NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta, Suamiku

Mengejar Cinta, Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Harem
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Hanum Salsabiela terpaksa menerima sebuah perjodohan yang di lakukan oleh ayahnya dengan anak dari seorang kyai pemilik pondok pesantren tersohor di kota itu. Tidak ada dalam kamus Hanum menikahi seorang Gus. Namun, siapa sangka, Hanum jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat sosok Gus yang menjadi suaminya itu. Gus Fauzan, pria yang selalu muncul di dalam mimpinya, dan kini telah resmi menikahinya. Namun siapa sangka, jika Gus Fauzan malah telah mencintai sosok gadis lain, hingga Gus Fauzan sama sekali belum bisa menerima pernikahan mereka. “Saya yakin, suatu saat Gus pasti mencintai saya“ Gus Fauzan menarik satu sudut bibirnya ke atas. “Saya tidak berharap lebih, karena nyatanya yang ada di dalam hati saya sampai sekarang ini, hanya Arfira..” Deg Hati siapa yang tidak sakit, bahkan di setiap malamnya suaminya terus mengigau menyebut nama gadis lain. Namun, Hanun bertekad dirinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21

Gus Fauzan mendesah berat, rasanya sangat frustasi apa lagi saat sang Abi dengan terang-terangan menolak memberikan restunya. Kalau sudah seperti ini dirinya harus bagaimana? Tidak mungkin dirinya nekad menikahi Arfira tanpa restu dari keluarganya.

Itu gila, dirinya tak mungkin melakukan hal tersebut. Dirinya masih punya akal sehat dan masih mempertimbangkan semuanya. Dirinya akan berusaha dengan perlahan sampai membuat kedua orang tuanya mau memberikan restunya untuk menikah dengan Arfira.

Gus Fauzan menghela nafasnya kasar, rasanya lelah sekali, sedari pulang ke Bandung dirinya belum istirahat sama sekali, ingin istirahat setelah menemui Arfira dirinya malah haru mencari Hanum yang hilang.

Gus Fauzan memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Dirinya ingin tidur dan memikirkan cara apa yang sekiranya mampu meluluhkan hati kedua orangtuanya agar mau merestui hubungannya dengan Arfira.

Ceklek

Gus Fauzan masuk ke dalam kamar, dan mengernyitkan sebelah alisnya saat melihat Hanum sibuk dengan laptop di depannya. Bahkan tak menoleh sedikitpun ke arahnya. Biasanya gadis itu selalu menghampirinya, bahkan menanyakan hal ini dan itu, tapi kenapa saat ini berbeda?

Gus Fauzan tak mempedulikan itu, karena kepalanya juga masih terasa pusing saat mengingat masalah tentang Arfira. Dirinya mengambil ponselnya yang terus berdering sedari tadi.

Semakin mendesah, saat yang menghubunginya adalah Arfira.

Gus Fauzan langsung menggeser icon hijau.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam, gimana? Kapan kita bisa menikah?" Tanya Arfira menuntut di seberang sana. 

Gus Fauzan menghela nafasnya kasar. "Maaf, Fir. Saya belum tau. Jangan bicara hal itu dulu. Masih ada hari esok, Fira. Saya capek, baru saja pulang dari Bandung." Kata Gus Fauzan yang lama-lama kesal juga. Biar bagaimanapun dirinya manusia biasa.

"Jadi kamu nggak suka aku bahas tentang nikah? Kamu ini serius nggak sih sama hubungan kita?! Padahal kamu kemarin yang sibuk mau nikahin aku. Kamu bilang suka, kamu bilang cinta, taunya kamu cuman omong kosong doang!" Pekik Arfira di seberang sana, 

Gus Fauzan menggeram, rasanya emosinya terpantik. "Kamu bisa sabaran tidak?! Minta restu sama orang tua aku itu bukan hal yang mudah, apalagi dengan status aku yang sekarang ini." Ucap Gus Fauzan tanpa sadar dirinya hampir mengungkap status pernikahannya. Dirinya sudah terlalu kesal, dirinya capek tapi Arfira selalu menuntut hal tersebut. Kalau saja kedua orangtuanya langsung mengiyakannya, Gus Fauzan tidak akan se frustasi ini, tapi keduanya sama sekali malah menentang hubungannya.

"Maksud kamu apa?"

"Saya tutup dulu, saya mau istirahat." Gus Fauzan langsung menutup panggilan telpon itu, setelah mengucapkan salam tanpa berniat menjelaskan pada Arfira. Dirinya saat ini benar-benar dilema.

