"Terimakasih karena telah memberiku banyak cinta.
Terimakasih juga karena telah membuka mataku tentang sebuah arti dari pengorbanan yang sesungguhnya, semoga kamu selalu bahagia."
~YUMINZO NISIYAKI
"Tetaplah jadi gadis yang ceria,jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang menimpa orang lain jadikanlah masa lalu sebagai bekal di masa depan."
"TETAP SELALU BAHAGIA LITTLE STAR KU♡"
~ LANGIT ALASKA PUTRA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leaaa_lvnisy7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERUSAK MOOD
Mobil yang ditumpangi oleh Ayleen berhenti tepat didepan sebuah gang kecil yang hanya bisa dilewati oleh sepeda motor, maka dari itu Ayleen harus berjalan kaki untuk menuju kerumahnya.
Sebelumnya Ayleen sudah meminta Nisya untuk menunggu nya didalam mobil saja karena tidak akan lama. Namun, tak disangka ternyata orang-orang yang membeli nya dahulu datang kerumahnya dan disana sedang terjadi keributan.
"Itu dia!..." teriak salah satu anak buah mereka.
Ayleen terkejut dengan suara teriakan itu, dia baru sadar bahwa keadaan disini sungguh tidak aman. Saat Ayleen berbalik badan hendak kabur dari sana, tiba-tiba tangannya di cengkal dengan kuat hingga ia meringis kesakitan.
"Aw..., lepaskan!" teriak Ayleen disela-sela rasa sakitnya
"Oh tidak bisa, kamu sudah dibeli oleh bos kami"
Ayleen mencoba memberontak, walau tenaga tak seberapa ia tetap terus berusaha agar bisa terlepas dari orang-orang jahat ini. Karena merasa geram, akhirnya pria yang mengcengkal tangan Ayleen pun menamparnya hingga Ayleen tersungkur ke tanah. Sementara itu Ayah Ayleen tak bereaksi sama sekali, ia hanya melihat bagaimana putrinya diperlakukan dengan kasar oleh orang-orang berbadan besar itu.
Ayleen merasa sebelah pipinya terasa panas dan nyeri akibat tamparan keras, mata nya berembun ia melihat sang Ayah yang hanya berdiri mematung menyaksikan ia diperlakukan dengan buruk oleh orang-orang ini.
Namun, bukan karena tamparan keras yang membuatnya menangis, tapi keterdiaman nya sang Ayah lah yang membuat hatinya sakit, sebegitu tidak pentingnya dia dalam kehidupan sang Ayah hingga dengan tega ia dijual dan sekarang ketika ia di tampar didepan mata Ayahnya hanya diam, seolah itu pantas ia dapatkan.
Saat Ayleen hendak ditarik paksa oleh pria-pria berbadan besar, sebuah suara yang sangat familiar terdengar di indra pendengarannya.
"Berhenti!" teriak Nisya
Ayleen menoleh kearah sumber suara, dan benar saja gadis yang menolongnya sekarang sedang berada dihadapannya. Ayleen merasa beruntung namun ia juga ingat bahwa tidak benar menyeret Nisya ke dalam masalahnya.
Ditempat lain, Geovan yang sedang mengecek GPS milik Nisya merasa heran kenapa sepupunya ini berada dikawasan yang asing, yang bahkan ia sendiri belum pernah datang ke tempat ini.
"Feeling gue ga bagus" batin Geovan
Tanpa pikir panjang ia segera mengambil kunci motornya, tentunya hal itu tak luput dari perhatian teman-temannya.
"Mau kemana Lo, kok kayak buru-buru banget" tanya Mario heran
"Gue mau nyusul Nisya" sahut Geovan singkat
"Loh, bukannya Nisya tadi bilang dia mau ke mall ya sama anak baru itu" timpal Jo yang juga ikutan bingung
"Ayleen namanya, Jo" ujar Alsa membenarkan ucapan Jonathan
Tak hanya Geovan saja, Langit pun ikut menyusul karena ia pun sebenarnya merasa khawatir pada Nisya, ia tidak mau hal-hal buruk terjadi pada gadis kecil nya itu.
