Keyra Putri Utami adalah nama yang di sematkan oleh kedua orang tuanya, sejak usianya delapan tahun dia mengalami kebutaan karena sebuah kecelakaan yang ikut menewaskan kedua orang tuanya.
Keyra di asuh oleh Paman dan Bibi yang begitu sayang kepadanya, yang menyebabkan kedua puteri Paman dan Bibi nya cemburu kepada Keyra.
Hutang sang Paman yang di lunasi oleh sahabat Pamannya kepada seorang juragan tanah, yang menyebabkan Keyra harus berakhir menikah dengan putera sahabat dari Pamannya sebagai penebus hutang keluarga.
Entah bagaimana nasib Keyra si Gadis Buta yang hanya mengenal satu warna saja dalam hidupnya yaitu Hitam, akankah seseorang mampu mengenalkan warna lain selain Hitam kepada Keyra?
Jika kebahagiaan itu harus di jemput, kenapa harus menunggu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putribulan21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenangan Atap Yang Bocor
"Hallo!" ucap Dewa.
"Hallo, Dewa Ibu ingin bicara sesuatu denganmu," ucap Aruna.
Hening tak ada jawaban, hanya helaan nafas Dewa yang terdengar membuat Aruna mengernyit heran.
Dewa benar benar berusaha menahan kemarahannya, Dewa sudah tahu penyebab dirinya hidup sengsara ketika dia kuliah dulu.
"Apa yang ingin ibu bicarakan?" tanya Dewa dengan nada dingin.
"Ibu ingin kau segera menikah," ucap Aruna.
Dewa menghela nafas, dia benar benar kesal dengan ibu tirinya tersebut.
"Ibu tak perlu khawatir, aku bahagia dengan hidupku," ucap Dewa tanpa ekspresi.
"Tapi setiap ibu pasti menginginkan anaknya menikah bukan?" tanya Aruna lagi.
"Biarkan Clara dulu yang menikah, jangan fikirkan aku," ucap Dewa.
Dewa berusaha keras menolak keinginan ibu tirinya, entah apalagi rencananya sekarang? Dewa benar benar sudah muak.
"Tapi Clara masih senang bermain main, dan harapan ibu hanya kamu Dewa, agar kamu bisa memiliki keturunan dan meneruskan kepemimpinan di perusahaan," cerocos Aruna.
Lagi lagi Dewa menghela nafas, dia lelah mendengarkan apa yang ibu tirinya katakan.
"Sudahlah bu, jangan fikirkan aku. Ibu tak perlu pusing pusing memikirkan aku," jawab Dewa.
Karena kesal, Dewa mematikan sambungan teleponnya. Dewa menuju kamarnya di mana istri dan anaknya sedang bermain.
Dimas yang melihat sang papa masuk ke kamarnya segera menghambur ke pelukan papanya, dia betah berada dalam gendongan sang papa.
"Sayang apa sudah merasa lebih baik?" tanya Dewa kepada Keyra.
"Sedikit lebih baik Mas," jawab Keyra.
"Istirahatlah biar Dimas aku yang urus," ucap Dewa.
Keyra pun mengangguk sambil tersenyum kecil, dia bahagia bisa kembali di pertemukan dengan suaminya.
Karena takdir selalu mencari jalannya sendiri untuk menemukan siapa pun yang di kehendakinya, termasuk Dewa dan Keyra yang kembali di pertemukan setelah bertahun tahun terpisah.
Meskipun awalnya Keyra dan Dewa tak menginginkan pernikahan mereka, apalagi saat itu keadaan Keyra yang tidak bisa melihat membuat Dewa merasa memiliki beban yang berat.
Namun ternyata istri butanya bisa melakukan apa pun, termasuk memasak dan mengerjakan semua pekerjaan rumah.
Hal itu membuat Dewa salut dan bangga, hal itu pula yang membuat Dewa menginginkan agar Keyra bisa melihat.
Kebahagiaan itu datang setelah kepayahan dan kesusahan melanda, Keyra dan Dewa harus berjuang menahan rindu bertahun tahun dengan penuh air mata.
Tanpa Keyra sadari pertemuan kembali Keyra dan Dewa ada andil Dewa di dalamnya, Dewa sangat berharap bisa kembali berkumpul kembali dengan istrinya.
Dewa sengaja memasang iklan lowongan pekerjaan, namun tak ada yang di terima. Dia berharap Keyra akan ikut mendaftar, dan benar saja Keyra mendaftar di posisi yang di sediakan Dewa.
Ternyata Keyra dan Dewa memiliki seorang anak laki laki yang sangat tampan dan menggemaskan, membuat Dewa benar benar merasa memiliki dunia dan seisinya saking bahagianya.
Dan di sinilah dia sekarang, bermain dengan jagoan kecilnya. Memupuk cinta untuk masa depannya, merajut asa yang akan menjadi kenangan indah di masa depan.