Gus Fauzan menghela nafasnya kasar, melemparkan ponselnya di atas ranjang lalu melirik Hanum yang masih sibuk berkutat di depan laptop milik gadis itu, sepertinya obrolannya dengan Arfira sama sekali tidak mengusik ketenangan gadis itu.

Gus Fauzan melangkahkan kakinya mendekati Hanum yang sedari tadi diam saja. Dirinya berdiri di belakang gadis itu.

"Num, saya mau bicara sama kamu" ucap Gus Fauzan, namun Hanum tetap diam tak meresponnya, Hanum bahkan masih sibuk mengetik di laptopnya itu.

Gus Fauzan mendesah melihat keterdiaman Hanum, dirinya berinisiatif mengatakan hal yang sebenarnya yang mengusik pikirannya. "Saya mau menikah lagi. Saya mau nikah sama orang yang saya cintai. Bagaimana menurut kamu? Kamu marah atau tersinggung tidak?" Tanya Gus Fauzan sambil menatap wajah cantik Hanum yang sedang serius.

Hanum tersenyum tipis. "Bukan urusan saya. Silahkan jika anda mau menikah lagi, saya tidak peduli."

Dan respon Hanum membuat Gus Fauzan sampai tercengang di buatnya. Dirinya tak menyangka jika Hanum akan mengatakan hal tersebut. Padahal gadis itu sebelumnya bertekad kuat ingin mengejar cintanya. Tapi ini...

Ck, ada apa dengan Hanum sebenarnya? Semenjak tadi, Hanum bersikap berubah.

Gus Fauzan terkekeh miris. "Oke. Kalau itu respon kamu. Tapi kamu ingat satu hal, Hanum. Saya akan menikah lagi, tapi jangan berharap saya akan menceraikan kamu, dan perjanjian yang kita buat dulu...

"Saya batalkan... Saya menarik kata-kata yang keluar dari mulut saya, bahwa saya akan menceraikan kamu setelah saya menikahi gadis yang saya cintai. Saya tarik itu semuanya, saya tidak akan pernah mau menceriakan kamu, sampai kapanpun!" Terdengar egois tapi entah mengapa Gus Fauzan malah mengatakannya, entah mengapa Gus Fauzan seperti tidak mau kehilangan sosok Hanum.

Setelah mengatakan hal itu, Gus Fauzan pergi ke kamar mandi sambil membanting pintu kamar mandi,

Hanum yang melihat itu hanya bergeming, sambil meneteskan air matanya.

"Nyatanya, ayah memberikan neraka padaku, bukan surga yang di ucapkan sebelumnya." Gumam Hanum sambil tersenyum miris.

*

Matahari pagi yang cerah telah terbit tinggi, menyinari seluruh sudut kota dengan cahayanya yang hangat dan meriah.

Langit biru tanpa awan menjadi latar sempurna bagi sinar matahari yang terang benderang, memberikan nuansa segar dan ceria di mana-mana.

Burung-burung berkicau riang, menciptakan simfoni alami yang melengkapi keindahan pagi yang cerah. Pepohonan menghijau, daun-daunnya berkilauan di bawah sinar matahari, seolah-olah mereka juga merasakan kegembiraan yang sama.

Jalan-jalan kota mulai ramai dengan aktivitas orang-orang yang bersemangat memulai hari, lengkap dengan deru kendaraan yang sesekali melintas, menambahkan ritme khas pada pagi yang cerah ini.

Seorang ustadz tampan duduk di hadapan ummi Sekar, Hanum dan juga kyai Al-Ghazali. Dan ada juga seorang ustadzah yang ada di sana.

"Nah, Hanum. Kenalkan ini ustadz Dafa. Dia Abi tugaskan untuk menjadi ketua penyelenggara acara tahunan pondok pesantren ini" ucap Kyai Al-Ghazali mengenalkan salah satu ustadz yang paling tersohor di pondok itu. "Ustadz Dafa memang baru nampak, karena beliau kemarin Abi tugaskan memantau yayasan di pulau Sumatra." Sambung kyai Al-Ghazali, lalu menoleh ke arah ustadz Dafa. "Ustadz Dafa, kenalkan ini Hanum istri Fauzan."

Hanum tersenyum menganggukkan kepalanya, "Assalamualaikum, ustadz Dafa, saya Hanum."

"Waalaikum salam, Ning"

Kyai Al-Ghazali tersenyum. "Dan Abi mau kamu ikut ustadz Dafa untuk menyelenggarakan acara tahunan pondok pesantren ini. Pastinya kalian tidak hanya berdua, karena ada ustadzah Rahayu yang akan menemani kamu, Hanum."

