NovelToon NovelToon
AIRILIA

AIRILIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:996
Nilai: 5
Nama Author: Irla26

Airilia seorang gadis yang hidup serba kekurangan, ayahnya sudah lama meninggal sejak ia berusia 1 minggu. Airilia tinggal bersama ibunya, bernama Sumi yang bekerja sebagai buruh cuci. Airilia merupakan anak kedua dari dua bersaudara, kakaknya bernama Aluna yang berstatus sebagai mahasiswa yang ada di banjar.

Pada suatu hari, Airilia kaget mendengar Sumi terkena kanker darah. Airilia yang tidak tau harus kemana mencari uang, ia berangkat ke banjar untuk menemui Aluna, agar Aluna mau meminjamkan uang untuk pegangan saat Sumi masih di rawat dirumah sakit.
Alih-alih meminjamkan uang, Aluna justru membongkar identitas Airilia sebenarnya. Aluna mengatakan bahwa Airilia anak pelakor yang sudah merebut ayahnya. Sumi yang berlapang dada merawat Airilia semenjak ibunya mengetahui ayahnya meninggal karena kecelakaan. Aluna yang menuntut Airilia harus membiayai pengobatan Sumi sebagai bentuk balas budi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irla26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Kecelakaan

   Sumi gelisah dan khawatir, matanya selalu menatap ke arah pintu. Pasalnya, diluar hujan lebat disertai petir menyambar. Ia juga mendengar suara adzan magrib berkumandang.

"Airilia, dimana kamu, nak?kenapa kamu enggak pulang?apa yang terjadi sama kamu?" Sumi menangis, ia memikirkan Airilia yang tidak kunjung pulang, Sumi takut terjadi sesuatu sama Airilia karena diluar hujan.

     Didalam ruangan, Sumi membaca sholawat, agar hatinya tenang dan untuk keselamatan Airilia diluar sana. Namun, tiba-tiba angin menghembus kencang, membuat pintu ruangan Sumi terbuka lebar dengan suara keras. Sumi turun dari tempat tidur, ia ingin mengunci pintu.

 Saat berjalan menuju pintu, ia kaget melihat seorang perempuan basah kuyup sedang berdiri didepan pintu.

  "Airilia, kamu dari mana, nak?" Sumi senang akhirnya Airilia datang. Airilia berjalan masuk berdiri dihadapan Sumi.

"Kamu pasti kedinginan, ibu punya selimut untuk menghangatkan tubuh kamu?" Sumi mengambil selimut dan menyampingkan dipundak Airilia, namun Airilia membuang selimut itu ke lantai.

"Lia, kamu kenapa, nak?" Sumi melihat mata Airilia bengkak.

"Ibu, apa benar kalau aku bukan anak kandung ibu?".

Deg

Deg

"Lia, apa yang...".

"JAWAB BU, IYA ATAU ENGGAK?" Sumi kaget Airilia akan secepat ini mengetahuinya, Sumi melihat ada kemarahan di mata Airilia.

"kalau ibu diam, itu artinya aku memang bukan anak kandung ibu" Sumi meneteskan air mata, kemudian ia mengangguk pelan.

"Kenapa bu?kenapa ibu rahasiakan ini semua sama aku selama 17 tahun lamanya".

"Ibu takut, kalau kamu tau, kamu pasti akan mencari ibu kandung kamu dan meninggalkan ibu sendiri".

"Apa ibu tau nama ibu kandung aku?" Sumi mengangguk.

"Nama lengkapnya ibu enggak tau, tapi dia sering dipanggil Dira. Lia, apapun yang terjadi, kamu tetap anak ibu" Sumi ingin memeluk Airilia, namun Airilia perlahan mundur.

"Jadi benar, kata kak Luna, kalau ibuku bernama Dira adalah seorang pelakor" Airilia menangis, ia berlari keluar ruangan rawat Sumi.

  Sumi menggeleng "Lia, kama kemana?itu semua enggak benar" Sumi melepas infusnya dan mengejar Airilia yang berlari keluar dari rumah sakit.

 Ditengah lebatnya hujan, Sumi mencari Airilia didepan rumah sakit, ia tidak melihat keberadaan Airila karena jalannya terhalang oleh derasnya air hujan.

"AIRILIA, DIMANA KAMU, NAK?ITU SEMUA ENGGAK BENAR, IBU KAMU BUKAN PELAKOR" Sumi berteriak sepanjang jalan, ia tidak peduli saat ini seluruh tubuhnya basah kuyup.

"AIRILIA, DIMANA KAMU? MAAFKAN IBU".

"AIRILIA..".

 Sumi terus memanggil Airilia disepanjang jalan, ia tidak menyadari sebuah mobil melaju dengan kencang kearahnya.

"IBU, AWAS DIBELAKANG" Sumi mendengar Airilia berteriak dari seberang jalan, namun tidak sempat ia menghindar sebuah mobil berhasil menabrak dirinya.

