Alrazi adalah seorang suami yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang ojol, saat ia kembali ke rumah, ia semua bajunya sudah ada di teras rumah. Dan istrinya mengaku telah berhubungan dengan mantan pacarnya yang kaya.
Ia di usir dari rumah, dan motornya di ambil, akhirnya ia pun pergi dari rumah tersebut. Tak sengaja ia menendang sebuah kotak misterius, yang ternyata ada sistem.
Dengan adanya sistem, hidupnya berubah total menjadi lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...Happy reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
Mobil Alrazi melaju santai di jalanan, menikmati pemandangan kota yang mulai sepi. Masalah pembunuh berantai yang telah ia tangani beberapa waktu lalu kini sudah selesai, dan ia merasa lega. Ia telah menerima hadiah uang sebesar 2 milyar rupiah dari sistemnya.
"Hm... aku sudah punya uang 2 milyar, saatnya aku buka usaha nih, tapi usaha apa ya?" tanya Alrazi pada dirinya sendiri, sambil menatap ke luar jendela mobil. Ia ingin memulai sesuatu yang baru, sesuatu yang bisa membuatnya terus berkembang dan memberikan kontribusi pada masyarakat.
Alrazi memberhentikan mobilnya di pinggir jalan yang sedikit sepi. Ia mengambil ponselnya dan mulai mencari di media sosial, berharap menemukan inspirasi untuk usaha yang akan ia buka. Ia melihat berbagai postingan tentang bisnis, investasi, dan peluang usaha, tapi tidak ada yang benar-benar menarik perhatiannya.
Tak lama kemudian, ia melihat sebuah postingan tentang sebuah perusahaan yang bangkrut. Perusahaan itu dijual untuk melunasi hutang-hutangnya, dan tidak ada perusahaan lain yang ingin membelinya. Alrazi membaca lebih lanjut tentang perusahaan itu, dan ia mulai tertarik.
Perusahaan itu adalah sebuah perusahaan teknologi yang bergerak di bidang pengembangan aplikasi. Mereka memiliki beberapa paten teknologi yang sangat berharga, tapi karena masalah keuangan, perusahaan itu terpaksa bangkrut. Alrazi melihat potensi besar dalam perusahaan itu, dan ia mulai berpikir bahwa ini bisa menjadi peluang usaha yang sangat baik.
"Perusahaan teknologi... itu bisa jadi ide yang bagus," kata Alrazi pada dirinya sendiri, sambil tersenyum. Ia mulai membayangkan bagaimana ia bisa mengembangkan perusahaan itu, membuatnya kembali menjadi perusahaan yang sukses dan menguntungkan.
Alrazi memutuskan untuk menghubungi pemilik perusahaan itu dan menanyakan lebih lanjut tentang perusahaan itu. Ia ingin tahu lebih banyak tentang perusahaan itu, dan apakah ada kemungkinan untuk membelinya.
Tuuut... tuuut... tuuut...
"Halo, selamat pagi," jawab seorang pria dengan suara berat, terdengar seperti orang yang sudah tidak sabar lagi.
"Halo, selamat pagi. Apa ini dengan pemilik perusahaan Teknologi yang menjual perusahaan karena bangkrut?" tanya Alrazi, mencoba terdengar sopan dan profesional.
"Benar, Apa Anda ingin membeli perusahaan kami?" tanya orang itu, terdengar tak sabar.
"Benar, tapi saya cuma punya dana 2 milyar, kalau Anda mau, saya akan membelinya sekarang," kata Alrazi, mencoba untuk tidak terdengar terlalu kecewa dengan jumlah uang yang ia tawarkan.
"Aduhh, saya menjualnya dengan harga 5 milyar," kata pria itu, terdengar seperti orang yang tidak mau bernegosiasi.
"Pak, dari yang saya lihat, tidak ada perusahaan lain yang mau membeli perusahaan Anda yang telah lumpuh itu, dari pada tidak sama sekali, lebih baik saya beli dengan harga 2 milyar, setidaknya Anda tidak lagi di kejar-kejar hutang," rayu Alrazi, mencoba untuk membuat pemilik perusahaan itu mempertimbangkan tawaran yang ia berikan.
Pria itu terdiam sejenak, terdengar seperti orang yang sedang berpikir keras. Alrazi bisa merasakan bahwa pria itu sedang mempertimbangkan tawaran yang ia berikan, dan ia berharap bahwa pria itu akan menerima tawaran itu.
"Tunggu sebentar, saya akan konsultasi dengan tim saya," kata pria itu, terdengar seperti orang yang tidak mau membuat keputusan sendiri.
Alrazi menunggu dengan sabar, sambil memandang ke luar jendela mobilnya. Ia bisa melihat bahwa pria itu sedang berbicara dengan seseorang, tapi ia tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
Setelah beberapa menit, pria itu kembali ke telepon.
"Baiklah, saya setuju dengan harga 2 milyar, tapi Anda harus membayarnya sekarang," kata pria itu, terdengar seperti orang yang tidak terlalu puas dengan keputusan itu.
Alrazi tersenyum, karena ia berhasil mendapatkan perusahaan itu dengan harga yang lebih murah dari yang ia tawarkan.
"Baiklah, mari kita bertemu," kata Alrazi.
Alrazi merasa sangat bersemangat, karena ia merasa bahwa ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang besar. Ia tidak sabar untuk melihat perusahaannya, dan bagaimana perusahaan itu bisa membawanya ke level yang lebih tinggi.
...*******...
Pertemuan dengan pemilik perusahaan itu berlangsung sangat lancar. Alrazi sangat puas dengan apa yang ia lihat, dan pemilik perusahaan itu juga sangat puas dengan tawaran Alrazi. Mereka sepakat untuk menjual perusahaan itu kepada Alrazi, dan proses penjualan pun dimulai.
"Saya akan mentransfer uangnya sekarang," kata Alrazi, sambil mengambil ponselnya dan memulai proses transfer uang.
Pria itu memberikan nomor rekeningnya, dan Alrazi mentransfer uangnya. Setelah proses transfer selesai, Alrazi menandatangani dokumen pengalihan perusahaan.
"Selamat, perusahaan Teknologi sekarang milik Anda," kata pria itu, terdengar seperti orang yang tidak terlalu puas dengan keputusan itu.
Alrazi tersenyum, karena ia telah berhasil mendapatkan perusahaan itu.
"Terima kasih, Pak. Saya akan membuat perusahaan ini kembali menjadi yang terbaik," kata Alrazi.
Alrazi merasa sangat puas dengan keputusan yang ia buat, dan ia tidak sabar untuk memulai proyek barunya. Ia mengenggam dokumen perusahaan itu dengan erat.
Alrazi merasa sangat bahagia, karena ia telah menemukan peluang usaha yang sangat baik. Ia tahu bahwa ini tidak akan mudah, tapi ia siap untuk menghadapi tantangan dan membuatnya berhasil.
Dengan perusahaan teknologi itu, Alrazi merasa bahwa ia telah menemukan sesuatu yang benar-benar spesial.
"Ha ha ha, akhirnyaaaaaa, aku punya perusahaan juga," kata Alrazi berbahagia sambil berputar-putar di ruang ceo tersebut setelah pemilik pertama itu pergi.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
why bekas bininya pun dikerjakan
kenapa tak direjek saja
lanjut up lagi thor