Hanum menganggukkan kepalanya. "Insyaallah, Abi. Hanum siap."

"Baguslah, Abi senang mendengarnya. Kalau begitu, kalian bisa diskusikan langsung."

Hanum mengangguk, lalu bangkit dari duduknya dan pergi bersama ustadz Dafa dan juga ustadzah Rahayu, pastinya mereka ingin membicarakan perihal acara tahunan yang memang setiap tahun di selenggarakan di pondok pesantren itu.

Sedangkan Gus Fauzan diam-diam menguping pembicaraan mereka. Dirinya yang tadinya ingin menghampiri urung, dan berdiri di sbelaik tembok.

Dan saat semuanya sudah pergi, hanya tersisa kedua orangtuanya, Gus Fauzan langsung bergegas menghampiri keduanya.

"Assalamualaikum Abi, ummi"

"Waalaikum salam" sahut keduanya, namun kyai Al-Ghazali melengos, karena masih kesal dengan apa yang di ucapkan oleh Gus Fauzan tadi malam.

Gus Fauzan duduk di sana. Tepatnya di depan keduanya.

"Kamu nggak ngajar? Bukannya hari ini kamu harus masuk ke kelas para santri bukan?" Tanya ummi Sekar.

Gus Fauzan mengangguk. "Iya, tapi sebelum itu, Fauzan mau tanya, kok Hanum di biarkan pergi bersama ustadz Dafa? Mereka kan bukan mahram, Bi." Entah mengapa Gus Fauzan protes akan hal itu. Dirinya juga tak sadar dengan apa yang di ucapkannya. Itu spontan.

Ummi Sekar mengulum bibirnya, menahan senyum, menyadari apa yang terjadi pada putranya.

Sedangkan kyai Al-Ghazali mencibir. "Kenapa? Masalah buat kamu! Setidaknya kalau Hanum sudah kamu campakkan, dia bisa mendapatkan pria yang lebih baik dari kamu"

Deg

Perkataan kyai Al-Ghazali sontak membuat keduanya melotot. Termasuk ummi Sekar yang tidak tahu menahu tentang persoalan itu.

1
kalea rizuky
hmmmm ne suami di cerai aja lah males liat dia plin plan tolol. lagi ustad kok selingkuh najis bgt ngalahin Walid aja si lu zan ozan /Puke/
Julia and'Marian: kok Walid kak🫣
total 1 replies
Reni Septianing
sepertinya ustadz fajar pelakunya. usut tuntas gus dafa soal mereka berdua
Julia and'Marian: aku buat plot twist ya kakak🫣
total 1 replies
Uthie
Wahhh.. itu ada yg mencurigakan antara ust Fajar dan santriwati yg keguguran 🤨🤨😡
Uthie
biar tahu rasa itu 😝😏😏😏
Neng Titin
ayo segera baca novel nya,. cerita nya baguss
Julia and'Marian: makasih kakak
total 1 replies
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
panas kan tu hati , otak di kepala Gus makanya istri cantik jangan di anggurin+ di abaikan ingat ya Gus di luar sana banyak laki" yang setia menanti jandanya Hanum
Uthie
dasar manusia Abal - Abal 😌
lily shanum salihah
🥰🥰🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪💪
partini
hah Gus Gus ga gitu juga kali
ada yah Gus macam itu
🤦🤦🤦🤦
lily shanum salihah
lanjuut Thor semangaatt semangaat 💪💪💪🥰🥰🥰
A Writer a book
💞💞💞💞
A Writer a book
💞💞💞
Uthie
Langsung Suka saaat Awal Mampir nya 👍👍👍👍
bikin Emosi dan Kesel soal Gus Abal-abal yg sok Suci dan Bener itu 😡😤
Uthie
Kasih Kaca yg Besar tuhhh pada si Guss Abal-abal itu 😡😡😡
biar ucapannya dilihat sendiri... siapa yg demikian hina nya melakukan apa yg dituduh kan nya itu 😡😡😡😤
Uthie
sukurin 😡😡😡😤
Uthie
dasar Gus KW 😡
Uthie
si Gus memang mesti di panasin terus...biar sadar terus otaknya 😏😏😏
Uthie
Wahhh.. ada yg gengsi gak rela istri cantiknya diliat orang lain 😏😏😏
Uthie
Wahhh... kayanya anak pemilik Ponpes hamil diluar nikah itu 😏😏

itulah akibat nya, bergaul dengan lawan jenis walau disebut Klien..
intinya Barangsiapa telah melanggar aturan Alloh, pasti ada Akibat yg di Tanggung nya !!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!