Seorang gadis cantik bermata bulat besar secara tidak sengaja menabrak seorang pria bernama Saga, gadis itu dalam keadaan mabuk.
Dalam keadaan lampu yang redup, Saga bisa merasakan kulit sang gadis yang terasa begitu halus dan lembut saat tangan Saga menyentuh lengan sang gadis tersebut yang melingkar di pinggang Saga.
" kau sangat tampan " ucap gadis tersebut sambil tersenyum dan mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Saga yang saat ini tengah menunduk dan melihat kearah sang gadis.
Gadis tersebut mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibirnya yang pink alami tanpa polesan lipstick ataupun lip balm.
" Lepaskan ..!! " ucap Saga dingin dan berusaha untuk melepaskan lengan gadis tersebut, namun semakin Saga mencoba untuk melepas makin erat gadis itu memeluknya.
" emm.. tidak mau.. kau sangat tampan aku sangat menyukaimu "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
Mobil melaju dengan kencang bak kesetanan, namun bagi Saga tetap saja mobil itu berjalan lambat saking cemasnya memikirkan gadis yang dicintainya sedang diganggu oleh para preman.
" aku tidak akan membiarkan mereka hidup, aku kubuat mereka cepat berada di neraka selamanya " guman Saga dengan penuh amarah, tak berapa lama mereka sampai di titik pencarian, dengan cepat Saga beserta anak buahnya turun dan langsung berpencar mencari keberadaan Nayla.
.
.
.
" tolong bang lepasin saya, saya janji tidak akan memberi tahukan hal ini pada siapapun bang " ucap Nayla dengan memelas berharap jika para preman tersebut akan kasihan padanya.
" tenang saja cantik kami pasti akan melepaskanmu tapi sebelumnya puaskan kami terlebih dahulu " ucap salah satu preman dan diangguki oleh preman lainnya sambil tertawa puas.
Preman 1 mulai membelai pipi Nayla yang lembut, namun dengan segera Nayla menepis tangan si preman 1.
" wiss.. galak bener neng, tenang dong manis " ucap preman 1 dia makin mendekat kearah Nayla dan hendak menciumnya, karena saking takutnya secara refleks Nay menampar preman 1 yang membuat preman 1 menjadi marah.
" anjink..!! berani berani kamu menamparku, rasakan ini .. " preman 1 hendak menampar Nay namun Nay segera mundur dan menutup wajahnya dengan kedua lengannya, akibatnya tamparan itu mengenai lengannya. Preman ke 2 dan ke 3 pun ikut mendekati Nay mereka berusaha untuk meringkus Nay agar tidak berontak atau kabur lagi, Nay mundur dan tak sengaja menginjak sebuah balok kayu lumayan besar, Nay mengambil balok kayu tersebut dan di sodorkan kedepan sebagai tanda perlawanan nya terhadap para preman tersebut.
" ha..ha..ha.. apa kami fikir dengan balok kayu itu kita akan takut, bagaimana kamu bisa memukulkan nya pada kami, sedang kan kamu membawanya saja terlihat berat " ucap preman 3 sambil tertawa keras.
" sudah sikat saja jangan banyak buang waktu " ucap preman 1 pada yang lainnya.
Nayla melakukan perlawanan sebisanya namun tetap saja Nayla kalah karena dia seorang perempuan yang tidak mempunyai ilmu beladiri, apalagi yang dia hadapi tiga orang preman yang sudah biasa melakukan kekerasan.
Preman 1 yang sudah mulai kesal langsung menarik balok kayu dari tangan Nayla hingga terlepas, dia langsung mendekati Nayla dan menjambak rambutnya.
" sudah cukup bermain mainnya gadis, sekarang giliran kita untuk bersenang senang " preman 1 mendorong Nayla hingga terbentur dengan salah satu pohon, dengan posisi Nayla menghadap pohon dan preman 1 menjambak sekaligus menahan salah satu tangan Nayla kebelakang.
" tenang ya manis nggak usah takut ini tidak akan sakit kok, malah kamu akan ketagihan nantinya " ucap preman 1 dengan sedikit geram, karena sudah terbakar gairahnya saat mendekap Nayla dari belakang.
