NovelToon NovelToon
Pembalasan Senyap Sang Istri Sah

Pembalasan Senyap Sang Istri Sah

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Cerai / Penyesalan Suami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Balas Dendam
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nadhira ohyver

Selama ini Tania hidup dalam peran yang ia ciptakan sendiri: istri yang sempurna, pendamping yang setia, dan wanita yang selalu ada di belakang suaminya. Ia rela menepi dari sorot lampu demi kesuksesan Dika, mengubur mimpinya menjadi seorang desainer perhiasan terkenal, memilih hidup sederhana menemaninya dari nol hingga mencapai puncak kesuksesan.
Namun, kesuksesan Dika merenggut kesetiaannya. Dika memilih wanita lain dan menganggap Tania sebagai "relik" masa lalu. Dunia yang dibangun bersama selama lima tahun hancur dalam sekejap.
Dika meremehkan Tania, ia pikir Tania hanya tahu cara mencintai. Ia lupa bahwa wanita yang mampu membangun seorang pria dari nol, juga mampu membangun kembali dirinya sendiri menjadi lebih tangguh—dan lebih berbahaya.
Tania tidak menangis. Ia tidak marah. Sebaliknya, ia merencanakan pembalasan.

Ikuti kisah Tania yang kembali ke dunia lamanya, menggunakan kecerdasan dan bakat yang selama ini tersembunyi, untuk melancarkan "Balas Dendam yang Dingin."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Dengan langkah anggun dan penuh rasa hormat, Tania bergerak hati-hati di atas karpet tebal, memperhatikan setiap detail di ruangan mewah tersebut.

Pandangannya langsung tertuju pada pria yang duduk diam di kursinya, namun posisinya aneh—membelakangi pintu masuk, memunggungi Tania.

Suara sapaan Rendi memecah keheningan di ruangan tersebut.

"Pak Rey, Bu Tania sudah datang," katanya lirih.

Suasana di ruangan tersebut semakin mendebarkan saat perlahan-lahan kursi hitam besar itu berputar.

Wajah pria yang duduk di balik kursi kebesarannya pun tersingkap, Tania tertegun, kata-kata yang sudah di siapkan lenyap dalam benaknya. Tatapan mereka bertemu sesaat, sebelum akhirnya Tania menundukkan wajahnya.

Sementara pria yang duduk di kursi kebesarannya tersebut, justru tersenyum penuh arti melihat ternyata wanita yang saat ini ada di ruangannya adalah wanita yang dulu di kagumi nya.

Melihat sikap Tania yang menundukkan wajahnya, dan kembali menatapnya dengan profesionalisme, ia yakin Tania belum menyadari siapa dirinya.

Pria tersebut perlahan berdiri dari duduknya dan berjalan maju mendekat ke arah Tania yang duduk di sofa.

Melihat hal tersebut, Tania segera bangkit dari duduknya.

"Selamat pagi, Bu Tania." Pria tersebut mengajak Tania untuk berjabatan tangan.

Tanpa ragu Tania menerima uluran tangan dari pria yang berdiri di hadapannya tersebut, meskipun dirinya merasa heran, tetapi ia tetap sopan untuk tidak bertanya hal yang lebih pribadi.

"Beliau Pak Rey, Bu Tania, putra dari Pak Herry, pemilik perusahaan ini," sela Rendi yang menyadari kebingungan yang tersirat di raut wajah Tania.

Tania hanya tersenyum canggung menanggapi ucapan Rendi.

"Silahkan duduk," kata Rey kepada Tania.

Keduanya kini duduk bersama di sofa, sementara Rendi tetap setia berdiri di samping sofa yang di duduki bosnya tersebut.

"Saya mendengar banyak hal tentang anda dari Rendi dan juga ayah saya."

"Sayang sekali, karena anda memilih menyembunyikan bakat anda yang luar biasa, menurut saya," kata Rey lagi.

"Anda terlalu berlebihan Pak Rey," balas Tania.

"Ayah saya sudah terlalu tua untuk duduk di kursi yang penuh tanggung jawab itu." Rey tertawa ringan, menunjuk kursi hitam yang baru saja di duduki nya.

Tania terpaku saat Rey tertawa ringan, tawa itu begitu alami, begitu murni, memecahkan suasana formal di antara mereka.

Sebuah gelombang kekaguman instan menerpa Tania, di balik sosok pria yang berwibawa itu, ada sisi ringan dan menawan yang baru saja terungkap. Membuat Tania tersenyum tanpa sadar.