BRUK ..BRUK!

"IBU.." Sumi tergeletak ditengah jalan didepan rumah sakit dengan bersimbah darah.

"Ibu, maafkan aku" Sumi tersenyum, lalu pelan menutup kedua matanya.

     Di rumah sakit, Airilia sedang menangis, ia mondar-mandir didepan ruang UGD.

"Airilia.." Ijah datang bersama Ririn. Ijah mengetahui Sumi kecelakaan setelah ditelepon oleh dokter Sila.

"Mbak Ijah, ibu kecelakaan karna berlari mengejar aku" Airilia menangis dipelukkan Ijah.

"Sabar, ibu kamu pasti baik-baik aja" Ijah menenangkan Airilia, walaupun hatinya juga khawatir.

 Tidak lama kemudian, dokter Sila keluar dari ruangan bersama dokter Melati. Dokter Sila menatap Airilia dengan perasaan sedih, ia tau apa yang dirasakan Airilia.

"Bu dokter, bagaimana dengan kondisi ibuku? dokter Sila saling tatap dengan dokter Melati, dokter Melati menganggukkan kepala, ia menyuruh dokter Sila menyampaikan beritanya.

"Airilia, kamu yang sabar, ya, ibumu usah tenang dan enggak sakit lagi" Airilia syok mendengar kabar bahwa Sumi telah meninggalkan untuk selamanya.

"Innalilahi wa inna ilaihi raji'un" ucap Ijah yang juga ikut menangis.

"Enggak mungkin dokter?pasti dokter salah periksa" Airilia masuk dan melihat Jenazah Sumi sudah tertutup dengan kain jarik.

 "Bu, bangun, aku tau ibu hanya bercanda" Airilia menangis histeris, ia mencium wajah dan memeluk jenazah Sumi.

"Airilia, yang sabar, ya" Ijah menenangkan Airilia, ia mengusap punggung belakang gadis itu.

"Ririn, tolong kamu kabarin kak Renata?suruh kak Renata menelpon Aluna bahwa ibunya meninggal karna kecelakaan" Ririn mengangguk, ia keluar dan segera mengirim pesan kepada Renata.

.

.

.

.

  Disebuah Restoran, Aluna dan Renata sedang menyantap makanan sushi yang baru beberapa menit mereka pesan.

"Udah lama banget, ya, kita enggak kesini?".

"Iya Ren, terakhir kalau enggak salah, waktu kita diterima jadi mahasiswa " Renata mengangguk pelan.

"Kok, sushi yang ini rasanya kayak beda?".

"Yang mana sih, sini aku coba?".

"Itu sushi futomaki".

"Tetap sama kok rasanya, mungkin bawaan kamu aja yang sedang hamil".

"Mungkin" Renata melihat pesanan Aluna baru satu yang ia makan, padahal Aluna suka banget makanan sushi.

 Aluna ingin mengambil sushi norimaki, namun tidak sengaja menyenggol gelas berisi jus jeruk.

PRANG..!

"Kenapa perasaan aku jadi enggak enak begini" batin Aluna saat melihat gelas itu pecah.

"Lun, kamu enggak papa kan?atau kamu terluka?" Aluna menggeleng pelan.

"Ya udah, yuk kita keluar, aku udah kenyang" Aluna segera menarik tangan Renata.

Saat akan sampai didepan, Renata ingat kalau ponselnya ketinggalan.

"Bentar, kamu duluan aja, ponsel aku ketinggalan diatas meja" Renata berlari, ia takut ponselnya hilang.

"Syukurlah, ponsel aku masih ada" saat Renata mau mengambil ponsel, ia melihat pesan dari adiknya Ririn belum terbaca.

"Ngapain, Ririn mengirim pesan jam segini?" Renata membuka pesan itu, ia kaget bahwa mbak Sumi meninggal kecelakaan karena mengejar Airilia.

"Innalilahi wa Inna ilaihi raji'un".

"Siapa yang meninggal, Ren?" Aluna menyusul Renata, karena Aluna pegel berdiri disana sendirian.

"Aluna yang sabar, ya" Aluna bingung, ia tidak mengerti ucapan Renata.

"Maksud kamu apa, Ren?" Renata memberikan ponselnya kepada Aluna untuk ia baca.

"IBU, eng..enggak, enggak mungkin, ini pasti bercanda kan" Aluna menangis, ia terduduk dilantai. Renata menenangkan sahabatnya itu.

"Kamu jangan stres, kasihan bayi kamu. Nanti jam dua pagi, aku akan mengantarkan kamu pulang ke kampung".

"Ibu, maafkan aku" Aluna menangis, sedangkan Renata malu, ia malu dilihat orang.

"Aluna, kamu nginep di kost aku, ya" Aluna mengangguk, ia saat ini butuh seseorang untuk menemaninya.

*Bersambung*

"

1
R-man
cerita nya menarik !!
Maximilian Jenius
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Madison UwU
Menyentuh
indah 110
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!