Kasus yang menyeret namanya ini menyebabkan Raga dikeluarkan dari sekolah. Akibat dari itu hidup Raga menjadi tambah berat selain masih dalam tahap penyelidikan polisi, masa depan yang ia tata dengan rapih hancur begitu saja. Sampai dimana Raga menghilang dan tidak pernah ditemukan lagi. Ada yang mengatakan bahwa hilangnya Raga masih bersangkutan dengan kasusnya atau penculikan berencana. Namun ditengah huru hara menghilangnya seseorang Raga munculah orang yang mengakui bahwa ia adalah sahabat Raga. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah mereka percaya Raga menghilang? Dan Apakah dia benar sahabat Raga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moonsky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kita bertemu lagi
Sesuai dengan perintah dari Anton selepas ia selesai dengan tugasnya di tempat kejadian ruko gorengan. Dirinya langsung bergegas menuju rumah sakit yang dimaksud Anton. Jarak dari tempatnya sekarang menuju rumah sakit itu memakan waktu sekitar dua puluh satu menit saja. Anton berpesan kepada Umbar jika dirinya sudah sampai rumah sakit, Anton kembali menyuruh Umbar untuk pergi ke gedung baru lantai enam area delapan mawar yang mana ketika Umbar berada di area lorong tersebut Umbar mendapati Anton tengah duduk di kursi besi. Melihat Anton yang sedang duduk itu Umbar mempercepat langkahnya.
"Kenapa kau mengajak ku untuk bertemu di rumah sakit?" Tanya Umbar yang tidak jauh dari jangkauan Anton duduk. Anton yang mendengar suara itu pun langsung memalingkan wajah kepada Umbar. Kemudian Anton berdiri dari duduknya dan memeluk sekilas tubuh Umbar. Hal itu dilakukan sebagai tanda tugas mereka sudah selesai. Lalu menyuruh Umbar untuk duduk terlebih dahulu sebelum ia menjawab pertanyaan yang sempat di jeda beberapa detik.
"Aku menyuruh kau kesini karena ada hal yang menarik di rumah sakit ini. Maksudku setelah tadi di tkp kejadian aku memutuskan untuk ikut mengecek kondisi beberapa orang yang masih bisa diselamatkan dari gigitan ular itu. Sampai tadi aku melihat Anwar ada disekitar rumah sakit ini. Aku melihatnya ketika aku hendak bergegas ke gedung ini entah perasaan ku atau bukan tapi aku yakin jika dia Anwar." Ucap Anton
"Jadi hubungannya dengan kita?" Heran Anwar
"Karena aku penasaran aku langsung menanyakan ke bagian office rumah sakit jika benar ada pasien yang bernama Anwar Pattimura sedang dirawat disini akibat kasus cireng isi kepala ular yang mana kasus itu sedang tadi kau tangani. Jadi pertanyaan ku apakah kau akan menemui dia kembali disini?" Sambungnya
"Jadi karena hal itu kau memanggil ku untuk menyusul ke rumah sakit?"
"Sebenarnya tidak hanya itu. Beberapa orang yang selamat dari gigitan ular yang kasusnya aku tangani ini salah satunya ada orang tua Raga, bapaknya Raga. Pihak kita sudah menghubungi keluarga dari mereka untuk datang ke rumah sakit hari ini juga. Dan kemungkinan ibu nya Raga pasti akan datang kesini. Apakah kau tahu maksudku?"
"Aku paham. Kau menyuruhku datang kesini karena ada Anwar dan kedua kau berniat untuk menemukan Anwar kembali dengan ibunya lalu ketika mereka bertemu aku akan bertanya banyak kepada mereka berdua? Apa maksud mu seperti itu reserse Anton?"
"Kurang lebih seperti itu. Apa kau setuju dengan ide ku? Kau sendiri bukan yang bilang ingin mewawancarai mereka berdua dalam waktu yang bersamaan dan aku rasa ini waktu yang pas."
Umbar berpikir sejenak menimbang terlebih dahulu tindakan yang akan ia lakukan saat ini apakah akan ada hasil atau tidak. Namun apa yang dikatakan Anton ini benar dirinya ingin sekali menanyakan beberapa hal kepada Weni dan Anwar dalam waktu yang bersamaan dan Anton telah membantunya tapi apakah ini waktu yang pas?
"Bagaimana apa kau setuju? Soal kasus yang tadi, kita bahas lagi ketika di kantor saja. Untuk hari ini kita lakukan apa yang kau mau reserse Umbar. Lagi pula tugas di tkp kita sudah beres bukan?"
