Perjalanan seorang pria yang ingin membangkitkan kembali kekasihnya.
Pertempuran besar telah selesai!
Kekaisaran Bulan matahari berhasil memukul mundur para iblis. Namun, wanita yang sangat dicintai oleh Yuxiu terbunuh saat itu.
Tetapi, secercah jiwanya masih tersegel didalam tubuhnya, membuat kekasihnya masih mempunyai harapan untuk bangkit kembali.
Seorang tetua Kekaisaran mengatakan, bahwa jiwa seorang manusia dapat kembali ke tubuhnya jika memakan buah dewa.
Namun, untuk mendapatkan buah dewa ini, seseorang harus mempunyai sembilan kristal bintang yang berada di sembilan batas dunia.
Wang Yuxiu telah bertekad, ia akan memulai perjalannya menuju sembilan batas dunia, demi menyelamatkan dan membangkitkan kekasih yang sangat dicintainya.
Akankah Wang Yuxiu berhasil? ataukah ia akan gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7
Wang Yuxiu berjalan memasuki portal ruang yang menuju Alam Manusia. Walaupun ia sedikit merasa takut untuk melangkah maju, namun itu telah menjadi keputusannya.
Sebuah lubang, seperti pusaran besar menuju ruang yang gelap. Wang Yuxiu, dengan segala tekadnya, ia pun melangkah maju.
Setelah memasuki portal, seketika Wang Yuxiu tiba disebuah tempat, dimana itu adalah di tepian sungai.
Deru air terdengar dari kejauhan! Saat ini, Wang Yuxiu tengah berdiri dengan kedua mata yang terbelalak, pandangannya menyapu sungai besar dengan pemandangan alam yang sangat begitu mengagumkan.
Sungai yang besar, arus air yang tidak terlalu deras, airnya jernih, bunga-bunga dan rerumputan menghiasi tepian sungai. Pada jarak lima ratus meter, air terjun terlihat sangat begitu indah di pandang mata, dua air terjun dengan bebatuan hitam yang sangat indah.
"A– apakah ini ... Alam Fana!" gumam Wang Yuxiu dengan perasaan yang sangat begitu terpukau. Bahkan, ia hanya berdiri membeku, ia hanya memperhatikan wilayah sekelilingnya, dimana itu hanyalah alam liar yang menyajikan pemandangan yang begitu menakjubkan.
Selain itu, ia merasakan bahwa energi didalam tubuhnya yang tengah berubah. Wang Yuxiu menyadari, bahwa energi spiritual yang berada di Alam Fana ini sangatlah sedikit. Namun, ia juga menyadari, bahwa ada suatu energi yang melimpah, yang disebut oleh mereka sebagai energi Dou Qi.
Wang Yuxiu kembali membuka catatan yang diberikan oleh tetua Feng Tian. Dimana itu adalah tingkatan ranah yang ada di Alam Fana.
Energi spiritual didalam tubuhnya, perlahan beresonansi dengan energi Qi. Wang Yuxiu yang sebelumnya berada pada tingkatan ranah Martial King, kini ia berada dalam tingkatan ranah Dou Wang tahap awal, itu disimpulkan olehnya, ketika ia mencoba membentuk sayap Dou Qi di punggungnya menggunakan energi Dou Qi yang mengalir di seluruh tubuhnya.
Sayap itu terbuka lebar, sayap berwarna emas yang terbuat dari aliran Qi didalam tubuh Wang Yuxiu. "Ini tidak jauh berbeda dengan sayap spiritual." ujar Yuxiu sembari mengamati sayap Dou Qi miliknya.
Lalu, ia pun mencoba untuk terbang! Namun, Wang Yuxiu yang belum bisa mengendalikan aliran Dou Qi didalam tubuhnya, membuatnya tidak dapat mengontrol laju terbangnya.
Wang Yuxiu terbang di udara, namun arahnya sangat tidak teratur! Beberapa kali ia berteriak "Aaaa ...." ketika dirinya terpontang panting di udara. Hingga, ia pun terjatuh kedalam kolam air pada tempat jatuhnya dua air terjun yang disebut hulu sungai. Namun, tanpa ia sadari! Sebelum tubuhnya terjatuh ke dalam air, ia yang terbang tidak terkendali itu menghempaskan sesuatu dari atas batu, di tepian sungai.
"Byur!" Wang Yuxiu terjatuh kedalam hulu sungai.
Dengan cepat, ia pun melepaskan sayap Dou Qi nya, dan bergegas naik ke permukaan dari kedalam air.
"Bahhhh ...." ucap Wang Yuxiu, menghela nafasnya ketika dirinya keluar dari dalam air.
