NovelToon NovelToon
JENDELA TERBUKA YANG LUPA DITUTUP

JENDELA TERBUKA YANG LUPA DITUTUP

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Suami Tak Berguna / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Harem / Cintapertama
Popularitas:444
Nilai: 5
Nama Author: Siti Zuliyana

Rina menemukan pesan mesra dari Siti di ponsel Adi, tapi yang lebih mengejutkan: pesan dari bank tentang utang besar yang Adi punya. Dia bertanya pada Adi, dan Adi mengakui bahwa dia meminjam uang untuk bisnis rekan kerjanya yang gagal—dan Siti adalah yang menolong dia bayar sebagian. "Dia hanyut dalam utang dan rasa bersalah pada Siti," pikir Rina.
Kini, masalah bukan cuma perselingkuhan, tapi juga keuangan yang terancam—rumah mereka bahkan berisiko disita jika utang tidak dibayar. Rina merasa lebih tertekan: dia harus bekerja tambahan di les setelah mengajar, sambil mengurus Lila dan menyembunyikan masalah dari keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Zuliyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jendela Saksi Perjalanan

Hari lomba tiba. Semua keluarga datang menyaksikannya. Cinta membawakan karya yang dia buat—sebuah papan lukis besar yang menggambarkan semua jendela yang pernah ada dalam cerita keluarga: jendela rumah tua yang lupa ditutup, jendela rumah baru yang saling melihat, jendela kamar tidur Cinta, bahkan jendela yang dia gambarkan di sekolah untuk teman-temannya. Di tengah semua jendela, ada gambar keluarga yang berkumpul bersama, dari generasi Rina-Adi sampai generasi Cinta.

Ketika juri melihat karya itu, mereka terpesona. Cinta berdiri di depan panggung dan berkata: "Jendela itu bukan hanya benda di dinding. Dia adalah tempat untuk melihat harapan, untuk bertemu keluarga, dan untuk menyebarkan cinta. Aku punya banyak jendela di hati, dan semua itu untuk keluarga ku!"

Semua tamu menangis senang, termasuk keluarga. Cinta memenangkan juara pertama, dan papan lukisnya dipajang di lobi sekolah. Ketika mereka pulang, Adi memegang Cinta dan berkata: "Sayang, karya mu luar biasa. Kamu sudah memahami makna jendela itu lebih baik dari kita semua. Jendela tidak perlu dipasang di rumah—dia tinggal di hati kita."

Rina menambahkan: "Ya, Sayang. Pewarisannya bukan jendela benda, tapi maknanya yang kita sampaikan ke generasi depan. Kamu adalah pewaris jendela harapan keluarga kita."

Beberapa hari kemudian, mereka pergi ke rumah tua untuk melihat jendela yang akan direnovasi. Alih-alih membeli jendela itu, mereka mengambil foto dan membuat replika kecil yang diberikan ke setiap anggota keluarga. Adi berkata pada tukang renovasi: "Silakan ganti jendela dengan yang baru. Yang lama sudah tinggal di hati kita."

Malam itu, mereka berkumpul di teras rumah baru, dengan semua jendela terbuka. Lila memberitahu keluarga bahwa dia sudah hamil lagi—anak kedua yang akan datang akan membawa lebih banyak harapan. Ayu memberitahu bahwa kelompok tari dia akan mengadakan tur dunia dengan tema "Jendela Tari". Arif memberitahu bahwa dia akan membuat aplikasi yang menggabungkan cerita keluarga dan jendela untuk anak-anak di seluruh Indonesia.

Cinta berlari ke depan jendela, menunjuk ke langit dan berkata: "Jendela di hati aku selalu terbuka! Untuk keluarga, untuk teman, untuk semua orang!" Semua orang tersenyum, menggenggam tangan satu sama lain. Angin segar bertiup, menyebarkan bau bunga melati dan kebahagiaan yang akan selalu ada di antara mereka.

Jendela-jendela di rumah tetap terbuka, tapi yang paling penting—jendela di hati setiap anggota keluarga juga selalu terbuka, siap menerima apa pun yang akan datang, dan siap menurunkan makna cinta dan harapan ke generasi yang akan datang.