Melihat senyum yang terukir di wajah Tania jantung Rey terasa melonjak ke tenggorokan. Dunia di sekelilingnya mendadak kabur, hanya menyisakan fokus pada senyuman yang terpatri di wajah Tania.

Pipi Rey terasa hangat, Rey mengerjap cepat, bertanya-tanya senyum itu nyata atau hanya imajinasinya saja.

Tania merasa heran dengan sikap pria yang ada di hadapannya saat ini.

"Ehem... Pak Rey," Rendi menyadarkan bosnya yang seperti orang linglung.

"Sampai di mana tadi?" tanya Rey, tersenyum kikuk.

"Seharusnya ayah saya yang bertemu dengan anda hari ini, Bu Tania. Tapi karena ayah saya tiba-tiba mengajukan untuk pensiun, jadi saya yang meneruskan kepemimpinan di perusahaan ini, tapi Bu Tania tidak perlu khawatir, meskipun saya belum lama menghandle perusahaan ayah saya, tapi beliau sudah menceritakan tentang kolaborasi bersama anda beberapa tahun silam.

"Ayah saya juga menitip salam karena tidak bisa bertemu langsung dengan anda," ujar Rey panjang lebar.

Rendi merasa heran dengan bosnya tersebut, sebab baru kali ini Rey yang biasanya pendiam, tegas dan juga dingin, berubah menjadi cerewet, seolah-olah dirinya melebur bersama Tania.

"Saya dan ayah saya sudah merundingkan hal ini, Bu Tania pantas mendapatkan posisi sebagai chief desainer di perusahaan kami," kata Rey lagi.

"Sepertinya itu terlalu berlebihan dan mencolok Pak Rey, saya ingin memulai kembali dari bawah, bukan langsung naik dan berada di puncak," tolak Tania, halus.

"Saya rasa... justru sebaliknya, anda pantas mendapatkan posisi itu di perusahaan ini Bu Tania, tolong jangan menolak, karena ini permintaan ayah saya," balas Rey.

"Baiklah... tapi dalam waktu dekat ini, saya belum bisa bergabung langsung di perusahaan ini bersama karyawan lain," imbuh Tania.

Rey mengernyitkan dahinya begitu pun dengan Rendi.

"Untuk saat ini saya hanya bisa terlibat di belakang layar, dan jika saya boleh meminta, tolong rahasiakan soal jati diri saya."

"Apakah bisa?" tanya Tania.

Rey dan Rendi saling berpandangan, keduanya merasa heran dengan permintaan Tania yang menurutnya sangat tidak masuk akal.

Normalnya seseorang sangat suka pujian, apalagi jika dirinya dikagumi banyak orang.

"Tentu saja," jawab Rey, singkat, padat dan penuh keyakinan, membuat keraguan di hati Tania sirna.

"Rend ... tolong ambil berkas kontrak kerjasama dengan Bu Tania," kata Rey, memerintah Rendi.

Rendi segera melangkah ke arah meja kerja bosnya tersebut, mengambil berkas yang sebelumnya telah di siapkan.

"Silahkan di periksa dulu berkasnya," Rey menyerahkan berkas tersebut dengan sopan kepada Tania.

Di seberang sofa tempat Tania duduk, ia tampak tenggelam dalam lembaran berkas kontrak. Rey menghentikan gerakannya sesaat, membiarkan matanya mengagumi pemandangan itu secara diam-diam.

Tania terlihat berwibawa, memancarkan aura kompetensi yang kuat, setiap gerakannya, dari cara dia membalik setiap halaman dengan tegas hingga saat dia melingkari point tertentu dengan stabilo yang ia bawa di dalam tasnya, menunjukkan ketelitian seorang profesional.

Rey merasa terkesima, dia telah melihat banyak orang di ruang rapat, tapi cara Tania menguasai materi dan detail kontrak itu membuatnya terpesona.

Rey menyilangkan kakinya dengan santai, menikmati kekaguman yang tenang itu.

Wanita di depannya itu adalah perpaduan sempurna antara kecantikan dan ketajaman pikiran, terbukti dari cara Tania memeriksa kontrak dengan seksama.

Rey menarik napasnya perlahan, sebuah senyum tipis, nyaris tak terlihat, tersungging di bibirnya, menikmati momen di mana dirinya bisa melihat lagi wanita yang ada di hadapannya saat ini, setelah sekian lama. Mengagumi kembali wanita yang ada di hadapannya tanpa di ketahui lagi.