" ampun bang tolong jangan seperti ini, saya janji saya tidak akan memberitahu kan hal ini pada siapapun " ucap Nayla dengan terisak dua sungguh ketakutan dan juga putus asa, dia berharap jika bosnya tersebut cepat datang karena hanya itu harapan dia satu satu nya.
Diwaktu yang sama Juna dan Saga melihat ketiga preman tersebut dikejauhan, Saga berlari begitupun Juna dengan cepat mereka menghampiri para preman tersebut, namun saat jarak mereka tinggal beberapa meter lagi baik Saga maupun Juna memperlambat langkah mereka, agar para preman tersebut tidak menyadarinya, Saga tidak ingin kehadiran mereka membuat para preman tersebut malah melukai dan mencelakai Nayla. Perlahan tapi pasti Saga dan juga Juna mendekap kedua preman yang ada dibelakang Nayla dan preman 1, baik Saga dan juga Juna menutup mulut dan juga mengunci kedua tangan preman tersebut kebelakang, para preman tersebut tidak bisa berkutik ketika mereka sudah berada ditangan musuh mereka. Sementara preman 1 masih belum menyadari dengan keadaan kedua rekannya, dia masih sibuk menakuti menekan dan meng intimidasi Nayla agar tunduk padanya.
Saga menatap tajam pada punggung preman 1 yang tengah menekan Nayla kepohon, tanpa menunggu lebih lama lagi Saga mendekati preman tersebut dan menepuk pundaknya.
" apa sih kalian sabar dulu, aku juga belum ngapain ngapain dia, cewek ini nggak bisa diam, padahal sudah dalam keadaan terkunci " ucap Preman 1 yang merasa terganggu dan mengira yang menepuk pundaknya adalah rekannya.
Namun kesabaran Saga sudah sangat tipis, lebih tipis dari selembar tissu, dia langsung menarik rambut preman 1 dengan sekuat tenaga hingga preman 1 meringis kesakitan dan pegangannya pun terlepas dari Nayla.
" aww... brengsek apa apaan kalian hah... !!!??? " teriak preman 1 pada orang yang menjambak rambutnya hingga tercabut hingga terasa perih di kulit kepala preman 1, begitu preman 1 membalikkan badannya dia langsung terkejut ketika melihat sesosok pria tinggi dan gagah sedang menatap nyalang padanya.
" heh.. siapa kamu, berani beraninya melawanku apa kamu sudah bosan hidup hah.. ?? " bentak preman 1 pada Saga
" siapa bilang aku sudah bosan hidup, justru karena aku ingin hidup lebih lama makanya kemari, untuk membunuh kalian " ucap Saga dengan penuh penekanan dan di iringi senyuman yang mematikan. Saat berbicara seperti itu preman 1 baru sadar kalau kedua temannya sudah ditahan oleh anak buah Saga, sehingga timbul sedikit ketakutan dalam dirinya, sementara Nayla sepelan mungkin dia berjalan mundur untuk menjauhi preman 1 yang sudah melepaskannya.
Preman 1 mengeluarkan senjata tajam berupa pisau lipat, Saga yang melihat itu hanya tersenyum smirk seolah meremehkan.
" jangan macam macam kamu atau saya bu nuh " bentak preman 1 dengan sedikit gemetar. Melihat pisau ditangan preman satu dan mengacungkannya pada Saga membuat Nayla ketakutan, dia takut kalau preman itu akan melukai Saga, pastinya dia akan merasa sangat bersalah sekali.
" kamu mau membu nuh ku dengan pisau kecil itu, kamu fikir kamu sanggup ?? " setelah mengatakan hal itu Saga melihat kearah Nayla yang sedikit panik.
" tuan hati hati mereka sangat berbahaya " teriak Nayla dari arah belakang preman 1.
" apa kamu meragukan kemampuanku ?? " ucap Saga pada Nayla dengan senyuman yang manis, seolah ini bukan hal apa apa baginya.
