Olivia Xera Hilson, gadis cantik dan berwibawa yang tumbuh dalam bayang-bayang kekuasaan, terpaksa menerima tawaran pernikahan dari Vincent Lucashe Verhaag seorang pria karismatik sekaligus pewaris tunggal keluarga bisnis paling berpengaruh di Amerika.
Namun di balik cincin dan janji suci itu, tersembunyi dua rahasia kelam yang sama-sama mereka lindungi.
Olivia bukan wanita biasa ia menyimpan identitas berbahaya yang dia simpan sendiri, sementara Vincent pun menutupi sisi gelap nya yang sangat berpengaruh di dunia bawah.
Ketika cinta dan tipu daya mulai saling bertabrakan, keduanya harus memutuskan. apakah pernikahan ini akan menjadi awal kebahagiaan, atau perang paling mematikan yang pernah mereka hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky Handayani Sr., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Setelah melihat mereka pergi Vincent dan Louis langsung bergerak untuk bertemu langsung dengan Dav.
"Kau buka la jalan untuk ku agar aku bisa sampai di dalam dan bertemu dengan Dav" perintah Vincent lagi kepada Louis
Louis pun mengangguk setuju dan berjalan menuju samping mereka akan masuk dari samping di sana tidak ada sama sekali penjaga.
Louis pun menghabisi siapa pun yang menghalangi jalan nya
Sedangkan di ruangan nya Dav tampak panik, karena dia sudah di kepung
"Sial apa yang mereka lakukan, Sen ayo pergi dari tempat ini" teriak Dav kepada asisten nya
"Tuan situasi di luar sudah sangat kacau banyak orang kita yang tumbang" lapor asisten nya
"Kita bisa menggunakan jalan samping agar bisa kabur" ucap Dav kesal
Dav pun membuka berangkas nya dan mengambil semua barang berharga milik nya di sana
Namun sayang sekali belum sempat Dav selesai Vincent sudah masuk terlebih dahulu
"Hai Dav" sapa Vincent datar
Dav pun sedikit terkejut dan menjatuhkan tas nya
"Wah ternyata tuan muda Verhaag yang mengunjungi ku, apa kau ingin bekerja sama dengan kami tuan muda " ucap nya mencoba santai
Pria itu pun duduk di kursi nya Sedangkan Vincent duduk di sofa dekat nya dengan menyilangkan tangan nya santai.
Tapi Louis dan Sen sama sama mengeluarkan revolver dan bersiaga saling menembak
"Apa maksud mu menghambat penjualan ku Dav, dan kau dengan berani mengatas nama kan Black WINGS" ucap Vincent santai
"Aku...aku tidak melakukan nya sialan, dan ini dunia bisnis kita bisa menjual barang kita kesiapa pun" Elak Dav
"Sombong sekali kau sialan, Apa kau lupa siapa aku, dan kau masi terlalu baru untuk melawan ku Dav" ucap Vincent lagi dengan tatapan maut nya
Karena Dav merasa terancam Tangannya pun mulai meraba senjata nya dan bersiap siap menembak Vincent
Vincent si Pria kejam itu pun dapat membaca pergerakan lawan nya
Dia pun menyungging kan sudut bibir nya
"Apa kau tau jika pria tua yang melindungi kalian sudah mati" ucap Vincent yang ingin memprovokasi nya
Sontak Dav terdiam, bagaimana tidak jika pria itu mati dia mengalami kerugian yang sangat besar karena sebagian aset nya masi dengan pria itu
"Apa kau yang membunuh nya" tanya dav dengan tatapan tajam
"Aku tidak mengotori tangan ku untuk pria tidak berguna seperti nya" jawab Vincent yang menghisap Vapor milik nya
"Kami sudah berhasil melumpuhkan mereka, dan Louis pancing Sen untuk keluar bersama mu" Ucap Domanic dari Earpice
Vincent pun sedikit tersenyum puas, sedangkan Louis mulai diam diam menendang senjata yang di pegang oleh Sen dan pria itu terpental keluar
Karena panik Dav pun menembak asal ke arah Vincent, dengan cepat Vincent pun menghindari nya dan beralih ke belakang pria itu dengan gerakan yang sangat cepat
Vincent pun melumpuhkan Dav dengan memukul bagian leher pria itu dan menancapkan pisau tajam di paha pria itu
Bughh....