15 menit berlalu dalam keheningan saat Tania meneliti setiap pasal. Setelah puas, Tania menutup map kontrak di hadapannya dengan gerakan yang tenang dan pasti.

Sebelumnya Tania telah menandai beberapa poin krusial dengan stabilo kuning miliknya, membuat beberapa koreksi redaksional kecil pada salinan terpisah menggunakan pena montblanc miliknya.

Tanpa ragu sedikit pun Tania menyerahkan berkas yang telah di periksa tersebut kembali ke tangan Rey. Gerakannya halus, terkontrol, dan penuh wibawa. Tidak ada keraguan, tidak ada jeda canggung.

"Beberapa poin sudah saya sesuaikan dengan kesepakatan awal kita. Silahkan di tinjau kembali sebelum finalisasi," ucap Tania dengan nada suara yang mantap dan senyum profesional.

Rey menerima berkas itu, merasakan aura kepastian yang di tinggalkan Tania. Meskipun Rey belum membaca detail revisinya, cara Tania menyerahkan berkas tersebut—dengan anggun dan tanpa ragu—sudah cukup meyakinkannya.

"Sempurna," gumam Rey, sambil tersenyum kecil, terkesan dengan profesionalisme Tania yang tak tertandingi.

Bersambung...

1
Sunaryati
Kau hanya akan menggali kuburmu sendiri- Farah
Sunaryati
Ini yang emak tunggu
Sunaryati
Puas
Ma Em
Farah kamu tdk akan bisa melawan kecerdikan Tania , Tania bkn tandinganmu Tania bertindak dgn otak yg cerdik tapi Farah bertindak dgn nafsu bkn Tania yg akan hancur tapi Farah yg akan hancur
Sunaryati
Kutunggu kehancuran Dika dan istri barunya, serta kehilangan rumah yang ditempati sekarang
Batara Kresno
makasih thor udah up 2 bab,nah kan bosoh sh jadi jatuh kan
Batara Kresno: siap ditunggu upnya
total 2 replies
Becce Ana'na Puank
Luar biasa
Sunaryati
Lanjut Thoor, emak ingin Dika dan Farah terusir dari rumah yang ditnggali sekarang.
Sunaryati
Bersoraklah kalian jika tidak malu jingkrak- jingkrak sekalian, dan selanjutnya kalian akan nangis, karena kebalikannya. Semua milik Dika jadi milik Tania karena Tania telah banyak mengumpulkan bukti perselingkuhan kalian lebih dulu, bahkan pengakuan Dika tentang selingkuh dirinya juga direksm oleh Tania, jadi kalian tidak bisa menyangkal. Sedangkan Tania dan Rey bisa menyangkal bahkan bisa membalikkan keadaan dengan tuduhan menfitnah
murni l.toruan
aduh kok aku yang jantungan ya...penasaran banget lanjutkan saja hai para pendosa
Batara Kresno
keren thor lanjut ditunggu upnya ya makasih
Batara Kresno
🤣🤣🤣🤣🤣mampus kan miskin miskin lho bodoh
yuni ati
Menarik/Good/
Eve_Lyn: terimakasih...
total 1 replies
yulian orthe
baru baca.. penasaran apa yg bakalan tania lakukan
Eve_Lyn: ayoo baca kak heheheh
total 1 replies
Batara Kresno
dikira tania bodoh justru kalian yg masuk jebakan 🤣🤣🤣🤣 kasihan dech lho nanti gigit jari mampus
Eve_Lyn: hahaha...
total 1 replies
murni l.toruan
Baru baca saja aku emosi jiwa, Luna temani Tania ya...buat Dika pecundang menyesal
Eve_Lyn: hehehe...terimakasih kak...jangan bosen baca yaa
total 1 replies
Sunaryati
Baru mampir langsung tertarik, ini yang emak suka istri terkhianati membalas dengan elegan membuat pengkhianat kerdil dan satunya kebakaran jenggot. Emak mau kasih 5⭐ jika Tania sudah lepas dari Dika, dan Farah terbongkar keburukannya
Eve_Lyn: terimakasih Mak... hehehehe
total 1 replies
Ma Em
Tania emang yg terhebat semangat Tania maju terus buat Dika dan gundiknya menyesal 💪💪💪
partini
good story 👍👍👍👍👍
Eve_Lyn: terimakasih kakak
total 1 replies
partini
👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!