Benih Yang Tertinggal Di Rahim Pelacur

Tiba-tiba rumah sakit kedatangan pasien dengan luka tembak akibat sebuah perkelahian pada saat yang sama Kiano telah siap dengan pakaian beda untuk mengeluarkan peluru yang berada di perut pasien.

pada saat yang sama juga Alina memakai pakaian bedah dan mulai masuk ke dalam ruangan bedah bergabung dengan Kiano dan juga team lainnya.

“Berikan alat-alatnya kata Kiano tanpa melihat terlebih dahulu siapa seorang wanita yang baru saja ia perintah”

“Ini dok..”

“Yah Terim...”Kiano berhenti berbicara dan menatap seorang yang memakai masker di Mulutnya. Kedua sorot mata itu terlihat tak asing baginya.

“siapa kamu?”

“S-saya Alina dok”

“Apa...!!”

Di menit kemudian Kiano keluar dari ruangan bedah ia terlihat marah dan menyeret tubuh Alina. Alina merasa kesakitan karena lengannya di tarik begitu kasar.

“Aargg... sakitt...dok mohon lepaskan saya....”

“Anda lancang berani sekali masuk ke ruangan saya tanpa izin!"Kiano dengan kasar menghempas tubuh itu pada sebuah dinding dan di tempat sepi.

“aaarrg...“Alina meringis kesakitan karena prilaku Dokter Kiano.

“Saya tidak lancang, justru saya di suruh oleh dokter Alamsyah untuk menjadi asisten anda!”

“Apa asisten? Hahahahha”Kiano tertawa jahat.“Pelacur seperti anda menjadi asisten seorang dokter Kiano apa itu tidak salah emang nya apa pangkat mu ha”

“Jaga yah mulut dokter karena saya bukanlah seorang pelacur!”Alina menepatkan telunjuknya di depan wajah Dokter Kiano,bahkan sorot matanya yang tajam menampilkan jika Alina tak main-main dengan kata-kata nya.

“Apa bukan pelacur bahkan otak saya masih sangat mengingat bagaimana cara mu menggoda saya sehingga terjadilah kisah di malam itu”Cerca Kiano sembari menepis telunjuk Alina.

“Saya benar-benar tidak tau kamu siapa atau bisa jadi kamu tidur dengan saudara kembar ku Ayuna”

“Hahahaha apa menurutmu saya akan percaya?”

“Saya bisa membuktikan kalau saya tidak berbohong bahwa dokter malam itu tidur dengan Ayuna saudara kembar saya. coba pikir saja sendiri apa ada seorang pelacur yang mempunya profesi sebagai perawat?”

“Namun sayang nya saya masih tidak percaya dengan wanita pembohong seperti kamu!”Kiano sengaja mencengkram kedua lengan Alina ia melakukan itu agar Alina mengaku tentang jati dirinya.

“Aaww sakittt....lepaskan saya dok....”

“Pelacur seperti kamu memang memiliki seribu cara untuk mendekati pria mapan dan punya segalanya seperti saya,saya sudah menebak jika anda ingin merayu saya lagi dengan tubuh anda iya kan!”

“Tidak anda salah paham saya itu bukan pelacur saya benar-benar bisa membuktikan kalau orang yang kamu maksud itu kembaran saya!” Kata Alina berbicara dengan tegas dan berhasil melepaskan kedua tangan Kiano yang mencengkram kedua lengannya.

“Kalau begitu cepat buktikan kepada saya jika kamu benar-benar memiliki kembaran?”Tantang Kiano penuh penekan.

“Tapi... saya hanya bisa menunjukkan akte kelahiran serta ktp saja sebagai bukti”Jawab Alina dengan sungguh-sungguh.“Karena kembaran saya itu sudah lama meninggal”

Kiano tertawa di ikuti seringai kecilnya.Ia masih menyakinkan jika Alina hanya berbohong.“Akte dan KTP bisa saja di sabotase dan ketika mendengar jika kembaran mu benar-benar sudah meninggal rasanya saya masih tidak percaya”

“Percaya atau tidak percaya itu terserah dokter karena saya sudah menjelaskan sejujur -jujurnya tentang siapa saya dan jati diri saya sebenarnya dan satu lagi dok jangan pernah mengusik saya lagi karena saya jelas-jelas bukan wanita seperti yang dokter Kiano maksud”

Alina pun segera melangkahkan kaki meninggalkan dokter Kiano sendirian bahkan Alina tau apa yang barusan terucap itu hanyalah sebuah kebohongan yang ia buat. Karena masa lalu biar lah menjadi masa lalu sebab dulu ia memang seorang pelacur tapi ia tak pernah tidur dengan pria manapun kecuali ia pernah melakukan kesalahan tidur dengan seorang dokter yang tidak menyukai nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ketika Dokter Alamsyah berada sendirian di ruangan kerjanya tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka menampilkan sosok Kiano yang seperti menahan kemarahan di wajahnya.

“Papa kenapa sih tidak bilang bilang dulu sama aku kalau papa sudah menggantikan asisten ku dengan orang lain!”

“Loh dia bukan orang lain Kiano,dia tu Alina. Lagian papa suka dengan kinerja wanita itu selain cantik dia juga pintar sangat cocok bukan untuk bersanding menjadi asisten kamu”

“Tidak pa aku tidak mau pa...aku seorang dokter handal maka seorang wanita atau seorang perawat biasa seperti wanita itu mana mampu untuk menjadi asisten ku. Dan asal papa tau bahkan lulusan dokter muda pun belum tentu bisa menjadi asisten aku apa lagi Alina yang hanya seorang perawat biasa!”

“Jangan meremehkan bakat seseorang Kiano kamu cobalah dulu jadikan dia sebagai asisten kamu atau bila perlu kamu ajarkan dia cara cara apa saja yang harus di lakukan.”

“Tidak pa bagaimana pun aku tidak akan setuju atau bahkan tidak akan menerima wanita itu menjadi asisten ku!”

Sekejap punggung Kiano tak terlihat lagi di hadapan dokter Alamsyah Karena pria itu datang dan pergi dengan muka masam di campur amarah.

“Sepertinya pernah terjadi sesuatu antara Kiano dan wanita itu tapi apa yah”