"Tapi apakah ini waktu yang tepat?" Bimbang Umbar karena bagaimana pun juga keadaan mereka saat ini sedang mengalami musibah.
"Menurutku tepat namun jika kau merasa tidak enak kau tidak usah melakukan lain waktu saja."
"Aku ingin melakukannya tapi tentunya kau harus bantu dan antarkan aku ke ruang Anwar yang sedang di rawat."
"Oke." Singkat Anton
***
Mereka berdua akhirnya sudah berada di depan pintu ruangan yang mana didalamnya ini ada Anwar. Tentunya mereka berdua sudah mendapatkan perizinan dari suster yang menangani kesembuhan Anwar. Namun suster itu pun mengatakan juga jika pasien yang bernama Anwar Pattimura ini belum melakukan kontrol up untuk mendapatkan resep dokter dan hasil labnya. Maka bisa dipastikan jika Anwar ini masih ada diruang rawat tersebut.
Sebenarnya ada keraguan yang umbar rasakan namun mereka sudah ada di depan pintu ruang rawat Anwar mau tidak mau harus dituntaskan rasa penasaran ini. "Selamat sore." Ucap Umbar sembari menggeser pintu ruangan lalu Anto mengikuti langkahnya dari belakang.
Melihat ada seseorang yang masuk Anwar sedikit terkejut setelah mengetahui bahwa orang yang memasuki ruangan nya ini adalah Umbar dan Anton.
"Selamat sore Anwar, sebelumnya maaf mengganggu waktu istirahat Anwar."
Posisi Anwar saat ini sedang duduk diatas kasur rumah sakit sementara kedua orang ini menghampiri Anwar yang sedang duduk santai seperti yang dimaksud tadi.
"Kenapa kalian bisa tahu jika saya ada disini? Apakah kalian menguntit ku?" Ucap Anwar
"Biar ku perjelas terlebih dahulu Anwar. Kami kesini hanya kebetulan semata setelah menuntaskan kasus kami dan mengecek beberapa orang yang masih selamat akibat tragedi gigitan ular malam kemarin. Dan kebetulan saya melihat kamu tadi. Jadi kami berdua berinisiatif untuk menjenguk mu sekalian. Apalagi setelah saya bertanya kepada suster dan mendengar bahwa kau juga salah satu korban akibat makan cireng isi kepala ular kami menjadi tambah semangat untuk bertemu kau Anwar dan tidak disangka kita bertemu lagi." Penjelasan Umbar begitu detail dan rinci
Namun Anwar yang merasa bahwa ini pasti ada sesuatu lain selain apa yang dikatakan pasti langsung memasang ekspresi heran di depan mereka berdua yang mana hal itu pun menjadikan suasana disana hening selama beberapa dua menit.
"Apa kami menganggu?" Tanya Anton
"Tidak sama sekali pak lagi pula hari ini saya sudah bisa pulang hanya saja saya masih menunggu saudara saya. Dan saya juga senang bisa bertemu dengan kalian lagi pak. Dan terimakasih juga atas rasa prihatin nya tapi kalau boleh tahu apakah ada hal yang akan disampaikan kepada saya selain itu?"
"Sebenarnya saya sendiri bingung mengatakannya kepada kamu tapi lebih baik saya katakan saya daripada jadi penasaran. Seperti yang sudah saya katakan dari awal tadi bahwa kami sudah menangani dua kasus yang sama sama menghebohkan dan tentunya kami kesini ingin mengajak kamu untuk bertemu dengan orangtuanya Raga karena jika ingin kamu tahu bapaknya Raga pun sedang dirawat disini akibat gigitan ular. Dan kemungkinan ibunya Raga akan datang jadi apakah kamu ingin menjenguk bapaknya Raga dan bertemu dengan ibunya lalu setelah itu mengobrol dengan saya? Namun jika kamu keberatan tidak jadi masalah, bagaimana?" Ungkap Umbar
"Bapaknya Raga dirawat karena digigit ular? Apakah dia selamat?"
"Syukurnya dia masih bisa diselamatkan dan sekarang kondisi sedang koma. Mungkin pertolongan dari pihak tim medis kurang cepat jadi bagaimana dengan hal tadi?"
"Sebagai sahabat Raga tentunya saya ingin menjenguk bapaknya dan bertemu dengan ibunya lagi namun apakah obrolan dengan bapak nanti apakah bakal memojokkan saya lagi?"
"Tentunya tidak."