Setelah 8 bulan Lila mengumumkan kehamilan anak kedua, keluarga mereka sibuk mempersiapkan segalanya. Ayu membuat baju bayi dari kain batik warisan nenek Rina. Arif membuat aplikasi untuk melacak jadwal kehamilan Lila dan membagikan berita ke semua keluarga. Cinta, yang akan jadi kakak, membuat lukisan untuk adiknya—gambar dua anak yang bermain di depan jendela terbuka. Rina dan Adi sedang merencanakan sesuatu yang spesial: hari ulang tahun pernikahan ke-30 mereka akan jatuh pada hari yang sama dengan kelahiran anak kedua Lila.

"Sangat sempurna! Hari itu akan menjadi hari paling bahagia dalam hidup kita," kata Rina ke Adi, sambil melihat jendela kamar tidur rumah tua yang mereka foto dulu.

Namun, seminggu sebelum hari yang ditunggu-tunggu, masalah muncul. Lila tiba-tiba merasakan nyeri perut parah dan harus dirawat di rumah sakit. Dokter berkata dia perlu melahirkan dengan operasi caesar lebih awal, dan ada risiko kecil untuk bayi. Semua keluarga khawatir parah. Cinta menangis dan bertanya: "Kak Lila dan adikku akan baik-baik kan, Nenek?"

Rina memeluknya: "Ya, sayang. Tuhan akan melindungi mereka. Kita semua berdoa bersama ya."

Selama 3 hari Lila di rumah sakit, semua keluarga selalu ada di sana. Adi membawa makanan yang dibuat Rina setiap hari. Ayu membaca cerita untuk Lila agar dia rileks. Arif membuat video pesan semangat dari teman-teman dan keluarga di luar kota. Cinta setiap hari membawa lukisannya dan membacakan doa yang dia buat sendiri: "Tuhan, tolong buat Kak Lila dan adikku sehat. Aku mau bermain bersama adikku di depan jendela."

Hari itu tiba—hari ulang tahun pernikahan Rina & Adi dan hari kelahiran anak kedua Lila. Pukul 7 pagi, Lila dioperasi. Semua keluarga menunggu di luar ruang operasi, berdoa bersama. Setengah jam kemudian, dokter keluar dengan senyum: "Semua baik-baik saja! Anak laki-laki sehat!"

Semua orang menangis senang. Doni membawakan bayi yang masih menyusu pada Lila. Mereka memberi nama dia Rafi—sebagai tanda terima kasih pada masa muda Lila yang indah dan penuh cinta. Ketika mereka keluar dari rumah sakit, mobil mereka dihiasi bunga melati, dan semua tetangga berdiri di tepi jalan menyambut mereka dengan sorakan senang.

Sampai di rumah baru, mereka terkejut—rumah itu sudah dihiasi dengan hiasan pernikahan dan kelahiran. Rio dan keluarganya sudah menyiapkan makanan. Ibu Adi, Ibu Rina, dan Siti membawa kue pernikahan dan kue kelahiran yang dibuat bersama. Di tengah halaman, ada panggung kecil yang dibuat Arif—dengan latar belakang gambar jendela terbuka yang menggabungkan semua jendela dalam cerita keluarga, dari masa muda Rina & Adi sampai sekarang.

Pukul sore, acara dimulai. Adi berdiri di panggung, memegang tangan Rina: "Hari ini adalah hari paling spesial dalam hidup kita. Sudah 30 tahun kita bersama—melalui kesedihan, perjuangan, kebahagiaan, dan semua hal. Dan hari ini, kita juga mendapatkan cucu laki-laki yang cantik. Semua ini karena kita selalu membuka jendela hati kita untuk satu sama lain."

Rina menangis senang: "Sayang, terima kasih telah selalu ada di sampingku. Jendela yang dulu lupa ditutup itu bukan cuma kesalahan—itu adalah anugerah Tuhan yang membuat kita menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya."

Kemudian, Lila berdiri dengan Rafi di pelukannya dan Cinta berdampingannya: "Kita punya dua anak—Cinta dan Rafi. Mereka adalah generasi baru yang akan terus membuka jendela harapan. Cinta akan melanjutkan warisan seni, dan Rafi akan melanjutkan warisan cinta yang abadi."

Ayu menari tari yang dia ciptakan sendiri—tari tentang "perjalanan 30 tahun" yang menggambarkan semua tahap kehidupan Rina & Adi. Arif memainkan lagu yang dia buat sendiri dengan gitar, dengan lirik tentang jendela terbuka dan keluarga. Semua orang menyanyi bersama, dan Cinta berlari ke depan jendela, membawa Rafi yang masih kecil dan berkata: "Adik, lihat jendela itu! Dia akan selalu terbuka untuk kita!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!