NovelToon NovelToon
Kehidupanku Yang Berubah

Kehidupanku Yang Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: lijaloverrr

Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan merasakan kepahitan dalam hidup. keluargaku yang memiliki aset kekayaan yang melimpah tiba-tiba saja bangkrut mendadak, dan yang lebih gilanya lagi Papah dan Mamah memaksa aku menikah dengan kepercayaan sang papah yang terkenal dingin dan datar itu. Aku sudah dapat membayangkan bagaimana kehidupan pernikahanku bersamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijaloverrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Happy Reading

#####

Malam di desa sangat terasa berbeda dengan dikota, hal itu membuat Alicah sedikit prustasi. bahkan parahnya lagi, jaringan atau signal baik internet atau pun untuk Menelophone biasa pun tidak ada, Alicah saat ini sedang berada di salah satu kamar di rumah Pandu, tepatnya didalam kamar Pandu, setelah berbincang-bincang tepatnya hanya Pandu dan simbok yang pokus bercerita, Alicah hanya memilih mendengarkan saja. merasa bosan ia mengatakan pada Pandu ia ingin beristirahat. dan didinilah dia, menatap atau menelisik seisi kamar yang menurutnya sangalah kecil dan tidak nyaman.

"Masa gue harus tidur disini," gumam Alicah berjalan mendekati kasur, "Mana kasurnya kecil, kamar mandi aja gak ada disini,"

Alicah memilih duduk diatas kasur, saat mendaratkan pantatnya diatas kasur ia langsung berdiri. "Keras banget kasur ini, kalau kayak gini mana bisa gue tidur is.. Mana gak ada AC lagi," Gerutu Alicah dengan wajah masam. Bagaimana hari-hari yang akan ia jalani disini. membayangkannya saja sudah membuatnya merasa gila.

Asik dalam lamunannya, ia tak menyadari Pandu masuk kedalam kamar.

"khm," suara deheman Pandu membuyarkan lamunan alicah.

"Gue mau bicara serius sama lo," Ucap Alicah mendekat ke arah Pandu.

"Mau bicara apa?" Tanya Pandu, ia memilih duduk diatas kasur karena tidak ada sofa dikamar itu. sedangkan Alicah memilih berdiri didepan Pandu.

"Duduk Alicah," Titah Pandu

"Gak mau, Kasurnya keras gak cocok dipantat gue," Balas Alica dengan sombongnya. Ia melipat kedua tangannya didada sambil menatao Pandu tajam.

"Gue mau tanya, sampai kapan kita akan disini, oo lebih tepatnya sampai kapan gue harus terjebak dikampung ini?" Tanya Alicah dengan raut serius.

Pandu menatap Alicah intens, "Selamanya," balas Pandu santai.

"WHAT," Teriak Alicah. "Lo gak salah? masa gue selamanya disini, gak masuk akal," ketua Alicah.

"Kalau gak percaya ya udah," Pandu membaringkan tubuhnya yang lelah, Saat di bus ia tidak tidur walau sedetikpun.

"Gue mau pulang Pandu," suara rengekan Alicah membuat sudut bibir Pandu terangkat tampa ia sadari.

"Kamu mau Pulang kemana hm?"

"Ke Jakarta lah," balas Alicah sarkas.

"Kamu mau tinggal dimana disana emang?"

"Ya dirumah Pa.. " Alicah baru ingat ia dan keluarganya sudah tidak memiliki rumah lagi.

"Kenapa berhenti?"

Alicah tak membalas lagi, ia memilih menjau dari pandu, menatap keluar jendela yang menampilkan pemandangan Kampung yang terlibat gelap karena tidak ada cahaya lampu yang menerangi diluar. hanya rumah-rumah warga yang terlihat terang. Mata Alicah berkaca-kaca mengingat keluarganya yang jatuh miskin. kenapa ia harus mengalami semua ini.

Pandu menatap Alicah yang terlihat termenung di jendela. ia tau apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya itu.

Pandu bangun dari kasur, ia membuka lemari untuk mengambil pakaian dan sarung, "Saya mau kemasjid," Pamit Pandu yang dihiraukan Alicah. Alicah tak peduli kemana pria itu pergi. tak mendapat tanggapan dari Istrinya. Pandu akhirnya keluar kamar menuju kamarandi untuk bersih-bersih. dirumah ini hanya ada dua kamar mandi. satu didalam rumah dan satu lagi diluar dekat dapur. Rumah ini tidak memiliki kamar mandi didalam kamar. itu sebabnya Alicah tambah prustasi dibuatnya.

Merasa kakinya pegal karena kelamaan berdiri, Alicah memutuskan untuk duduk dikasur ya walaupun ia merasa kurang nyaman, "ini kasur atau baru sih? keras amat," Gerutu Alica. Ia memilih memainkan HPnya untuk melihat poto-potonya dengan kedua orang tuanya. matanya kembali berkaca-kaca rindu dengan Papa dan Mama.

