan Getot darjo memang sangat lamban. Ini dikarenakan ia mempunyai struktur tulang yang amburadul. hingga tak ada satupun ahli silat yang mau menjadi gurunya.

Belum lagi sifatnya yang suka bikin rusuh. maka hampir semua pesilat aliran putih menjauh dikala ia ingin menimba ilmu kanuragan.

Padahal ia adalah seorang anak pendekar yang harum namanya. tapi sepertinya pepatah yang berlaku baginya adalah buah jatuh sangat jauh dari pohonnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ihsan halomoan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Tak Terduga

Dengan riang hati membawa keping emas cuma-cuma, Getot melangkah keluar gua melalui pintu rahasia.

Tujuannya kini adalah pasar untuk membeli tiga kendi tuak, sebelum melanjutkan perjalanan menyusuri hutan mencari tanaman obat untuk Udhet.

Kali ini, pikiran tentang kedai tuak Sudarmin dan wanita-wanita di sana sama sekali tak terlintas. Ia harus segera kembali ke gua untuk mengobati luka bakar Udhet.

Dalam perjalanan, benaknya kembali pada kejadian mengerikan saat lidah Udhet terbakar.

"Ternyata, api dalam diriku bisa muncul saat amarahku memuncak. Hmmm, tapi aku tak boleh sembarangan menggunakannya. Kasihan Udhet..." gumamnya dalam hati.

Setelah mendapatkan tuak yang diinginkan, Getot menyusuri hutan tak jauh dari mulut gua. Soal tanaman obat, Getot sangat mahir. Ayahnya telah mewariskan pengetahuan itu padanya.

Tak butuh waktu lama, ia berhasil mengumpulkan semua tanaman yang dicari. Namun, saat pekerjaannya rampung, tiba-tiba telinganya menangkap jeritan seorang wanita dari kejauhan.

"Hah? Suara wanita? Sepertinya dalam bahaya..."

Getot terdiam sejenak, menimbang-nimbang apa yang harus ia lakukan.

"Ah, sudahlah. Aku ingin segera minum tuak bersama Udhet. Hehe," pikirnya, mencoba mengabaikan.

Namun, baru selangkah ia berjalan, teriakan itu kembali menggema. Kali ini, jelas terdengar suara minta tolong yang memilukan.

"Aduh, bagaimana ini? Nanti Udhet marah kalau aku telat. Lagipula, aku ini kan penjahat. Masa iya menolong orang?" batin Getot, bimbang.

Akan tetapi, teriakan itu semakin menjadi-jadi, menusuk hati Getot hingga rasa iba mulai menyelimutinya.

"Ahhhh, sialan... tak tega juga aku. Baiklah," putusnya dengan berat hati.

Dengan sigap, Getot memanjat pohon dan menggantungkan ketiga kendi tuaknya di sebuah ranting yang kokoh. Kemudian, dengan gerakan secepat kilat, ia berkelebat menuju sumber suara.

Tak lama kemudian, Getot tiba di tempat kejadian. Pemandangan di depannya membuat matanya terbelalak. Seorang wanita tampak tertindih oleh seorang pemuda yang bergerak kasar di atasnya.

"Hey... kau mau memperkosa ya?" tanya Getot, sebuah pertanyaan yang sebenarnya tak perlu dijawab karena situasinya sudah sangat jelas.

Pemuda yang sedang menindih wanita itu terkejut bukan main. Ia langsung bangkit dengan tergesa-gesa sambil membenarkan celananya yang tampak berantakan.

"Siapa kau? Mengganggu saja...!!!" bentaknya dengan nada kesal.

"Kau yang siapa? Kau mau memperkosa ya?" Getot kembali melontarkan pertanyaan bodoh yang sama.

"Hahaha. Kalau iya, memangnya kenapa?" tantang pemuda itu dengan seringai mengejek.

"Kalau iya, berarti kau harus pergi dan tinggalkan wanita itu," jawab Getot dengan nada tegas, meskipun hatinya sedikit menciut.

"Siapa kau berani-beraninya mengusirku? Lebih baik kau yang pergi dari sini kalau tidak...!!" ancam pemuda itu, matanya memicing tajam.