Mengukir senyum bahagia di wajah mungil itu, berharap suatu saat dia menjadi pengganti dirinya dengan keadaan yang lebih baik.
Dewa selalu berdoa agar jagoan kecilnya kelak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan pandai bersyukur, dia begitu bahagia dengan hidupnya sekarang.
**
Keyra merasakan kepalanya pusing, dia terbangun karena ingin ke kamar mandi.
Keyra bahkan melewatkan makan malamnya, dia tertidur karena kelelahan. Disampingnya Dewa sedang tertidur pulas, dia memandangi wajah suami tampannya.
"Kenapa terbangun?" tanya Dewa tiba tiba dengan mata terpejam.
Keyra melotot, namun tak menjawab pertanyaan Dewa. Keyra mengira Dewa hanya mengigau, jadi dia tak perlu menjawabnya.
Sedetik kemudian Dewa membukan kedua matanya, membuat Keyra memelototkan kedua matanya kembali.
"Aku kira Mas hanya mengigau," ucap Keyra sambil mengerjap ngerjapkan kedua matanya.
Dewa tersenyum dia merasa lucu melihat Keyra dengan bulu mata lentiknya yang bergerak gerak, Dewa ingat Keyra belum makan malam.
"Sayang kamu belum makan malam," ucap Dewa.
"Aku ingin ke kamar mandi, dan entah mengapa kepalaku terasa pusing saat ini," ucap Keyra.
"Ya sudah ke kamar mandi saja dulu!" perintah Dewa.
Keyra pun mengangguk lalu berlalu ke kamar mandi, setelah selesai dia kembali ke kamarnya.
"Apa kau lapar sayang?" tanya Dewa.
"Perutku hanya perih saja Mas," jawab Keyra.
Dewa malah tertawa kecil, lalu segera beranjak dari kasurnya. "Baiklah aku akan memasak sesuatu untuk mu."
"Terimakasih banyak Mas," ucap Keyra.
Dewa dan Keyra pun menuju ke dapur, dengan tangan yang cekatan Dewa segera memasak nasi goreng spesial untuk Keyra.
"Apa Mas butuh bantuan?" tanya Keyra.
"Tidak perlu sayang, kau hanya perlu duduk saja dan tunggu masakanku selesai," ucap Dewa.
"Baiklah aku akan menunggu dengan senang hati," ucap Keyra.
Dewa mengaduk masakannya dengan cekatan, dia benar benar menjadikan Keyra sebagai Ratu di hatinya.
Tak berapa lama masakan Dewa pun selesai, dia menyajikan nasi gorengnya dengan penuh cinta.
"Silakan Rembulanku, makanlah dengan tenang," ucap Dewa dengan senyum manisnya.
"Terimakasih pelitaku," jawab Keyra.
Dewa tersenyum bahagia, dia benar benar bersyukur memiliki Keyra dalam hidupnya.
Dia berterima kasih dengan penolakan Meysha kala itu, juga paksaan Ayahnya agar menikahi Keyra, gadis buta yang mau menerima Dewa apa adanya.
Memang waktu itu Dewa masih dalam keadaan miskin, dia hanya tinggal di kontrakkan sempit dan reyot, karena Dewa belum bekerja di perusahaan yang cukup besar.
Namun Keyra tak memikirkan itu, dengan lapang dada Keyra menerima perjodohan mereka. Bahkan Keyra tak mengeluh ketika atap kontrakkannya bocor di mana mana.
Dia tetap tersenyum sambil berkata, aku bisa merasakan hujan di dalam rumah dan itu membuatku bahagia, ucapnya.
Mengingat hal itu Dewa merasa kembali jatuh cinta dengan istrinya, gadis buta yang sederhana yang tak melihat latar belakang siapa Dewa sebenarnya.
Keyra melahap nasi goreng di hadapannya, dia kelaparan sekarang. Bahkan Dewa yang melihatnya tertawa kecil melihat Keyra makan dengan lahap.
Tiba tiba Keyra menyuapi Dewa, tatapan mata beningnya melihat ke arah Dewa yang mengernyitkan dahinya.
"Mas harus coba ini enak banget Mas," ucap Keyra.
Dewa pun membuka mulutnya, dan rasanya memang benar benar enak. Dewa manggut manggut sambil mengunyah nasi goreng buatannya.
"Enak kan Mas?" tanya Keyra.
"Enak, kamu suka sayang?" tanya Dewa.
Keyra mengangguk sambil terus menyendok nasi goreng buatan suaminya. Dewa bahkan geleng geleng kepala melihat istrinya begitu lahap memakan nasi goreng buatannya.
Mereka bercanda sambil mengenang masa lalu, Keyra tak menyangka dia akhirnya bisa kembali melihat indahnya dunia yang penuh warna setelah kecelakaan itu merenggut pengelihatannya dan merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Tanpa mereka sadari bahaya sedang mengintai mereka.