"Pah, Mah, Alicah rindu sama kalian, Alica mau ikut sama kalian, gak mau pisah Hiks.." Tangis alicah mulai pecah. ia yang sejak kecil tidak pernah kau dari orang tua merasa sangat sedih.bahkan dulu saat ia ditawari kuliah ke luar negeri ia menikah karena tidak mau pisah dengan Papa dan Mama.

Tak terasa ia mulai tertidur dengan posisi duduk menyandar pada dinding, Kasur pandu adalah kasur biasa yang tidak memiliki sandaran, tapi di kampung atau desa begini masih jarang ada orang yang bisa atau mampu membeli.

###

Pandu yang sudah sesuai Shalat dimasjid melangkahkan kakinya untuk pulang. Dimasjid tadi banyak yang menyapa dan memeluknya karena sudah lama sekali ia tidak pernah pulang kesini.

"Assalamu'alaikum," Ucap salam Pandu memasuki Rumah.

"Wa'alaikumussalam," Balas Simbo yang sedang duduk di Sofa. Pandu mencium tangan Simbok.

"Karena kamu sudah pulang, Ayok sekarang kita makan Malam," Ajak simbol bergegas dari duduknya.

"Iya simbok," Balas Pabdu, ia melangkah masuk ke kamarnya, hal pertama yang menyambutnya ialah Alicah yang tidur dalam posisi duduk. Pandu menggelengkan kepala melihat hal itu. Ia mengganti pakaian trkebih dahulu sebelum membangunkan Alicah.

"Alicah, bangun," Pandu mencoba membangunkan Alicah yang terlelap. ia menyadari ada bekas air mata dikedua pipi wanita itu.

"Dia menangis lagi," Gumam Pandu.

Pandu mengguncang pelan bahu Alicah, "Alicah," Panggil Pandu lagi.

"Ehm," Gumam Alica tampa membuka matanya.

"Bangun, kita makan malam dulu," Ujar Pandu

"Gue gak mau makan, Lo aja sana," Balas Alicah, ia merasa berat untuk membuka mata.

"Kamu harus makan, cepat bangun atau saya gendong kamu keluar," Ancam Pandu

Mendengar ancaman pria itu seketika mata Alica yang tadi susah untuk terbuka seketika terbuka lebar.

"Lo ganggu tau, gue ngantuk pengen tidur," Rengek Alicah menatap Pandu tajam.

"Gak ada alasan, Kamu hari makan," Pandu menarik tangn Alicah dengan paksa keluar dari kamar.

"Pandu, gue bilang gue gak mau makan, lo ngerti gak sih?" Alicah mencoba memberontak tapi usahanya sia-sia.

Pandu membawa Alicah kekamar mandi untuk mencuci muka terlebih dahulu. dengan terpaksa alicah akhirnya menuruti walaupun dalam hati ia menyumpah serapah pria itu.

Kini mereka sudah di duduk bersila untuk makan. Alica yang tidak pernah duduk bersila merasa kesulitan, jadi dia hanya menekuk kedua kakinya saja. Alicah menatap tak minat menu makan malam mereka, Nasi, Sayur asam dan telur, itulah menu makan mereka. Alicah berdecak dalam hati menggerutu tak jelas.

"Makanan Apaan sih ini, gue mana selera makan yang beginian," Gerutu Alica dalam Hati.

Pandu melirik Alica, ia tahu apa yang ada dipikiran wanita itu, Tapi mulai sekarang ia akan mengajati Alicah agar tidak memilih-mikih makana lagi. Ia akan mengajari Alica supaya Wanita itu bersyukur dengan apa saja.

Alicah menatap Pandu dengan sorot mata seolah mengatakan "Gue gak mau makan," Tapi Pandu memilih mengabaikan.

"Kenapa hanya menatap saja, kamu gak suka makananannya?" Tanya Simbo, Simbo melihat Alicah hanya diam tampa mengambil makanan untuk Pandu dan dirinya.

"Hmm.." Alica bingung harus mengatakan apa.

"Saya tau kamu gak perna makan beginian, tapi mulai sekarang kamu harus terbiasa, jangang banyak gaya, kamu bukan tuan putri yang harus makan makanan mewah,"

Bersambung......

######

*** Hi Readers, Terima Kasih Karena telah baca cerita ini, ini cerita perdana aku, jadi harap maklum ya,. Jangan lupa untuk Like komen Vote dan share.

Salam manis dari author. Lijaloverrr. *** 😊🥰🥰

1
Nur Halijah
seru banget
Kiran Kiran
Ceritanya seru banget, gimana kelanjutannya thor?
Daisuke Jigen
Susah tidur malam ini jadinya.
Jell_bobatea
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!