"Kalau tidak apa?" tantang Getot balik, berusaha menyembunyikan kegugupannya.

Tanpa menjawab, pemuda itu menghunus sebilah golok dari pinggangnya. Kilauan tajam dari tepi golok itu tak urung membuat nyali Getot sedikit menciut. Namun, niatnya untuk menolong wanita itu sudah bulat. Ia pun berusaha meneguhkan dirinya.

"Jangan kau pikir aku takut dengan ancaman golokmu. Perbuatanmu itu biadab dan tak bisa diampuni," seru Getot dengan lantang, meskipun dalam hatinya ia mengakui bahwa dirinya pun pernah memiliki niat yang sama.

"Hahaha, ada pahlawan kesiangan rupanya. Kau belum tahu siapa aku, ya? Sabetan golokku ini sangat mematikan. Hanya dalam satu jurus saja, lehermu sudah tertebas!" ujar pemuda itu dengan nada sombong.

"Entah siapa kau. Aku tak kenal. Tapi asal kau tahu saja, aku tak takut," balas Getot, berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

"Bagus. Sudah lama aku tidak menebas leher orang. Sekaranglah saatnya. Bersiaplah... hiyaaaa...!!!" Pemuda itu pun langsung berlari menyerbu maju sambil mengayunkan goloknya dengan liar.

Meskipun Getot belum menguasai jurus-jurus silat yang mumpuni, tenaga dalam dan panca indranya telah bangkit berkat kejadian di dalam gua. Saat golok itu hampir saja menebas perutnya, dengan gerakan reflek yang luar biasa cepat, Getot berhasil menghindar hanya dengan menggeser tubuhnya sedikit ke belakang.

Pemuda itu terkejut bukan main. Ia merasa telah mengerahkan hampir seluruh tenaganya untuk menebas dengan cepat, namun dengan mudah Getot mampu menghindar.

Sementara itu, pemuda tersebut terhuyung ke depan, berusaha keras menahan tubuhnya agar tidak terbawa oleh dorongan tenaganya sendiri yang meleset.

Merasa kesal karena serangan pertamanya gagal mengenai sasaran, pemuda itu tanpa ampun membabatkan goloknya ke seluruh penjuru tubuh Getot.

Getot tidak tinggal diam. Meskipun sempat kewalahan, berkat latihan instingnya selama ini, ia mampu dengan sigap menghindar dan menangkis setiap serangan yang datang.

Gerakannya memang tidak teratur dan tanpa pola yang jelas, namun anehnya, setiap tebasan dan tendangan dari pemuda itu selalu berhasil ia hindari dengan mudah.

"Orang ini sepertinya tidak memiliki ilmu silat sama sekali. Tapi gerakannya luar biasa cepat! Tak satu pun seranganku mengenainya... sialan...!!" gerutu pemuda itu dalam hati.

Kemudian, pemuda itu kembali meningkatkan kekuatan pukulannya, berharap gerakannya menjadi lebih cepat dan mematikan.

Sabetan goloknya kini semakin ganas, dan tusukannya pun mengarah dengan tajam, mengancam keselamatan Getot.

Getot mulai merasa terdesak. Beberapa tebasan golok nyaris saja merobek dadanya.

"Kurang ajar! Hampir saja kena! Huh... aku harus lebih berhati-hati lagi. Pemuda ini semakin menggila saja. Dan aku harus mulai menyerang. Tidak bisa terus menghindar," pikir Getot, menyadari bahaya yang mengintainya.

Lalu, dalam sebuah kesempatan singkat, ketika pemuda itu sedang memutar tubuhnya untuk menyabetkan golok ke arah lehernya, Getot dengan cepat merangsek maju dan melayangkan tendangan lurus ke arah punggung lawannya.

Bug!

"Arghhh!"

Tak terhindarkan lagi, pemuda itu pun tersuruk ke depan. Ia hampir saja menabrak pohon jika tidak mengerahkan tenaga dalamnya untuk menahan tubuhnya sendiri.

Namun, tendangan Getot memang sangat menyakitkan hingga pemuda itu mengerang kesakitan, napasnya tersengal-sengal.

"Arghh... bangsat... !!!" umpat pemuda itu dengan geram.