"Wih.., Ketua pergi. Gue ikutan juga dong" teriak Jo namun tak dihiraukan oleh Langit
Akhirnya mereka semua mengikuti kemana Geovan dan Langit akan pergi, sebenarnya mereka sangat penasaran tapi karena baik Geovan dan Langit terlihat buru-buru, maka mereka urung bertanya dan memilih untuk mengikuti saja.
"Heh!, anak kecil, Lo itu ga usah ikut campur sama urusan kita-kita, baiknya Lo itu pergi" usir pria berbadan besar itu
Nisya membelalakkan matanya saat ada yang mengatai nya 'kecil', " Bukan gue yang kecil, om. Om nya aja yang badannya segede banteng" sarkas Nisya
Nisya memandang satu per satu pria-pria yang berbadan besar, bahkan ada juga yang memakai tato di lengannya, hingga netra Nisya menangkap seorang pria paruh baya yang hanya diam sambil menatap kearah nya.
"Ck, apa dia bisa disebut sebagai seorang Ayah" ujar Nisya menatap tajam kearah pria paruh baya tersebut.
"Kenapa kalian datang kesini, dan menyiksa seorang gadis lemah seperti dia" tunjuk Nisya pada Ayleen
Nisya terlihat sangat tenang, sementara Ayleen masih merasa ketakutan yang luar biasa, ia terus membujuk Nisya agar pergi dari sana tapi seolah Nisya hanya menganggapnya sebagai makhluk tak kasat mata. Nisya tak menghiraukan ucapan-ucapan Ayleen, fokusnya sekarang adalah pada ketiga pria besar dihadapannya ini.
"Hei, anak kecil. Dia itu sudah dibeli oleh bos kami, jadi kami berhak membawanya bersama kami"
"Kau tidak bisa melarang kami"
"Benarkah begitu?" tanya Nisya menaikkan sebelah alisnya
"Mana bos kalian" tanya Nisya melirik ke berbagai arah
"Ternyata kau cukup berani gadis cantik" suara bariton seseorang membuat atensi Nisya teralihkan.
Mata keduanya saling terkunci seolah mencoba mengingat dimana ia pernah melihat pria tersebut, tapi sekarang memori otaknya tidak bisa diajak kerja sama.
"Dia..., dimana aku pernah melihatnya" pikir Nisya yang masih memperhatikan pria dewasa didepannya ini.
Semua orang disana termasuk Ayleen juga ikut melirik bergantian kearah Nisya dan pria itu, Ayleen merasa bahwa mereka sepertinya saling kenal.
"Nisya, apa kau mengenal orang itu" bisik Ayleen
Nisya hanya mengangkat bahunya seolah itu semua tak penting.
"Berapa harga yang harus gue ganti untuk om" ujar Nisya berjalan mendekati pria dewasa itu.
"Hei, gadis cantik aku tak setua itu" ucapnya tersenyum miring
" kau ingin membayarnya apa kau yakin" tanya pria itu dengan tatapan yang sulit diartikan
Ayleen menelan saliva kasar, ia tahu kondisi saat ini sudah benar-benar saat serius, ia sudah menyuruh Nisya untuk pergi tapi sama sekali tak digubris, Ayleen mulai panik bagaimana jika nantinya Nisya disakiti oleh mereka.
"Dasar om-om tua, cepat katakan. Aku tak suka basa-basi" ujar Nisya kesal tapi tatapan sangat tajam seolah dapat menembus pria dihadapannya ini.
"Sayang sekali, jika kau ingin dia bebas maka kau harus jadi ganti nya"
Nisya tak takut apalagi terkejut, pembawaan nya sangat tenang, namun satu hal yang membuatnya marah sekarang adalah sepertinya pria dihadapannya ini tidak bisa diajak untuk bernegosiasi.
"Bastard" umpat Nisya.
Jangan lupakan bahwa Nisya memiliki kontrol emosi yang buruk, ia mencoba untuk tetap tenang walau sebenarnya ia ingin sekali menghajar pria didepan nya ini.