Ahkkkkkk.... rintih nya
Dav lalu terduduk ke lantai
"Ini akibat nya jika kau melawan ku Dav, aku dengan baik hati membiarkan mu tapi kau merusak segalanya" bisik Vincent kepada pria itu
"Ma,,aff kan aku Tuan aku berjanji tidak akan mengganggu kamu lagi tuan" ucap Dav terbata bata
Vincent pun duduk di kursi pria itu dengan tenang menghadap ke pria itu yang sudah terduduk lemas di lantai
"Kau tahu resiko mengganggu ku Dav, kalau aku sudah turun tangan tidak ada yang bisa di selamatkan, apa kau tahu itu" ucap Vincent dingin
"Maafkan aku tuan maafkan aku, aku akan membayar semua kerugian anda" ucap Dav yang sudah kehabisan nyali
Vincent pun berdiri dan menghampiri pria itu dia melihatnya dengan sinis, karena pria itu cukup marah alhasil situasi nya berubah menjadi sangat mencekam
"Apa kau fikir uang mu semua itu bisa menutupinya sialan," geram pria tampan itu yang langsung menekan pisau lipat nya yang dia tancapkan di paha pria itu
Dan sekali gerakan Vincent pun menarik pisau itu ke lengan kaki pria itu hingga memanjang
"Ahhkkkkk...." rintih pria itu kesakitan
Dan darah segar pun mengalir dengan deras, tidak berarti di situ Vincent pun membuat karya baru kepada pria itu dan memotong tangan pria itu dengan sekali tarikan pisau tajam nya
Srettt....
Ahkkkkkkkkkkkkkk.....rintih panjang pria itu dan darah segar menyiprat ke tubuh Vincent
"Ini belum ada apa apa nya Dav, kau menyentuh yang bukan milik mu" bisik pria tampan itu yang sudah berubah menjadi iblis
"Am...ampuni aku tuan aku.. aku bersumpah akan berubah" ucap nya terpatah patah
Vincent pun menendang wajah pria Yang bernama Dav itu dengan sekali tendangan membuat nya tergeletak di lantai dengan wajah yang berdarah
Bughhhhh.......
Vincent pun berdiri dengan tangan bersilang di dada. Pria tampan itu Menggunakan Jas hitam yang rapi namun ujung kemeja putihnya sudah ternoda oleh darah.
Sepasang mata biru nya yang tajam memancarkan ketenangan yang dingin, jauh dari rasa iba dan dia tersenyum tipis dan itu sangat menyeramkan.
"Tuan tuan ampuni aku tuan" teriak pria itu yang sudah sedikit menyedihkan
"Apa kau tahu Dav, Orang-orang sepertimu membuat ku sangat muak. Kau tidak memikirkan nasib mu saat berani menyinggungku dan sekarang setelah aku memberi mu pelajaran kau pura pura menyesal" bisik Vincent terdengar sangat dingin
Belum sempat Dav merespon Vincent sudah lebih dulu melangkah untuk mendekat ke tubuh pria yang sudah bersimbah darah itu dengan tenang Tangannya meraih bahu Victor dan memutar tubuh pria itu terlentang.
Dav menggelengkan kepalanya seraya meminta ampun, namun sayangnya itu sudah terlambat karena bagi Vincent Orang yang sudah berani menyinggung atau seseorang yang mengkhianati nya berhak untuk Mati.
"Jangan khawatir Dav, aku akan mempercepat segala nya agar kau bisa menuju neraka dengan damai" bisik nya dengan dingin dan senyum tipis di bibir nya
Lalu Vincent mengangkat pisau nya dan dengan cepat dia menghujami pria itu dengan banyak tusukan di perut berkali-kali Vincent menusuk nya hingga pria itu terbujur kaku, darah segar pun menyiprat ke wajah dan baju Vincent
Setelah melihat lawan nya meregang nyawa Vincent pun menancapkan pisau di leher pria itu dan dia bangkit lalu keluar meninggalkan pria itu.
* * * *
Sedangkan di luar mereka pun memukul Sen hingga babak belur
Bugh..
Pukulan pertama max mengenai perut pria itu
Sedangkan Louis memutar badan nya dan kaki nya menendang wajah pria itu
Baghh...
Sehingga darah segar mengalir di bibir nya
Domanic hanya melihat karena Sen sudah babak belur di habisi oleh kedua pria itu, karena sudah merasa bosan Domanic pun mengeluarkan Revolver nya dan menembak Sen begitu saja lalu Sen pun mati dengan kepala berlubang akibat terkena timah panas milik Domanic.
"Ah sial kenapa kamu menembak nya" ucap Max yang masi ingin bermain main
"Aku belum ingin membunuh nya" sambung Louis
"Kalian membuat ku muak" jawab domanic santai
Setelah itu datang la anak buah mereka,
"Permisi tuan kami sudah memasang bom disekitar sini, dan sudah mengambil barang milik mereka" lapor bawahan mereka
"Bagus, pindahkan dengan cepat kemarkas kita" ucap domanic
Setelah itu mereka pun mengintip Vincent yang sudah selesai dengan kegiatannya lalu mereka mengajak pria itu untuk segera keluar dari tempat itu.
Dan tepat setelah mereka meninggal kan tempat itu bom nya pun meledak
Duarrr......
Duarr......
Dentuman terdengar kuat di malam yang gelap dan sepi itu lalu membakar jasad jasad yang sengaja mereka tinggal begitu saja.