10jt Dollar mengandung Bayi untuk Bos Mafia!!!??
Memutuskan untuk menjadi ibu pengganti ketika sebuah tawaran dari seseorang tak dikenalnya hingga iming-iming uang jutaan dollar, membuat Laila menerima tawaran itu dalam keadaan masih perawan dan terdesak?
Laila Aplebarry, wanita energik yang rela menjadi ibu pengganti untuk pasangan suami-istri. Namun naasnya, dia tidak tahu bahwa yang dia tolong adalah pasangan Mafia yang seharusnya dijauhi. Dan lebih parahnya lagi, mau tak mau Laila yang tidak tahu apa-apa malah memilih Parsial Surrogate Mother / Surrogasi Tradisional yang membuatnya one night stand dengan Donovan Stone-Brooks— si mafia bengis dan terkenal kejam yang berperan sebagai ayah adopsi.
Keadaan nya semakin rumit, saat Laila malah membawa kabur anaknya usai melahirkan karena tak tega bila harus memberikannya kepada orang lain dan itu membuat nyawanya hampir melayang.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ABftMB — BAB 01
IDE MENCARI SURROGATE MOTHER!
Chicago — Amerika Serikat
Sebuah kobaran api begitu membara di sebuah gudang minuman milik seorang pebisnis terkemuka yang juga berbisnis di dunia gelap.
Seorang pria dengan darah di wajahnya menyentuh kaki pria lain yang mengenakan kemeja hitam dengan tatapan lurus ke kobaran api.
“Aku mohon, hentikan ini. Aku akan memberimu setengah dari kerjasama kita, Ak-aku mohon maafkan aku..” Ucap pria paruh baya itu dengan tangis kesakitan saat keseluruhan tubuhnya baru saja disiksa habis oleh sosok mafia yang terkenal akan kejam dan berhati dingin.
“Aku memberimu waktu, tapi kau membuangnya sia-sia. Sekarang aku tidak membutuhkanmu. Goodbye!” ucap dingin dari sosok pria tampan bertubuh kekar yang mulai berlutut satu lutut, menatap tajam dan lekat dengan mata silvernya.
Sementara pria paruh baya yang saat ini akan menjemput ajalnya, dia terpaku melihat seringaian devil seorang Donovan Stone-Brooks (35th). Hingga pria itu mencengkram kera kemeja nya dan menyeretnya ke kobaran api bersama anak buahnya yang lain juga minumannya.
“TIDAK!!!! AARRGGHHH!!!!” Teriak pria paruh baya itu saat hanya kepalanya saja yang di masukan ke dalam api oleh Donovan.
“Aaarrkkkhhh— ”
Hingga benar-benar sudah tak berdaya, barulah dia melepaskan pria itu lalu melangkah keluar dengan santai dan tatapan datar juga tegas.
Anak buahnya yang sudah menunggu di luar gudang, mereka menundukkan kepalanya memberi hormat kepada bosnya.
Di sisi lain, seorang wanita cantik dengan senyuman lebarnya tengah giat melayani beberapa tamu yang datang dengan membawakan minuman alkohol untuk mereka. Tentu, karena dia bekerja sebagai pramuria di Blackstone club.
Atau pelayan wanita yang siap melayani para tamunya. Namun Laila si wanita energik itu tidak pernah sedikitpun berhubungan intim dengan para tamunya karena itu sudah perjanjian sejak awal kerja.
“Ahhh~ ssshhh~ ” Racau seorang wanita cantik yang saat ini sibuk naik turun di atas pangkuan pria tampan berkemeja hitam di ruang VIP yang ada di club.
Tok! Tok! Sebuah ketukan membuat kedua orang yang sibuk bergulat di atas sofa seketika menoleh.
“Ohhh shit sshhh~ ” desah si wanita yang masih bergerak.
“Masuklah!” pinta si pria sedikit tegas hingga Laila masuk dengan senyuman lebar namun cukup tercengang melihat pemandangan yang sudah biasa dia lihat namun yang berhasil membuatnya panas dingin.
“Minuman Anda datang Tuan!” ucap Laila Aplebarry (26th) wanita cantik dengan rambut tergelung rendah sedikit berantakan serta mini dress hitam di atas lutut tanpa lengan dan sedikit terlihat belahan dadanya juga kalung kain yang melingkar di lehernya dengan bunga mawar merah.
Pria tampan dengan tatto di lehernya itu menatap lekat ke arah Laila dari atas ke bawah meski saat ini seorang wanita cantik tengah bersamanya.
“Kau bisa meletakan nya di meja.” Pinta pria itu hingga keduanya sama-sama pelepasan, barulah pria tampan bernama Vex Vecer itu menyingkirkan wanita cantik dari pangkuannya yang masih mengenakan pakaian lengkap dan mulai merokok duduk di sebelah pria tadi yang masih memandangi pergerakan Laila.
“Semoga kalian menikmatinya!” ucap Laila yang selalu positif thinking.
“Siapa namamu?” tanya Vex yang masih menatapnya dengan seringaian kecil meraih gelas kacanya.
“Laila!” jawab Laila dengan senyuman ramah dan mulai menuangkan minuman tadi.
Sementara wanita cantik dengan bibir merah dan rambut yang masih berkesan elegan itu, memperhatikan wanita pelayan tadi dengan penuh bertanya-tanya.
“Nama yang indah!” puji si wanita mafia bernama Quinn Wees atau yang saat ini sudah bertukar nama menjadi Quinn Stone-Brooks (31th).