"Hahaha. Jadi, apakah sudah lewat satu jurus, kisanak?" ejek Getot, sedikit menyombongkan diri.

"Jangan sombong dulu! Aku tahu kau tidak punya ilmu silat. Tapi entah bagaimana kau bisa menghindari tebasan golokku," balas pemuda itu dengan nada penuh amarah.

"Ah, sudahlah. Lebih baik kau menyingkir dari sini. Aku adalah pendekar sakti mandraguna. Kau tidak akan bisa mengalahkanku..." gertak Getot, mencoba mengintimidasi lawannya.

"Omong kosong... hiyaaaa.....!" Pemuda itu kembali menyerbu dengan amarah yang membara, mengayunkan goloknya dengan seluruh tenaga yang tersisa.

Tebasannya kali ini terasa lebih cepat dan mematikan. Getot semakin terdesak. Jurus-jurus pemuda itu pun menjadi semakin sulit ditebak gerakannya. Banyak gerakan tipuan yang hampir saja menyambar jidat Getot.

Bahkan, satu tebasan berhasil membabat ujung rambutnya, hingga beberapa helai melayang di udara.

"Sial! Rambutku...!!" seru Getot dengan nada terkejut dan kesal.

"Hahaha... sebentar lagi lehermu yang putus, hiyaaaa...!" balas pemuda itu dengan tawa kemenangan yang mengerikan.

Bak orang kalap, pemuda itu menyerang tanpa henti. Menghadapi serangan membabi buta itu, Getot mulai mengeluarkan ilmu meringankan tubuhnya.

Kini, giliran pemuda itu yang kembali terkejut. Gerakan Getot menjadi hampir tak terlihat oleh mata biasa.

Semakin gencar pemuda itu menyerang, Getot bagaikan bayangan yang sulit ditangkap dalam pandangannya.

Hingga akhirnya, pemuda itu kelimpungan sendiri dalam menyerang. Setiap kali ia menebas, hanya angin yang ia rasakan menerpa tubuhnya.

Getot bergerak lincah bagai hantu yang berkelebat ke sana kemari. Hal itu mulai membuat si pemuda merinding. Belum pernah ia melihat gerakan secepat itu.

"Orang ini, walau tidak punya ilmu silat, tapi mampu membuatku merinding juga... huh, aku telah meremehkannya," pikir pemuda itu dalam hati, mulai mengakui keunggulan lawannya.

Dan tepat ketika pemuda itu sedang memuji kehebatan Getot dalam hati, tiba-tiba ia merasakan rambutnya dijambak dengan keras dari belakang. Bersamaan dengan itu, tangannya terasa ditendang dengan keras hingga goloknya terlepas dan terlempar jauh.

"Huaaaahhh... ampuunnn... sakit... lepaskan rambutku!" rintih pemuda itu kesakitan.

Dengan mengerahkan seluruh tenaganya, Getot menghentakkan jambakannya. Akibatnya, sebagian rambut pemuda itu tercabut dari akarnya.

"Huaaaaahh... bangsaaadd....!!!" teriak pemuda itu histeris.

Kini, terlihat jelas area pitak yang cukup besar di kepalanya. Belum lagi darah segar yang mengalir dari sobekan di kulit kepalanya, membuat pemuda itu menjadi linglung dan setengah mati kesakitan.

1
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
nah udh kembali si getot, jgn jd nakal lagi getot dgn nyawa barumu..
Zirah Naga: nakal dikit boleh lah 😁
total 1 replies
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
jd apakah getot yg baru nantinya? 🧐🤔 lanjutkan Thor..
Zirah Naga: alhamdulillah. mudah2an kk juga sehat selalu👍
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️: sama² Thor sehat Thor? 🤗🙏
total 3 replies
🟡 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
waahh si getot.. mau enaknya aja.. semangat author dgn karya barunya..
anggita
like, iklan.... 👍👆 utk novel laga lokal.
Zirah Naga: makasih kak anggit udah mampir lagi di karya baruku.
total 1 replies
Hakunamatata♠️
Getot Suguru kah?
Zirah Naga: bukan bro. jujutsu kaisen itu mah 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!