" bu.. bukan begitu.. "
" balik badanmu dan tutuplah mata dan telinga mu.. " ucap Saga dengan penuh ketegasan, dia tidak ingin Nayla melihat adegan kekerasan, dia juga tidak ingin membuat gadis itu menjadi trauma ataupun ketakutan. Melihat sorot tajam dari mata Saga, Nay hanya bisa menuruti tanpa membantah. Setelah Nayla berbalik dan menutupi telinganya dengan kedua tangannya, Saga langsung menendang pisau yang ada di tangan preman 1, hanya dengan satu kali tendangan saja, pisau itu bisa langsung terlepas, lalu bagaimana caranya dia akan membunuh Saga.
Sang preman kaget dan dia makin gemetar apalagi melihat raut wajah Saga gelap, sudah dikuasai amarahnya.
Tak disangka preman 1, langsung berlutut dihadapan Saga, dia nampak ketakutan sekali, berbeda ketika menghadapi Nayla dia sungguh berani.
" ampun bos.. maafkan kami bos, kami hanya becanda saja bos " ucap preman 1 sambil memelas dan mengiba.
" kamu sudah berani menganggu wanita ku, aku tidak akan segan segan untuk melenyapkanmu saat ini juga "
Bugh... Saga langsung menendang dagu preman 1 yang berlutut dihadapannya menggunakan lututnya dengan sangat keras, sehingga sang preman langsung terjengkang dan dari mulutnya mengeluarkan darah segar.
" brengsek kau, aku tidak akan melepaskanmu, jangan mimpi aku akan mengampuni mu "
Bugh.. bugh.. bugh.. Saga melayangkan kepalan tangannya beberapa kali kearah wajah preman satu.
Sang preman menjerit kesakitan dan membuat Nayla sedikit menoleh kearah preman tersebut, dia takut yang menjerit itu adalah Saga.
" hah.. astaga tuan.. hentikan tuan anda bisa membunuhnya " pekik Nayla dengan panik saat melihat Saga sedang berada diatas tubuh sang preman dan memukuli nya. Nayla berlari dan mendekati Saga, dia juga memegang lengan Saga yang hendak memukul kembali preman tersebut.
" tuan... hentikan ... aku mohon hentikan tuan " pekik Nayla yang semakin ketakutan. Saga menghentikan pukulannya, dia bangun dari tubuh dang preman dan langsung memeluk Nayla.
" kamu tidak apa apa kan ?? apa ada yang terluka?? Dan ini apa mereka yang melakukannya padamu ?? " ucap Saga dengan cemas, dan dia juga melihat ujung bibir Nayla yang terluka akibat tamparan dari salah satu preman.
" siapa yang memukul mu, katakan akan aku patahkan sekarang juga lengannya "
" sudah tuan ini tidak apa apa, sebaiknya kita pulang Sekarang " ucap Nayla yang mencoba untuk menenangkan Saga, karena tidak ingin membuat Nayla lebih cemas dan lebih takut lagi, Saga mengiyakan permintaan Nayla, namun sebelum pergi Saga sudah memberikan kode pada Juna, dan Juna sendiri paham akan hal itu.
Setelah Saga pergi dan meninggalkan lokasi tersebut Juna langsung meng eksekusi ketiga preman tersebut, mereka dipukuli menggunakan tongkat besi, ada juga yang memakai tongkat bisbol, sementara Juna sendiri dia memakai keling sejenis senjata yang biasa dipakai untuk memukul lawan, yang bentuknya mirip dengan cincin yang berdempet ( untuk lebih jelasnya silahkan cek Google ) dalam waktu hitungan menit para preman tersebut meninggal dalam keadaan yang mengenaskan, dengan luka disetujui tubuh dan juga dibeberapa titik mengalami patah tulang. Mereka membuang mayat para preman tersebut dipinggir kota, untuk menghilangkan jejak, sementara tempat itu sudah mereka bersihkan dengan teliti agar tak meninggalkan jejak sedikit pun
.
.
.
Saga berjalan sambil merangkul pundak Nayla dia berharap agar gadis itu tidak mengalami mimpi buruk setelah kejadian ini, bagaimana pun juga dia masih remaja, tentu kejadian hal ini tidak mungkin dapat dia lupakan begitu saja.