Laila tersenyum mendengar pujian itu. “Terima kasih. Saya permisi!”
“Aku tidak menyuruhmu pergi. Kemarilah!” pinta pria bernama Vex itu menyuruh Laila duduk di atas pangkuannya.
Tentu saja Laila tersenyum berani. “Maaf, itu bukan bagian saya Tuan!” tolak Laila sehingga senyuman Vex perlahan mulai pudar, dan Quinn? Wanita itu hanya tersenyum miring memperhatikan wanita pemberani tadi.
“Jangan membuat kesalahan— ”
“Kau yang jangan melewati batasan mu Vex. Jika kau sampai berani membuat ulah di tempat Donovan, maka kau sendiri yang akan terkena imbasnya.” Ancam Quinn menatap tajam ke arah pria yang di duga adalah kekasih barunya.
Laila hanya tersenyum tipis namun mendengar nama Donovan, dia sudah kenal bahwa itu adalah pria si pemilik club tempatnya bekerja.
“Pergilah!” pinta Quinn menatap tegas ke Laila sehingga wanita cantik itu melangkah pergi dengan nampan hitamnya.
Saat di luar pintu, seketika Laila menghela napas panjang sembari menutup matanya. “Aku harus cepat mendapatkan setengah uang tebusannya.” Gumam wanita itu yang nampak bingung.
Sudah 1 Minggu sejak adik dan neneknya menjadi tebusan dari pria sialan yang sudah memberikan perhutangan kepada ayahnya untuk bisnis nya yang bangkrut, namun sekarang sudah tidak ada lagi bisnis tersebut dan kini Laila terlilit oleh semua itu saat ayahnya malah meninggal ketika melarikan diri ke Washington DC.
Dan sekarang, Laila harus giat bekerja mengumpulkan 8 juta dollar dalam waktu singkat untuk bisa mengambil adik dan neneknya dari pria bernama Sean Bandit. Pemilik bank sekaligus si licik yang diam-diam bermain di dunia gelap bersama para mafia.
...***...
Mansion Donovan's peak — Chicago
Seorang pria dengan jubah tidur warna hitam yang menunjukkan belahan dadanya hingga tatto di dada kanannya itu benar-benar menggoda saat dia baru saja meletakkan gelas beer nya di atas meja.
“Apa yang ingin kau katakan?” tanya Donovan dengan suara khasnya yang sungguh serak dan berat.
Quinn si wanita cantik yang kini duduk bersilang kaki di atas sofa hitam, menatap lekat ke suaminya yang masih berdiri dan sibuk menyusun rokok nya di kotak besi kecil yang ada di tangannya saat ini.
“Aku baru saja dari club mu! Sangat fantastik! Para pelayan di sana juga sangat wow!” ucap Quinn tersenyum miring hingga dia bangkit dari duduknya menghampiri Donovan yang baru saja meletakkan rokoknya dan kini pria itu menatap lekat ke istrinya.
“Jangan membuang waktu dengan berbelit.” Tegas Donovan menatap tajam hingga Quinn yang sudah sangat dekat sampai tubuh mereka menempel. Wanita itu membelai rahang tegas suaminya dengan seringaian kecil.
“Aku menemukan sesuatu yang menarik dengan ide yang menarik untuk keturunan kita!” jelasnya lalu melangkah mundur.
Sementara pria dengan mata silver itu mulai berkerut alis. “Apa maksud mu?”
Wanita itu tersenyum kecil lalu tangan kirinya berkacak pinggang saat tangan kanannya bertopang di punggung sofa singel. “Surrogate mother! (Ibu pengganti)!” ucap Quinn hingga semakin membuat Donovan terheran dengan idenya.
Satu alis pria itu terangkat meski tatapannya tegas.
“Kau tahu sendiri, Donovan! Baik aku maupun kau, kita tidak ada hubungan lebih selain bekerjasama dalam pernikahan ini. Kita tidak ingin memiliki seorang anak, tapi harus mengelabuhi musuh?!” seringaian Quinn dan penjelasannya benar-benar dimengerti oleh Donovan.
“Stone-Brooks membutuhkan seorang pewaris seperti apa yang kakekmu katakan! Kita bisa membuat bayi dari wanita lain dengan memberinya uang yang dia inginkan!” jelas wanita itu.
Donovan terdiam mencoba memikirkan nya. Tentu, jika ingin mengelabuhi musuh lain, mereka harus terlihat seperti pasangan dan Stone-Brooks juga akan membutuhkan pewaris.
Donovan berbalik membelakangi Quinn dan berjalan ke arah meja barnya. “Lakukan saja semaumu. Jika kau ingin melibatkan ku jangan membuat kesalahan dengan mencari wanita sialan karena aku tidak akan segan membunuh.” Ucap Donovan yang hanya menoleh dan menjawabnya tanpa pikir panjang.
“Aku sudah menemukannya! Kau akan menyukainya!” balas Quinn menyeringai kecil.
Mendengar itu, Donovan berbalik setengah badan dan berkerut alis menatap tajam istrinya.
double up thorrr hari ini penasaran sama selanjutnya
Jangan jangan...
Laila adik Espascito (eh susah bener namanya 😅)
tetap semangat, ditunggu kelanjutannya kak.
penasaran apa yg akan terjadi selanjutnya...
kayaknya musuh nya mengincar keturunan Stone-Brooks..
...hanya kak othor yg tau.