Wang Yuxiu pun berenang ke tepian, hingga dirinya berada di bawah air terjun dan bersandar di sebuah batu hitam yang besar.
"Ini sangat menyegarkan. Terlebih lagi, energi alam di tempat ini sangatlah murni, itu sangat bagus untuk berkultivasi." gumam Wang Yuxiu, tangan kiri memegang dinding batu, tangan kanan bermain air.
"Huaaaaa ...." suara teriakan seorang wanita terdengar sangat begitu lantang. Seolah-olah, suara teriakannya itu merobek udara, memecah ruang, menghancurkan keheningan.
Wang Yuxiu pun terkejut, sehingga genggaman tangan kirinya yang berpegang kepada celah dinding batu pun terlepas, dan ia kembali tenggelam di kedalam air.
Disaat Wang Yuxiu menyelam di kedalaman air, ia membuka kedua matanya. Air yang jernih, membuat pandangannya cukup jelas, dan terlihat sepasang kaki yang putih ramping, mulus, dan hanya mengenakan kain segitiga berwarna putih yang membungkus bagian pinggangnya.
Melihat itu, membuat Wang Yuxiu terkejut, sehingga ia pun dengan cepat kembali ke permukaan. Wang Yuxiu pun menghela nafasnya, dan kemudian merapikan rambut hitamnya yang basah kuyup.
Disaat Wang Yuxiu membuka matanya, seorang gadis tengah berenang ke tepian, memperlihatkan bagian punggungnya yang mulus, putih seperti batu giok. Hingga, wanita itu pun berdiri di tepian sungai.
Gadis itu berdiri dengan tubuh yang semuanya terekspos, hanya bagian puncak kembarnya dan juga pinggangnya yang terbungkus oleh lapisan kain kasa putih yang tipis.
Tubuhnya ramping, ia cukup tinggi, kulitnya putih dan halus, rambut hitamnya yang basah kuyup berada di antara bahunya. Saat itu, gadis itu terlihat sedang kebingungan, seperti sedang mencari sesuatu! Kedua tangan menyilang di dadanya, menutupi dua payudaranya yang besar, kencang dan bulat. Itu sangat mempesona, membuahkan daya tarik yang dahsyat, sehingga ketika seorang lelaki melihatnya, seolah-olah orang itu seperti ingin meremasnya.
Dengan polosnya, Wang Yuxiu berenang ketepian mendekati wanita itu, dan pada saat Wang Yuxiu telah berada di depannya dengan jarak lima meter, Wang Yuxiu pun berbicara, "Nona, ma – maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti itu!" ucapnya dengan nada yang sedikit terbata-bata.
"Bajingan! Siapa kau? Berani-beraninya kau mengintip ku!" bibir tipis merah merona itu mencibir dengan sangat ganas. Wanita itu berdiri tersipu malu. Satu tangan menutupi dua puncak kembarnya, satu tangan menutupi bagian depan belahan kakinya.
"Ti ... ti - tidak nona! A – aku ...." Wang Yuxiu kelimpungan, bicaranya tidak jelas, nadanya terbata-bata. Namun, wanita itu tiba-tiba menyambar dengan nada yang sangat marah.
"Diam ... dasar pria mesum!" nadanya sangat tinggi, kedua matanya yang indah dengan bola mata berwarna hitam legam itu menatap Wang Yuxiu dengan segala kemarahannya.
"Aku ... mesum?" Wang Yuxiu berbicara sembari menunjuk dirinya sendiri, "Aisshhh, terserahlah, aku tidak peduli!" ujar Wang Yuxiu sembari membalikkan badannya.
Saat itu, ia hendak pergi dan menjauh dari wanita itu. Namun, disaat Wang Yuxiu berenang ketepian, tiba-tiba suara teriakan yang memekakkan telinga, dan diiringi dengan suara tawa seorang laki-laki terdengar oleh Wang Yuxiu.
Wang Yuxiu pun kembali berbalik badan, melihat wanita itu yang tengah di sergap oleh dua orang laki-laki berpakaian hitam, dan satu laki-laki berdiri dengan kedua tangan yang menyilang di dadanya, sembari tertawa sinis saat itu.
Walaupun ia tidak tahu tentang apa yang tengah terjadi. Namun, ia menyadari bahwa ketiga laki-laki itu tidak berniat baik terhadap wanita tersebut.
Wang Yuxiu pun bergegas naik ketepian di sisi lain, dan saat ia telah berdiri dengan pakaiannya yang basah kuyup, ia pun berbicara dengan nadanya yang sangat dingin. "Lepaskan dia!"
karna kalo pake tanda petik kan artinya sebuah dialog
sedangkan itu suara kan, bukan tokoh ngomong kedebug?