" kenapa malam malam seperti ini kamu bisa ada disini sih, ini sangat berbahaya apalagi seorang gadis berjalan sendirian ditempat yang sepi dan gelap " ucap Saga memecahkan keheningan saat berjalan menuju mobil.
" itu... aku tadi habis menjenguk temanku yang sakit, tapi aku tidak pergi sendirian aku bersama temanku yang lain, tapi dia meninggalkanku, dan aku juga bingung malam malam begini cari kendaraan umum mana ada "
" kenapa tidak menelpon ku saja dari tadi, kenapa kamu harus berjalan "
" aku tidak berfikir sampai kesana, aku hanya berfikir aku ingin cepat sampai dirumah " ucap Nayla sambil cemberut, dia tahu dia salah tapi kan tidak seharusnya Saga mengintrogasi dia seperti itu.
Saga menyadari kalau perkataan nya terlalu keras terhadap Nayla, dia berhenti berjalan begitupun Nayla, dia memutar tubuh nayla perlahan hingga menghadapnya. Saga memegang kedua pundak Nayla denagn kedua tangannya, dan berkata
" dengar Nayla... apapun yang terjadi malam ini, tolong kamu lupakan semuanya, tidak perlu diingat lagi, jangan sampai berakibat mimpi buruk buatmu " ucap Saga dengan lembut dan juga perhatian, ada rasa hangat yang dirasakan oleh Nayla saat Saga berbicara seperti itu, dia merasa senang ketika Saga mengkhawatikan nya.
" entahlah kejadian ini sangat membuatku syok, aku juga berharap agar nanti malam aku bisa melupakannya dan tidak menjadi mimpi buruk buatku " ucap Nay sambil tertunduk.
Saga mengangkat Dagu Nayla mereka saling pandang, secara perlahan Saga mendekatkan wajahnya dan.. Cup ... Saga mencium dan melumat bibir Nayla dengan pelan dan juga lembut, menciptakan sensasi gelenyar aneh dalam hati Nayla. Untuk beberapa saat Nayla tertegun dengan Ciuman ini, tak lama kemudian Saga melepaskan ciumannya tersebut, dan menatap Nayla dengan penuh kasih sayang.
" setelah ini kamu akan melupakan segalanya nya, dan yang akan kamu ingat hanyalah ciuman ini, ciuman yang manis rasanya seperti kamu " ucap Saga sambil menangkup kedua pipi Nayla.
Sementara Nayla sendiri tidak dapat menahan rasa gugup dia menjadi salah tingkah dan juga malu terhadap Saga disaat bersamaan, pipinya merona.
Saga menyadari hal itu, dia tersenyum manis kearah Nayla yang masih malu malu, tanpa menunggu kata lagi Saga segera mengangkat tubuh Nayla yang lebiiihhh kecil darinya, menggendongnya ala bridal, Nayla terpekik saking kagetnya, tak berapa lama mereka pun sampai di mobil, Saga membuka pintu penumpang yang berada disebelah pengemudi, dia juga membantu Nayla memakai kan sabuk pengaman untuk Nayla.
Debaran jantung Nayla semakin cepat saat tubuh Saga melintas didepannya, Nayla merasa waktu di dunia seakan melambat, dia memperhatikan wajah Saga, dia begitu tampan matanya yang tajam, alis yang tebal, hidung yang mancung, dan... bibir itu terasa hangat kenyal dan lembut, Ciuman itu...
Saga sadar saat ini Nayla tengah memperhatikannya, dengan sengaja Saga memperlambat gerakannya dalam memasangkan sabuk pengaman pada Nayla, setelah terpasang sabuknya dia melihat kearah Nayla dan mencoba untuk menggoda gadis itu.
" apa yang kamu lihat " ucapnya pelan sambil mendekatkan kembali wajahnya pada wajah Nayla.
" bibir mu ... " ucap Nayla tanpa sadar, dan seketika dia langsung menutup mulutnya karena keceplosan.
aihhh utong lu aja main masuk lobang Mulu ,,masa kawin busehhh kata itu kaya buat bintang masa kawin