Perhatian mereka semua teralihkan pada suara deru mesin motor yang sampai didepan halaman rumah Ayleen, terlihat sekali Geovan berjalan dengan tangan yang tergepal kuat.
Bukh
Satu bogem mentah mendarat tepat di wajah pria itu, sementara ketiga anak buah lainnya sekarang sedang adu jotos dengan Langit, Vegar dan juga Mario.
"Duh..., gue ga kebagian" gumam Jonathan saat melihat teman-temannya sedang berkelahi sementara ia hanya bisa menyaksikan.
Kairen dan Alsa memilih mendekati Ayleen yang tampak shock, ia membawa Ayleen pergi jauh dari sana agar tak melihat perkelahian itu.
"Ay.." panggil Alsa khawatir
"Mending kita bawa dia kedalam mobil aja" usul Kairen dan Alsa menggangguk setuju.
Mereka akhirnya pergi bersama Ayleen yang sedang dalam keadaan shock, membawanya ke mobil Nisya yang terparkir di depan gang.
Sementara itu Geovan masih merasa geram, ia hendak menghajar pria didepan nya, tapi segera dihentikan oleh Nisya.
"Eits..., udah-udah. Ga usah adu jotos" cegah Nisya
"Dengar ya om, karena saya masih berbicara baik-baik dan sekarang terkesan formal. Alangkah baiknya, om tua ini bilang aja nominal harga yang om keluarin buat beli Ayleen" ujar Nisya tenang dan lembut
"Kalo ga, gue bakalan ledakin kepala Lo tua bangka!" teriak Nisya dengan wajah memerah akibat amarah nya yang tertahan sejak tadi.
"Kalo sekiranya Lo masih mau hidup, jangan banyak drama sama gue, kasih nomor rekening Lo, sebut jumlah nominal nya, dan urusan kita selesai" desis Nisya.
Geovan tak bisa berkata-kata lagi, ia membiarkan Nisya melakukan apapun yang ia inginkan. Begitu pun halnya dengan ketiga anak buah pria tersebut, mereka mematung ketika ada gadis yang berani mengancam bos mereka.
"Wow, singa betina El Aamon bangkit" ujar Jo yang dapat didengar oleh mereka semua.
Mereka semua merasa aura disekitarnya menjadi dingin, bahkan pria dewasa itu pun merasa bahwa gadis didepannya ini bukanlah gadis sembarangan.
"El Aamon" batinnya, hanya satu orang yang dijuluki dengan julukan 'El Aamon' dan itu artinya gadis didepannya ini...
"Mampus" batinnya
Dia segera pergi begitu saja meninggalkan kekacauan yang terjadi, sekarang yang harus ia hindari adalah gadis itu dan teman-temannya. Ia tak ingin berurusan dengan 'El Aamon' yang bisa menghambat usahanya dalam berbisnis.
Meskipun awalnya ia ragu, namun yang lebih baik sekarang adalah menghindar, ia akan memastikan bahwa apa benar gadis itu adalah anaknya 'El Aamon'.
"Loh, kok dia..." belum selesai Nisya berbicara ucapannya sudah dipotong oleh Geovan
"Biarin aja. Selesai in urusan Lo disini abis itu kita pulang" potong Geovan.
Nisya baru ingat bahwa ia kesini karena Ayleen ingin mengambil beberapa barang pentingnya, namun sekarang dimana gadis itu. seolah paham dengan gerak gerik Nisya, Jonathan pun memberi tahu bahwa Ayleen sudah dibawa ke mobil.
"Kairen sama Alsa bawa dia ke mobil, dia tadi shock berat" jelas Jo.
"Kenapa kesini?" tanya Langit yang nampak khawatir dengan Nisya.
"Itu tadi katanya Ayleen mau ambil barang pentingnya dirumah ini" jelas Nisya.
"Bentar gue telpon Alsa dulu" ujar Mario.
Dalam mobil Ayleen yang merasa sudah jauh lebih tenang memutuskan untuk turun, tapi Alsa dan juga Kairen tentu saja melarangnya.
"Lo ga boleh turun, Lo disini aja sampai yang lain Dateng" cegah Alsa.
Ponsel Alsa berdering dan itu panggilan dari Mario, ia buru-buru menggeser ikon hijau karena merasa khawatir takut terjadi sesuatu disana.
"Halo my girl, kamu disana oke kan" tanya Mario sedikit khawatir
"Aku disini aman kok, kamu gimana?" tanya Alsa tak kalah khawatir
" Aman, orang-orang itu udah pergi" ujar Mario
"Oh ya, itu si Ayleen mau ambil apaan disini. Cepet kasih tau, biar kita ambilin, sebelum singa betina El Aamon mengamuk lagi" sambung nya
"Kamu mau ambil apaan disana Ay, cepet kasih tau biar diambilin sama mereka" ucap Alsa setengah berbisik
"Beberapa pasang baju, sama berkas-berkas penting dan foto aku sama ibu" jawab Ayleen merasa tak enak.
Alsa hanya mengangguk lalu ia kembali memberi tahu Mario tentang apa yang ingin diambil oleh Ayleen dirumah nya.
"oke" balas Mario dan langsung mematikan panggilan itu.
"Apa Mar" tanya Jo penasaran
"Beberapa pasang baju, berkas-berkas penting sama foto dia dan ibunya katanya" jawab Mario.
"Ck, dasar om-om sialan, gara-gara dia mood gue rusak" gerutu Nisya memasuki kamar Ayleen.
Sejenak ia mengalihkan atensi nya pada Ayah Ayleen, tatapan Nisya berubah sangat tajam dan dingin. Ia merasa marah terhadap pria tua di depannya ini.
"Dasar tua bangka perusak mood!" hardik Nisya lalu berlalu pergi dari sana
Sedangkan Geovan dan yang lain merasa was-was takut khodam Nisya bangun dan bisa merusak semuanya. Setelah Nisya pergi barulah mereka bisa bernapas lega. Geovan memandangi pria paruh baya itu dan dia duduk dihadapannya sambil menyilangkan kakinya.
"Bapak harus saya interogasi" ujar Geovan datar dan dingin
Sedangkan mereka semua hanya duduk mendengarkan, berbeda Langit ia memilih mengikuti Nisya daripada harus repot-repot mendengar hal yang baginya tak penting. Toh, nanti nya juga dia akan tahu permasalahan Ayleen. Lagipula sudah terbukti jika Ayleen bukanlah mata-mata dari musuh mereka.
"Dasar tua bangka sialan, perusak mood, bajingan, akan ku cari dia sampai dapat lalu ku ledakkan kepalanya" gerutu Nisya kesal.
🥰🥰 HAPPY READING 🥰🥰
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗
edan Langit main cium' aj ank perawan org, untuk mah Nisya baik hati ga geplak palanya
Happy banget liat Geoni🥰🥰
tetap terus seperti itu ya kalian, saling menjaga dan menyayangi 😚😚
kamu benar Nisya, harus ada harga mahal yang dibayar kalo pengen hidup enak, semua nya ga instan
Nisya kewarasannya setipis helaian rambutnya ugo🤭😁
Nisya kamu harus bisa pahami perasaan kamu sendiri. biar nanti perhatian-perhatian yang kamu kasih ke Langit itu ga mengecewakan dia, pastiin dulu perasaan kamu ke dia jangan buat anak orang berharap.
dan buat Langit terus berusaha untuk menyadarkan Nisya ya tentang perasaan nya
soalnya susah tingkat kepekaan Nisya kayaknya minim deh🤏🏻
ya jelas lah dia cemberut orang kamu ngajak dinner nya dia masih pakek seragam sekolah😭😭
Dan thanks ya thour udah mau mengingatkan para readers untuk menjaga kesehatan ❤️
semoga cepet sembuh
peluk jauh dari aku buat author 🫂🫂🫂
Pantes tega jual Ayleen ke om¹. Ternyata cuma anak tiri. edan memang tuh bapak¹😡😡
Ratu mood swing lagi mode on🤭🙏🏻
lanjut up kak author 💋💋🫂
💀💀😊